A.H (via nonapelangi)
A.H
Kumis tipis pemilik senyum manis
Ibaratnya wanita seperti kaca , Kuat tapi juga rapuh , Mudah pecah , Namun pecahannya , menjadi bahagian yang lebih kuat dan tajam disetiap sisinya . Jadilah wanita , yang semakin kuat disaat patahmu , Semakin tajam disaat lukamu . Hingga tak ada lagi yang berani melukai lalu pergi .
(via kisahsukaduka)
(via nonapelangi)
(via nonapelangi)
(via nonapelangi)
Adakalanya menunggu sesuatu juga perlu kesabaran, menunggu waktu misalnya
(via nonapelangi)
Karena senyuman manismu adalah candu yang aku rasakan dan sering kurindukan. Bolehkan aku melihatnya setiap pagi?? Bukan hanya sekali, tapi setiap hari ( A. H)
- kaaakirei
Karena senyuman manismu adalah candu yang aku rasakan dan sering kurindukan. Bolehkan aku melihatnya setiap pagi?? Bukan hanya sekali, tapi setiap hari ( A. H)
- kaaakirei
#SuratCinta - 4
Untuk tuan bermata cokelat muda
Dari nona yang ingin selamanya berkaca di sana
Selamat siang,
Bagaimana tidurmu semalam? Nyenyak? Setelah berkirim pesan denganmu semalaman, tidurku nyenyak sekali. Aku bermimpi, tapi tak lelah sama sekali ketika bangun tidur tadi. Kurasa kamu jadi segalanya, kafein yang membantuku terjaga juga anestesi yang membuatku tidur seperti bayi.
Maaf sudah lama sekali tidak mengirimimu surat cinta, ternyata aku tak se-multitasking yang kuduga. Belakangan ini aku sibuk jatuh cinta, sibuk bahagia, hingga tak punya waktu untuk mengungkapkannya lewat tulisan. Aku lebih suka mengungkapkannya langsung padamu, lewat pesan-pesan singkat kita atau sesahaja hangat tangan dan tatapan mata. Semoga kamu selalu tahu, tak memberimu surat cinta bukan berarti aku berhenti cinta kamu
Kamu selalu tahu bagaimana cara membuatku jatuh cinta.
Tiap hari. Tiap kali.
Dulu kamu bilang ingin menjalani hubungan ini pelan-pelan.
Aku juga maunya begitu.
Lama tidak jatuh cinta membuatku takut dan ragu-ragu.
Tapi lalu aku menyadari yang kujatuhcintai adalah kamu:
Lelaki yang biasa saja, tapi entah kenapa berbeda.
Istimewa, kata yang lebih tepatnya.
Aku tak yakin pernah menemui manusia seperti kamu di masa lalu, tapi kamu seperti sesuatu yang terlalu akrab, dekat, dan erat. Segala yang kujatuhcintai dijadikan satu. Manusia yang membuatku menemukan klik itu bahkan di kali pertama. Aku bahkan tidak beradaptasi untuk bisa berlama-lama menghabiskan waktu denganmu.
Lalu janji untuk menjalaninya pelan-pelan tadi menguap dan terlupakan begitu saja.
Entahlah apa yang membuat kita berjalan sebegini kencang. Hitungan bulan, hubungan aku dan kamu, kita, sudah sebegini terakselerasi. Jatuh cinta yang tak tertahan? Atau sesederhana keinginan Tuhan? Seperti yang pernah kamu bilang, kita tak akan pernah tahu apa yang menunggu kita di depan. Seperti kita yang tak bisa berencana seberapa jauh kita akan jatuh cinta. Pada siapa. Seberapa lama.
Semoga kamu.
Semoga lebih lama dari selamanya.
Semoga kamu benar lelaki yang Tuhan siapkan untukku sebagai jawaban doa-doaku. Semoga kamu benar belahan jiwa seperti yang kuminta dan seperti yang Tuhan mau untuk menemaniku selamanya.
Semoga kamu benar jodohku.
Ralat.
Bukan semoga, tapi kamu HARUS jadi jodohku. Aku sudah sebegini jauh jatuh cinta, jadi kamu HARUS jadi jodohku. Iya, doaku sekarang memaksa.
Makanya kamu cepat kaya ya! Sudah kubilang aku mau menikah dengan lelaki yang cukup kaya untuk membelikanku rumah di Setra Duta.
Hahahhahahaha ^^
Selasa, 29 Desember 2015, tak sabar menemuimu di Jakarta.
Semoga kamu tidak bosan mendengarku bilang aku menyayangimu
karena aku tidak akan bosan mendengarmu bilang begitu tidak akan bosan juga bilang aku sayang kamu.
♥
Mohammad Fauzil Adhim (via fauziladhim)