Avatar

Memaksimalkan Ketersediaan, Mengoptimalkan Medan Perang Adalah dan Selalu Akan Menjadi Medan Tipu Daya..

Kisah Awal Khalid Menjadi Panglima Pertempuran Mu'tah - September 629

Pertempuran yang dalam bahasa Arab ditulis معركة مؤتة , غزوة مؤتة‎ atau Ghazwah/Ma'rakah Mu'tah berlangsung pada tanggal 5 Jumadil Awwal 8 Hijriah ini berlangsung dekat desa Mu'tah di sebelah timur sungai Jordan, daerah Karak (Jordan), mempertemukan antara pasukan yang diutus Rasulullah Muhammad (saw) dengan kekuatan Byzantium.

Dalam sejarah ummat Islam, pertempuran ini berkaitan erat dengan upaya membalas tindakan pembunuhan suku Arab dari Banu Ghassan terhadap utusan Rasul (saw). Pertempuran ini dinilai sama kuat dimana kedua pihak mundur ke wilayahnya masing-masing. Tetapi, menurut sejarah Byzantium pasukan Muslimin kalah setelah ketiga pemimpinnya gugur.

Latar Belakang

Perjanjian Huaibiyah memberikan perdamaian sejenak antara kaum Muslimin di Madinah dan kekuatan Quraisy di Makkah. Pada masa itu, gubernur Sassania-Persia untuk Yaman yang dijabat oleh Badhan memeluk Islam sehingga banyak suku-suku Arab di selatan Jazirah Arab yang juga masuk Islam dan menjadi sekutu Madinah.

Pada masa perdamaian inilah Rasul (saw) mengirmkan utusan-utusannya untuk mengajak kepada Islam berbagai pemimpin di Jazirah Arab termasuk gubernur Byzantium untuk Provinsi Arabia. Surat yang dibawa oleh utusan untuk gubernur tersebut sejatinya surat kepada Kaisar Heraclius. Ketika utusan tersebut melintasi kota Bosra ia ditangkap oleh Banu Ghassan dan dieksekusi atas perintah kepala sukunya di dekat desa Mu'tah. Pasukan yang dikirim oleh Rasul (saw) untuk meminta pertanggung-jawaban Banu Ghassan ini adalah kekuatan terbesar yang pernah dimobilisasi di Madinah serta yang pertama dikirim memasuki wilayah Byzantium.

Mobilisasi Pasukan

Menurut sejarawan Muslim, Nabi (saw) memberangkatkan 3.000 pasukan pada bulan Jumadil Awwal 8 Hijriah dengan misi bergerak cepat dengan hirarki kepemimpinan pada Zayd ibn Haritsah (ra), Ja'far ibn Abi Thalib (ra), dab ‘Abdullah ibn Rawahah (ra)

Pemimpin Banu Ghassan telah mengetahui ekspedisi ini sehingga sempat memobilisasai kekuatannya sekaligus mengirim utusan untuk meminta bantuan kepada Byzantium. Kaisar Heraclius mengirimkan bantuan mengingat Banu Ghassan adalah sekutunya di perbatasan Arabia.

Ketika pasukan kaum Muslimin tiba di area tersebut mereka baru mengetahui besarnya jumlah pasukan Byzantium yang dikirim kaisar. Pada awalnya mereka ingin menunggu di tempat sambil meminta bantuan dari Madinah. 'Abdullah ibn Rawahah (ra) mengingatkan kembali akan nilai tinggi bagi mereka yang gugur sebagai syuhada; hal ini mendorong pasukan berhentu menunggu dan bergerak menuju arah lawan.

Pertempuran

Kaum Muslimin terlibat baku hantam melawan Byzantium di dekat tendanya dan lini-belakangnya di desa Musyarif; namun tidak berimbangnya kekuatan menyebabkan kaum Muslimin harus mundur ke arah desa Mu'tah. Di tempat ini kedua pasukan bertempur kembali. Sember sejarah kaum Muslimin menyebutkan bahwa pertempuran berlangsung di sebuah ebah diantara dua bukit sehingga jumlah pasukan Byzantium menjadi tidak banyak memberikan keunggulan. Dalam pertempuran ini ketiga komandan perang gugur sebagai syuhada’ sesuai urutan hirarkinya.

