My Other Sides

@goresansenja / goresansenja.tumblr.com

"Dear Neptunus, aku mencintainya, di depannya aku mampu menjadi diriku sendiri, seperti airmu yang selalu membawa semua pesanku. Dia pun begitu, membuatku hanyut oleh sorot matanya. Membuatku lupa oleh kesedihan rasanya, sampai aku tak bisa katakan apa-apa padanya, bahkan untuk sekedar bilang rindu atau butuh." (Perahu Kertas) Yang kamu lihat. Yang kamu dengar. Yang kamu baca. Itu aku.
Avatar
reblogged

#tentangpernikahan: Kerja Bersama

Rupanya, menikah tak serta merta membuat kita bisa berleha-leha santai sembari bertopang dagu bersandar paha.

Nyatanya, menikah membuat kita tersadar bahwa segalanya perlu usaha berdua dan semuanya butuh kesadaran.

Menikah bukan lagi tentang aku. Melainkan tentang kita yang sudah bersama untuk terus melaju. Bersama untuk saling melengkapi menghadapi perbedaan yang terjadi. Karena membuat diri kita menjadi sempurna, adalah lebih baik daripada mencari seseorang yang sempurna.

Bila pada awalnya kita lebih nyaman mengerjakan segala sesuatu sendirian, maka dengan menikah kita harus merelakan sedikit ruang untuk pasangan mencari pahala melalui bantuan perannya. Bila pada awalnya semua harta atas jerih payah selama ini dihabiskan sendiri, maka menikah membuat kita memiliki suatu kewajiban baru untuk berbagi, bersedekah kepada pasangan. Bila pada awalnya kita lebih senang memendam perasaan, maka menikah akan memaksamu untuk lebih terbuka dan jujur, serta berlapang dada untuk menerima semua ucapan yang dikatakan pasangan.

Jika bayangan kita menikah adalah kehidupan bahagia seumur hidup yang penuh akan senda gurau, maka sebaiknya kita perlu kembali merenungkan makna dari rumah tangga.

Pada akhirnya, ekspektasi itu terkadang tak menjadi nyata. Karena menikah adalah bekerja bersama, bukan hanya dicintai semata.

Bukanlah hal yang mudah untuk saling mengerti, bahwa pernikahan bukanlah ajang untuk melihat siapa yang paling hebat, apalagi saling membanggakan martabat, dan hanya memandang derajat.

Pernikahan membuat kita menjadi satu tim, yang tidak akan saling menjatuhkan, tetapi saling menyemangati mengejar keberkahan.

Tak ada ini tugasmu atau hartamu, tak ada ini salahmu atau karenamu, tak ada ini anakmu atau keluargamu. Semua adalah kita, dan tanggung jawab kita bersama.

Bukankah kita telah membuat komitmen untuk saling menjaga?

_____ @shafiranoorlatifah ; 7 Oktober 2019. Di sampingmu yang telah terlelap syahdu.

Semoga aku terus bisa membersamaimu.

Avatar
reblogged
Avatar
jndmmsyhd
Pahamilah, sehebat apapun ilmu seorang istri, sekaya apapun harta orang tua sang istri, sepintar apapun sang istri, tetap setelah ijab qobul surgamu berpindah ke suamimu. Maaf, walaupun suamimu tidak mempunyai gelar akademisi, tetap muliakanlah suamimu. Pintu surgamu sudah berpindah.

Teruntuk kamu yang akan menikah atau sudah menikah, balajar menjadi sakinah mawaddah warohmah itu bukan sebulan atau tahunan, tapi sampai kamu dan pasanganmu nanti salah satunya terpisah karena kematian, dan keduanya ridho atas takdir. Hingga terkumpulkannya kembali di surga. Ingat, menjadi baik dan berakhir baik itu tidak instan.

@jndmmsyhd

Avatar
reblogged
Avatar
taufikaulia

Untuk Habibie

Betapa berartinya orang berilmu. Allah tinggikan derajatnya. Allah angkat tempatnya.

Betapa berharganya orang berilmu. Wafatnya menjadi air mata bukan hanya keluarga, tapi juga seisi dunia.

Jasa-jasanya terkenang. Perkataannya diulang-ulang. Kebaikannya terus berkembang.

Engkau boleh saja mati. Jasadmu boleh jadi berkalang tanah. Tapi anak cucumu setia mendo'akan dan melanjutkan perjuangan.

Wafatmu adalah persaksian kami, bahwa engkau adalah inspirasi dan semangat kami, bahwa kebaikanmu semoga menjadi penyejuk kubur dan hujjah bagimu.

