Avatar

Never Ending Upgrading

@pribadiberbagi-blog / pribadiberbagi-blog.tumblr.com

here is a place to express what i feel and share what i think
Avatar

hai tumblr

menyapa tumblr milik sendiri.. lama gak main di mari akankah aku yang sekarang berbeda dari sebelum 10 Mei 2015? setidaknya pada materi yg aku sharing..

Avatar
Avatar
ummu-ibrahim
Bila engkau ingin berdo'a, sementara waktu begitu sempit, padahal di dalam dadamu dipenuhi oleh begitu banyak hajat (kebutuhan), maka jadikan seluruh isi do'amu berupa perMOHON MAAF kepada ALLAH. Karena bila Dia memaafkanmu, maka semua keperluanmu akan dipenuhi oleh-Nya tanpa engkau memintanya.

Ibn Qayyim 

Avatar
Avatar
jagungrebus

Presiden Kita Tidak Profesional

Dari mantan manager dan supervisor saya dulu, saya belajar bahwa jika ada yang menyodorkan kesalahan kita atau kesalahan anak buah kita, adalah TIDAK PROFESIONAL ketika menjawab dengan frase “salahnya anak buah saya”, atau, “tidak tahu”, atau “saya lupa”.

Jika memang harus ngeles, ngeleslah dengan profesional, dengan kalimat yang dapat menyetir mindset orang lain. Dan jika bersalah, akuilah kesalahan bahkan ketika anak buah kita yang melakukan, bukan kita (untuk itulah atasan dibayar lebih mahal). Lalu, sodorkan improvement yang akan kita kerjakan ke depannya. Seperti itulah pemimpin yang bertanggung jawab.

Saya bingung, beberapa tahun lalu ketika ada wartawan menanyakan perihal kesalahan seorang menteri, presiden perempuan kita menjawab, “Loh itu kan tanggung jawabnya menteri, bukan saya”. Lalu sekarang “anaknya” yang presiden menyatakan tidak tahu menahu soal surat yang dia tanda tangani. Dan menteri perempuannya mengaku tidak mengetahui latar belakang kriminal (korupsi) yang dilakukan oleh orang yang dia angkat menjadi Komisaris PT. Timah.

Saya bingung, kalian ini seharusnya sudah berlevel negarawan. Kenapa sama sekali tidak profesional? Kalian kalah dengan mantan manager dan supervisor saya yang cuma level perusahaan kecil!!

semoga segera hengkang.. saya kasian sama beliau

Avatar
Kalau kita selalu sensitif terhadap aib, yang ada hanya kekecewaan, penyesalan, dan kegelisahan. Betapa tuntutan kita jauh melambung tinggi. Kriteria yang kita ajukan begitu sempurna sampai ianya tak ada di alam nyata. Mencari suami atau istri adalah mengaca diri, layakkah kita yang penuh aib dan cela ini mendamba ia yang sempurna?

Salim A. Fillah

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.