Paulo Coelho pernah bilang bahwa love is what makes you smile when you're tired. So, do it.
Patricia Levyta
“Be alone. Eat alone, take yourself on dates, sleep alone. In the midst of this you will learn about yourself. You will grow, you will figure out what inspires you, you will curate your own dreams, your own beliefs, your own stunning clarity, and when you do meet the person who makes your cells dance, you will be sure of it, because you are sure of yourself.”
—
Bianca Sparacino
(via purplebuddhaquotes)
So yea, loving people when you success to loving yourself first.
Remember the reason you started. Then when your target fades away, starting another one is ok. You should have known the consequences from the start, right? :)
Remember why you started.
Sajak yang Tak Berarah
Julie meramu jamu dihantui kenangan indah yang semu.
Siapa sangka ternyata dia dijuluki peri nangka.
Tetangganya yang bernama Baron gemar menangkap laron.
Tapi kau tahu tidak bahwa mereka berdua malu tapi mau?
-
Ha8itat Cafe and Library Malang, 23/11/17 15:20
Anak Kecil yang Banyak dan Hujan yang Belum Selesai
Di luar hujan deras. Aku sedang makan siang di sebuah restoran cepat saji. Memesan paket makan yang tidak tertera di papan. Sebelumnya aku tidak tahu ahwa ada paket makan murah ini. Cukup 50.000 rupiah saja untuk bisa menyantap dua porsi kentang goreng - beef burger tanpa sayur - cola. Sebenarnya ada pilihan chicken beef atau nasi dan ayam goreng juga, tapi karena Jordan memilih beef burger, aku pun ikutan. Awalnya aku tidak ingin memesan makanan karena sebelum berangkat tadi aku sudah makan di rumah. Sudah agak siang tadi, sekitar jam 10:30. Aku hanya ingin ice cream cone vanilla. Jordan juga. Tapi begitu giliran kami memesan, Jordan memesan makanan dan ice cream cone sedang habis. Aku baru ingat dia belum makan tadi. Ah, ya sudah, aku juga ikut memesan makanan.
Ini hari Minggu, Tempat ini dipenuhi dengan anak kecil. Hari libur begini memang waktunya mengajak anak-anak untuk jalan-jalan dan makan di luar. Aku suka mengamati orang-orang di keramaian. Apalagi kalau sambil duduk berlama-lama. Seru sekali mengamati orang-orang. Menebak-nebak apa yang sedang dia pikirkan melalui gerak-geriknya.
Sekarang aku dan Jordan sedang makan sambil mengamati anak-anak kecil i ruangan ini. Lucu-lucu. Ada yang sedang ngambek. Ada yang seru sendiri bermain fingerboard sambil menunggu ibunya memesan makanan. Ada yang mengenakan kostum Superman sambil duduk di atas meja, yang ini masih berusia sekitar satu tahun, kok. Ada anak perempuan berambut kriwul dengan pipi menggemaskan berusia sekitar dua tahun sedang duduk manis di kursi. Ada yang berlarian kejar-kejaran. Ramai sekali di sini. Ramai suara anak-anak dan orang tuanya. Aku jadi membayangkan bagaimana nanti kalau sudah punya anak. Aku juga akan mengajak makan dan bermain di restoran ini sesekali, tapi tidak terlalu sering. Ya, mungkin sekali atau dua kali dalam sebulan.
