Avatar

IWAyuningtyas

@inekewildana / inekewildana.tumblr.com

Avatar

9 weeks

"Kamu gak nyesel kan hamil gini?"

Tibatiba paksu nanya di tengah kenggakenakanbadan hari ketiga wkwk..

Rasanya pingin jawab "iyanih garagara kamu huh, tanggung jawab!"

Eh udh dinikahin sih lupa..

Ternyata begini ya rasanya trimester pertama hvft. Setiap makan cuma bisa berdoa "dek diserap ya makanannya, jangan dikeluarin lagi please..."

Kata mbak sepupu, nanti paling nikmat menuju 12 weeks dek, beuhh. Entah, nikmat apa yg dimaksud.

Yasudahlah ya dinikmati saja~ Alhamdulillah deket paksu yang selalu sedia kantong plastik, fre*hcare, dan tangan untuk memijat wkwk, ga kebayang akutu pasangan2 ldm di luar sana huhu..

Intinya dengan segala ketidakenakkanbadan yang terus menerus ini (dan masih bekerja shift, dan shift malam pula ini hiks), masih banyak hal2 yang harus disyukuri kala mendengar pengalaman bukibuk lain. Tidak sedikit pula yg memberi wejangan..

"Wajar mbak mual itu, artinya si janin sedang tumbuh, yg tadinya ngga ada jarinya, jd muncul 1 jari, 2 jari, dan seterusnya. Apalagi ketika perkembangan kepala, duh mualnyaaa"

Lah jadi horror..

Baiklah sekian dulu curhat malamnya yg tidak direncanakan, harusnya berangkat kerja buat closingan tapi mager banget huhu, ga tega bangunin paksu yg udah pules tapi juga takut berangkat sendiri hiks sedih sebenernya pingin tidur ajaaa akutuh~

Avatar
reblogged
Pada akhirnya nanti, akan ada yang berhasil meyakinkanmu tentang masa depan.

Bahwa di dekatnya, hidupmu akan menjadi lebih tenang. Bahwa dengannya, kau bisa membangun mimpi-mimpi hebat berdua. Bahwa bersamanya, berdakwah menjadi lebih mudah.

Mungkin ia memang tak akan pernah menjanjikanmu kebahagiaan, tetapi ia akan membuktikan bahwa ia mampu berusaha lebih demi membahagiakanmu.

Seseorang itu bisa saja berbeda sifat denganmu, karena Allah tau kau butuh penyeimbang yang dapat menggenapimu. Yang akan berjalan bersamamu tanpa membuatmu merasa rendah.

Suatu hari kau akan bersyukur karena ia telah menemukanmu dan memberanikan diri datang kepadamu. Bukan karena sesuatu yang kau miliki, bukan karena profesimu, bukan karena kecantikanmu, tapi karena Allah yang menuntun langkahnya kepadamu.

Kau harus tau bagaimana pada akhirnya ia melawan ketakutannya sendiri dan menyingkirkan segala asumsi. Sampai akhirnya ia mengetuk pintu rumahmu dan bertemu orang tuamu.

Bila ini kau alami, jangan kau persulit. Jangan mencari-cari alasan untuk mengurungkan niat baiknya tersebut. Permudahkanlah ia menjalankan ibadahnya, dan tolonglah sempurnakan separuh imannya.

Yakinlah bahwa tak ada yang lebih mengetahui kondisi dirimu selain Allah.

Bahwasanya di saat kau tidak mengharapkan siapapun, dan Ia datangkan seseorang padamu, maka Allah menganggapmu telah siap.

“Yang bikin ngga maju-maju kalau mau nikah itu terlalu banyak asumsi dan tebak-tebakan.”
-@kurniawangunadi
Avatar
Avatar
al-firdaus

I think patience is the hardest thing you can ever do. You have to leave it to Allah and let Him give you what is best for you even if you can’t see it that way. If it’s meant to be, it will never be prevented. And if it’s not, then know that Allah has something better for you.

Source: al-firdaus
Avatar
reblogged
Avatar
ajinurafifah

RTM : Fase-fase dalam Pernikahan

Pagi ini saya menghadiri sebuah kajian Ustadz Cahyadi Takariawan di Jogja, mungkin bagi yang mengikuti buku-bukunya, beliau memang concern dalam topik-topik terkait pernikahan. Di kajian ini hampir seluruh pesertanya adalah ibu-ibu, utamanya yang memang lebih tua daripada saya, karena memang ini pengajian keluarga. Tapi rasanya, saya juga banyak mendapat ilmu dari kajian ini dan masih harus banyak belajar. 

