Avatar

rendezvous

@screamoy / screamoy.tumblr.com

I'm ica. I love football, anime, and bands.
Avatar

Peta Pengembangan Diriku!

Seperti manusia pada umumnya, saya juga ingin mengembangkan diri, tentunya ke arah yang lebih baik. Dari hasil analisis mengenai Jenis-Jenis Manajemen Konflik yang telah dijelaskan Pak Aryo saat mata kuliah Pengembangan Diri, saya menemukan bahwa diri saya adalah seorang rubah. Wow! Apa sih maksudnya? 

Berikut saya lampirkan peta yang telah saya rencanakan untuk mengembangkan diri saya memakai gaya rubah:

Terima kasih.

Avatar

Anak dan Internet : Bagaimana Mengelola Konten Pornografi pada Internet?

Siapa yang tidak kenal internet? Internet atau interconnection-networking merupakan hal yang sekarang menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Tiada satu hari tanpa menggunakan internet. Namun, apa sebenarnya makna internet itu? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, internet memiliki arti jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan computer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon dan satelit. Sedangkan menurut Wikipedia, internet ialah seluruh jaringan komunikasi yang menggunakan media elektronik, yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Pada era sekarang, semakin banyak tempat umum yang menggunakan internet. Artinya, internet dapat dengan mudah dijangkau siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.

Selain sebagai penyedia informasi, kehadiran internet membuat perubahan yang sangat signifikan terhadap kehidupan. Internet memiliki berbagai dampak positif dan negatif. Dampak positifnya antara lain adalah pusat pencarian dan penyediaan data, mengingat di jaman sekarang semua hal dan kepentingan bisa dicari dan dilacak di internet. Namun, tidak jarang dalam proses pencarian di internet tersebut disalahgunakan. Hal ini mendukung munculnya dampak negatif dari internet, antara lain anak-anak sering meninggalkan tugas belajarnya, boros, mengenal pornografi, berjudi daring, dan juga banyak yang menjadi malas (Surji, 2015).

Dampak positif lain dari internet adalah internet dapat dijadikan sebagai media komunikasi antara individu yang satu dengan individu lain yang juga menggunakan platform-platform ­yang  diakses dengan internet. Seperti  halnya, antarpengguna line, twitter, atau facebook akan dengan mudah saling berkomunikasi jarak dekat ataupun jarak jauh bahkan untuk memperluas relasi dari berbagai penjuru dunia. Selain itu, internet juga berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dengan adanya internet, orang dari berbagai golongan dapat mencari wawasan ataupun ilmu pengetahuan yang berguna untuk kehidupannya. Karena internet juga, para penggunanya dapat memiliki wawasan yang seluas-luasnya. Contohnya, untuk seorang siswa internet dapat mempermudah mereka dalam mencari sumber-sumber yang berkaitan dengan mata pelajaran yang sedang diperdalamnya.

Dampak positif yang sangat realistis pada zaman sekarang adalah internet berguna untuk memudahkan dalam bertransaksi dan berbisnis di dunia pedagangan. Dengan mengakses internet, kita dapat dengan mudah melakukan transaksi atas kehendak kita tanpa memikirkan jarak yang terbentang. Dengan adanya internet juga, seseorang dapat dengan mudah meraih keuntungan dari memperjualbelikan barang atau jasa yang sekiranya dapat menarik minat pengguna internet lainnya untuk dapat mengunjungi situs yang kita miliki ini.

Dari berbagai dampak positif yang telah disebukan, terdapat pula dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dari keberadaan dan kemudahan dalam mengakses internet. Pertama, munculnya masalah yang berkaitan dengan pornografi. Dengan berbagai kemudahan dalam mengakses internet, tidak aneh jika pornografi dapat dengan mudah diakses pula. Penyalahgunaan internet ini seringkali terjadi diberbagai belahan dunia. Melalui chatroom yang tersebar di dunia maya dapat menjadi ladang-ladang pemerolehan gambar, video, maupun tulisan yang terkait dengan pornografi. Selain itu, kemudahan bertransaksi dengan akses internet juga sering disalahgunakan dengan memperjualbelikan pekerja seks komersial bahkan yang masih dibawah umur yang ditawarkan melalu media internet ini.

