Avatar

Allah Bersamamu Selalu

@hawraisnisaa

Avatar
Allah memberikanmu sesuatu meski kadang bukan itu yang kamu mau Allah memberikan ujian untukmu karena Dia yakin kamu mampu Tahukah kamu? Allah mencintaimu lebih dari yang kamu tahu...
Avatar
Aku sedih Aku kesal Aku marah Aku bisa melampiaskan Aku bisa mengungkap kekesalan Aku bisa bercerita berbagai sesak rasa Namun aku memilih diam karena aku takut kau tak merasa jika aku bercerita
Avatar
Hal yang membuat kita malu, belum tentu hal yang memalukan. Pikirkan berapa banyak kita melakukan hal yang memalukan, tapi tak merasa malu? Maka tempatkan rasa malumu

#refleksi

Avatar

RONIN

Malam ini saya ingin sekali menulis untuk adik-adik saya di Ronin. Apa itu Ronin? Ronin berasal dari bahasa jepang yang berarti samurai yang tak bertuan. Di tempat saya mengajar, Ronin adalah program untuk anak-anak yang setahun atau dua tahun lalu gagal untuk masuk PTN dan mencoba kembali ikut tes masuk PTN di tahun ini. Saya merasa janggal ketika pertama kali mengetahui arti kata Ronin, mengapa program itu disebut Ronin? Akan tetapi, selama saya mengajar kelas Ronin dan berinteraksi dengan mereka, saya semakin merasa bahwa mereka memang seperti samurai. Ya! Mereka seperti samurai yang memiliki tekad dan semangat luar biasa, usaha yang begitu keras, serta mental sekuat baja yang membuat mereka mampu bangkit dan kembali berjuang. Tapi mereka adalah samurai yang selalu punya tu(h)an. Mereka adalah samurai milik Allah yang selalu saya doakan agar menjadi generasi muslim yang hebat dan taat. Saya sangat tahu, bahwa setelah kegagalan yang lalu, mereka pasti memiliki ketakutan untuk gagal kembali dan terkadang tak percaya pada diri sendiri. Namun saya juga tahu, bahwa semangat mereka terus menyala, harapan mereka terus ada, dan doa mereka selalu mengangkasa. Maka untuk kalian adik-adikku, teruslah berprasangka baik padaNya. Bukankah Allah sesuai dengan prasangka hambaNya? Maka teruslah berpikir positif. Ingat semua janjinya. Ia tak pernah mengecewakan bagi hambaNya yang percaya dengan penuh pengharapan. Dan bahwa ia tak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan kita. Maka adik-adikku, teruslah rayu Dia dengan doa dan usaha kalian. Biarkan tekad bumi bertemu dengan takdir langit. Terus berjuang dalam keimanan dan kepasrahan akan takdirNya. Maka adik-adikku, teruslah berusaha meski semakin tertatih. Jika usahamu tak bisa berlari dengan kencang, maka berjalanlah, namun jangan berhenti. Karena berhenti berarti mati. Selesai semua usaha diri. Maka adik-adikku, Yakinlah bahwa apapun yang Sang Penggenggam Jiwa kita tetapkan, itu adalah ketetapan terbaik untuk kita. Bahwa rezeki tak akan tertukar dan pasti akan sampai kepada si empunya. Maka dimanapun dan apapun rezeki yang Allah berikan untuk kalian, tetap bersyukur dan bersabarlah. Karena semua tak akan terjadi tanpa kehendakNya. Dan untukMu wahai Allahku, kuatkan terus langkah perjuangan mereka dalam menuntut ilmu, berikan mereka hasil yang terbaik menurutMu, dan berikan mereka kelapangan hati untuk selalu ridho terhadap apapun ketetapan darimu. Maka Allahku, Apapun ketetapanMu nanti, teruslah iringi mereka dengan cintaMu, jadikan mereka orang-orang yang selalu dekat dan taat padaMu juga selalu dikelilingi orang-orang yang selalu membuat mereka ingat PadaMu. Maka Allahku, jadikan mereka generasi yang ilmunya bermanfaat bagi ummat juga menjadi pembimbing bagi diri mereka di dunia dan akhirat. Semangat berjuang adik-adikku. Doa terbaik selalu untukmu. Ka Nisa bangga dan cinta kalian karena Allah. :) -PKH 070615-

Avatar

Melepas Penat Ala Brebek Fillah

Bismillah.. Sore ini, ditengah tugas mengawas ujian siswa dan rasa kantuk yang melanda, saya ingin mengulang kembali tulisan yang kemarin entah nyangkut di tumblr bagian mana. Tulisan yang kemarin saya tulis, ternyata hilang karena kesalahan teknis dan akhirnya membuat saya frustrasi.. :(

Baiklah, ini saatnya move on. Kemarin saya ingin menceritakan tentang kebiasaan saya and the gank (baca: Brebek Fillah) ketika jenuh ditengah pelajaran kuliah.