Supaya temen-temen juga bisa dapat ilmunya, ini saya resume kan isi kajian tadi hehe. Semoga bermanfaat yaa, tentu sudah saya edit dikit-dikit dengan bahasa saya, semoga nggak merubah maknanya. 

Ustadz Cahyadi menyampaikan bahwa ada beberapa fase dalam pernikahan.

  • Romantic Love : fase ini adalah  tahun-tahun pertama pernikahan (3-5 th) biasanya. Di fase ini masih terasa sekali manis-manisnya pasangan. Yaaa, bisa dibilang anget-angetnya lah ya :D
  • Disappointment/Distract :setelah fase romantis, akan ada berbagai penurunan dalam kualitas hubungan karena adanya beberapa missed. Nah fase ini bisa menjadi lama bisa juga menjadi singkat, tergantung bagaimana usaha pasangan untuk meredam konflik. Karena di fase-fase ini yang tadinya berbagai kesalahan bisa ditolerir, bisa berada di titik jenuh dan menjadi gampang tersulut. 
  • Knowledge & awareness : di fase ini, pasangan yang dengan cermat dan ingin segera lepas dari fase sebelumnya, akan mencoba untuk meredam konflik-konflik yang ada dengan niteni, mengamati, dan mengenali lebih detail kondisi pasangan dan hubungan mereka. Di fase ini, kedua belah pihak baiknya sama-sama berjuang dengan semangat positif agar lebih memahami lapis-lapis kepribadian dan bahasa cinta pasangannya
  • Transformation : Fase ini adalah fase yang penuh dengan penerimaan, penerimaan yang jauh lebih luas dibanding di awal pernikahan. Di fase ini tiap-tiap pasangan mulai bisa berdamai dengan keadaan bahkan mensyukuri kekurangan yang ada dalam diri pasangannya. 
  • Real Love : ini adalah fase puncak, fase paling dewasa dari mencintai. Pasangan bukan hanya sekedar suami istri, tapi juga sudah sejiwa. Cinta dalam fase ini tidak lagi menggebu-gebu seperti anak muda, justru sangat mendalam. Memang eskpresi fisik makin berkurang, tetapi ikatan emosional satu dengan yang lainnya makin bertambah. 

Saya mengamati sekaligus belajar, bahwa apa yang terjadi pada hubungan saya dan suami masih sangat-sangat awal dan perjalanannya masih membutuhkan nafas panjang. Masih jauuuuuuhhhh syekaliiiiii. Mungkin kami masih berada di tahap romantic love, pun teman-teman yang ada di sosial media. Rata-rata yang mengunggah manisnya kisah mereka, mungkin adalah mereka-mereka yang sedang di fase yang sama seperti saya. Nggak papa, semoga menjadi catatan perjalanan dan pengingat bahwa kita pernah ada di fase ini dan segera bertumbuh ke fase-fase selanjutnya. 

Saya jadi disentil, betapa masih banyak sekali yang harus saya pelajari dan pelan-pelan saya lakukan untuk menyeimbangkan hubungan saya dan suami. Masih banyak bahasa-bahasa cinta #tsah, yang perlu saya mengerti. 

Dan di luar sana, mungkin banyak yang perlu dipahamkan, bahwa pernikahan bukan hanya soal bahagia-bahagia aja. Karena kalau itu yang dicari, nihil, pernikahan model apapun nggak ada yang lepas dari masalah dan konflik. Tapi, menurut saya pribadi, kalaulah yang kita cari itu ketaatan dan ketakwaan kepadaNya dalam pernikahan, kita bisa membuat hubungan ini jauhhhh lebih manis dari apa yang kita pikirkan. Asheeeqqqq wkwkk. 

Semoga ini menjadi catatan buat saya pribadi untuk lebih semangat lagi belajar. Karena dalam hidup berumahtangga, tiap harinya kita mendapat hal baru yang harus kita pelajari. 

Avatar
eralfy

#noted 😂

Avatar

too high expectation

don't trust too much
don't love too much
don't hope too much
because that too much can hurt you so much
- unknown
Avatar
Avatar
macdunaldu

Oleh Emha Ainun Nadjib

Hidup akan sangat melelahkan, sia-sia dan menjemukan bila Anda hanya menguras pikiran untuk mengurus bungkusnya saja dan mengabaikan isinya. Maka, bedakanlah apa itu “BUNGKUS”nya dan apa itu “ISI”nya.