Makanan kami berdua sudah habis. Hujan di luar semakin deras. Aku dan Jordan masih seru mengamati anak-anak kecil dan membicarakannya. Tiba-tiba ada seorang anak perempuan berjalan melewatiku membawa ice cream cone. Yeay! Kami bersemangat untuk membelinya. Aku yang membeli, Jordan menunggu di kursi. Sekarang ice cream vanilla kesukaan kami berdua sudah di tangan. Jordan menyantapnya duluan dan raut wajahnya berubah. Katanya tidak enak. Aku sudah menduga dari pertama kali aku menerimanya dari mbak-mbak kasir. Teksturnya terlihat tidak sepadat biasanya. Ini terlalu cair. Aku kira tidak akan mempengaruhi rasanya. Ternyata salah. Ah, tidak apa-apa. Pelan-pelan aku habiskan ice cone itu. Aku menerima tatapan penuh harapan dari seorang anak laki-laki berusia sekitar empat tahun di depanku. Sepertinya da ingin ice cream juga. Aku jadi membayangkan bagaimana nanti kalau punya anak. Aku sedang mengajaknya ke sini lalu dia ingin ini-itu dan aku tidak punya uang lebih. Huh. Tapi sepertinya tidak hanya karena aku ajak ke sini. Sepertinya kemanapun nanti, anak-anak selalu meminta ini-itu. Lalu aku berpikir bagaimana cara yang tepat untuk memberi pengertian kepada anakku nanti. Aku harus belajar banyak dulu, nih.
Hujan tidak juga berhenti. Jordan mengajak untuk pindah ke tempat duduk di pinggir ruangan yang menghadap ke luar karena ada sandaran di kursinya. Tempat ini lebih dekat dengan area bermain anak. Sesekali kami menertawakan anak-anak yang sedang bertingkah menggemaskan. Hujan tidak berhenti juga. Dari sini terlihat toko buku di seberang jalan. Tadi kami sudah ke sana, karena memang itu tujuan utama kami. Sesuai menjelajah toko buku, kami malah terjebak di restoran ini. Anak kecil yang banyak dan hujan yang belum selesai,
McDonald Sarinah Malang, 19/11/17 14:00 - 15:00
My first sunrise with him.
Samar-samar Saja
Samar-samar waktu menyapu lembaran-lembaran pesan.
Samar-samar dirinya mengerang, melawan kisi-kisi.
Samar-samar pelupuk jantungku merintih.
Samar-samar berjarak, aku putuskan.
Samar-samar pesan tersirat oleh sekelilingku.
Samar-samar saja sudah cukup.
https://soundcloud.com/levytaputri/silver-bells-cover
Unit folk anyar, Folkapolka, baru saja meperkenalkan single terbaru mereka berjudul Catching The Last Light Dance Through The Trees . HAUM Entertainment yang sebelumnya telah memperkenalkan single milik band Post-Hardcore, Shewn, kini kembali menjadi perantara peluncuran single terbaru Folkapolka melalui akun soundcloud milik HAUM.
Mendengar materi lagu Catching The Last Light Dance Through The Trees, sebenarnya saya pribadi sedikit ragu untuk menasbihkan mereka murni sebagai unit Folk.Jika saya boleh menilai mereka membalut folk dengan balutan musik bergaya Indie Pop dan juga Dream Pop. Akan tetapi semua orang berhak memiliki pandangan sendiri.
Terlepas dari bagaimana dan apa musik yang mereka mainkan, kabar tersiar jika mereka sedang mempersiapkan peluncuran EP terbaru yang akan diberi nama “First Journey”. HAUM Entertainment kembali menjadi record label bagi para musisi muda di kota Malang perihal menaungi mereka dalam meriliskan album, salah satunya adalah Folkapolka.
Single ini merupakan awal dari perkenalan Folkapolka sebelum mereka memperkenalkan seluruh materi di debut EP yang akan dirilis pada September mendatang.
.
>Hilman,2015
ptrcflp
This Heart’s Singing
In this really time, I’m writing this heart’s song.
In this coffeeshop corner, I’m alone to doing a little work.
In this warm afternoon, with a glass of melon tea, I’m missing you.
What are you doing now?
I miss you.
Can I having a very little time of yours?
Just to hugging you till I down to the deepest dream.
And you kissing my forehead slowly.
And you brush my hair with your finger.
And I hate this situation. I hate this overtime that didn’t let me into you.
Me and my band single. Hope you loving this song ;)