Kedua, yaitu internet dapat dengan mudah menampilkan kekejaman. Segala bentuk kekejaman dan kesadisan pun sering kali muncul di berbagai situs yang sekiranya dapat dengan mudah diakses oleh individu-individu dibawah umur untuk alasan apapun. Ketiga, yaitu tersebarnya informasi palsu. Para pengguna internet biasanya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan suatu informasi. Namun, mereka cenderung menerima segala informasi yang tersebar tanpa diseleksi terlebih dahulu, kesannya jika informasi palsu (hoaks) tersebut dapat menarik perhatian dan terlihat meyakinkan maka akan diterima secara mentah-mentah untuk selanjutnya disebarluaskan melalui akun-akun terkait.

Keempat, yaitu semakin maraknya tindak penipuan. Internet merupakan salah satu sarana yang cukup penting bagi penipu dalam rangka menjalankan aksinya. Penipuan disini tidak hanya informasi palsu, namun juga seperti penipuan dalam hal perdagangan. Contohnya, seseorang membeli suatu produk disalah satu situs dengan telah melihat dan mempertimbangkan aspek serta manfaat dari produk tersebut. Setelah produk tersebut sampai ternyata, bentuk fisik dan manfaatnya tidak sesuai dengan apa yang diperlihatkan pada situs tersebut.

Melihat dampak negatif internet salah satunya adalah mengenal pornografi. Mari kita bahas pornografi secara lebih mendalam. Apa itu pornografi? Istilah pornografi berasal dari kata “pornographic” yang berasal dari Bahasa Yunani yaitu pornogrhaps (porne=pelacur, dan graphein=tulisan atau lukisan, jadi tulisan atau lukisan tentang pelacur, atau suatu deskripsi dari perbuatan para pelacur). Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografi menyebutkan bahwa pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau pesan lainnya melalui bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat. Pornografi biasanya ditemukan di majalah, video, laman dan media sosial, gim, televisi, koran, komik, bahkan buku cerita (Sukiman et al., 2017).

Pornografi termasuk sesuatu yang berbahaya karena dapat menimbulkan kecanduan. Kecanduan pornografi adalah perilaku berulang dalam melihat hal-hal yang merangsang nafsu seksual dan kehilangan kontrol diri untuk menghentikannya. Dari hal tersebut dapat diketahui efek negatif dari pornografi, yang pertama yaitu menambahnya perilaku Sexist pada lelaki heteroseksual. Hal ini dikarenakan industri pornografi hanya memandang perempuan sebagai sex objects. Yang kedua, pornografi membuat orang memiliki ekspektasi yang tidak realistik tentang dirinya dan orang lain, baik tubuh seseorang maupun kepuasan. Selanjutnya pornografi dapat menyebabkan kecanduan, hal ini mungkin bisa disebabkan karena mengonsumsi pornografi dapat menyebabkan kepuasan dan kesenangan. Yang terakhir, pornografi menyebabkan kerusakan pada hubungan. Terkhusus pada anak-anak, pornografi juga dapat menyebabkan anak-anak melakukan perilaku seksual yang berbahaya dan juga belum waktunya (O’Hara et al., 2012).

Ciri-ciri anak yang mengalami kecanduan pornografi antara lain: malas, enggan bergaul dan belajar, enggan lepas dari gawai, senang menyendiri di kamar, cemas apabila rahasianya terbongkar, pelupa dan sulit berkonsentrasi, pikiran kacau karena selalu tertarik mencari materi pornografi, hingga mudah marah dan tersinggung. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi anak terkena dampak pornografi adalah rasa penasaran dan coba-coba mengakses pornografi, adanya pola asuh yang keliru menyebabkan anak kesepian, dan pengaruh dari teman sebaya serta lingkungan sekitarnya.

