Avatar

sehijau coklat*

@albertashendy / albertashendy.tumblr.com

Poetry's mate \ Green addict \ Art & Food Lovers \ *yours* \ Alberta Shendy Lamandau -
Avatar
“I will breathe. I will think of solutions. I will not let my worry control me. I will not let my stress level break me. I will simply breathe. I will be OK because I don’t quit.”

— Shayne McClendon

Avatar
reblogged

Unexpected

Sebelum-sebelumnya, mendengar cerita romansa ala FTV dari jarak jauh, bukan kolega atau teman dekat. Kemarin ini, mendengar langsung, beberapa cerita, dari orang yang mengalami. Yang mungkin, terkesan "unexpected", padahal ya bisa-bisa aja, bisa apa kamu kalau Allah sudah berkehendak?

Cerita-cerita yang membuat haru-biru, "kok bisa?", ya bisa, kamu belum merasakan saja. Shabr. Atau ngamuk dengan santun.

Lagi-lagi, kita enggak pernah tahu ke depannya akan gimana, bertemu siapa, berperjalanan kemana. Yang pasti satu hal, tetap percaya, tetap berdoa, dan tentunya bekerja.

7 Maret 2024

Avatar
reblogged
Avatar
pokotoronyo

Word of Wisdom

This is the words of Ayatollah Khomenei, the wisdom that always brings out my tears everytime I read it. And I always read it whenever I'm afraid or anxious of something that even didn't happen yet.

"All the fears and anxieties that mankind has of adversaries, it is because he sees himself.

If he sees that God is at work and that he is working for God, he will not be afraid. Because destiny in His hands.

Do not think that you by yourself can do something.

You are the one who if a fly comes to pester you, you are unable to sleep at night or be at peace in the day.

If mosquito comes at night, it does not let you relax.

You are the one who if a spider comes towards you, you are frightened.

You are the one who if a sparrow takes something from you and flies off, you are powerless to retrieve it.

This is all helplessness. This is all neediness.

Everything that exists is His. It is God's"

Avatar
reblogged
Avatar
achmadlutfi

Ya Allah. Sungguh penciptaanmu atas langit beserta segala yang ada di sana jauh lebih rumit dan dahsyat, maka segala masalah yang kami hadapi, seberat apapun yang kami rasakan, tidak ada apa-apanya bagimu, dan engkaulah sebaik-baik penolong.

Avatar
reblogged

Cerpen : Are You Near Me?

Aku meraih helmku yang kugantung di spion motor. Agak basah sedikit karena tadi gerimis dan aku salah menggantungnya. Tak apa, mungkin nanti kerudungku basah sedikit. Tak masalah.

Aku melajukan motorku menuju kesepian. Aku selalu benci pulang dari tempat kerja ini, karena aku akan bertemu dengan diriku sendiri di atas motor yang kukendari, pikiranku yang berlari ke sana kemari, kos yang dihimpit oleh gang sempit dan dinding yang lembab. Sepinya seperti itu.

Aku pernah tidak seperti ini. Aku pernah tak terhitung bepergian ke sana kemari, menaiki kereta apapun jenisnya, menyeberangi pulau, menginap di masjid, di McD, di terminal, pom bensin, dan segala hal yang dulu kupikir akan mempertemukanku dengan banyak jawaban dari pertanyaan.

Tumbuh dewasa, menamparku dengan realita yang berbeda. Aku butuh uang, aku bekerja, kemudian semua abisi itu menguap tak bersisa. Aku merasa kehilangan gairah hidup, terjebak dalam rutinitas sehari-hari yang membuatku lelah. Aku dulu berpikir akan mengarungi dunia, hidup dengan diriku yang bahagia. Kini untuk bahagia, aku lupa bagaimana caranya, aku lupa merasakannya. Aku belajar, hidup ini tidak selalu semenyenangkan itu. Aku berusaha sebaik mungkin meski aku tahu, itu takkan membawaku lebih jauh lagi.

Aku pernah bersimpuh menangis, mengadu kepada Tuhan kenapa hidupku begitu kosong, tak lagi seisi dulu, tak lagi sebahagia dulu. Apakah aku akan begini seumur hidupku? Aku tidak mau. Bolehkah aku minta kepadaNya untuk mengubah takdirku, tak apa jika caraNya mungkin akan membuatku harus tertatih-tatih.

Dan benar saja. Di penghujung umur 29 ini, aku masih tak tahu akan ke mana, dengan siapa aku akan menikah, tak tahu. Gelap. Setertatih itu aku dengan takdirku sendiri.

