Avatar

Sleepless Night

@nindew / nindew.tumblr.com

Bagaimana jika aku dan kamu hanyalah ilusi dini hari yang akan segera luruh bersama tetesan embun esok pagi?
Avatar
reblogged
Avatar
ajinurafifah

Memperjuangkan Seseorang

Ada orang yang dengan bertahan saja dia sudah bahagia, tapi bagi sebagian orang ada kalanya berjuang adalah kebahagiaan tersendiri.***

Saya sedang berfikir akhir-akhir ini, pertanyaan dari ibu saya membuat saya sebenarnya mencari jawaban dengan keras. Hingga akhirnya di sharing kecil bersama sahabat saya, saya menemukan jawabannya.

Ada seseorang yang begitu baik kepada saya, kepada orang lainpun juga. Dia juga berlatarbelakang baik, agamanya insyaAllah cukup, pintar juga iya, mapan juga sudah lumayan, tapi entah kenapa saya juga belum “klik”. Berkali-kali ibu saya berkata bagi seorang perempuan cukup dengan dicintai, saya sudah merasa dicintai, tapi saya merasa belum cukup. Saya merasa ada yang kurang cocok. Hingga ibu menanyakan entah untuk ke berapa kalinya,

                “Apa sih yang kurang dari dia?”

Saya hanya mengangkat bahu sambil berkata, “Tidak tahu bu, saya hanya kurang sreg.”

Hingga saya tahu, ke-kurang sreg-an itu adalah saya yang merasa tidak berjuang untuk dia. Saya tidak ada usaha untuk mau mempertahankan atau melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Kami hanya bisa berhubungan baik, itu saja. Semoga saya bukan orang yang kurang bersyukur, hanya saja masih banyak orang lain di luar sana yang kemungkinan bisa membahagiakan dan dibahagiakan oleh dia, pun untuk saya.

Saya tahu, naluri seorang ibu untuk memilihkan anaknya seseorang yang baik dan bisa diandalkan untuk menemani di sisa hidup. Saya tahu ibu juga sedang mencari yang bisa membantu mengingatkan anaknya untuk merapikan rumah, membuat anaknya bersemangat untuk memasakkan sup atau membuatkan teh, menjaga anaknya dengan penuh tanggung jawab, mengantarkan anaknya pergi berbelanja, mencarikan anaknya lengan untuk digandeng saat berjalan, memilihkan pundak dan telinga terbaik untuk anaknya yang cerewet dan suka bercerita, dan sebagainya, tapi bu anakmu ini juga masih berusaha mencari.

Mungkin ada kalanya ibu bertemu dengan seseorang yang dicintai kekasihnya, dimanjakan, dan itu terlihat sempurna. Seseorang itu hanya cukup bertahan dan meneruskan bagaimana rasanya dicintai lalu dia bisa mencintai “dia”nya itu. Tapi bagi saya, ketika saya juga memperjuangkan dia, saya mencoba menghebatkan dia, saya mencoba mengerti dan menaklukkan dia, itu adalah bentuk cinta tersendiri bagi orang seperti saya. Saya ingin menghabiskan hidup dengan seseorang yang saya perjuangkan. Saya yakin Allah tidak diam dengan mengirim seseorang yang juga memperjuangkan saya meski tampaknya cuek, meski tampaknya dingin, meski saya jarang dimanjakan, saya yakin Allah tidak tidur.

Bu, anakmu ini hanya belum sampai di satu titik. Ketika ia bertemu orang yang dia perjuangkan dan memperjuangkan dia juga. Sekarang dia sedang mencari, sedang mendoakan seseorang, sedang mengusahakan seseorang kepada Yang Menciptakan. Dan semoga, pada akhirnya nama yang tersebut itu adalah dia yang juga sedang berjuang untuk saya dengan doa-doanya, dengan perlakuan yang sewajarnya, dan dengan keberanian untuk mempersiapkan serta melanjutkan ke arah yang lebih serius. Kalaupun ternyata nama lain yang Dia pilihkan, saya terima. Toh ada banyak nama di luar sana yang belum saya jelajahi, siapa tahu ada yang lebih layak saya perjuangkan.

