Avatar

ksmydh's

@seethispals / seethispals.tumblr.com

pria blasteran semarang - palembang yang pernah meniti masa depan di bintaro agar cita-citanya ke London bisa terpenuhi
Avatar

201411 adalah angkatan dari sekolah kedinasan kami yg penempatan di instansi ini yang lulus kuliah 2013 namun baru penempatan 2014 bulan November.

Pada awalnya rata-rata ada 7 orang 201411 per kantor di wilayah kanwil kami ini. Di tahun 2022 lalu berarti sebagian besar sudah mengalami 8 tahun di Borneo dan sudah lumayan khatam dengan keglamorannya. Setelah pindah ke kantor Pangkalanbun, 201411 di sini ada 9 orang. Cukup banyak untuk teman seangkatan di kantor yang sama, dan di 2022 ini kami sempqt kedatangan tamu agung, sekretaris Pak Kakanwil dari Banjarmasin, yang kebetulan juga 201411.

Tugasnya mengawal Pak Kakanwil sukses mengantarnya mendatangi kami di Pangkalanbun. Dan selalu, seperti biasa, kami sebagai tuan rumahlah yang menjamu dan mengajak jalan-jalan.

Dulu saat kuliah selalu diingatkan dosen bahwa saat penempatan nantinya tidak usah cemas tidak kenal siapa-siapa karena sekantor pasti banyak sealmamater dan kebetulannya lagi kami seangkatan. Cerita nostalgia di kampus menjadi headline perbincangan kami saat itu. Tidak ada habisnya cerita dan bualan itu.

Sungguh menyenangkan reuni kali itu.

#30HariBercerita #30HBC2305

Avatar

Esoknya

Pagi pagi sekali kami sudah bersiap untuk jalan-jalan lagi. Diawali dengan menjemput rombongan di hotel sekitar jam 7, kemudian kami mengajak ibu-ibu menyantap sarapan hidangan khas Pangkalanbun, yaitu Coto Manggala. Soto bening dengan kaldu ayam seperti soto soto lainnya,namun coto manggala tidak menggunakan nasi ataupun lontong. Asupan karbohidratnya diganti dengan singkong. Iya, singkong atau pohong biasa disebut di Jawa. Rasa gurih dan manis jadi satu dan sangat menggunggah selera. Ditambah dengan gorengan hangat yang baru diambil dari wajan, dan disertai dengan teh hangat dan juga pemandangan dari tepi Sungai Arut, sungguh gugahan pagi yang membuat mood menjadi naik.

Setelah selesai menyantap, ibu ibu ingin merasakan susur sungai Arut dengan klothok. Klothok adalah sejenis perahu kecil yang apabila tangan kita direntangkan, ya segitulah lebar klothok. Dan bila tangan menyentuh pinggir klothok, air sungai pun dapat kita gapai. Sungguh berasa berpetualang.

Hebatnya ibu-ibu ini, tidak ada satupun yang mengeluh dan malah terlihat sangat bahagia dan tidak lupa berfoto tak henti henti di sepanjang perjalanan susur sungai yang kira-kira ditempuh selama 30 menit.

Sungguh melihat mereka bahagia, diri ini ikut bahagia. Dari sebelumnya berfikir ini pasti akan ribet, rempong, dan bawel, pikiran tersebut hilang semua dan berganti menjadi rasa ikhlas dan senang.

#30HariBercerita #30HBC2304

Avatar

Kebetulan di Pangkalanbun terdapat beberapa macam objek wisata dengan taraf internasional maupun lokal. Mulai dari Taman Nasional Tanjung Puting yang merupakan tempat penangkaran orang utan terbesar di dunia, sampai wisata susur sungai dengan perahu kecil yang biasa disebut klotok. Di Januari 2022, kami mendapat kunjungan dari rekan-rekan senior yang ingin menikmati jalan-jalan di "Kota Manis" ini.