*Khalid Menjadi Panglima

Dalam shahih al-Bukhari tercatat bahwa pada tubuh Ja'far (ra) ditemukan 50 bekas luka dan tidak ada satupun yang berada di bagian punggung (belakang). Kisah ini tercatat dalam Shahih al-Bukhari: 5/56/560 dari Ibn 'Umar: “waqafa 'alā Ja'farin yawma'idzin wa huwa qatīlun fa'adadtuhu bihi khamsīna bayna tha'natin wa dharbatin laysa minhā sya'un fī duburihi ya'nī fī zuhurihi.”

Setelah ketiga panglima yang ditunjuk Rasul (saw) gugur mulai terlihat tanda-tanda kepanikan pada pasukan kaum Muslimin. Seorang sahabat yang bernama Tsabit ibn al-Arqam (ra) memungut panji perang yang sempat terjatuh dan mengibarkannya sambil menyemangati pasukan kaum Muslimin. Inisiatif Tsabit (ra) ini menyelamatkan pasukan dari kepanikan dan pasukan menginginkan dia untuk bangkit memimpin. Tsabit (ra) menolak serta mengatakan bahwa yang lebih tepat adalah Khalid ibn al-Walid (ra).

Khalid (ra) sendiri mengabarkan di kemudian hari bahwa pertempuran Mu'tah begitu dahsyat sehingga ia sempat mengganti pedang sampai 9 kali karena terus patah, yang tertinggal hanyalah pedang tempaan Yaman (Shahih al-Bukhari: 5/59/565 dari Qays: “Laqad duqqa fī yadī yawma Mu'tata tis'atu asyāfin wa shabarat fi yadī shafihatun lī yamāniytun”)

Khalid (ra) menilai bahwa pertempuran ini sangat tidak berimbang dan hasilnya akan memperburuk kondisi kaum Muslimin sehingga ia menyiapkan rencana kemunduran. Untuk menutup rencana tersebut ia mengirimkan kesatuan kecil untuk terus melancarkan serangan terbatas seolah tidak hendak mundur. Namun Khalid (ra) menghindari serangan umum dan ia tercatat berhasil menewaskan seorang komandan Banu Ghassan yang bernama Malik.

*Tipuan Perang Khalid

Pada suatu malam Khalid (ra) merotasi posisi pasukan sehingga ia menempatkan di barisan terdepan mereka yang tadinya di barisan belakang lengkap dengan panji-panji yang baru; guna memberikan impresi datangnya bala bantuan bagi kaum Muslimin dari Madinah. Ia juga memerintahkan pasukan berkudanya untuk mundur ke belakang bukit pada malam hari serta kembali pada siang hari dengan membawa alat tambahan yang ditarik kuda guna menerbangkan debu sebanyak-banyaknya; guna memberikan impresi bahwa bala bantuan tambahan datang lagi. Tipuan-tipuan perang ini berhasil meyakinkan pihak Byzantium untuk mundur sehingga kaum Muslimin dapat mundur juga tanpa ancaman.

Korban yang jatuh pada pihak Muslimin yang tercatat adalah: Zayd ibn Haritsa (ra), Ja'far ibn Abi Thalib (ra), 'Abdullah ibn Rawahah (ra), Mas'ud ibn al-Aswad (ra), Wahab ibn Saad (ra), 'Abbad ibn Qais (ra), 'Amr ibn Sa’d (ra) tetapi bukan anak Sa’d ibn Abi Waqqasy (ra), Harits ibn Nu'man (ra), Suraqah ibn 'Amr (ra), Abu Kulaib bin Amr (ra), Jabir ibn 'Amr (ra), dan Amir bin Sa'ad (ra); sedangkan korban lain tidak tercatat.

Pada pihak Byzantium terdapat jumlah korban yang begitu banyak jika dibandingkan dengan kaum Muslimin walau angka persisnya tidak diketahui.

Kesudahan

Sejarah mencatat bahwa pasukan Muslimin yang berhasil kembali ke Madinah mendapatkan perlakuan yang tidak sewajarnya karena diduga terhina karema melarikan diri dari pertempuran. Salah seorang komandan dari ekspedisi itu yang bernama Salamah ibn Hisyam (ra) bahkan memilih untuk shalat di rumah daripada harus ke masjid dan menjelaskan kedudukannya. Akhirnya, Rasul (saw) memerintahkan kaum Muslimin di Madinah untuk menghentikan tindakan itu karena pasukan ini akan kembali memerangi Byzantium pada masa yang lain; khalayak menghentikan aksi tidak simpatik itu. Pada masa inilah Rasul (saw) memberikan gelar “Pedang Allah” (Sayfullah) kepada Khalid ibn al-Walid (ra).