Rumah yg indah” hanya bungkusnya “Keluarga bahagia” itu isinya.

Pesta pernikahan” hanya bungkusnya “Cinta kasih, Pengertian, & Tanggung jawab” itu isinya.

Kekayaan” itu hanya bungkusnya, “Hati yang gembira” itu isinya.

Makan enak” hanya bungkusnya, “Gizi, energi, dan sehat” itu isinya.

Kecantikan dan Ketampanan” hanya bungkusnya; “Kepribadian dan Hati” itu isinya.

Bicara” itu hanya bungkusnya, “Kenyataan” itu isinya.

Buku” hanya bungkusnya; “Pengetahuan” itu isinya.

Jabatan” hanya bungkusnya, “Pengabdian dan pelayanan” itu isinya.

Pergi ke tempat ibadah” itu bungkusnya, “Melakukan Ajaran Agama” itu isinya.

Kharisma” hanya bungkusnya, “Karakter” itu isinya.

Rizqi” itu hanya bungkusnya. “Barokah” itu isinya.

Utamakanlah isinya, serta tetaplah merawat bungkusnya dengan baik.

P.s. Judul tulisan ditiadakan karena terlalu vulgar :p

Avatar
reblogged
Avatar
prawitamutia

kebaikan rahasia

melamun tentang tipe istri terbaik, saya selalu teringat kepada ainun, emak athirah, lalu risa di sabtu bersama bapak. tokoh-tokoh ini–nyata ataupun tidak–hampir selalu sukses membuat saya mengevaluasi diri, sudahkah saya menjadi istri yang cukup baik?

ainun, athirah, risa: perjuangan mereka, pengorbanannya, begitu ruarr biasa. kalau ada benang merah yang bisa ditarik dari ketiganya, mereka itu sama-sama senang melakukan kebaikan rahasia. nggak ditunjuk-tunjukkan kepada suami, biar saja nanti suaminya tau sendiri.

bagi perempuan yah, melakukan kebaikan untuk suami dan keluarga itu gampang. ya iyalah! nalurinya begitu. tetapi melakukan kebaikan rahasia? itu yang susah. kebanyakan perempuan ingin “dilihat” oleh suaminya. belajar masak sedikit, kalau nggak disebut masakannya enak jadi sedih. habis dandan sedikit, kalau nggak dibilang cantik jadi sedih. inginnya di-notice dan dipuji terus. padahal kan, terus-menerus menjadi lebih baik adalah kewajiban yha, tidak perlu tepuk tangan.

jadi ceritanya, menjalani pernikahan jarak jauh itu sesuatu bagi saya. bagi seseorang yang masih level dada tiarap pengalaman dan ilmunya, saya beberapa kali ingin menyerah. karena jarang bertemu dan komunikasi sangat minim, hal-hal kecil bisa menjadi sumber masalah. rasanya ingin marah-marah.

tapi, terima kasih kepada tokoh-tokoh tersebut yang menjadi teladan saya, rasanya semua masalah (yang sebenarnya bukan masalah dan menjadi masalah hanya karena saya yang terlalu membesar-besarkan) menguap begitu saja. kalau bisa teleponan dengan mas yunus, saya bilang sama diri sendiri, “telepon aja susah. masak sekalinya bisa teleponan mau marah-marah?” begitu pula kalau ketemu, “bisa ketemu itu alhamdulillah banget, masak iya mau membahas yang nggak penting?”

saya jadi paham sih, kebaikan rahasia yang paling susah ternyata bukanlah bikin kejutan-kejutan, hadiah-hadiah–bukan! kebaikan rahasia yang paling susah adalah ketika kita harus menahan diri untuk tidak marah. adalah ketika kita memilih menelan rasa kecewa (yang pasti ada di setiap hubungan) lalu menggantinya dengan nasihat yang baik. adalah ketika kita memaafkan tanpa diminta, mendoakan sekuat-kuatnya.

saya juga jadi paham. kebaikan paling sederhana–yang wajib diberikan istri kepada suami–adalah berwajah cerah. seriusan, dia di luar sana pasti juga mengalami ujian, tantangan, cobaan. janganlah sampai saat bertemu dengan istri, bebannya malah bertambah-tambah. tetaplah menjadi seseorang tempatnya pulang, tempatnya memperoleh dan merasa bahagia.