Saya mendapatkan tugas sebagai pemandu wisata untuk rombongan ibu-ibu pejabat yang ingin jalan-jalan, membeli cendera mata, dan tentu saja berfoto-foto. Pengalaman yang awalnya saya kira akan menakutkan dan ribet karena yang saya pandu adalah ibu-ibu yang suaminya punya jabatan tinggi dan juga bahkan mantan pejabat tinggi di instansi ini. Tapi setelah dijalani, semua itu salah.

Saya bertugas membuat itinerary perjalanan mereka dan ketika itu saya sudah berfikir bahwa yang dimau ibu-ibu ini adalah belanja dan berfoto sepuasnya. Jadi di awal perjalanan saya mengajak mereka ke Rumah Betang. Rumah Betang adalah rumah tradisional di Kesultanan Kotawaringin. Mirip rumah tradisional di Sumatera yang posisinya tinggi dan harus dicapai dengan tangga, tujuannya tentu saja agar tidak mudah diserang hewan buas. Berfoto di sana dengan berbagai pose di bawah terik matahari, lebih dari setengah jam kami berada di sana.

Perjalanan kemudian kami lanjutkan ke sentra batik agar ibu-ibu dapat berbelanja batik khas Pangkalanbun dan kemudian dilanjutkan berbelanja aksesoris khas Pangkalanbun. Tidak begitu lama mungkin di kedua tempat tersebut. Perjalanan dilanjutkan ke pusat oleh-oleh makanan dan minuman khas Pangkalanbun. Disini ibu-ibu tersebut terlihat sangat senang dan puas berbelanja hingga bagasi mobil tidak cukup menampungnya.

Sore harinya, kami menuju Istana Kuning, istana kesultanan Kotawaringin. Di sana diadakan upacara penyambutan sekaligus ramah tamah makan bersama keluarga Sultan Kotawaringin. Istana kuning sebenarnya berupa rumah betang, tidak pula berwarna kuning. Namun interiornya didominasi warna kuning sebagai warna khas kesultanan Kotawaringin.

Cerita keesokan hari akan diceritakan di esok hari ya.

Jadi, kapan jalan-jalan ke Pangkalanbun lagi?

#30HariBercerita #30HBC2303

Avatar

"Budayakan membaca sebelum bertanya!"

Sepenggal kalimat yang pasti akan selalu diingat angkatan 2013 STAN yang akan wisuda.

Kalimat tersebut diucapkan oleh ketua panitia wisuda kampus kami karena kami-kami ini, peserta wisuda, alangkah malasnya untuk membaca pengumuman, atau surat, atau apalah lainnya yang berbentuk formal maupun semi formal, terkait wisuda. Kami memilih langsung menanyakan apa saja yang ada di benak kami, tanpa membaca pengumuman yang sudah dishare, padahal di sana sudah terdapat jawaban yang jelas.

Dan, begitulah mungkin kelakuan sebagian besar orang kita ini yang kini berganti menjadi malas klik isi berita, langsung hujat saja sesuai judul ataupun caption clickbait ini.

PP 55/2022 yang merupakan aturan turunan UU no.7 tahun 2021 menjelaskan tentang kenaikan range penghasilan kena pajak yang terkena tarif 5% dari sebelumnya 0 - 50 juta menjadi 0- 60 juta. Di kanal berita internet diberitakan "penghasilan 5 juta dikenakan pajak 5%". Tidak salah sih judulnya, hanya judul tersebut tidak memuat apa yang ingin diberitakan yaitu kini range penghasilan kena pajak dengan tarif 5% naik menjadi hingga 60 juta.

Dan tentu saja,netizen langsung menghujat pemerintah di kolom komentar.

Yah begitulah.

~ maafkan saya tidak jadi menulis tentang 2022 malah menjadi tentang 2023 karena gemessss ~

#30hariBercerita #30HBC2302

Avatar

Mari kita ikut #30HariBercerita lagi. Apakah bisa bertahan dalam komitmen hingga 30 hari?