Kami berenam di BreFil (Diles, Uli, Tri, Izzah, Rina, dan Saya) memang akrab sejak awal masuk kuliah. Seringkali kami duduk berdekatan saat di kelas. Padahal kami sepakat bahwa kami harus duduk menyebar dan berbaur dengan teman sekelas. Tetapi entah kenapa, seringkali yang saya temui di samping kanan dan kiri saya adalah personel BreFil yg lain.. Hehe. Mungkin karena kita punya magnet kali ya, Brebs.. :D

Ditengah pelajaran kelas berlangsung, kadang kami merasakan jenuh dan kantuk yang sangat. Apalagi jika dosen dan mata kuliahnya tidak mampu membangkitkan gairah kami untuk belajar.. Hehe. Saat jenuh, ada aktivitas yang sering kami lakukan berenam. Aktivitas itu adalah membuat puisi. Ya! Membuat puisi.

Puisi yang kami buat bukan puisi biasa. Bukan puisi yang masing-masing dari kami buat secara utuh, tapi kami berenam yang membuat satu puisi. Namanya puisi berantai. Jadi, masing-masing dari kami membuat satu bait puisi. Orang pertama menulis bait pertama, orang kedua bait kedua, dan seterusnya. Ini berlangsung sampai kami bosan, kehabisan ide, atau karena ada salah satu personel yang merusak puisi karena bait yg ditulis jaaauuuuuuh banget dari kata nyambung (ini biasanya kerjaan si Uli.. :p).

Temanya? Bisa bermacam-macam.. Tergantung diri kami masing2 menerjemahkannya.. Bisa jadi perjuangan, keimanan kepada Allah, atau bahkan cinta-cintaan.. Haha. Baguskah puisi yg kami buat? Tergantung yang menilainya saja seperti apa. Tapi bagi saya, yang penting dalam pembuatan puisi berantai bukan hasilnya bagus atau tidak atau rasa jenuh kami hilang atau tidak, yang paling penting adalah proses penguatan ikatan ukhuwah kami. Dalam proses itu, kami saling meraba apa yang saudari kami maksud melalui bait tulisannya, apa yang mungkin sedang ia pikirkan atau rasakan. Jadi, ini proses pengenalan kami terhadap saudari-saudari kami. Ini juga menambah deretan momen berharga kebersamaan kami. :)

Puisi berantai ini kadang masih kami lakukan melalui sosmed. Baik twitter maupun facebook. Tapi jarang sekali dilakukan dan lengkap personelnya, feel yang dirasakan pun jelas berbeda saat kami membuatnya di tempat yang sama. Bahkan kadang kami merasa tidak nyaman jika tiba2 ada orang lain yang ikut nimbrung dalam menuliskan bait2 puisi yang kami buat.. Haha. Namanya sosmed siihh.. Jadi setiap orang bebas aja ikutan komen. :D

Satu lagi aktivitas yang kami lakukan bersama ketika jenuh di kelas, yaitu lomba menuliskan surah yang ada di dalam Al-Qur’an sebanyak-banyaknya. Jadi, kami menuliskan nama2 surah yang ada di dalam Al-Qur’an sebanyak-banyaknya dan jika selesai dihitung berapa banyak surah yang kami tulis. Dan hasilnya, tidak ada yang pernah berhasil menuliskan sebanyak 114 nama surah.. Haha. Setelah permainan ini, kami (saya terutama) mendadak galau, karena nama-namanya saja tidak hafal, apalagi isinya.. Haha.

Hal yang paling saya senangi ketika bercengkerama atau bermain bersama BreFil adalah karena keceriaan yang kami buat selalu menambah kecintaan kami kepada Allah. Menambah rasa syukur kami padaNya karena Allah menyatukan kami dalam ukhuwah di jalanNya.

Dua aktivitas di atas adalah salah dua dari banyak momen berharga kebersamaan kami. Dua momen menyenangkan yang sering kami lakukan saat jam pelajaran. Sekalipun terkadang membuat kami jadi tidak fokus terhadap penjelasan, tapi apa yang kami lakukan semakin menambah kuat kebersamaan kami. Semakin menambah pula rasa cinta kami untukNya.