Dalam penelitian yang dilakukan pada remaja SMP Negeri di Kota Pontianak tahun 2008, peneliti menemukan bahwa paparan pornografi di media massa memberikan adanya keterkaitan meningkatnya berbagai kasus kekerasan seksual remaja. Mengapa bisa terjadi hal demikian? Peneliti mengungkapkan bahwa dampak menonton pornografi adalah munculnya perilaku peniruan yang memprihatinkan. Peristiwa dalam film memotivasi dan merangsang kaum remaja untuk meniru atau mempraktikkan hal yang dilihatnya, akibatnya remaja menjadi cenderung terbuka dan mengabaikan norma yang ada.

Melakukan hubungan seks merupakan salah satu dampak perilaku yang disebabkan setelah menonton pornografi. Jika kegiatan tersebut dilakukan tanpa adanya konsensus, maka hal tersebut termasuk ke dalam pelecehan seksual. Semakin meningkatnya jumlah remaja yang terpapar pornografi merupakan suatu masalah besar yang dapat berkontribusi terhadap meningkatnya jumlah remaja yang berperilaku seksual aktif. Semakin meningkatnya prevalensi penyakit yang diakibatkan oleh perilaku seksual aktif pada remaja juga berpengaruh terhadap meningkatnya permasalahan pada kesehatan reproduksi remaja.  

Kemajuan teknologi dewasa ini memudahkan siswa untuk memperoleh informasi dari media massa. Informasi seperti ini cenderung menjerumuskan siswa pada permasalahan seksual dan tingkah laku seksual yang tidak bertanggung jawab. Hal ini bisa menyebabkan pemahaman yang keliru tentang pendidikan seks, sehingga siswa bisa terjebak dalam perilaku seksual yang menyimpang.

Menonton pornografi menyebabkan kecanduan yang dapat mempengaruhi belajar siswa. Siswa akan sering teringat visual, audio, dan perasaan yang ditimbulkan saat menonton tayangan pornografi yang berakibat melencengnya fokus siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siswa SMA Menengah X di wilayah Bogor, peneliti mendapatkan simpulan bahwa pornografi memiliki pengaruh buruk terhadap kedisiplinan siswa. Sedangkan, terhadap motivasi belajar dan nilai akademik memiliki pengaruh tetapi tidak signifikan.

Melihat begitu banyak dan kompleks masalah dan dampak yang timbul dari luasnya penyebaran pornografi, berbagai cara dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran pornografi. Salah satunya adalah dengan diberlakukannya undang-undang No.44 tahun 2008 tentang pornografi. Dalam undang-undang ini dijelaskan mulai dari apa saja yang termasuk dalam pornografi,  pencegahan penyebaran pornografi, hingga proses hukum bagi siapa pun yang terlibat dalam pembuatan maupun penyebaran konten berbau porno. Selain melalui undang-undang, pemerintah juga mencegah penyebaran pornografi melalui internet positif.

Internet positif adalah istilah yang biasa digunakan untuk menamai aktivitas pemblokiran terhadap website-website yang dianggap tak layak muat oleh pemerintah di Indonesia. Ketika kita menjelajah dunia maya, terkadang ada situs yang mengalami pemblokiran dan tidak bisa diakses. Bisa jadi itu salah satu bentuk dari internet positif dimana situs yang menampilkan konten yang dianggap tidak layak akan diblokir. Ada pula penggalakan sosialisasi internet sehat dan aman atau yang biasa disingkat INSAN. Tujuan diadakannya program INSAN sendiri adalah agar masyarakat bijak dalam mengakses internet dan untuk memaksimalkan dampak positif dan meminimalisir dampak negatif dari penggunaan internet sehingga tercipta masyarakat cerdas dan produktif (Admin, 2013).

Ada beberapa tips dari INSAN untuk mendukung internet sehat dan aman pada anak, antara lain dengan menempatkan internet di tempat terbuka, tidak menanggapi email dari orang yang tidak dikenal, meninggalkan situs liar yang tidak pantas untuk anak-anak, tidak menanggapi ajakan pertemuan langsung, tidak memberikan data pribadi dan keluarga kepada orang lain ataupun ketika mengisi data diri pada situs personal, memanfaatkan internet untuk keperluan belajar, menggunakan perangkat lunak proteksi, dan juga bisa menggunakan peramban khusus anak-anak. Fenomena internet sehat ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di dunia. Kepedulian ini ditunjukkan dengan diperingatinya Hari Internet Aman Dunia pada tanggal 10 Februari setiap tahunnya.