Edisi 2023 ini, saya akan mencoba fokus dalam hal-hal yang terjadi di 2022, kecuali ada tema yang membuat tidak bisa menceritakannya.

Rekap 2022 secara keseluruhan adalah naik dan turunnya kehidupan saya. Sering tertawa, tidak jarang menangis dalam kesendirian. Dari Pangkalanbun, hingga kini menikmati gemerlap Kota Surabaya. Dari yang jadi orang lama, kini menjadi orang baru di kehidupan yang baru. Yang masih sama hanyalah ketidaktegasan saya.

2023 menandakan akan bertambahnya usia saya menjadi 31. Dan semoga banyak hal dalam hidup saya yang dapat saya ubah menjadi lebih baik lagi.

#30HariBercerita #30HBC2301

Avatar

Halo 2021!

Akhirnya kita berjumpa, ya? Sudah lama dinantikan memang dirimu. Nggak cuma aku loh, tapi mungkin sedunia ini sekarang pengen banget ketemu kamu secepatnya. Sudah pada muak dengan 2020 kayanya.

2021, apa yang akan kamu berikan ke kami? 

Apakah hal yang sama dengan yang 2020 berikan? Atau kamu akan memberikan sesuatu yang lebih baik dari 2020? Hmmmm, asal jangan yang lebih buruk ya. Kami semua sudah lelah.

Rencana-rencana kami yang telah disusun dengan matang harus berubah, bahkan dibatalkan. Ya, mungkin ini cara Allah untuk kita lebih berserah pada-Nya karena rencana-Nya lah yang terbaik pastinya.

Tapi, kami rindu melakukan aktivitas seperti biasanya. Rindu bepergian, rindu kampung halaman, rindu keluarga, yang mau gak mau harus kita tanam lagi lebih dalam sebab resiko untuk bertemu sangat besar. Bisa jadi saat bertemu, itu adalah pertemuan terakhir. Engkau lah Maha Tahu, Ya Allah.

2021, be better ya.

Avatar

Udah Kali, Ya?

Tak pernah terbayang bakal kaya gini.

Avatar
Mungkin sudah tidak menjadi prioritasnya.
Atau...
Mungkin memang tidak pernah menjadi prioritas.
Sungguh rindu.
Tak perlu bercumbu.
Hanya ingin mendengar suaramu, dan melihat wajahmu.
Bagaimana harimu?
Entah...
Mungkin.
Memang.
Bukan.

Untuk.

Kau.

Prioritaskan.

Avatar
Tujuh Tahun Sudah
Menjadi pria sejati di tengah para wanita, sungguh susah. Namun Engkau lakukan itu.
Menjadi sosok ayah, tidak hanya untuk anak-anakmu, bahkan kemenakan dan cucu cicitmu, sungguh tak mudah. Namun Engkau lakukan itu.
Memberikan yang terbaik, the best as you can, always, untuk anak cucumu, butuh perjuangan yang tidak sebentar. Namun Engkau mampu penuhi itu.
Wejangan-wejanganmu 7 tahunan yang lalu, meskipun kadang nyeleneh, atau tidak ingin kuikuti, namun Engkau sebenarnya ingin yang terbaik untukku.
Sungguh bersyukur aku memilih magang di Palembang, bisa bertemu terus denganmu setiap hari selama sebulan lebih. Merasakan sahur dan buka bersama. Dari beli pempek di 16 Ilir, sampai Engkau tidak sanggup melihat baju seragamku yang sudah kucel sehingga kita jalan ke PS untuk membeli seragam baru. Dari bercerita tentang teman kantorku, yang juga tetanggamu, yang menyempatkan main ke rumahmu, hingga Engkau beri wejangan itu. Sungguh ku rindu.
Kini aku sudah melabuhkan hati ke wanitaku, yang mungkin bisa membuatmu tersenyum juga di sana. Secara ajaibnya, Allah berikan yang sesuai dengan wejanganmu, meskipun bukan itu yang kulihat dari sosoknya.
Tolong jaga kami dari sana, ya.
In memoriam, Bapak Chaerul Fattah, 13 November 2013
Avatar

Fourteenth

Sungguh saya tidak bisa untuk mendeskripsikan tentang saya, apalagi gaya saya. Gaya apa yang dimaksud? Saya sih merasa saya “Kakean Nggaya” yang dapat diartikan banyak tingkah. Hahahaha.

