A Letter To Older Me #11

Assalamualaykum dear Risty, how are you?

I have a lot to tell :D. 2023 has been great, alhamdulillaah. I am still in awe :')). Okay, let me summarize it:

Isn't it wonderful? I hope you are in the future reading this is in a much better, happier, healthier, condition. Semoga kita selalu dalam lindungan dan rahmat Allaah dan selalu dekat dengan Allaah. Thank you Risty, thank you for believing in yourself and work hard toward it. Kalau bukan karena rahmat dan pertolongan Allaah, we wouldn't be here. That's it for now, i'll see (read: write) you again soon! Note: take care of your iman <3 Bogor, 25 November 2023

A Letter To Older Me #10 - Mimpi yang diupayakan

Friday, 25th Aug 2023

Assalamualaykum dear Risty, how are you doing? I hope you are in a good health and highest state of imaan, aamiin.

I have been sick for a week, coughing but it’s getting better today. However life has been so wonderful lately, I would say since the beginning of the year. Our dreams one by one comes true!!!!! Alhamdulillah, Allaah is indeed Al-Mannaan, Al Mujiib.

Inget ngga tiga tahun lalu kita pingin banget ngajar jadi dosen? Tahun ini kita NGAJAAAARRR!!!!! Alhamdulillaah, alhamdulillaan, ngga berenti ngucap syukur. Memang bener ya keinginan itu harus diusahakan. Awal tahun ini memberanikan diri untuk kontak salah satu kenalan kita yg bekerja di perguruan tingli di Bogor yang ternyata beliau adalah Wakil rektor perguruan tinggi tersebut. Walaupun ngga langsung diterima ngajar disana, tapi beliau ngasih kita kesempatan untuk berpartisipasi dałam program Praktisi Mengajar. Sebenarnya tahun lalu kita sudah ikut program ini juga, tapi qadrullaah belum dapat tawaran kolaborasi dari perguruan tinggi. Tahun ini alhamdulillaah melalui pintu beliau terbuka lah peluang mengajar di perguruan tinggi.

Bulan Mei 2023 kita mulai ngajar, tepatnya tanggal 17 Mei 2023. Kita dikontrak untuk mengajar mata Kuliah English Learning Teaching (ELT) selama 12 jam atau 6 kali pertemuan. Apa Itu ELT? HAHAHAHA. Bener-bener bingung sih pas tawaran mata kuliahnya ELT karena ngga paham apa-apa, boro-boro paham, kenal aja ngga wkwk. Bapaknya ngajak kita ngajar ini karena beliau kenal kita di Toastmasters International dan beliau pingin mahasiswa di perguruan tingginya bisa aktif berbicara bahasa Inggris seperti di Toastmasters. Long story short, akhirnya kita ngajar dan ternyata pengalaman ngajar begitu sangat menyenangkan. Impian kita untuk bisa terus belajar sambal berbagi ke orang lain, bisa terealisasi. Walaupun awalnya ngga happy dan ngga PD karena bukan ngajar manajemen, tapi ternyata ada hikmahnya. Hikmahnya kita jadi belajar bagaimana cara mengajar karena ELT itu pada dasarnya adalah belajar mengajar. Pas banget timingnya, sebelum mulai lebih jauh jadi pengajar kita disiapkan dulu ilmunya seperti apa. Maa syaal Allah, Allaah memang paling tau yang terbaik.

Setelah selesai mengajar di Praktisi Mengajar 2, kita lanjut lagi di Praktisi Mengajar 3. Alhamdulillaah kali ini dapet tawaran banyak sekali sampai melebihi kuota ngajar 36 jam. Awalnya kita hanya mau mengambil 1 ajakan kolaborasi (12 jam) dan sudah dapat untuk mata kuliah Manajemen Keuangan, tapi kemudian datang tawaran-tawaran berikutnya. Tawaran kedua untuk mata kuliah Manajemen Pemasaran. Sebagai anak pemasaran, sungguh ajakan ini sangat tempting, jadi akhirnya kita terima juga, alhamdulillaah. Sudah dengan ajakan dua kolaborasi (24 jam) dan kita memutuskan untuk tidak menerima ajakan kolaborasi lainnya. Tapi ternyata masih banyak ajakan berdatangan dari beberapa mata kuliah di Jakarta maupun di daerah luar Jakarta. Ada seorang koordinator dari salah satu PT nelfon dan memo hon dengan sangat untuk kita terma ajakan kolaborasiyya. Awalnya tempat kita Tolak, tapi Karena mata kuliahnya menai yaitu Start up business dan jadwal perkuliahannya malam hari, tawaran tersebut akhirnya diterima. 36 jam ajakan kolaborasi kita terima. Bismillaah semoga Allaah mudahkan, mampukan untuk menjalaninya.