Aku ingin sekali menemukan sesuatu yang kubutuhkan, meski aku tidak benar-benar tahu apa yang aku butuhkan. Dia Maha Tahu. Jika memang ia ada didekatku, buatlah dia menyapaku terlebih dahulu. Aku takut salah memilih. Aku mohon dengan sangat, pilihkanlah. (c)kurniawangunadi

Avatar
reblogged
Avatar
jndmmsyhd
Berikan waktu pada dirimu untuk beristirahat dari lelahnya dunia dan teman-temannya, agar hatimu sembuh, agar dirimu bisa berubah pada arah kebaikan, dan agar kamu lebih bisa mencintai dirimu sendiri. Berikan jeda.
Berikan jeda, untuk kesekian kalinya lagi.
Barangkali kamu sedang sakit, entah hati atau pun pikiran. Barangkali kamu sedang jenuh dengan ritme hari yang dilalui dengan begitu cepatnya tanpa pernah lagi kamu menikmatinya.
Berikan jeda, untuk kembali menata apa yang kurang dari hati ini. Barangkali sudah terlalu jauh dari Allah, cobalah mendekat, semampunya.
Berikan jeda, jangan lupa, ya.
@jndmmsyhd
Avatar
reblogged

Namanya, Tegas.

Kalau ia membuatmu bingung, berarti ia bukanlah tujuanmu.
Kalau ia membuatmu berseteru dengan kedua orang tuamu - sementara hubungan dengan orang tuamu baik-baik saja sebelumnya, berarti dia bukanlah yang kamu butuhkan.
Kalau ia membuatmu ragu sama tujuanmu, berarti ia bukanlah teman yang bisa kamu ajak jalan jauh.
Kalau ia membuatmu harus mengubah values baik yang kamu miliki selama ini, berarti kamu sedang menghancurkan dirimu sendiri. Kalau apa lagi? @kurniawangunadi
Avatar
reblogged

Nasihat yang Tidak Populer

Untuk adik-adik di sini yang sedang memantau takdirnya akan menikah dengan siapa dengan perasaan cemas dan gelisah :

Seburuk-buruknya kamu menilai dirimu sendiri, teruslah berdoa untuk bisa mendapatkan pasangan yang terbaik - yang sebaik baiknya, nggak usah tanggung-tanggung mintanya, benar-benar yang sebaik-baiknya.  Dan aku turut mendoakan, agar jika doa itu terkabul, kamu tidak memiliki perasaan tidak layak. Kamu layak! @kurniawangunadi
Avatar
reblogged

Menjadi Pusat Dunia

Pembelajaran berikutnya saat semakin dewasa adalah belajar untuk tidak merasa diri sebagai pusat dunia. Seolah segala sesuatu di luar diri kitalah yang harus mengerti dan memahami kita. Merasa pusat kebenaran adalah diri sendiri. Merasa semua hal yang berbeda dari cara pandang dan cara berpikir diri adalah sesuatu yang tidak layak untuk ada di dalam kehidupan. Saat segala sesuatu yang kita pikirkan adalah diri sendiri, di saat yang sama mungkin kita lupa untuk melihat lagi ke dalam diri, menginsyafi hal-hal yang keliru, meminta maaf, kemudian memperbaikinya. Alih-alih terus menerus mencari pembenaran dalam pikiran sendiri bahwa apa yang kita pikirkan adalah hal yang paling benar. 
Karena memang tidak mudah, saat kita tumbuh dengan seluruh emosi dan keinginan. Kemudian berhadap-hadapan dengan realita yang berbeda. Dan kenyataan inilah yang sebenarnya selama ini kita hindari.
Apakah semua perlawanan tersebut bentuk dari upaya menutup rasa insecure kita terhadap diri sendiri? Perasaan-perasaan dan beragam hal yang membuat diri kita yang sebenarnya memang lemah, tampak lebih kuat. Padahal tidak ada salahnya mengakui diri, lemah. Atau karena banyak sekali rentetan kejadian yang pernah dialami menjadi akumulasi perasaan negatif yang menyeruak menjadi perilaku-perilaku yang ternyata menyakiti orang lain di sekitar kita.
Dan kita gagal belajar, bahwa kita bukanlah pusat dunia. Bukan kita yang paling benar - dan berani meminta maaf untuk kesalahan sendiri. Orang lain tak harus memahami kita - dan kita belajar untuk bisa memahami orang lain. Dan belajar mengendalikan pikiran-pikiran negatif yang selama ini kita berikan ruang dan pemakluman, agar bisa melihat dunia ini lebih bijak lagi. 
Avatar

Doa Bapak

Sebelum Bapak kembali pulang ke rumah Bapak: Hati-hati ya. Semoga tahun ini dapat jodoh. Tapi ya memang gimana Tuhan aja yang mengaturnya. Aku: *sudah mau terharu* Bapak: Kasian banget kamu apa-apa sendirian haha Aku: *gagal terharu karena dikasihanin*
Avatar

Dari tahun ke tahun aku pikir tulisanku akan berkembang seiring dengan bertambahnya umurku. Berkembang di dalam pikiranku adalah semakin luas, semakin berbobot dan semakin banyak nilainya. Nyatanya ketakutanku yang berkembang, takut tidak bernilai, takut salah, takut terlalu cheezy. Akhirnya tidak satupun yang meluas dan berbobot: stuck.