Saya merupakan pemain bass yang tidak banyak gaya karena saya harus berkonsentrasi dengan menghapalkan cord lagu yang dimainkan.

Saya adalah pemain sepakbola yang berposisi sebagai bek tengah ataupun bisa juga sebagai gelandang bertahan dengan gaya bermain seperti Declan Rice meskipun perut sudah sangat amat tak berkompromi.

Sebagai pesepeda, saya kuat di tanjakan. Gaya climber dengan MTB, meskipun kini ingin beralih menjadi all rounder dengan RB.

Sebagai suami, saya adalah suami bergaya asal istri bahagia. Senyumnya merupakan ibadahku. Cieeh...

Dalam berpakaian, saya ketika kerja cenderung rapi. Selalu memakai kemeja ataupun kaos berkerah, dan diutamakan lengan panjang agar selalu rapi. Tangan kiri saya selalu diikat dengan jam tangan. Untuk sepatu di kantor saya lebih sering memakai sketcher karena sangat nyaman, namun apabila bertugas agak resmi, saya menggunakan Docmart. Keseharian lebih sebagai Sneakersman dengan brand idola adalah Adidas.

Ya, saya kebanyakan gaya.

#30harimenulis #DayFourteen

Avatar

Thirteenth

Narnia atau Harry Potter ya?

Bukan keduanya sepertinya untuk saya. 

Buku favorit saya adalah trilogi Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya karangan Ajahn Brahm, seorang biksu yang berasal dari Inggris dan kemudian menetap di Australia. 

Buku ini banyak bercerita tentang Ajahn Brahm, dan kehidupan seorang biksu. Banyak sekali hal yang menggugah hati saya ketika membacanya. Dan memang mengubah pandangan hidup saya, dan mungkin membantu saya menjadi pribadi yang lebih baik, sungguh. 

Pernahkah melihat ada seseorang yang menerima suatu penghargaan dan saat dia berpidato, dia akan bicara seolah dia merasa tidak layak menerimanya. Banyak orang yang lebih pantas. Buku ini mengajarkan untuk menerima itu, untuk membantu kita berfikir bahwa kita MEMANG layak. Tidak ada orang selain kita yang layak. Mungkin akan berfikir sungguh tidak rendah hati sekali orang yang seperti itu, namun sungguh saat kita menerima penghargaan, dan kita merasa tidak layak, yang kita smpaikan kepada orang lain dalam pidato kita, banyak sekali orang disana yang merasa bahwa kita memang layak. 

Jadi percaya dirilah, terimalah keunggulanmu.

Disampaikan Ajahn Brahm dengan banyak rangkaian cerita lainnya yang menarik dan tidak membosankan, ditambah bonus pesan pesan Budhist nan bijak , namun saya jamin tidak akan membuat iman kalian yang beragama lain menjadi goyah.

Baca sajalah!

#30harimenulis #DayThirteen

Avatar

Twelfth

Sejak Covid-19 menyebar dengan parah, kantor saya meberlakukan kebijakan WFH bagi sebagian karyawannya meskipun ada jadwal piket juga, sih. Akibat tidak mempunyai kursi dan meja kerja di kos, setelah 2 jam bekerja, pasti punggung saya selalu sakit dan berakhir rebahan di kasur beberapa saat. Dan waktu waktu seperti itulah munculnya ujian untuk meneruskan rebahan, menyampingkan kerjaan.

