Avatar

Agnes Liemanda

@liemanda / liemanda.tumblr.com

Aku ada karena ketiadaanmu.
Avatar
reblogged

Tercekat!

Aku tak kunjung bisa menceritakan tentang hidupku yang layu. Aku tak berani menghadapi risiko ini sendiri. Aku tak kuasa menahan beban, tapi juga tak berani membagi beban ini pada orang lain yang hidupnya baik-baik saja untuk kemudian kurepotkan dengan hidupku yang berantakan. 
Aku tak berani berucap jujur, mulutku membisu menutup luka. Aku berbohong, mengatakan bahwa semua baik-baik saja dan begitu bahagia. Tapi setiap hari, badanku penuh lebam, hatiku begitu pilu, mataku kering karena air mata yang turun tak bersisa, pikiranku kacau, tangan dan kakiku gemetar, badanku tak kuat menahan luka, apalagi hatiku.
Aku tak sanggup meminta pertolongan, padahal aku yakin seyakin-yakinnya mereka pasti akan menolongku. Aku tak ingin merepotkan orang lain karena aku yang masuk sendiri ke dalam kehidupan ini. 
Mulutku tercekat, tak bisa berucap, meski hati terus berteriak, dan pikiranku memberontak. ©kurniawangunadi
Avatar

Aku bukan seseorang yang pandai menyampaikan, namun jika kau merasa perlu ada yang dibicarakan, tanyakan saja.

Aku akan menjawabnya.

Avatar
reblogged

Puro Pakualaman.

Yang saya pelajari di tempat ini adalah falsafah jawa ‘mikul duwur mendem jero’. Di tengah dualisme kekuasaan, kerajaan di dalam kerajaan, sang Pakualam tetap menghormati Sultan sebagai saudara tua.

Ditandai dengan bangunan puro yang menghadap ke selatan -arah kraton- dan gerbang sederhana untuk ukuran gerbang kerajaan. Puro Pakualam tidak akan membangun melebihi kemegahan Kasultanan Yogyakarta. Kita tidak akan menemui patung gupala menjaga gerbang. Justru kita akan disambut oleh Ganesha, sang dewa ilmu pengetahuan.

Karna memang jiwa Puro Pakualaman lebih terfokus pada pendidikan daripada politik atau ekonomi. Bapak pendidikan, Ki Hadjar Dewantara juga lahir dari trah Pakualaman.

Bidal pepatah atau slogan pakualaman sudah sangat menjelaskan semangat dan jiwanya : 1. Wiwara Kusuma winayang reka ~ pintu gerbang bunga mengemukakan kebajikan 2. Guna, Titi, Purun ~ bergunalah, berhati hatilah, bersemangatlah 3. Hangeta hangga pribadi ~kenalilah dirimu sendiri. (at Puro Pakualaman)

Avatar

Teruntuk anakku tersayang, Arunika

Saat kutahu ada perubahan di dalam rahimku, kantong janin yang mulai berisi seorang bayi mungil yang hampir tiap bulannya kujenguk melalui perantara dokter.

Saat itulah, duniaku seluruhnya untukmu. Walau beberapa saat untuk ayahmu, tentu.

Arunika, Terima kasih sudah menjadi banyak hal baik untuk diriku. Mungkin, jika saja kau belum hadir. Rumah ini begitu sepi, barang-barang tidak akan berantakan, rumah selalu rapi dan bersih; mungkin wangi. Dunia, dunia, dan dunia yang akan aku kejar, Nak. Darimu aku belajar bahwa hidup bukan hanya perihal dunia dan kenikmatannya. Tapi, juga ada RidhoNya dan NikmatNya yang perlu disyukuri.

Terima kasih untuk segalanya, Nak.

Avatar
reblogged
Avatar
hujansamudra

Habis liat proposal penelitian temen gw anak hukum dan banyak catatan merah dari dospemnya terutama soal KBBI. Temen gw curhat dan minta bantu koreksi.

Liat kan? Masih bilang ngambil jurusan bahasa Indonesia di kampus ga guna karena udah puas belajar selama sd-sma?

Mana kalimat pembuka latar belakangnya jelek banget lagi kayak baca artikel di gugel.

Canda temeeen.

Avatar

Kadang suka berpikir, kok aku ngerasa kurang terus; ternyata itu teguran dari Allah,

"Apa sih yang dikejar dari dunia? Cape kan? Gak ada habisnya? Mau ini mau itu, dikasih jalan terus biar makin lupa sama Aku"

Astaghfirulloh :"

Avatar

Mari kita jabarkan; asam-manis pernikahan. Agar seluruh dunia tahu betapa peliknya kerikil yang kita tapaki. Persetan pencitraan dunia maya. Jika, yang dipinta hanyalah keindahan. Maka, kau perlu tahu bagaimana susahnya menjalani pun mempertahankan.

Avatar
reblogged

#tentangpernikahan: “Aku Kira...”

“Tadi setrikanya nggak dibawa?” “Nggak, kamu nggak pesen kok” “Ya kan aku kira bakal sekalian dibawa tanpa aku perlu bilang..”
“Tadi nggak beli telur sekalian?” “Nggak, orang kamu nggak titip” “Ya kan aku kira kamu udah tau kalo telur di kulkas habis…..”
Dan percakapan “Aku kira..” lainnya yang sebenarnya pembelaan dari akibat “aku lupa bilang”

Sounds familiar?

Sebagai wanita yang suka kepikiran buat “ah dibawa sekalian daripada..”, “ah beli sekalian daripada…” kadang suka gemes sendiri kalo kejadian begini, tapi ya salah kita juga yang kurang lengkap memberi petunjuk dan berharap lebih.