Hari ini satu bangsa menjadi saksi kepergianmu. Dan semoga nanti Allah kumpulkan kembali bangsa ini bersamamu, para nabi, dan orang-orang yang Dia cintai.

Selamat jalan, Eyang Habibie.

Allahummaghfirlahu... Warhamhu... Wa'afihi... Wa'fuanhu...

Jakarta | Taufik Aulia

Avatar
reblogged

Hakikat

Kita percaya bahwa muara hidup ini bukanlah segala hal yang tampak megah dalam hidup. Tapi bagaimana kita bisa melewati hidup ini dalam keadaan sabar dan syukur yang tak pernah surut. Dalam ikhtiar dan tawakal yang berkesinambungan. Dalam iman dan amal saleh yang tak pernah terpisahkan.
©kurniawangunadi
Avatar
reblogged
Avatar
jagungrebus
“Dunia sudah tahu beliau orang jenius dan kaya kontribusi. Kita jangan lupa pelajaran yang lebih penting, bahwa beliau adalah orang yang rendah hati di saat mampu meninggi.”

— Rahimahullah, semoga diperlapang jalannya sampai jannah dan bersua dengan orang - orang yang mencintainya.

Avatar
reblogged
“Kalau bicara harapan kepada pasangan setelah pernikahan, yakinlah pasti lebih banyak kecewa dan kagetnya ketimbang terwujudnya. Tapi, semua itu bukan masalah besar kalau kita kembalikan lagi ke nilai-nilai agama, kembalikan lagi ke Allah, ke tujuan yang lebih jauh.”

Tante Ummi, dalam nasihatnya ke saya.

Keburukan atau kekurangan pasangan kita kelak atau hal-hal yang membuat kita kecewa dan di kemudian hari berfikir “kenapa dulu bisa milih dia, ya?” semuanya (seharusnya) kalah dengan satu alasan “Allah yang mau.

Iya, Allah yang mau aku sama kamu (ciaelah). Jadi, karena itu maunya Allah, pasti itulah hal paling baik dari semua hal-hal yang menurut-Nya baik.

Avatar
reblogged
“Salahkah saya kalau ingin seperti Ibunda Khadijah di sisi Rasulullah? Berdua saja, tidak ada yang lain?”

— Curhat seorang kawan. Dadaku sesak.

Avatar
reblogged

Can you just sit down beside me and hear my babbling? Maybe Im too talkative or "cerewet", or maybe all of women in this world were born to be talkative, I don't know. And maybe, when Im in my babbling, I just spontaneous hug you, just prepare for it.

Avatar

Bahagia, meski mungkin tak sebebas merpati... https://www.instagram.com/p/B0LoB9jgQbPLwK-NJUMvSv202sR7GpqqdNF_jQ0/?igshid=aazlj866gt22

Avatar
reblogged
Avatar
quraners
Aku ingin jadi pecinta sejatimu, Qur'anku. Perindu paling syahdu, kekasihmu yang istimewa. Salah satu dari seribu, salah satu diantara mereka yang tak hanya mengaku cinta, tapi membuktikannya.

©Quraners

Avatar
reblogged
Avatar
quraners
Kupandangi Qur'anku, kukatakan padanya,
"Pertemukan aku dengan seseorang yang mencintaimu, juga mencintaiku karenamu..."

©Quraners

Avatar
reblogged
Avatar
goresansenja
“Menurutmu, mana yang lebih membahagiakan? Menikah bersama seseorang yang ta'aruf denganmu atau bersama teman dekat yang jauh lebih mengenalmu?”

Menahun pertanyaan ini tertulis. Hingga kini, saat dimana akan ku jawab tanyaku sendiri...

Avatar
Aku tak selapang bentang langit

Nyatanya aku hanya pandai menatapnya saja.

Menjadi selapang itu aku belum sanggup.

...

Avatar
reblogged

Kamu hanya butuh bersabar dan selalu berprasangka baik,

bahwa setiap do’a yang mengudara akan selalu kembali kepada sang pemiliknya.

Entah kembali dalam bentuk seperti apapun ia, pastikan keyakinan kita pada ketetapanNya tak pernah sirna.

Avatar
reblogged
“Menuliskannya, agar reda segala perasaan.”

— Jika emosi saya sedang meletup-letup, saya biasanya diam, kemudian menulis. Terkadang rasanya lebih pandai mengungkapkan dengan tulisan dibanding perkataan: tidak ada yang menghakimi, jujur kepada diri sendiri.

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.