Entah bagaimana awalnya, tiba-tiba saya sudah menonton CLOY, dan kemudian menghayatinya hingga tuntas, dan beralih ke Itaewon Class. Padahal saya dulu tidak menyukai drama korea apapun. Hingga akhirnya saya menonton Hospital Playlist, sebuah drama lucu, seru, romantis, dan tentunya hangat. Mengisahkan persahabatan 5 orang dokter spesialis yang unik unik, lucu, menghangatkan hati, dan juga membawa kebahagiaan. Ini merupakan drama yang benar-benar mempunyai kesan tanpa cela bagi saya, dan akan saya rekomendasikan ke teman-teman saya yang anti korea korea club itu agar mencoba menontonnya.

Season 2 masih lama ya? :(

#30harimenulis #dayTwelve

Avatar

Eleventh

Saya anak pertama dari dua bersaudara. Adik saya perempuan dan kini masuk semester 13 kuliahnya. Luar biasa lama memang. Sejak kecil memang kami tak pernah akur, selalu berantem bak Tom dan Jerry, tak kenal waktu, tak kenal capek. Hampir tiap hari, dan itupun dipicu dengan kemalasannya dan kemasabodoannya. Selalu....

Kami mulai bisa berkomunikasi dengan baik sekitar tahun 2010 ke 2011, ketika itu saya sudah berkuliah, di luar kota pula, sehingga frekuensi bertemunya sangat jarang. Jadi konflik-konflik kecil bisa terhindarkan. Apalagi ketika ia mulai kuliah, ia lebih bisa berpikir secara dewasa.

Ia tidaklah seberuntung saya, yang mulus mencapai apapun yang saya inginkan. Ia selama kelas 7 hingga 9 selalu langganan ranking 5 besar, eh tapi saat ujian nasional, nilainya sungguh jeblok. Alhasil, nilainya tak mampu mengantar untuk bersekolah di negeri.  Pada akhirnya, permata tetaplah permata, sekalipun ia di kubangan lumpur. Di SMA yang terkenal dengan siswa siswi nakal dan nihil prestasi, adik saya ini berhasil mewakili sekolah mengikuti beberapa lomba-lomba tingkat kota hingga provinsi. Dan lebih bangga lagi adalah ketika ia menjadi satu-satunya siswa SMAnya yang mempu lulus SBMPTN. Ia lulus pendidikan kimia di UNNES. Alhamdulillah.

Kini dengan berbagai alasannya untuk menyelesaikan skripsi, ia mencapai tahun terakhir kuliahnya untuk menentukan apakah ia bisa pergi dengan ijazah, atau tidak? Bismillah.

#30harimenulis #dayEleven

Avatar

Tenth

Saya bertemu saat kelas 9 SMP. Tidak pernah di perkumpulan yang sama, hobi pun tidak sama,  kelas sebelumnya pun tak pernah bareng. Jika diingat lagi, saya pun lupa bagaimana awal bisa akrab dengannya. Tapi semuanya memang berawal di kelas 9, tepatnya 9B.

Lebih dikulik lagi, kami sangat jauh berbeda. Saya tipe olahragawan, yang tiap pagi dan pulang sekolah selalu futsal di lapangan sekolah. Saya pun banyak dikenal guru karena dulu memang otak saya masih sangat encer sampai sampai dipilih untuk ikut olimpiade matematika mewakili sekolah di tingkat kota. Populer pula di berbagai kelas. Siapa yang tidak kenal saya saat SMP? Hahahahaha ini memang paragraf untuk menyombongkan diri.

Sahabat saya ini merupakan pelawak yang bisa melawak hanya dengan tertawa. Saat ia tertawa, orang-orang di sekitar akan ikut tertawa pula. Bukan karena lawakannya, tapi karena mendengarnya tertawa. Belum lagi saat ia kebingungan atas suatu pelajaran, terutama matematika. Ia akan menoleh kiri kanan mencari bantuan dengan mukanya yang kocak.

Kedekatan kami menjadi makin menjadi jadi saat kami ditugasi menyiapkan perpisahan kelas. Hampir setiap hari bersama dari mulai membuat konsep, mencari venue, menyiapkan dekor, katering, dan lain lainnya. Tapi ini beramean, ya. Bukan hanya berdua.

