Sep 25 2015

Id

Selamat Hari Raya Idul Adha, Every one!

Hari ini sudah masuk kantor lagi. Hari kejepit padahal. Pantesan apel pagi hanya dihadiri segelintir orang, dan kayaknya gak lebih dari 100 orang yang hadir dari dua ribuan pegawai di sini. Aku pun sebenarnya agak-agak telat dikit. Datang ketika kompandan apel sudah masuk lapangan dan bilang salam. 

Jadi bagaimana hari idul adha kemarin dilewati?

Mari kukisahkan ceritanya. Kami shalat sunat di Mesjid Alhidayah, salah stau mesjid tua di kota ini. Selesai shalat, kami makan bersama di rumah. Tentu saja makanan spesial sang istri, rendang ayam. Kenapa bukan daging? Ya elah, kan ntar juga dapat. Yakin banget kan? Hahaha. Karena sehari sebelumnya sudah dapat kupon dari mesjid dekat rumah. Makanya kami yakin. 

Ngomong-ngomong tentang kupon, jadi teringat cerita yang disampaikan Jhoni Ariadinata. Dia adalah seorang cerpenis yang sekarang jadi redaktur horison, dan merupakan salah satu penulis yang pernah menginspirasiku menulis ‘aneh’ hingga jadi juara. Dia bilang, waktu masih miskin, belum punya rumah dan tinggal di kontrakan, tiap kali idul adha adalah momentum yang paling membuatnya bersedih. Kenapa? Karena sebagai seorang kontraktor, dia tak pernah kebagian kupon, dan selalu tak dapat daging ketika idul adha. Hal serupa pernah kualami sejak aku menginjakkan kaki di kota ini. Meski mess kami dulu tepat di belakang mesjid, tak pernah ada satu kupon pun yang mampir ke kami sehingga ketika semua orang asyik menikmati daging, kami hanya mampu menghirup baunya dengan tatapan nanar, dan menggembirakan diri sendiri dengan membeli rendang di warung makan padang, meski sebenarnya seringkali tutup. 

Untunglah kantor kami yang dulu, menggembirakan dengan cara potong korban. Kami, yang haqqul yakin tak akan dapat daging, akhirnya bisa makan juga sepotong dua potong. Atau seringkali juga mendapatkan sms dari salah satu dpd untuk segera mengambil daging di sekiaran tempat pemotongan.

Aku mengiyakan perkataan bang jhoni yang sekarang terasa jelas di mataku: ternyata untuk sekadar dapat daging korban saja, orang harus mampu dulu. Pilu sekali mendengarnya.

permalink 8 years ago

Copyright © 2010–2024