Analisis kekinian atas sejarah ini menunjukkan bahwa ia bukan sebuah kekalahan namun sebuah keberhasilan strategik. Salah satu argumentasinya adalah bahwa keberanian berhadapan langsung dengan Byzantium menaikkan pamor umat Islam di kalangan bangsa Arab sekaligus menyampaikan pesan kepada Byzantium bahwa ummat Islam ada. Para syuhada Mu'tah kini mendapatkan penghormatan serta pekuburan layaknya para pahlawan di Jordan. Bahkan sejarawan al-Balazuri mencatat bahwa kaisar Herclius memindahkan markas besarnya dari Damaskus ke Antoich setelah pertempuran ini.

—- Agung Waspodo, mencatat awal permulaan Khalid (ra) tercatat kejeniusannya sebagai panglima perang yang terlihat pada pengaturan tipuan dan penjatuhan mental lawan.. walau sudah 1.386 tahun yang berlalu.

Lenteng Agung, Jum'at 18 September 2015.. masih di bulan yang sama, di tengah padatnya Commuter-Lini pada jam puncak kembalinya para pekerja ibukota ke arah Depok hingga Bogor.

Avatar

“Napak Tilas Turki Utsmani & Sultan Muhammad Fatih II” (Bagian 3)

Day 04 - Pantai Erdek, dekat Bandirma Perjalanan dari Bursa ke Çanakkale

Pantai sepi nyaris tanpa pengunjung kecuali belasan orang Indonesia dari berbagai usia yg tetap bersemangat utk menapaktilasi Penaklukan Konstaninopel.

Mengapa pula pantai ini yg dikunjungi? Karena disinilah lebih dari 2500 kapal angkatan laut pertama muslimin Daulah Umayyah melabuhkan sauhnya sekitar 49 Hijriyah (669-670 M) menurut sejarawan at-Tabari pada kitabnya at-Tarikh.

Diantara mereka yg berlayar terdapat seorang sahabat Rasul SAW yaitu Khalid ibn Zaid ibn Kulayb, lebih masyuhur dikenal sebagai Abu Ayyub al-Anshari RA. Beliau ini berwasiat menjelang ajalnya utk dikuburkan sedekat-dekatnya dengan benteng kota Konstantinopel.

Seorang saksi sejarah Latuftahanna di tempat yg menyejarah.

Agung Waspodo Çanakkale, Semenanjung Gelibolu (Gallipoli) Turki, 25 Mei 2015.

Avatar

“Napak Tilas Turki Utsmani & Sultan Muhammad Fatih II” (Bagian 2)

Day 03 - Osman Gazi Türbesi, Tophane - Bursa

Tempat dimana cita-cita itu dimulai.

Ketika Osman Gazi memimpin beylik Osmanli, suku yg diwariskan Ertüğrül ayahnya sudah berada di garis depan. Mereka berhadapan langsung dengan Byzantium dengan segenap tantangan dan peluangnya.

Suku yg kemudian akan dikenang sejarah sebagai Turki Ustmani (Osmanli) ini baru mendiami sebuah dusun bernama Söğüt. Oleh sebab itu Osman bergegas untuk merebut Bursa utk mengokohkan cita-cita Latuftahanna bagi mereka.

Sungguh disayangkan jika jatuhnya kota ini pada 6 April 1326 tidak dapat dirasakan Osman Gazi yg wafat pada hari yg sama. Sembilan tahun pengepungan buknlah waktu yg pendek bagi seorang pemula sejarah. Untuk menghormati ayahnya, maka Orhan Gazi yg menaklukan kota mengebumikan ayahnya di kota impian ini.

Di bukit Tophane inilah kedua ayah dan anak dimakamkan, cita dan visi menyatu di taman kecil lagi rindang. Keduanya telah memulai sebuah babak sejarah yg memuliakan Ummat Islam selama lebih dari 700 tahun lamanya. Sederhana, sesederhana jiwa kami yg menapaktilasinya.

Dipenghujung sepertiga malam. Agung Waspodo Bursa, 25 Mei 2015.

