Believe In Allah's Perfect Timing :)

Ittaqillaah…

Awalnya tanya-jawab soal agama melalui inbox, lalu chatting, kemudian bertukar no.HP, saling SMS, saling memuji, saling mencandai, yang wanita (yang statusnya masih sendiri maupun yang sudah bersuami) mengumbar kemesraan kepada laki-laki yang bukan mahram; yang laki-laki mengumbar kemesraan kepada wanita yang bukan mahram (baik kepada wanita yang statusnya masih sendiri maupun kepada wanita yang statusnya masih bersuami), dan akhirnya Syaitan pun tertawa terbahak-bahak.

Apa sebenarnya yang kau cari, duhai sahabatku..??

Ingatlah,

Sesungguhnya Syaitan itu SANGAT PINTAR, menggiring manusia secara halus dan perlahan, padahal Allah Ta'ala telah berfirman:

وَخُلِقَ ٱلْإِنسَٰنُ ضَعِيفًۭا

“… dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (An-Nisaa’: 28)

Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata:

“Syaitan mengajak manusia ke tempat-tempat yang ditampakkan seolah-olah mengandung manfaat, padahal sebenarnya membinasakan, setelah itu (Syaitan) berlepas tangan darinya.” (Ighatsatul Lahfan min Mashayidisy Syaitan, edisi Indonesia “Menyelamatkan Hati Dari Tipu Daya Setan, penerbit Al-Qowam, Solo)

Semisal SMS-an atau chatting dengan lawan jenis yang bukan mahram, yang awalnya untuk membicarakan masalah agama, yang kemudian berlanjut canda dan akhirnya tenggelam dalam lautan dosa, wal ‘iyadzubillah

Bertakwalah kepada Allah, sahabatku. Jauhilah "tempat-tempat fitnah” seperti saling SMS-an, chatting, terlebih saling telepon dengan lawan jenis yang bukan mahram tanpa ada kebutuhan yang dibenarkan secara syar'i. Bukankah Allah Ta'ala MENGETAHUI ISI HATI hamba-hamba-Nya?

Tanamkan dalam hatimu dan ingatlah sebelum berbuat:

“Seteguk hawa nafsu serasa manis, akan tetapi mewariskan kehinaan.” (Al-Fawa'id, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah).

Kehinaan di dunia di hadapan manusia dan kehinaan di akhirat di hadapan Allah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

صَنَائِعُ الْمَعْرُوفِ إِلَى النَّاسِ تَقِي صَاحِبَهَا السُّوءَ وَالْهَلَكَاتِ وَالآفَاتِ ,

“Pelaku kebaikan selalu menjauhi sumber-sumber kejelekan yang menimbulkan bencana dan kehancuran.” [HR. Al-Hakim, di-shahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’ (no. 3795)]

Semoga bisa dijadikan sebagai bahan renungan…

(Abu Muhammad Herman)