Aahhh.. Inget masa-masa itu jadi rindu (lagi) sama kalian, brebs.. :’)

Semoga kelak Allah mengumpulkan kita kembali untuk merajut benang-benang ukhuwah di jannahNya. Aamiin.. :) :*

#ukhuwah #brefil #love #rindu

Avatar
reblogged
Avatar
twitulama
Tidaklah Allah memberikan taufik pada Anda untuk solat, memudahkan Anda untuk taat, menjadikan Anda cinta keimanan…. Kecuali, karena Dia mencintai Anda! Maka balaslah cintaNya dengan kesyukuran dan dengan terus menambah amal, dengan terus istiqomah beramal. ‏

@NabilAlawadhy - Syaikh Nabil al ‘Awadhi, da’i yang masyhur di negara Kuwait, pengasuh situs emanway.com. 2/1/2015 (via twitulama)

Avatar

BECAUSE IT’S MY HAPPINESS… (Poppy Yuditya, Parenting Nabawiyah) Ali menuturkan bahwa Fatimah pernah mengeluh kepadanya. Ia merasa bahwa pekerjaan menggiling gandum dengan batu demikian berat baginya. Suatu ketika, Fatimah mendengar bahwa Rasulullah mendapat seorang budak. Fatimah pun mendatangi rumah ayahnya dalam rangka meminta budak tadi sebagai pembantu baginya. Akan tetapi Rasulullah sedang tidak ada di rumah. Fatimah lantas mendatangi Ummul Mukminin Aisyah dan menyampaikan hajatnya. Ketika Rasulullah berada di rumah Aisyah, istri tercintanya itu menceritakan hal tersebut kepadanya. Rasulullah lantas mendatangi Ali dan Fatimah yang sedang berbaring di tempat tidur. Mulanya, mereka hendak bangun untuk menghampiri beliau, namun Rasulullah menyuruh mereka tetap berada di tempat. “Maukah kutunjukkan kalian kepada sesuatu yang lebih baik dari apa yang kalian minta?” tanya beliau. “Jika kalian berbaring di atas tempat tidur, maka ucapkanlah takbir (Allahu akbar) 34 kali, tahmid (alhamdulillah) 33 kali, dan tasbih (subhanallah) 33 kali. Itulah yang lebih baik bagi kalian daripada pembantu yang kalian minta.” lanjut Nabi (Shahih Muslim No.4906). *** Hadits di atas memberikan pelajaran berharga bagi semua istri yang ingin belajar menjadi istri sholihah. Tidak akan salah kita belajar dari kisah ini, karena kita belajar dari putri kesayangan Rasulullah langsung. Pernahkah terpikir, bila memang mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga itu tidak penting, kenapa seorang Rasulullah tidak memberikan saja budak  untuk membantu pekerjaan Fatimah? Budaknya ada. Fatimah pun sudah menyatakan kelelahannya. Tidakkah Rasul kasihan melihat Fatimah mulai merasa keberatan dengan pekerjaan rumah tangga yang dikerjakannya? Kenapa Rasul justru menawarkan dzikir sebagai pengganti kelelahan yang dirasakan putri tercintanya, alih-alih memberikan budak sebagaimana yang diminta? Tidakkah kita belajar mengambil hikmah? Ini masalah kemuliaan, wahai istri sholihah… Tidakkah kita dambakan kemuliaan itu? Bukankah itu yang kita inginkan? K E M U L I A A N… Bahkan hati ini berdesir membacanya, sungguh… Tidakkah kita bahagia, ketika sepotong telur dadar sederhana dihargai wajah penuh syukur anak-anak dan suami  kita? Tidakkah kita bahagia, ketika anak dan suami mengenakan pakaian rapi hasil setrika tangan kita? Tidakkah kita bahagia merasakan kehamilan, melahirkan, dan menyusui anak-anak amanah Allah? Tidakkah kita bahagia ketika melihat mereka tumbuh besar dengan cinta Allah dan Rasul-Nya hasil dari dialog iman keseharian kita? Tidakkah kita bahagia, melihat suami tersenyum bahagia menikmati kopi panas di pagi hari hasil adukan kita? Tidakkah kita bahagia, menyadari bahwa anak-anak dan suami kita sangat merasakan keberadaan kita? Tidakkah kita bahagia, ketika tangan-tangan ini kelak bersaksi atas apa yang dilakukan untuk anak-anak dan suami kita? Kerjakan dengan ikhlas. Nikmati lelah yang kita rasakan. Berdzikirlah ketika sudah tiba saatnya beristirahat, dan nantikan kemuliaan itu hadir… *** “Terimakasih bunda, masakan bunda luar biasa…..” “Terimakasih bunda, kopi buatan bunda kenapa lebih enak dari kopi mana pun yah?” “Terimakasih bunda, bunda cantik sekali…” Sungguh, bahkan kebahagiaan itu tak perlu menunggu… Dan itu semua hadir sebagai wujud kemuliaan…. No, I didn’t do all the house routines because I have to... I do them because it’s my happiness…. http://www.parentingnabawiyah.com/index.php/catatan--hati-ibu/246-because-its-my-happiness