Setiap orang lahir dengan kisah yang berbeda, kisah ibu bisa jadi berbeda dengan kisah saya, saya juga tidak bisa menemukan orang yang mirip seperti ayah agar cocok dengan saya, karena saya juga tidak bisa menjadi seseorang mirip ibu sepenuhnya. Saya hanya perlu menjadi saya dengan pemahaman cinta yang sebenarnya, dengan definisi bahagia versi saya.

Tapi tenang bu, anakmu ini sadar ada banyak hal yang bisa terjadi di luar sana, mungkin beberapa tahun lagi saya lelah menjadi orang yang begitu nekat berjuang dan pada akhirnya memilih untuk menjadi dia yang bahagia dengan bertahan. Saya hanya sedang mencari, dan bersabar. Cinta bukan hanya soal take, take, take saja tapi juga bukan give, give, give–cinta menyoal take and give.

Pada akhirnya, semua ini saya coba muarakan pada Pencipta Yang Agung. Semoga Allah pilihkan satu yang menjadi ladang ibadah terbesar saya, yang membantu saya mendekat dan menuju surgaNya siapapun itu, bagaimanapun nanti cerita kami. Pada akhirnya selalu ada cinta di atas cinta, ialah milik Sang Maha Cinta.

Aji Nur Afifatul Hasna, yang sekarang hanya bisa sabar, dan mempersiapkan.

Avatar
reblogged
Kalau kamu pikir orang lain salah, belum tentu kamu yang bener. Kadang kamu yang salah, tapi seringnya merasa benar.

Hati-hati, hati.

Avatar
reblogged
LAKI-LAKI JUGA HARUS MAU BELAJAR SEGALA HAL TENTANG ANAK.

Istri hamil, suami ikut belajar bagaimana menghadapi istri yang sedang hamil. Fase-fase apa aja yang akan istrinya lalu. Bagaimana tahapan tumbuh kembang janinnya. Bagaimana membantu persalinan. Dll

Istri menyusui, suami ikut belajar bagaimana menjadi support sistem supaya istri bisa meng-Asi-hi selama 2 tahun seperti dalam Al-Qur'an. Belajar juga bagaimana menjaga ‘kewarasan’ istri ketika baby blues. Belajar bagaimana menjadi Ayah Asi. Belajar bagaimana menghandle bayi ketika istri butuh me time. Dll

Anak mulai MPASI, suami ikut belajar tentang apa aja yang perlu diperisiapkan untuk mpasi. Perlu belajar, ikut seminar atau nemenin istri cari ilmu dll dsb.

Anak mulai kritis bertanya, suami ikut belajar bagaimana menjelaskan ini itu. Dll dsb.

NOTE:

Intinya para Ayah juga HARUS MAU BELAJAR. Jangan cuma nyuruh ibunya aja yang belajar. Itu anak kan hasil bikin berdua, ya ngebesarin dan ngedidiknya juga berdua dong, bukan cari nafkah aja.

(–’)/| puk puk buibuk yg suaminya mager belajar dan lebih milih main game atau yutupan aja |

banyak-banyak berdoa ya buk, semoga hati ayah tergerak :)