Salah satu cara agar menghindarkan anak dari paparan pornografi adalah memulai untuk mengajarkan edukasi seks sejak usia dini. Anak-anak diberi tahu mengenai kondisi tubuhnya, pemahaman akan lawan jenisnya, mengenal semua anggota tubuh mereka, serta dapat menyebutkan ciri-ciri tubuh. Pemahaman pendidikan seks di usia dini ini diharapkan agar anak dapat memperoleh informasi yang tepat mengenai seks. Hal ini dikarenakan adanya media lain yang dapat mengajari anak mengenai pendidikan seks, yaitu media informasi sehingga anak dapat memperoleh informasi yang tidak tepat dari media massa terutama tayangan televisi yang kurang mendidik. Dengan mengajarkan anak edukasi seks, diharapkan dapat menghindarkan anak dari risiko negatif perilaku seksual.

Kemudian, orang tua sebaiknya perlu mengetahui semua media yang bisa dibuat anak untuk mengakses konten pornografi. Telepon genggam dan game console adalah dua alat yang saat ini sudah marak digunakan untuk menonton pornografi. Karena alat tersebut sangat mudah untuk dibawa ke mana pun, risiko anak untuk mengakses pornografi semakin besar. Orang tua perlu mengecek data-data yang disimpan, seperti video dan gambar secara berkala.

Cara yang ketiga adalah memasang perangkat lunak yang berfungsi untuk memblok akses konten pornografi. Perangkat lunak tersebut akan menyaring materi yang ada di internet. Cara selanjutnya adalah cara yang terpenting, yaitu membicarakan hal yang berkaitan dengan pornografi secara baik-baik dengan anak. Orang tua sebaiknya meluangkan waktu untuk memberi tahu anak tentang dampak negatif dari menonton pornografi dengan argumentasi yang bisa diterima anak dengan baik.

 DAFTAR PUSTAKA

Mariani, A., & Bachtiar, I. (2010). Keterpaparan  materi pornografi dan perilaku seksual siswa sekolah menengah pertama negeri.  MAKARA, Sosial Humaniora, 14(2), 83-90.

R, M. H., Mudjiran,  & Syukur, Y. (2012). Dampak pornografi terhadap perilaku siswa dan upaya  guru pembimbing untuk mengatasinya. Jurnal Ilmiah Konseling, 1(1),  1-8.

Supriati, E., &  Fikawati, S. (2009). Efek paparan pornografi pada remaja SMP negeri kota  pontianak tahun 2008. MAKARA, Sosial Humaniora, 13(1), 48-56.

Suyatno, T. (2011).  Pengaruh pornografi terhadap perilaku belajar siswa (studi kasus: sekolah  menengah x). Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, 1-12.

Admin.  (2013, October 22). Internet Sehat dan Aman. Retrieved from Kementrian  Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia:  https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3303/Internet-Sehat-dan-Aman--INSAN-/0/internet_sehat

O'Hara., e. a. (2012). Greater Exposure to Sexual   Content in Popular Movies Predicts Earlier Sexual Debut and Increased Sexual   Risk Taking.

Sukiman, Raraswati, P., Solihin, A., Suradi.,    Haryana, D., Hayati, L., Zakaria, M. R., Yuniarti, L. S. (2017). Seri    pendidikan orang tua: mendampiangi anak menghadapi bahaya pornografi.    Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Surji. (2015). Pengaruh Internet Terhadap     Kehidupan Remaja Di Kota Padangsidimpuan. Indonesian Journal on     Networking and Security, 7-8.

Avatar
reblogged

why do ppl think its ok to waste my time

Avatar
reblogged
Avatar
quotemadness
Life will break you. Nobody can protect you from that, and living alone won’t either, for solitude will also break you with its yearning. You have to love. You have to feel. It is the reason you are here on earth. You are here to risk your heart. You are here to be swallowed up.

Louise Erdrich (via quotemadness)

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.