Percakapan di atas itu juga kayaknya kalo kondisi mood lagi adem ayem ya. Kadang bisa aja itu percakapannya jadi panjang dan dibumbui marah kecil yang bisa menjadi sangat besar. Sepele sih, tapi kalau dibiarin… Wah bahaya. Haha.

“Aku kira kamu ya kepikiran buat beliin, kan di rumah habis. Ah kamu gi mana sih nggak peka banget. Masa gitu aja ga tau… Masa gitu aja salah….”

Udah deh, kalo begitu bakal jadi runyam dan merusak ketentraman. Iya apa iya? Hehe.

Ku pikir, kata-kata “aku kira..” atau “aku pikir…” ini bener-bener perlu dihilangkan, dan kalau sudah terjadi tak sesuai harapan kita… Yasudahlah. Kita coba terima dan mencari solusi lain tanpa harus mengeluarkan jurus “Ah kamu sih, akhirnya jadi begini kan, akhirnya jadi rusak kann, akhirnya jadi blablabla”

Kalau sudah saling menyalahkan gitu, percaya deh, tidur malem bakalan gak tenang kalo belum maaf-maafan. Hahaha.

Menikah itu memang perlu sebuah seni, yang barangkali belum kita miliki atau kuasai pada awalnya. Ah gampang tinggal gak bilang gitu aja kan? Nyatanya susah, tak segampang itu, Esmeralda. Apalagi kalo udah kebiasaan nih kita suka nyalahin orang lain kalo ada yang gak bener dikit.

Tarik napas dulu deh.

Sebenarnya. Saling menyemangati adalah kuncinya. Support system ini penting sekali.

Beruntung kalau pasangan bisa saling mengerti dan belajar, saling mengingatkan tanpa menghakimi, dan bertekad untuk berubah. Sayangnya, banyak diantara kita yang komunikasinya kurang lancar. Sulit menyampaikan perasaan dan cenderung senang memendam. Hayo, ngakuuu..

Bener-bener deh ya, yang namanya bersyukur tuh harus diinget tiap detik tiap menit. Untukku yang masih belajar, hal seperti itu cukup sulit dilakukan. Tiap kesel dan pengen marah gara-gara suami nggak melakukan hal yang seharusnya dia lakukan atau yang kuharapkan, harus selalu inget “ayo bersyukur sudah dikasih suami, ayo bersyukur ngga boleh marah berlebihan”

Tapi ya, ya ampun, namanya godaan setan tuh subhanallah. Gampang banget dan mudah banget bikin kita nyalahin orang lain, menjadikan orang lain korban dan mengkambing hitamkannya.

Seakan-akan kita merasa jadi orang paling bener dan ga punya salah. Sayangnya, ini sesuatu yang gak bener dan harus kita hilangkan sebelum jadi penyebab hancurnya rumah tangga.

Cuma gara-gara “Aku kira…”

Tips paling ampuh nih buat temen-temen yang mungkin bisa diterapkan.

  • Kalau mau minta pasangan melakukan apapun, bilangnya sertai kata “tolong” dan akhiri dengan kata “terima kasih”, walaupun menurut kita itu adalah kewajibannya untuk dilakukan.
  • Kalau nyuruh beliin sesuatu, tulis yang lengkap, sekalian sertai gambarnya biar gak salah pilih. Oya, sekalian kalau nyuruh beli buah, tulis juga “pilih yang tidak busuk”. Apalagi buat laki-laki. Wajib hukumnya menuliskan segala sesuatunya tanpa terlewat.
  • Untuk menghindari segala ekspektasi, buat pembagian pekerjaan rumah yang jelas, kalau perlu ditulis dan ditempel di kamar, tulis juga dilakukan kapan, setiap berapa hari sekali, dan segala detailnya.

Ingat, bahwa kaum lelaki itu butuh kalimat perintah dan petunjuk yang jelas, tidak bisa menerawang apalagi menebak secara ajaib apa maksud kita kalau kita ngga pernah bilang. Dan kita kaum wanita, adalah insan-insan yang memang penuh rasa sensitif dan kebaperan. Hehe. Jadilah harus saling memaklumi.

Mungkin ada yang mau nambahin? Hahaha.

Sekian tulisan hari ini yang mungkin terlihat beda dari biasanya.

-

@shafiranoorlatifah Malang, 9 Juni 2020.

Avatar
Kita bukan lagi sepasang muda-mudi yang inginnya dimengerti. Tapi, mencoba untuk berubah menjadi pribadi yang "saling".
Avatar
Kehabisan kata untuk mengungkapkannya, sebab terlalu sering menjaga perasaan orang lain sampai lupa memahami diri sendiri.
Avatar
Tidak ada suasana yang kurindukan selain suasana rumah dengan hangatnya senyum Mama, lucunya tingkah Bapa.
Avatar
Hidup adalah kesepian dari bisingnya ingatan yang melekat.
Avatar
reblogged
Avatar
lembarkertas
+ Kenapa orang membuka media sosial setelah lelah bekerja?
- Sebab tak ada yang bisa diajak bicara perihal letih dan harapan esok.
Avatar
Mungkinkah kau tahu, segala yang kutulis adalah kamu. Mungkinkah?
Avatar
Setiap orang punya jalan dan proses kreatifnya masing-masing.
  • Tugas kita hanya mendoakan dan mengapresiasi, sedikit mengkritik boleh saja asal jangan terlalu mencampuri.
You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.