SILAKAN AMBIL - Artist Profile: DyahSynta
Hai Comrades…
Bagi yang belum tau artist line up SILAKAN AMBIL yang akan diadakan di KEMANG ART & COFFEE FESTIVAL 2014 (KACF2014) silakan buka link-nya.
Nah, kalau mau kenalan sama mereka, SUMMON sudah persiapkan wawancara singkat ke 24 orang yang terpilih tersebut nih.
Kali ini, yuk kita kenalan dulu sama DyahSynta.
Dyahsynta, atau biasa dipanggil Synta, adalah seorang desainer & illustrator lepas sekaligus juga ibu rumah tangga yang berdomisili di Bandung. Dia suka menggambar sejak kecil, tapi tidak pernah benar-benar merasa mahir sampai sekarang. Selain menggambar, dia juga suka mencoba berbagai jenis olah raga karena takut gendut dan susah diet.
Ini adalah hasil obrolan singkat SUMMON bareng DyahSynta:
S: Waktu kamu kecil ingin jadi apa?
DS: Saya ingat cita-cita pertama yang pernah saya punya adalah ingin menjadi guru, karena di mata saya, semua guru itu pintar. Tapi semakin saya bertambah usia, saya semakin menyadari bahwa saya tidak memiliki kapabilitas utama yang dibutuhkan untuk menjadi guru karena saya orangnya tidak sabar dan judes.
S: Siapa tokoh yang menjadi influence-mu?
DS: Tori Amos. Sebagai penyanyi yang sudah berkarir sangat lama, saya kagum akan konsistensinya untuk terus berkarya di dunia musik tanpa mempedulikan tetek bengek ketenaran seperti selebriti lainnya. Karya-karyanya cerdas dan sangat bercerita, selain itu juga memiliki nilai emosi yang kental. Cita-cita saya saat ini adalah bisa menciptakan karya ilustrasi sebrilian karya musik Tori Amos.
S: Hal apa yang menginspirasimu?
DS: Kejadian-kejadian di sekitar saya, fenomena sosial, dan orang-orang dengan tingkah laku ‘unik’. Sejak kecil, saya selalu tertarik untuk menelaah isi kepala orang lain berdasarkan tingkah lakunya, cara bicaranya, dan gaya bercandanya. Mungkin kebiasaan ini ditularkan oleh ibu saya yang berprofesi sebagai Psikolog.
S: Karya seperti apa yang kamu hasilkan saat ini ( dalam keseharian ) ?
DS: Saya sedang suka menggunakan media bolpen untuk menciptakan ilustrasi. Sejak tahun 2013, saya membuat visual diary karena saya merasa senang kalau bisa menjalani proses dan mengalami progres setiap hari. Gol saya adalah itu: menjalani hidup yang terus berproses, terutama dalam berkarya.
S: Pertanyaan seputar tema Pain is Good. Apa arti pain/rasa sakit untuk kamu?
DS: Rasa sakit adalah hal yang sangat wajar dialami siapapun. Saya pribadi bukan orang yang suka larut dalam kesedihan atau rasa sakit, saya lebih suka berusaha melupakannya dengan terus bercanda dan tertawa bersama orang-orang terdekat. Saya tidak suka berserius-serius, termasuk dalam menyikapi sakit hati.
S: Bagaimana cara kamu berdamai dengan rasa sakit itu?
DS: Tadinya, dengan terus bercanda. Terutama setelah mengalami satu kejadian yang benar-benar ‘sakit’ di tahun 2010. Saya terus berusaha bertingkah laku seolah-olah hal itu tidak pernah terjadi, supaya saya tidak berubah dan tidak terganggu, dan supaya tidak ada orang yang tahu. Tapi ternyata, ‘keharusan’ untuk bersikap seolah-olah hal tersebut tidak pernah terjadi lama-lama menjadi beban untuk saya dan justru menjadi sangat mengganggu untuk saya. Saya butuh bercerita dan saya butuh jujur. Salah satu cara untuk berdamai dengan pengalaman itu adalah dengan menceritakannya melalui karya, karena sulit rasanya menerjemahkan apa yang saya alami melalui kata-kata.
S: Kepada siapa karya ini akan kamu berikan? Kenapa begitu?
DS: Sahabat saya, Shabryna Ricardo. Karena dia yang menemani saya terus dalam menjalani masa yang menyakitkan itu. Dia juga yang selalu mengingatkan saya bahwa rasa sakit itu tidak boleh mendefinisikan atau menjadi batas antara saya dan apa yang bisa saya capai di masa depan. Dia satu-satunya orang yang bisa menjadi tempat saya bercerita saat itu, dan saya ingin dia yang menyimpan karya cerita saya.
Di bawah ini adalah karya-karya lama DyahSynta:
Kira-kira segitu dulu ngobrolnya. Besok sampai seminggu ke depan kita angkat hasil obrolan SUMMON dengan artist lainnya loh. Kalau mau kenal DyahSynta lebih jauh, yuk datang ke Pameran kolektif SILAKAN AMBIL di KACF2014, 28-30 November 2014, di Galeri 678 Kemang.