rasa lelahmu, rasa marahmu, rasa kecewamu, rasa kesalmu, rasa sedihmu, atau apapun itu, tidak ada nilainya dibandingkan dengan nilai keluargamu, apalagi dengan pahala yang bisa kamu dapatkan apabila kamu ikhlas dan sabar selalu.

bagaimana kalau sekarang aturan mainnya menjadi begini: semakin rahasia sebuah kebaikan kamu lakukan, semakin bahagia dirimu. sesederhana itu. lakukanlah kebaikan sebanyak-banyaknya. rahasiakanlah sebaik-baiknya. lakukan setiap hari dan lihatlah apa yang berubah. tidak hanya kamu lebih bahagia, kamu semakin disayang olehnya. juga oleh-Nya.

Avatar
inekewildana

*nods*

Avatar
Karena sejauh apapun jarak, doa akan sampai

unknown

Avatar
reblogged
Avatar
ajinurafifah

Jalan

Ada yang setelah sekian lama menunggu, akhirnya berujung temu. Ada pula yang sebaliknya, menunggu seseorang sekian tahun, ternyata digantikan dengan seseorang yang lebih baik. Yang lebih siap. Meski tak terduga sebelumnya. 

 Ada yang diam-diam mendoakan, menyodorkan proposal di tiap sujud panjangnya pada Allah, ternyata entah bagaimana cara Tuhan mempertemukan, doa-doa itu dikabulkan. Ada yang sudah demikian gigihnya mencintai dalam diam, mendoakan di sepanjang malam, tapi Allah punya suratan lain. Meski takseindah milik Fatimah yang dalam senyap mengagumi Ali, tapi menurutNya–garis ini sudah yang terbaik. 

 Ada yang sedang menggugu, hatinya baru saja patah. Tapi tetiba, Allah kirim obat merah. Yang perlahan menyembuhkan, yang mau dengan sabar membangun lagi kepercayaan. 

 Ada yang butuh bertahun-tahun untuk kembali menata serpihan, tak apa, pada akhirnya dia menemukan jalannya. Mungkin romansa bukan genrenya. Tapi tak pernah ada prasangka buruk padaNya. Barangkali, nanti di akhirat Allah simpankan satu yang paling baik untuknya. Biar kali ini ia hidup dengan cinta yang lain; cinta pada ilmu pengetahuan, cinta pada pengabdian, cinta pada kebermanfaatan, cinta pada keluarga dan sahabat-sahabatnya. 

 Ada yang sedang menata diri. Biarkanlah, jangan dipanas-panasi. 

 Ada banyak jalan, ada banyak kisah. Ada banyak yang bisa diambil pelajaran, ada banyak pula yang bisa kita petik hikmah. Setiap kisah, punya air matanya masing-masing, punya tawanya masing-masing. 

Selamat menata prasangka baik, selamat menjalani jalanmu dengan sebaik-baiknya! Perdengarkanlah kisahmu nanti, untukku. Agar aku bisa belajar juga dari situ.

Avatar
Avatar
taufikaulia
Kalau apa yang sedang kamu perjuangkan ternyata tidak membawamu ke surga, bagaimana?
Kalau orang yang sedang kamu perjuangkan ternyata tidak membawamu ke surga, bagaimana?

Nanya Diri Sendiri

Avatar
reblogged

Tulisan : Orang yang Tepat

Kalau kamu merasa kamu pendiam, mungkin itu hanya karena kamu belum bertemu dengan orang yang tepat untuk kamu ajak bicara. Kalau kamu sangat pemalu, mungkin itu hanya karena kamu belum menemukan lingkungan yang tepat untuk menjadi ruang yang nyaman bagimu agar kamu bisa menjadi dirimu sendiri. Kalau kamu merasa kamu kurang dalam segala hal, mungkin kamu belum bertemu dengan orang yang lebih kurang darimu, atau bisa juga orang yang mengagumimu pada hal-hal yang selama ini kamu keluhkan.
Seringkali, segala kekhawatiran kita terjadi kita hanya belum bertemu dengan orang yang tepat. Segala persepsi kita tentang diri sendiri itu hanya lahir dari pikiran kita, bukan orang lain. Sehingga, bertemu dengan orang yang tepat memang sebuah hadiah yang tak ternilai.
Orang yang tidak hanya bisa membuat kita menjadi diri sendiri, melainkan orang yang sekaligus bisa menjadi lingkungan yang kita bisa tinggali. Hidup dalam lingkungan tersebut, nyaman memang. Tapi, zona nyaman yang membuat kita terus tumbuh tentu lebih baik daripada kita harus keluar darinya kan?
Kalau kita tidak atau belum juga menemukan orang yang tepat tersebut, bukankah tidak ada salahnya kita berusaha untuk membuat diri kita menjadi orang yang tepat untuk orang lain?