Avatar

“Napak Tilas Turki Utsmani & Sultan Muhammad Fatih II” (Bagian 1)

Tanggal 22 Mei 1565, lebih dari empat ratus tahun yang lalu..

Empat hari setelah pendaratan, belum juga tercapai kesepakatan atas benteng mana yang akan diserang lebih dahulu. Dalam pertempuran manapun, kecepatan sangat menentukan kemenangan.

Dirudung permasalahan yang datang berikutnya, maka ekspedisi kali ini menemui kemunduran sejak dari awal. Sepertinya sulit sekali mencapai kesepakatan strategi diantara panglima Mustafa Paşa, Piyale Paşa, dan Dragut yg datang belakangan.

Sulit bagi sultan Süleiman utk menerima kenyataan ini di İstanbul. Persapan utk datang kembali menebus kekalahan di Malta terhenti setelah wafatnya sultan.

Kilas balik: pasukan Turki mendarat di Pulau Malta yg dikuasai oleh Order of St. John. Ordo militan yg juga bajak laut ini sebelumnya telah dikalahkan oleh Sultan Süleyman Kanuni (The Magnificent/The Law Giver) ketika mereka masih berpusat di Pulau Rhodes. Mereka tidak dibabisi karena rasa iba sultan, sebaliknya mereka dipersilahkan pindah ke tempat lain dengan janji berhenti membajak kapal-kapal Turki Utsmani. Namun apa dikata, janji tinggal janji, dari Malta mereka kembali membuat ulah.

Jika datang suatu pekerjaan, tuntaskan. Jika ada perbedaan dalam pelaksanaan, mengalah demi kebaikan bersama. Karena usia manusia tidak ada yang tahu panjangnya.

Agung Waspodo Depok, 22 Mei 2015 — Menjelang keberangkatan menuju İstanbul

Avatar

Pendaftaran Member Baru Grup Muhajirin Anshor 6 - Tafsir Qur’an!

Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dibuka kembali pendaftaran grup Muhajirin Anshor 6 Tafsir Al Qur’an dengan Fasilitator Ustadz Faris Jihady, Lc. Grup WA sederhana berisi sekumpulan orang yang masih belajar, yang meniatkan penuh dirinya untuk belajar Al Qur'an ditengah kesibukannya, mengenal Kitabullah lebih mendalam dengan segala tools yang bisa dimanfaatkan untuk mendekatkan kita kepada Allah melalui kalam-Nya..Mohon doanya agar Allah memudahkan. 

Beberapa program yang sudah dijalankan adalah Kajian Pekanan, Tausiyah Bergilir, Quote Tadabbur Harian per Juz (pada saat Ramadhan), Sharing-sharing Ayat Favorit, dan sebagainya. Insya Allah kedepan akan ada pembelajaran yang lebih runut, sistematis berbasiskan sebuah buku yang akan dipandu langsung oleh Ustadz Faris Jihady serta metode evaluasinya untuk meningkatkan pemahaman member secara bertahap insya Allah.

Syarat

1. Muslim atau Muslimah (berusia 18 s.d 35 tahun)

2. Dapat membaca Al Qur’an dengan baik dan memiliki ketertarikan yang tinggi untuk mempelajari Al Qur’an

3. Bersedia dan aktif mengikuti semua program grup dan bersedia membeli buku referensi yang ditentukan bila diperlukan

4. Meng-copy paste, mengganti dengan identitas pribadi, berkomitmen untuk menjalani sepenuh hati tulisan berikut.

***

“Bismillahirrahmanirrahim..

Nama: Fulan bin Fulanah Pendidikan terakhir: Fakultas Ilmu Komputer UI angkatan 2010 Email: fulan@gmail.com HP: 081234567890 Domisili: Depok Aktivitas: Karyawan PT Uhud Inovative

Menyatakan ingin bergabung dengan grup MA6 dan insya Allah siap berkomitmen:

1) Berikhtiar lebih keras lagi untuk mencintai dan menjadikan Al Qur'an sebagai bagian dari jiwa kita minimal dengan rutin membaca dan mentadabburinya.

2) Untuk menjadi member MA6 yang lebih aktif dalam mengikuti kajian dan program-program dibuat didalam grup.

Bila saya tidak menjalankan komitmen tsb diatas, utk menjaga semangat teman2 di grup, saya insya Allah bersedia untuk dikeluarkan dari grup untuk digantikan dengan member lain yang lebih bersemangat dari saya.”