Avatar
reblogged

Ramadhan Hari Ketiga

Suatu hari, perjalanan kita akan berhenti. Dipaksa berhenti bahkan. Dan yang menghentikan itu adalah kematian. 
Dan kala kita berhenti itu, kita menyadari sudah sejauh mana perjalanan kita. Apakah sudah sampai tujuan, masih jauh, atau justru semakin jauh karena selama ini perjalanan kita justru berlawanan arah. Dan banyak di antara manusia nanti yang akan menyesal dan mengharapkan dihidupkan kembali guna membuat amal saleh. Sia-sia.
Perjalanan kita ini bergerak, semakin mendekati garis kematian. Tapi, kita merasa seolah-olah akan hidup selamanya di dunia ini. Perasaan yang kemudian membuat kita lalai. 
Memang, nasihat terbaik adalah kematian :)
©kurniawangunadi
Avatar
reblogged
Kenapa kita harus menerima, jika ada satu hal di dirinya yang tidak bisa kita terima? Tersebab waktu yang seolah sudah habis padahal tidak, keluarga yang memaksa-maksa, society yang berisik.
Kenapa kita mengorbankan idealisme kita untuk menerima sesuatu yang bertentangan, ketika dikalibrasikan dengan nilai-nilai yang kita pegang, semuanya tidak sama. 
Kenapa kita harus menjalani sesuatu yang tidak memberikan kita dua hal yang selama ini kita perjuangkan dalam doa, kebahagiaan dunia dan akhirat?
Kenapa kita seolah-olah dipaksa harus mengejar salah satunya saja, entah akhiratnya saja, entah dunianya saja.
Kapan kita menyadari bahwa kita punya daya untuk menentukan arah hidup yang kita inginkan, menjadi pribadi yang bertanggungjawab pada sang pencipta. Menjadi utuh, menjadi pribadi yang penuh kesadaran bahwa hidup ini hanya ibarat mampir berteduh dari hujan, sementara sekali.
Dan sampai kapan kita akan mengorbankan waktu yang sangat sementara ini dengan hal-hal yang jauh dari impian kita untuk membangun iman yang pondasinya telah kita tanam.
©kurniawangunadi
Avatar
reblogged

Walau terkadang hujan turun, dan air mata mu akan meluap. tak peduli seburuk apapun nantinya. Teruslah berjuang untuk hari esok.

Semoga kelak kau tak lupa bagaimana sembuh dari luka. Yang dengan melewati setiap kesakitan akan kau temukan tunas-tunas harapan baik mu kepadaNya, satu persatu ia akan terus bertumbuh dan memberikan banyak kebaikan.

Bila nanti kau terjatuh lagi, tak apa. Kau bahkan berhak untuk menangis sekali lagi, meski tanpa alasan. Meski tanpa kau jelaskan.

Avatar
reblogged

E: salah satu hikmah wanita tidak bekerja dan tinggal dirumahnya adalah agar ia bisa menghargai kebaikan suaminya meski itu hal kecil. Beberapa dari para wanita yang bekerja seringnya merasa tidak mau diremehkan dalam hal menjemput rizkinya. Seperti ingin menunjukkan ini loh aku yang juga bisa nyari penghasilan.

N: itu lahir karna seringnya wanita tidak dimuliakan dirumahnya. Dianggap remeh pekerjaan rumahnya.

E: makanya nasihat yang sering kita denger untuk memilih laki-laki yang baik agama dan akhlaknya bukan? Sebab bila cinta ia akan memuliakan, bila tidak cinta ia tidak akan menghinakan.

Avatar
reblogged
Sebenarnya perempuan memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan atas banyak hal termasuk perasaannya, hanya saja perempuan terkadang juga memiliki keinginan tidak ingin sendirian melalui banyak hal yang ia putuskan.

lalu jadilah rumit,

Alberta Shendy

Avatar
reblogged
Avatar
prawitamutia

yang mahal

setiap hari mbak yuna bertumbuh besar, datang pertanyaan-pertanyaan baru untuk diri saya (dan mas yunus) dari diri kami sendiri. di antaranya adalah tentang bagaimana dan di mana mbak yuna nanti akan bersekolah. bertanya ke sana ke sini, berdiskusi dengan banyak ibu, saya memahami bahwa pada akhirnya semua sekolah itu baik–hanya saja, setiap sekolah memberikan pendidikan yang berbeda-beda. pendidikan apa yang ingin kita kenalkan kepada anak-anak? begitulah kemudian sekolah dipilih.

merenung tentang pendidikan apa yang paling mahal, saya akan selalu menjawab kesederhanaan yang berakhlak. bagi saya dan mas yunus, kesederhanaan itu penting sekali. seorang anak yang terbiasa hidup sederhana, menurut kami, akan lebih luwes menjalani kehidupannya sendiri di masa yang akan datang. seorang anak yang terbiasa hidup sederhana, menurut kami, akan lebih piawai menghargai orang lain, menghargai rezeki dan karunia. kesederhanaan dekat dengan sifat senang bersyukur. sifat senang bersyukur dekat dengan kebahagiaan.