Avatar
reblogged
Avatar
twitulama
Suatu hari, Al Hasan menangis. Lalu beliau ditanya, “Apa yang membuatmu menangis?”. Beliau menjawab, “Aku takut Allah akan mencampakkanku ke neraka dan Dia tidak peduli dengan itu”

@dr_alqassem - Syaikh Abdul Malik bin Abdurrahman Al-Qasim, salah seorang murid dari Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh at-Tamimi . 20/1/2015 (via twitulama)

Avatar
reblogged
Avatar
jalansaja
Pada akhirnya, yang hanya baru berani mencintai diam-diam, harus lebih siap untuk merelakan. Karena akan lebih banyak yang berani memperjuangkan terang-terangan. :)

- Pengagum Rahasia (via jalansaja)

Avatar
reblogged
Avatar
hawraisnisaa
Mereka yang selama ini membencimu mungkin hanya tidak tahu dan tidak bisa melihat sisi baikmu. Mereka hanya tidak tahu.
Mereka yang selama ini kamu tinggalkan mungkin hanya tidak tahu cara terbaik untuk menunggumu. Mereka telah berupaya tepat waktu, sayangnya kamu buru-buru.
Meka yang selama ini...
Avatar
reblogged
Avatar
hawraisnisaa
Bila Engkau mengujiku dengan paras rupawan, maka jadikan mataku memiliki kepekaan untuk bisa melihat yang ada di dalam hati. Bila Engkau mengujiku dengan suara, maka jadikan telingaku memiliki kepekaan untuk bisa mendengar kebenaran, bukan rayuan.
Bila Engkau mengujiku dengan begitu banyak...
Avatar
reblogged
Avatar
jalansaja
Menangislah untuk kecerobohan, kekeliruan dan keingkaranmu, bukan malah menderma air mata pada takdir-Nya yang sebenarnya menyelamatkan.

(via jalansaja)

Avatar

Tentangmu, Saudari

Malam ini sebenarnya aku lagi gak mood banget buat nulis, tapi karena ingat punya hutang tulisan dengan seorang saudari, jadilah akhirnya bergerak buat nulis.

Tulisan yg berisi tentangnya dan ditujukan untuknya. Untukmu yg membuat orang tuamu bersyukur karena telah lahir dengan selamat, Aldiles. :)

Kebersamaan aku dengannya berawal sejak kami bertemu di acara orientasi kampus (MPA) UNJ. Masih aku ingat dengan jelas pertemuan perdana di GSG.. Dibarisan putri jurusan BK.. Ada akhwat yang satu spesies denganku (berjilbab lebar).. Kemudian berbincang sejenak. Hal lain yg aku ingat tentangnya adalah setiap pulang MPA ia membuatku bingung, karena ketika pulang aku selalu melihat akhwat yg serupa dengannya, yang tak lama ku ketahui sebagai kembarannya (yang ternyata makin diliat makin gak keliatan miripnya.. :p). Banyak kenangan yg aku ingat di momen MPA tentangnya.. Termasuk ketika ia menawarkan diri menjadi saritilawah saat MPA jurusan di gd. Sarwahita.

Singkat cerita, kami menjadi akrab, bersama juga dengan akhwat lain di BK 08. Kami bahkan terlibat di dalam geng yang sama, Brebek Fillah.

Sosok Diles yg aku kenal kemudian adalah sosok yg cuek, santai, menyukai anak2, ceplas ceplos, sangat mencintai mama dan kembarannya, penyuka kuning, dan hemat banget.. Hahah

Diles juga seorang pendengar yang baik.. Sekalipun kadang suka nyeletuk yg bikin bete kalo orang lg curhat, tapi saran2 dan penguatan yg dia kasih hampir selalu menenangkan buat aku.

Setelah tahun2 berlalu aku semakin mengenalnya sebagai sosok yg kuat.. Akhwat tangguh yang semakin dewasa. Saudari yg selalu menguatkan. Saudari yang semakin membuat aku termotivasi untuk selalu meluruskan niat dan cinta karenaNya di tengah kegalauan yang seringkali melanda.. Hahaha

Kelahirannya tidak hanya membuat orangtuamu bersyukur, tapi juga membuatku bersyukur. Karena Allah mengaruniakanmu untuk menjadi saudariku. Aku cinta kamu karena Allah Aldiles Delta Asmara. Semoga Allah selalu melindungimu, mengabulkan doa2 baik yang tak lelah kau panjatkan, dan mengabulkan doa yg kita lantunkan dan kita aamiinkan bersama. Semoga Allah kembali membuat kita bersaudara di jannahNya.. Aamiin.. :)

#sister #love #ukhuwah

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.