Banyak hal bodoh yang sering kami lakukan bersama, mulai dari karaokean menyanyikan lagu ‘walang kekek’ di bilik karaoke di Javamall, yang niscaya suara-suara aneh nan fals kami terdengar hingga keluar bilik, saling mendampingi ketika mengapel pacar kami masing-masing, hingga jam 2 malam bersepedamotor dari Sampangan ke Jatingaleh melewati Terowongan Bendan Ngisor yang terkenal angker hanya untuk memastikan keangkerannya. Kami 3x melewati rute yang sama dalam malam itu, Sampangan - Bendan Ngisor - Jatingaleh - Sultan Agung - Kalilangse -Sampangan. Diulang 3x untuk memastikan keangkerannya dengan cara yang pertama menyalakan klakson. Yang kedua kali, kami tanpa menyalakan klakson. Dan yang terakhir, kami mematikan lampu dan tidak menyalakan klakson. Ya, sebodoh itu. Jaman belum takut manusia, hanya takut setan.

Hal-hal bodoh yang dilakukan bersama makin sering dilakukan hingga kedua orangtua kami pun sudah hapal dengan kelakuan anaknya masing-masing dan sahabatnya itu. Kami sudah seperti bagian dari keluarga satu sama lain. Bahkan sebelum sahabat saya bertemu dengan istri saya, kedua orangtuanya telah bertemu lebih dulu.

Kini kami masing-masing sudah dihadapkan dengan hal yang membuat lebih dewasa, obrolan yang lebih terdidik, meskipun kadang mulut ini masih bagaikan mulut yang tak pernah ditata tuturnya. 

Kami berdua telah berkeluarga, bahkan ia telah mempunyai seorang putra lucu, dan istrinya pun merupakan wanita impiannya yang telah dipacarinya sejak lulus SMP. Sedangkan saya telah berkali kali berganti pasangan, dan kini alhamdulillah sudah memasang jangkar kehidupan di seorang wanita cantik yang sebelumnya hanya di angan saja.

Sudah 14 tahun ternyata.’

Dan semoga akan berlangsung selamanya.

#30harimenulis #dayTen

Avatar

Ninth

Kebahagiaan bukan tentang uang belaka, namun dengan uang kita dapat membeli kebahagiaan. Seperti orang-orang bilang.

Kebahagiaan untuk saya mungkin adalah uang yang banyak, eh yang berkecukupan saja deh. Cukup saat ingin membeli rumah, cukup saat ingin liburan dengan keluarga, cukup untuk membeli saham yang dividennya bisa melebihi gaji saya selama setahun. Hahahahaha. Cukupnya agak kebangetan ya.

Kebahagiaan juga mungkin dengan membantu ‘menaikkan pangkat’ orang tua. Yang sebelumnya susah untuk bergerak, kini mungkin lebih bebas.

Kebahagiaan juga ketika sedang bersama mantan kekasih, yang kini sudah menjadi ibu negara dalam NKRA (Negara Kesatuan Republik Arga). Setelah menikah, langsung merasakan LDM itu sungguh harus bakoh. Saat LDM seperti ini sungguh menguras kebahagiaan sesungguhnya,

Selain itu, kebahagiaan adalah ketika saya merasa saya dibutuhkan. Sungguh, itu merupakan wujud kebahagiaan hakiki untuk saya.

#30harimenulis #dayNine

Avatar

Eighth

Musik kini adalah teman keseharian saya. Baik saat bekerja, saat bersepeda, dan juga senantiasa menemani hingga saya terlelap tiap harinya. 

Percaya tidak jika saya dulu sangat kesal mendengarkan musik? Seluruhnya....