***

4. Menuliskan deskripsi singkat background pribadinya (terutama yang berkaitan dengan ketertarikan terhadap Al Qur’an) serta motivasi mengapa ingin masuk kedalam grup MA06 ini. 

Kedua chat tersebut dikirimkan via WA ke Eza (+62899-9789-399)

Deadline hari Rabu, 29 Juli 2015 jam 18.00

Jazaakumullah khoiron katsiran.

NB :

- Jumlah grup terbatas, sejauh ini kuota yang ditetapkan 40 orang.

- Muhajirin Anshor adalah grup diskusi dan kajian seputar Islam di whatsapp. Grup ini bertujuan menjembatani teman-teman yang ingin berdiskusi dan bertanya seputar Islam, tapi terhalang waktu dan kesempatan. Melalui blog ini kami akan berbagi materi dan diskusi yang berlangsung di masing-masing grup. Semoga bermanfaat :)

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar (Q.S. At-Taubah: 100)

Avatar
reblogged

Berbagi Makanan

Sepertinya Alloh sangat tau kalau kita suka yg gratisan dan suka ditraktir, karenanya Alloh sangat menganjurkan kita utk saling membahagiakan sesama dg berbagi makanan.. Coba cermati perintah Alloh… 1) zakat fithrah, berbagi makanan pokok, wajib utk menyempurnakan Puasa Ramadhan kita 2) fidyah, bagi orang yg tdk sanggup berpuasa, salahsatu solusinya adl fidyah, memberi makan 3) anjuran nabi utk memberi makanan orang berpuasa yg pahalanya mendapatkan pahala puasa orang tsb tanpa mengurangi pahala ybs 4) kafarat atas sumpah atau nazar yg dilanggar adl dg memberi makan 10 orang miskin 5) dll

Bahkan nabi memberi tips masuk syurga dg bahasa sederhana :“afshussalaam, ath-imuththoam, shiilul-arham, washshollu billaili wannaasu niyam… Tadkhululjannata bissalaam” artinya “sebarkan kedamaian, sambung silaturahim, berbagi makanan, sholat di malam hari saat yg lain tidur, maka kamu akan masuk syurga dg penuh keselamatan”.

Mari berbagi makanan di penghujung Ramadhan.. Sahabat di medsos tdk bisa kita bagi makanan, tapi tetangga dan kerabat adl riil utk mjd obyek berbagi kita… Makanan terbaik adl makanan enak yg kita bagi ke orang lain lalu dia bahagia…

Avatar
reblogged

hari ini 916 tahun yg lalu 15 Juli 1099, alquds jatuh pada perang salib pertama…

Sejak ditaklukkan oleh Khalifah Umar tahun 637 yg diawali kemenangan hebat di Perang Yarmuk, alquds menjadi wilayah yg begitu damai, sampai kemudian pasukan salib merusak kedamaian itu…

Perang salib sendiri diawali oleh rusaknya kualitas ummat, rusaknya persatuan, lemahnya kualitas militansi di internal kaum muslimin. Mulai dari perusakan gereja Ruhul Kudul oleh Fathimiyah hingga ketidakmampuan menahan gelombang pasukan salib pertama

Saat ini alquds dikuasai Yahudi yg memperlakukan kaum muslimin dan juga kaum Nasrani dlm kondisi yg berat.

Siapapun penguasa alquds, dialah penguasa dunia.. Demikian kata syaikh Yusuf Qorodhowi

Mau menaklukkan dunia? Mulai dari rencana membebaskan Palestina dari penjajah Israel ✊✊✊✊

Avatar
reblogged

Jelang malam 27 Ramadan

Jelang malam 27 Ramadan: 
1) niatkan utk menghidupkan malam 27 dari pagi ini & tetapkan pilihan masjid utk beri’tikaf 
2) bekali diri dg ilmu ttg LailatulQodr 
3) Jangan lupa nanti siang sempatkan tidur siang 
4) Usahakan sejak maghrib nanti sudah di masjid dlm posisi itikaf 
5) siapkan vitamin dan ‘amunisi’ utk tetap fit sepanjang malam 
6) Perbanyak doa sepanjang hari ini agar kita termasuk yg mendapat keutamaan LailatulQodr 
7) Luruskan niat dan sambut kemenangan… 
Allohu akbar ✊✊✊