Selain mengajar, hal menyenangkan lainnya adalah MELUKIS. Yes, tahun ini kita mulai melukis. Salah satu hal yang kita senangi dari kita anak-anak, atas izin Allaah diusia kita sekarang ini kita mulai melukis lagi. Kali ini in syaa Allaah bisa istiqomah dijadikan hobi, syukur2 bisa menjadi sumber penghasilan baru, aamiin. Bulan Agustus ini kita bikin account IG Khusus lukisan, dan alhamdulillaah tanggapannya sungguh baik. Dalam beberapa minggu saja kita sudah dapat banyak followers (57 followers saat ini) dan likes, juga comment yang sangat encouraging. Beberapa bahkan menawarkan untuk membeli lukisan kita dalam bentuk print ataupun menawarkan kita untuk open commission. Belum ada yang kita terima sih, karena masih belum ngerti harus bagaimana. Belum paham teknisnya, masih bingung menentukan price dan ditambah mereka semua yang ingin membeli karya kita adalah orang di luar negeri. Kita belum niat untuk mengkomersialkan lukisan sampai saat ini, but I’m sure we will in the near future. Tell me from your timeline!

However, painting has been so much fun. We're loving it so far! It releases our stress, it becomes our therapy. It keeps us creative and most of all it makes us happy :).

Well, that’s a glimpse of life update lately. Gue happy karena akhirnya kita berani untuk melakukan hal baru. Hal yang sudah kita sering impikan, pikirkan dan sudah lama ingin kita lakuan. Hanya memikirkan mereka tanpa melakukan tindakan apapun cukup membuat kita stress. Apalagi mereka selalu dan selalu ada di kepala dan hati kita, anehnya impian dan keinginan-keinginan itu tidak pernah hilang. Dan kita memutuskan untuk mendengarkan kata hati kita dan alhamdulillaah it’s been all very good.

Jadi memang kalau kita punya mimpi itu harus diupayakan, dilakukan dan dikejar. Kalau Allah berkehendak, pasti semua akan terwujud. Semangat mengejar mimpi yaa Risty, bukan karena kita yang mampu tapi karena rahmat Allaah sungguh luar brasa.

Note: dipost tanggal 25 November 2023, diambil dari notes di laptop yg ditulis pada tanggal 25 Agustus 2023

A Letter To Older Me #6 (unpublished)

Assalamualaykum dear Risty? how are you doing? I hope you’re in a good health, happy and in your highest imaan. Today is the 10th day of our isolation. Last 30th June we were diagnosed positive of Covid 19. Earlier before, mama has already diagnosed first. It was realy heart breaking knowing that mama has been positively diagnosed. I felt so sad looking at mama doing isolation alone in her room, with minimum activities, no entertainment, hard access to other rooms. Even tho mama was completely feeling great and healthy but still it broke my heart so much seeing her. So when our lab test out and the result was positive, I somehow felt release. I was happy because I can accompany her through this phase. Our first days was the worst. Early in the morning in 1st July at (around) 3 am, I woke up and feeling hard to breathe. At the beginning I thought it was just nothing, nothing to worry. I tried to sleep in a different position, and tried to sit down but this breathe was still so heavy. I keep doing dhikr, I remember I did a lot of Yaa Hayyu Yaa Qayyum birahmatika astaghith. Feeling hard to breath made me even more panic and this adhkar was the only way I know I need to do, to ask relief from Allaah. However, an hour went and I still can not breathe easily. I was affraid that this will just getting worse so I went out and called mama. I said calmly “ma, i can not breathe” I tried to say it as calm as possible because I didn’t want to make her panic as well. I felt cold, my hands and feet were freezing, I wrapped myself with blanket and put socks on. Then Mama showered me with minyak kayu putih and she pat my back gently. I couldn’t do anything unless dhikr and hold mama’s hand tightly. I kept making dua, ask Allaah to help me. That was the moment I thought that maybe I’d die.

rkf

rkf

Bogor, 19 Dec 2022