kami melihat bahwa di dunia ini, kebanyakan orang yang menjadi besar adalah mereka yang dididik dengan kesederhanaan, bahkan keterbatasan.

seorang anak yang tidak pernah dibelikan mainan oleh orang tuanya, misalnya, tumbuh menjadi anak yang mudah gembira karena apa saja, kreatif untuk membuat dirinya sendiri terhibur, mau berkarya, dan lebih menghargai karyanya sendiri.

seorang anak yang mengalami kesulitan-kesulitan yang dialami oleh orang tuanya, misalnya, tumbuh menjadi anak yang suka menolong. seorang anak yang melihat dan mengalami betapa negeri kita butuh bangkit agar berdaya, misalnya, tumbuh menjadi anak yang mau berbuat.

hampir semua orang-orang yang berhasil di dunia ini, mendapat pendidikan dengan pola yang sama: mereka mengalami dan merasakan masalah di masyarakat. namun, sebelum mereka mengalami dan merasakannya, mereka mendapatkan pendidikan yang kuat terlebih dahulu di keluarga. mereka dididik bukan untuk menjadi anak penurut, melainkan menjadi anak yang punya prinsip–dan berempati.

mas yunus dan saya menyimpulkan bahwa pendidikan untuk anak itu sendiri, harus sederhana. tidak harus anak disekolahkan terlalu dini–malah sebaiknya jangan. tidak harus anak dijejali dengan pengetahuan yang belum saatnya diberikan. sebelum menjadi keren, anak perlu diajarkan untuk menjadi baik. tidak harus anak diberikan semua yang terbaik–ajarkan mereka untuk mendapatkan yang terbaik itu dengan usahanya sendiri.

memang, akan perlu usaha dan tenaga. tapi inilah cita-cita kami berdua. semoga anak-anak kami mengenang masa kecilnya sebagai waktu yang menyenangkan karena membuat berbagai mainan bersama orang tua, alih-alih menyenangkan karena bisa menonton banyak sekali video di youtube.

semoga anak-anak kami mengenang masa kecilnya sebagai petualangan yang seru karena diajak melihat dunia yang sebenarnya: pasar, jalanan, museum, bertemu dengan semua jenis manusia, alih-alih petualangan yang seru karena menjelajahi semua mall, hotel, atau taman bermain saja.

semoga anak-anak kami adalah anak-anak yang senang menghargai karya, gemar mencari ilmu dari buku dan alam semesta, melihat bahwa semua pekerjaan bisa menjadi pekerjaan yang mulia, dan memahami bahwa kelas sosial di dunia sama fananya dengan dunia itu sendiri.

semoga, anak-anak kita semua nanti menjadi orang-orang yang senang bersyukur. bukan bersyukur yang merasa lebih beruntung, melainkan bersyukur yang penuh empati. bukan bersyukur, “alhamdulillah aku bisa makan enak saat banyak orang lain tidak.” melainkan bersyukur, “alhamdulillah aku bisa makan enak. bagaimana caranya agar semua orang bisa menikmati makanan yang sama enaknya?”

Avatar
reblogged
Avatar
taufikaulia
Yang paling sedikit penyesalannya adalah yang paling banyak sabar dan syukurnya. Karena pada akhirnya, keberuntungan hanya akan datang dari keduanya.

— Taufik Aulia

Avatar
Hari ini boleh jadi bapak ibu tidak suka dengan hijrahmu. Menghina dan mengejek perubahanmu. Tetapi seiring waktu dengan kesabaran dan kasih sayang serta makin santunnya akhlak dan semangat kita dalam mendoakan Insya Allah mereka akan luluh. Yang penting sesudah hijrah.. Jangan menghakimi karena masih suka nonton sinetron. Jangan menggurui karena masih suka musik dan nyanyian. Janga merasa paling tahu karena mereka masih belum paham sunnah. Dakwahi mereka dengan hikmah dan penuh kerendahan hati.