Avatar
X : Bang Ustadz Faris, mau nanya. Sempet ada yang nanya ke saya, takut salah jawabnya..Pas imam QL baca surah panjang-panjang kan biasanya beberapa jamaah bawa mushaf, beberapa mushaf terjemahan..boleh kah untuk lebih bisa mentadabburi yang dibaca imam, baca terjemahnya juga bang?
Ustadz Faris : Boleh insyaAllah, tapi lebih afdhal fokus pada bacaan
Tambahan dulu Ustadz Banu Muhammad (jawaban tahun lalu seinget saya) pernah menambahkan lebih baik bila sholat menggunakan Mushaf Qur'an biasa saja, jangan mushaf digital (HP, dsb) walaupun bisa di airplane mode agar gak ada telpon/SMS/WA masuk, kalau tidak salah untuk menjaga kemuliaan Al Qur'an dan tidak mengganggu kekhusyukan jama'ah lain yang mungkin bayangin kita sholat sampe maen handphone. xD
CMIIW Bang Banu hehe
Avatar

Repost dari Al Maghrib Institute, tips yang OK untuk next i’tikaf buat yang masih bingung i’tikaf itu ngapain aja :)

PS : Untuk poin nomor 4 yang disana katanya lebih sunnah untuk memilih tarawih saja atau qiyamul lail saja, sudah dikonfirmasi, menurut Ustadz Faris Jihady insya Allah keduanya sama-sama sunnah, baik memilih salah satunya ataupun memilih salah duanya. Insya Allah.

Avatar

Tadabbur Juz 20 : ‘Koalisi’ Kerusakan Zaman?

Di akhir juz 20, Surah Al-Ankabut:

{وَقَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ ۖ وَلَقَدْ جَاءَهُم مُّوسَىٰ بِالْبَيِّنَاتِ فَاسْتَكْبَرُوا فِي الْأَرْضِ وَمَا كَانُوا سَابِقِينَ} [العنكبوت : 39]

"Qarun, Fir'aun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di (muka) bumi"

Dalam setiap kerusakan kolektif yang terjadi di setiap zaman, selalu berporos pada koalisi tiga pihak figur: 1) Penguasa tiran (fir'aun) 2) Orang kaya yang tamak (qarun) 3) Aparatur penjilat (haman)

Avatar

Tadabbur Juz 19 : Keseimbangan Aspek Ritual dan Moral

Juz 19, surah 25: Al Furqan

"Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang,' mereka menjawab, 'Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami (bersujud kepadaNya)?', dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh dari iman." (Al Furqan: 60)

Inilah puncak kebejatan moral manusia terhadap Allah. Tetapi kemudian ayat selanjutnya memberikan jawaban atas kedustaan tersebut dengan cara yang amat mengesankan; tidak dengan memberi jawaban tentang Yang Maha Penyayang, tetapi dengan menyebutkan sifat-sifat hamba Dzat Yang Maha Penyayang ('ibadurrahman), agar mereka dapat mengenal Dzat Yang Maha Penyayang dari sifat-sifat mereka (ayat 63--74). Dan ini merupakan penghormatan yang diberikan oleh Allah kepada mereka, seolah Allah berfirman kepada orang kafir yang menentang dan mendustakan, "bertanyalah kepada mereka tentang Dzat Yang Maha Penyayang..."

Uniknya, ayat-ayat tersebut menyeimbangkan keunggulan hamba-hamba Arrahman dalam aspek spiritual dan moral, sehingga memberi pelajaran pada kita bahwa kaum mukminin yang mendapat julukan 'ibadurrahman adalah mereka yang tidak memisahkan aspek ritual dan moral.

*Disadur dari kitab Khowathir Qur'aniyah karya Syaikh Amru Khalid Halaman 444-447

Avatar

Tadabbur Juz 19 : Identitas Al Qur’an

Pada juz 19 ada surat AsSyu'araa, pada ayat yg berbunyi:

{وَإِنَّهُ لَتَنزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (192) نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ (193) عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنذِرِينَ (194) بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِينٍ (195)} [الشعراء : 192-195]

( 192 )   “Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,” ( 193 )   “dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),” ( 194 )   “ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,” ( 195 )   “dengan bahasa Arab yang jelas.” ( 196 )   “Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu.”

