navigation
ppuspa
text post

Bintang yang Paling Dekat

  • Kamu pernah berkata, “Jika melupakan memang sulit, lalu buat apa buang waktu? Kalau kamu butuh seseorang untuk membuat kamu lupa, kamu boleh mengingat aku..” Lalu aku merangkak mengakhiri pertengkaran dengan pikiranku pada malam itu berkat genggaman tanganmu meyakinkanku, dan mulai berdamai dengan bayangan tentangnya. Kecup dikepala itu membantuku berpikir agak jernih soal kenyataan.

    Sayangnya kamu lupa memberitahuku caranya lupa padamu. Sayangnya kamu lupa memberitahuku caranya membalas kecupan itu..

    Sayangnya bintang yang paling dekat denganmu bukanlah aku, bukanlah perempuan lain, bukan juga orang yang tak kuketahui.

    Malam itu, aku menyadari ada ruang kosong yang mulai kau isi. Namun ketika itu pula segalanya meradang, sesakit terjatuh ke palung samudera. Tepat ditelingaku, kau mencumbu seseorang, kau mengatakan ada bintang yang paling dekat denganmu, kau memeluk bahkan mengisi dirimu dengan dirinya. Aku belum tuli untuk berpura-pura tak mendengar, aku terlalu rapuh untuk tak menangis mendengarnya.. Aku biarkan malam tiap malam kuakhiri dengan doa, semoga kau bisa berbahagia.

    Terima kasih atas pelukan, genggaman, sentuhan dan kecupan paling menenangkan. Biarkan aku selalu bersembunyi dalam doa dan senyum agar kau selalu bahagia apapun orientasimu dan dengan siapa kamu memilih bersama. Aku tak ingin menjadi bintang seperti yang kau katakan padanya, aku hanya ingin memelukmu hangat lewat semesta..

  • 10 years ago on December 20, 2013 at 3:02 pm

    original post
    &. lilac theme by seyche