Mbak Ari Wahyu dalam nasihatnya beberapa tahun lalu.

“Mbak, nanti kalau kamu sudah menikah, ibu mengizinkan kamu bercadar. Nanti kita kajian bareng ya, ajak ibu juga untuk sholat malam dipenghujung ramadhan, kita cari masjid-masjid yang bacaan Imamnya merdu hehehe.” kata ibu di pagi hari ini. Ah, sungguh membuat saya kaget mendengarnya *haru

“Ibu sekarang itu sering lihat video agama yang mbak kasih, baca-baca buku yang mbak taruh di ruang tamu. Biar ibu bisa makin bersyukur dan takut sama Allah. Biar ibu paham juga. Ibu juga akan berusaha pakai kaos kaki, nanti belikan kaos kaki yang banyak ya mbak, kaos kaki wudhu itu loh tahu kan ya, biar gampang kalau buat wudhu sama ke kamar mandinya. Sekalian juga belikan kerudung yang lebar ya mbak. Nanti kerudung yang kecil biar ibu pakai didalam rumah saja.” lanjutnya lagi

Maa syaa Allaah ibuuuukk..

Ibu yang dulu menentang hijrahku. Ibu yang dulu mengancam akan mengusir dan tidak mengakui aku ini sebagai anaknya jika memaksa hijrah dan pakai cadar.

Dan sekarang dibikin meleleh ibu juga bilang, “Ibu itu mbak butuh anak yang bisa mendoakan orangtuanya kalau bapak ibu meninggal. Ibu sering sedih kalau lihat teman-teman ibu yang sering cerita ke ibu kalau anak-anaknya itu susah kalau disuruh sholat, padahal dari segi dunia mereka gak kekurangan harta. Ibu butuh anak yang sholih, mbak. Karena orang yang sudah mati itu kan butuh do’a kan ya mbak.”

kemudian hujan turun, perasaan kita luruh. Kemudian ibu melanjutkan kembali, “mbak anis kalau di facebook gitu suka sering upload foto gak? Soalnya ibu kemarin baca buku yang di rak buku tentang bahayanya fitnah wanita apalagi di facebook.”

Masya Allah, ibuuk sayang. Pengen nangis rasanya saat ibu mengatakan demikian.

Maka Jangan pernah menyerah mendoakan kedua orangtua kita yaa… Hari ini boleh jadi bapak ibu tidak suka dengan hijrah kita saat ini. Menghina dan mengejek perubahan kita. Tetapi seiring waktu, dengan kesabaran dan kasih sayang serta semakin santunnya akhlak dan semangat kita dalam mendoakan mereka. Insya Allah, hati mereka akan luluh.

Yang penting setelah hijrah makin baik akhlaknya ya. Sunnah itu indah. Maka jangan menghakimi mereka ketika mereka masih suka lihat sinetron. Jangan menggurui mereka yang masih belum paham perihal sunnah.

Dakwahi mereka dengan hikmah dan penuh kerendahan hati. Agar mereka merasa kita tetap menjunjung tinggi dan menghormati mereka. Karena Bapak Ibu kita adalah orangtua yang hidupnya lebih dulu dari kita. Tentu mereka lebih paham hakikat dan ujian hidup dibanding kita. Dan nggak akan suka kalau kita mendikte.

Seorang kawan pernah bertanya, “Dek pernah menangis karena keluarga kita belum semuanya mengenal sunnah sebagaimana kita mengenal sunnah ndak?”

Maka, pada bagian ini pertanyaan ini akan menjadi pertanyaan paling menghujam untuk diri. Dan menjadi penyemangat agar lebih bersikap baik kepada semuanya. Dengan adab baik, dengan lemah lembut.