:)

©kurniawangunadi | yogyakarta, 21 september 2017

Avatar

RTM : Untuk Terus Mencintainya, Kamu Harus Berjuang.

Catatan ini mungkin lebih khusus ke laki-laki. Sebab nanti, selepas menikah. Mungkin dalam pandangan matamu, istrimu tidak akan secantik-semanis-sebaik-dan sesempurna sewaktu kamu dulu memperjuangkannya. Saat ini, bisa jadi kamu bisa menyangkal. Tapi, nanti selepas menikah dan menjalaninya, kamu mungkin baru akan memahami maksudku ini.
Kamu harus berupaya untuk bisa terus mencintai istrimu. Perasaan itu tidak tumbuh seperti rerumputan yang terkena hujan. Perasaan itu adalah pohon besar dan kamu menanamnya sejak bibit. Kamu harus merawatnya, menyiraminya, melindunginya dari hama, menyiangi rerumputan disekitarnya, dan juga kamu harus selalu waspada agar ketika nanti ia sudah cukup besar, tidak ada orang lain yang tiba-tiba datang dan menebangnya.
Perempuan yang barangkali adalah temanmu, rekan kerjamu, atau orang yang tiba-tiba kamu temui di jalan. Mereka mungkin tidak melakukan apapun, tapi matamu tidak. Matamu bisa membuat apa yang terlihat menjadi beribu kalilipat lebih baik, lebih cantik, dan segala kelebihan lainnya yang mungkin akan menyulut perasaan lainnya. Tantangan. Seperti kala dulu kamu memperjuangkan perempuan yang menjadi istrimu saat ini.
Untuk itu, ingat-ingatlah selalu kebaikan perempuan yang sedang di rumah menunggumu pulang. Siapa orang yang paling khawatir kala kamu sakit. Siapa orang yang bisa menerimamu apa adanya saat kamu bukan siapa-siapa dan tak memiliki apa-apa selain kenekatanmu menikahinya dulu. Siapa orang yang rela bersusah payah mengurus segala keperluanmu, juga keperluan anak-anakmu nanti. Ia bersedia bersusah payah mengandung anakmu sembilan bulan dalam kepayahan yang kamu tidak bisa merasakannya. Anak yang mungkin lebih kamu cintai nantinya daripada istrimu.
Sungguh, untuk terus mencintainya, kamu harus berjuang. Bualanmu tentang cinta saat ini, juga bualanmu tentang segala janji itu bisa aku katakan adalah omong kosong. Sebab nanti, jalan yang amat panjang dan mungkin akan membosankanmu telah menanti. Biar tak bosan, kamu perlu menghidupkan setiap ingatanmu mengapa dulu kamu mau memperjuangkannya, setiap rasa syukurmu, dan iman.
Sebab menikah dengan seseorang yang kamu cintai saat ini bukanlah hadiah, melainkan sebagai ujian baru. Ujian yang hanya bisa kamu jawab ketika kamu menjalaninya, bukan dengan lisan, melainkan perbuatan.
©kurniawangunadi | 10 September 2017
Avatar

well, i love you no matter what you are. even you’re slowly respon my text. even you confuse ‘what we will eat tonight? where we will go? which movie we will watch?’ and i always decide that aaaall things, or we won’t meet (yea, did i look too obvious to you? it’s okay if it’s you :3 *nyehh). i love you, even you hate spicy and i looove spicy food the most. even you prefer playing football or rubiks than playing with me (haha poor me). i love you even sometimes there’s another guy whose text me often (or more obvious) than you, then makes me think 'where are you? what are you doing? have you read my last message?“ pffft. but still, i love you, hey you who makes butterfly flying in my stomach *iyuuh. i love you even i know "is it too fast to say love?”. but i love you and it’s enough to know that you love me too, eh is it? *drolling in my bed* *put my face deeper to the pillow*

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.