Rangkaian ayat ini jika disimpulkan maka menjelaskan identitas AlQuran pada aspek; 1) Dari mana sumbernya 2) Sarana transmisi / perantaranya 3) Objek / wadah yang menjadi tempat diturunkannya 4) Fungsi utama setelah ia menempati wadahnya.

Pada poin 1) Allah menegaskan diriNya sebagai Rabbul 'alamin yang menurunkan AlQuran, sebagai sifat yang tak mungkin disamai atau disetarakan dengan siapapun, karenanya tak ada satupun buku atau pedoman hidup yang menyamai AlQuran pada aspek sumber.

Pada poin 2) ditegaskan tertutupnya kemungkinan distorsi dalam penyampaian AlQuran, karena perantaranya adalah arRuh alAmin, Jibril yang terpercaya, malaikat yang paling mulia.

Poin 3) ditegaskan bahwa objek/wadahnya adalah hati Nabi Muhammad SAW, bagian tubuh terbaik dari manusia terbaik, yang sudah disiapkan Allah untuk menerima wahyu. Ini juga jadi pelajaran buat kita, kualitas pesan yang masuk juga harus diiringi dengan kesiapan hati yang menerimanya, agar fungsi utama dari pesan tersebut dapat maksimal.

Apa fungsi utama dari pesan diturunkannya AlQuran? Dijelaskan pada poin 4): agar engkau menjadi bagian dari pemberi peringatan, penyeru kebaikan, pencegah kemunkaran.

Wallahu a'lam

Ustadz Faris Jihady, Lc

(Fasilitator Grup Tafsir Al Qur’an MA06)

Avatar

Tadabbur Juz 19 : Karakteristik 'Ibadurrahman (Hamba Allah Yang Maha Pengasih) di Surah Al Furqon, dijanjikan dengan martabat yang tinggi di syurganya Allah karena kesabaran mereka :””)

Avatar

Tadabbur Juz 18 : Hikmah Surah An Nuur

Memperkaya tadabbur jatah kemarin (juz 18), di juz tersebut, ada surat An Nuur yang bisa dikatakan panduan utuh dalam menjaga akhlak dan kehormatan keluarga & masyarakat. Surat ini unik, tanpa pembukaan seperti biasanya (huruf2 hijaiyah atau pujian pada Allah), tapi langsung to the point dengan tegas pada hukum yang sangat keras: hukuman cambuk bg pezina. Selain masalah zina disana juga terkandung: 1) Hukum Qadzaf (menuduh orang lain berzina) 2) Hukum Li'an (suami/istri menuduh istri/suami berzina) 3) Kisah Haditsul Ifki yg sangat fenomenal (Aisyah ra dituduh berzina) 4) Adab2 bertamu 5) Adab ghadul bashar 6) Batasan2 hijab bagi kaum wanita 7) Perintah menikah bagi yang jomblo dan sebagainya. Dahulu para sahabat membiasakan mengajarkan secara khusus surat ini kepada keluarganya, khususnya para muslimah.

Avatar

Tadabbur Juz 18 : QS. An-Nuur: 64 “Ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allah lah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia mengetahui keadaan kamu sekarang. Dan (mengetahui pula) hari (ketika manusia) dikembalikan kepada-Nya, lalu diterangkan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”

Tadabbur pribadi: Pertama diingatkan lagi bahwa semua adalah milik Allah. Di satu sisi tak berhak kita untuk sombong dan juga pelit atas apa yg kita miliki. Di sisi lain jika kita tak punya dan ingin sesuatu pertama mintalah pada Allah. Semua milik Allah, semoga menjadikan kita dermawan atas apa yg dimiliki dan bergantung pada Allah atas apa yg tidak dimiliki.

Kedua: diingatkan lagi bahwa “Allah mengetahui keadaaan kita sekarang dan mengetahui pula saat kita dikembalikan padanya”, tak ada yg luput dari Allah. TAK ADA, maka tidakkah kita malu padaNya jika bermaksiat..

“lalu diterangkan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan”. Entah sanggup atau tidak diri ini mendengar semua penjelasan di hari akhir nanti atas apa yang kita kerjakan. Allah, Allah, Allah Maha Baik menutup aib kita di dunia, pun di akhirat dgn rahmatNya bisa saja dihapus segala dosa kita. Tanpa ampunanNya, entah mampu atau tidak kita mendengar segala penjelasan tentang apa yang sudah kita perbuat di dunia ini.

Faghfirlii Yaa Rabb…

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.