Bilamana ada teman, saudara, orangtua atau sesiapapun itu. Ingin sekali kita beritahu sesuatu yang baik. Maka sampaikanlah padanya dengan cara yang baik. Jangan mendikte, menyindir pake dalil. Bermar ma’ruf nahi mungkarlah dengan mereka. Sebab sunnah ini terlalu indah. Jangan dikotori dengan sesuatu yang buruk. Jangan sampai orang lain lari menjauh dari sunnah. Hanya karena ketidaktahuan kita dalam menyampaikan kebaikan.

Pembelajar || 20.00

You can do it.

Jika gagal hari ini, tenang.

Masih ada hari esok.

Yang penting, jangan menyerah.

Tunjukkan akhlaq yang baik.

Avatar
reblogged

Cerpen : Reda

Kudengar, seseorang yang bernama Hujan itu ternyata menyimpan perasaan kepada seorang lelaki. Kudengar itu dari sudut matanya, dari bagaimana ia melihat matahari pagi, bagaimana ia memandang hujan, juga bagaimana ia melihat barisan awan yang konon katanya berbentuk bunga, seperti perasaannya yang tengah berbunga-bunga.

Hujan adalah seorang perempuan yang tidak pandai berbohong, tidak pandai menyembunyikan perasaannya. Rona merah diwajahnya mudah terlihat saat ia malu, marah, atau hal-hal lain yang membuncahkan perasaannya. Juga, ia tidak pandai berpura-pura.

Perasaannya kepada lelaki itu seperti matahari, terang benderang. Siapapun yang mengenal Hujan, sudah pasti mereka bisa menerka bila Hujan sedang jatuh hati pada seorang laki-laki. Dan laki-laki yang itu, bukan yang lainnya.

Tulisan-tulisannya tidak menyembunyikan nama, aku juga sering membacanya. Hujan yang begitu polosnya tentang cinta, seperti melihat kisah cinta anak SMA. Penuh liku, lebih banyak lucunya. Namun, aku tahu. Perasaan Hujan tidak bercanda, ia memang seperti itu adanya. Perempuan yang tidak pandai menyembunyikan perasaan. Bukankah banyak yang seperti Hujan?

Dan lelaki itu, adalah lelaki yang sial. Ia terlambat menangkap hujan yang turun begitu deras. Ia terus menerus bersembunyi dari Hujan. Sampai suatu hari, hujan sudah reda dan ia baru mencari-cari kemana hujannya. Mengapa tak lagi turun?

Suatu hari, perasaan Hujan reda tak berbekas. Mengetahui jika perasaannya hanya turun tanpa arti ditempat yang salah, tempat yang tidak bisa menumbuhkan apapun. Ia sudah tumbuh menjadi perempuan yang berbeda, perempuan yang berhasil belajar dari kesalahan.

Aku bertemu dengan lelaki itu di sebuah kedai buku. Melihatnya melipat-lipat halaman buku, seperti menemukan paragraf yang mewakili perasaannya. Meminjam kata temanku, untuk menggambarkannya : Aku mendengarmu habis hujan berturut-turut, kemudian aku datang, kamu reda.

Hujan telah reda.

Yogyakarta, 30 November 2017 | ©kurniawangunadi

Avatar
reblogged

Menyembunyikanmu dari hiruk pikuk dunia.