Keberanianku belum sebesar ketakutanku. Bahkan untuk mengakui bahwa permasalahanku semakin riuh di dalam diri dengan tema yang itu-itu saja pun aku tidak berani. Aku takut dengan pikiran orang-orang yang bahkan tidak bisa ku kendalikan.

Seram sekali. Seperti melihat cahaya terang di dalam suasana yang remang-remang tetapi terlalu takut untuk melangkah menuju ke sana. Ke mana keberanianmu yang dulu?

Avatar
reblogged
Nggak apa-apa untuk mengakui bahwa diri sendiri lelah, kelelahan dengan hidup yang menyesakkan setiap harinya. Hari demi hari yang ingin cepat berlalu, tidur menjadi waktu istirahat meski tak lagi ingat kapan tidur nyenyak. Senyenyak dulu. Dulu waktu menjalani hidup ini dengan penuh rasa bahagia dan khawatir, tapi tetap dijalani dengan penuh rasa percaya. Rasa itu kini telah mati, bertahun lalu, saat perjalanan ini dimulai. Memulai jalan yang salah.
Salahnya aku tak berpikir panjang. Panjang anganku mengalahkan rasionalitasku untuk lebih bijak. Kebijaksanaan yang saat itu belum tumbuh dalam diriku yang penuh energi tapi tidak hati-hati. 
Nggak apa-apa untuk mengakui bahwa diri ini sangat lelah. Terlalu banyak masalah, mau kembali tapi tak memiliki rumah. Merasa arus kuat, meski tidak tahu harus ke mana dengan masalah yang serumit ini. Dan berbohong terus menerus setiap harinya, mengatakan bahwa hidupku baik-baik saja.
Tak hanya ke orang lain, tapi juga diriku sendiri. ©kurniawangunadi
Avatar
reblogged
Avatar
jndmmsyhd
Menyenangkan dan memenuhi ekspektasi semua orang itu seperti jalan yang panjang, diakhiri dengan tanda bertuliskan: "Maaf, jalan buntu, silahkan berputar arah".
Yang mencintaimu tidak akan melihat cacatmu, dan yang membencimu tidak akan menilai kebaikanmu.
Sebagus apapun tampilanmu, tetap terlihat kurang dimata sebagian orang, setulus apapun bantuan dan pertolongan bahkan nasihat yang kamu berikan, akan tetap dipandang remeh oleh mereka yang sedari awal memang tidak suka denganmu.
Seberusaha apapun seorang anak memenuhi kemauan orang tuanya, terkadang tidak akan sempurna dan tetap dipandang kurang. Seorang ayah yang berusaha memenuhi keinginan semua anggota keluarganya, tetap bisa saja dilihat tidak maksimal tersebab ada saja kebutuhan baru dari mereka.
Jadilah dirimu sendiri, jangan memuaskan pandangan orang lain, sebab hal itu akan sangat mustahil kamu dapatkan, bahkan sampai kamu mati.
Berikan saja usaha yang terbaik, doa yang terbaik, perilaku dan sikap yang baik, dari situlah nanti akan tersaring, siapa yang menerima bagaimana pun keadaanmu, baik kurang atau pun lebihmu, baik cacat atau pun keunggulanmu.
— Jundi Imam Syuhada
Avatar
reblogged
“Realita kehidupan di usia dewasa ini sering membuat diri tertampar, bahwa apa yang kita kira akan mudah, ternyata sesulit itu. Apa yang kita kira akan berujung baik, ternyata kita lupa bersiap menghadapi yang hasil terburuk.”

Kurniawan Gunadi

Avatar
reblogged
Avatar
jndmmsyhd
Nyatanya, tidak semua luka bisa kembali sembuh seperti sedia kala. Beberapa ada yang membekas namun tidak terasa sakit, dan beberapa ada yang terasa sakit namun tidak membekas. Dan luka yang perih adalah saat dimana hatimu tidak bisa memaafkan dirimu yang dulu, atau tidak sanggupnya kamu berdamai dengan luka masa lalu. Sangat melelahkan.
Belajarlah untuk beristirahat dari mengingat kejadian masa lalu yang seharusnya kamu sudah selesai dengan itu, belajarlah untuk berlapang dada dari kesalahan orang lain yang seharusnya sudah bisa kamu lupakan.
Tidak semua orang hatinya luas dan lapang, maka berdoalah semoga kamu menjadi bagian dari salah satunya.
Selamat memaafkan dan meminta maaf.
@jndmmsyhd
Avatar
reblogged
Banyak sekali orang yang tahu apa keinginanya, passionnya. Tapi tidak banyak yang bersedia mendedikasikan dirinya, waktunya, tenaganya, hidupnya untuk mencapai keinginannya tersebut. Berharap semuanya akan terwujud tanpa susah payah, tanpa harus mengalami masalah.
Ya, itu mustahil. Kurniawan Gunadi
You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.