Sesungguhnya saya hanya tidak suka suara sama yang berulang kali dalam waktu berdekatan dengan volume yang kencang. Seperti bel rumah, bel kepala kantor yang memanggil sekretarisnya, musik EDM, musik dangdut koplo, dan bunyi-bunyian lain yang berulang-ulang. Saya sempat stres dan pusing saat masih TK dulu apabila mendengarkan musik atau bunyi-bunyian seperti itu.

Entah kapan saya mulai bisa menikmatinya, sesuatu yang bernama musik ini. Kecuali tentu saja musik EDM yang terlalu monoton. Contohnya sih, coba saja naik travel dari Palangkaraya menuju Banjarmasin di siang hari, pasti supir akan memutar jenis lagu seperti itu. Jaminan deh.

Musik kini menjadi bagian saya saat mencari ketenangan. 

SMP kelas 2 saya baru mulai timbul rasa penasaran dengan alat musik. Bosan dengan pianika dan recorder, saya mencoba belajar drum dan gitar. Sejak SMA, saya mulai bertemu dengan banyak teman dengan passion tentang musik, dan mereka tidak ragu membantu saya belajar lebih baik lagi. Kami mulai membentuk band, namun ya hanya untuk senang-senang saja, melepas stres belajar. Rutin latihan seminggu sekali dengan sewa studio band. Mempersiapkan lagu yang akan dibawakan saat latihan, menambahkan sedikit aransemen, dan puncaknya kami pernah memberanikan diri mengikuti festival band di beberapa sekolah dan syukur mendapat sambutan hangat. Tidak pernah lupa juga ketika pertama kali manggung di kafe dekat rumah, yang hanya dibayar jus jambu sepitcher dan kentang goreng sepiring untuk 6 orang. Hahahahaha.

Kini musik menjadi bagian saya. 

Saat stres saya mendengarkan musik.

Saat butuh semangat saya mendengarkan musik.

Saat bekerja saya didampingi musik.

Saat terpuruk pun saya tidak bisa lepas dari musik meskipun saya tahu ia hanya akan menambah kepedihan.

#30harimenulis #dayeight

Avatar

Seventh

End of Watch” judulnya. Film yang akhirnya menjadi favorit saya jaman LK21 dan kawan-kawannya masih mudah ditemukan, Jika saya bosan dan sedang tidak tertarik menonton film baru atau yang belum pernah saya tonton sih, saya selalu menonton itu lagi. Lagi dan lagi, berulang kali, tak pernah bosan.

Bercerita tentang dua orang polisi yang bertugas patroli di daerah yang rawan tindak kejahatan. Terdapat beberapa geng yang saling serang yang selanjutnya memacu investigasi lebih lanjut. Hingga beberapa kali kedua polisi ini menggagalkan rencana-rencana geng tersebut. Akibatnya, geng menjadi marah dan merekalah yang dijadikan sasaran. Kedua polisi tersebut dipancing ke suatu lokasi dimana mereka telah dijebak untuk dibunuh. Baku tembak tidak bisa terhindarkan hingga akhirnya kedua polisi tersebut berhasil lolos dari jebakan geng itu. Namun sayangnya, mereka berdua dapat tersusul sehingga akhirnya dibantai oleh puluhan peluru yang dilesakkan oleh geng tersebut yang mengakibatkan kedua polisi tersebut sekarat. Beruntungnya, rekan-rekan polisi yang lain tiba tepat waktu dan menyelamatkan polisi tersebut. 

Di akhir cerita, ternyata salah seorang polisi tersebut meninggal. Momen mengharukan ketika ditampakkan rekannya menangis tak berdaya melihat peti mati dan foto sang rekan yang meninggal karena melindunginya.

Dari seumur hidup saya kala itu, ini merupakan film yang selalu membuat saya menangis ketika menontonnya. Bahkan ini adalah film pertama yang mampu membuat saya menitikkan air mata.Sangat layak untuk ditonton karena alur cerita yang apik, dibawakan dengan tempo sedang, dan dibalut dengan aksi tembak menembak sehingga saya jamin tidak akan bosan menonton film ini.

#30harimenulis #dayseven

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.