Kecantikanmu itu berbeda. Aku melihatnya setiap hari dengan mata kepalaku. Cantikmu itu mengalir dalam sifat, seperti ketaatan, keikhlasan, kesabaran, dan hal-hal yang membuatku merasa tentram.
Aku sengaja menyembunyikanmu dari hiruk pikuk dunia. Sebab, dunia kita adalah dunia yang kita bangun dengan kepercayaan bahwa yang kita lihat dengan mata ini adalah fana. Semuanya akan berakhir, cantik akan menua, kekayaan takkan dibawa mati, dan hal-hal lain yang akan berakhir.
Aku menyembunyikanmu dari hiruk pikuk dunia, biar orang melihat dan merasakan kecantikanmu dari akhlakmu. Bukan dari hasil riasan berjam-jam dan baju kekinian yang kemudian kamu pajang di halaman media sosialmu. Orang akan mengenalmu dari kebaikan budi, kebermanfaatan, peran, pemikiran, kecerdasan, sumbangsihmu pada umat, dan hal-hal lain yang jauh lebih bermakna dari pakaian dan riasan.
Aku akan menyembunyikanmu dari hiruk pikuk dunia. Agar kamu bisa menjadi dunia yang terbaik bagi anak-anak kecil yang lahir di rumah tangga kita. Menjadi dunia yang layak untuk tumbuh besar mereka. Dunia yang akan mengajarkan mereka dan membuat mereka tumbuh menjadi manusia yang lebih baik.
Biar dunia kita ini sunyi, sepi.
Kita tidak harus dikenal banyak orang untuk bisa menjadi lebih bermanfaat, untuk memiliki nilai lebih sebagai manusia. Kita hanya perlu menjadi orang baik, berbuat baik, membantu banyak orang, berkata-kata yang baik, lemah lembut terhadap semua makhluk, bekerja dengan ikhlas, berbakti kepada orang tua, berbuat baik pada tetangga, menyanyangi anak-anak, dan semua kebaikan lain yang bisa kita lakukan tanpa harus berdandan terlebih dahulu, tanpa harus memiliki kuota internet untuk memuatnya dalam live video.
Kita tidak perlu mencatatnya, dua malaikat kecil di sisi kita sudah melakukannya untuk kita. Setiap hari, tanpa lelah.
Untuk itu, izinkan aku untuk menyembunyikanmu dari hiruk pikuk dunia, istriku :)
Yogyakarta, 7 November 2017 | ©kurniawangunadi
Avatar
ajinurafifah

#tahantangis wk

Avatar
reblogged

Apa Sebab?

Apa sebab orang bisa menyukaimu, bahkan jatuh hati? Padahal engkau tidak cantik seperti yang lain, bukankah itu perasaanmu? Kamu merasa tidak juga lebih pintar, lebih baik, bahkan lebih salehah. Tapi mengapa ada yang bisa menyukaimu? Bahkan rela jauh-jauh datang ke rumahmu, rela bekerja lebih keras untuk mempersiapkan hari-hari baik kemudian hari denganmu.
Apa sebab orang bisa menyukaimu? Sekalipun menurutmu, dirimu begini dan begitu?
Apa hendak dikata. Bukankah berulang kali kamu dengar bahwa cantik itu relatif, berdasarkan perasaan. Bukan berdasarkan standar iklan di televisi. Bahkan, sejauh mana ukuran kebaikan seseorang itu juga relatif. Baginya, kamu itu baik, dan itu lebih dari cukup untuk mengalahkan pikiranmu tentang dirimu sendiri yang merasa kamu belum cukup baik.
Apa sebab orang bisa menyukaimu, bahkan jatuh hati? Barangkali itulah sisi yang tidak bisa kamu lihat. Ada orang yang bisa melihat sesuatu yang tidak bisa kamu lihat dari dirimu sendiri. Dan memang, kita tidak bisa menilai diri sendiri dengan baik.
Boleh jadi, masa lalumu amat buruk, tapi baginya itu tidak berarti. Boleh jadi, kulit wajahmu kusam dan gelap, tapi baginya itu tidak berarti. Boleh jadi kepandaianmu tidak seberapa, tapi baginya itu tidak berarti.
Lalu kira-kira apa yang berarti darimu baginya? Barangkali kamu akan menemukan jawaban itu nanti di tatapan matanya, juga bagaimana setiap kata-kata yang keluar darinya, juga bagaimana ia memperlakukanmu. Barangkali juga kamu tidak akan menemukan jawaban itu segera. Butuh bertahun-tahun untuk mengerti dan memahami, mengapa ada orang yang bisa menyukaimu, bahkan jatuh hati.
Yogyakarta, 5 Oktober 2017 | ©kurniawangunadi
Avatar
nindew

What a warm reminder 😊

Avatar
reblogged
I will breathe. I will think of solutions. I will not let my worry control me. I will not let my stress level control me. I will simply breath. And it will be OK. Because I don’t quit.

Shayne Mcclendon (via onlinecounsellingcollege)

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.