Avatar

Satu Senja

@satusenja / satusenja.tumblr.com

Cerita yang lahir untuk mewakili perasaanmu.
Avatar

Kita tidak bisa membahagiakan semua orang. Tak usah memaksakan diri. Kita manusia biasa yang juga bisa capek dan masih banyak sambatnya. Diam-diam kita belajar menguatkan diri dari patah-patah hati, dari ekspetasi kita yang berlebih, dari omongan dunia tentang ketidakbecusan kita menghadapi satu persatu ingin manusia.

Menuntaskan rasa yang ganjil, yang ngilu, yang ambyar, yang tak bisa dipahami siapa-siapa. Menangis, sambat, menangis lagi, sambat lagi. Ketika hanya kita dan Maha Pengobat Lara sebagai peluk di malam-malam yang berair mata. Setelahnya kita akan baik-baik saja menghadapi mulut-mulut serakah dunia.

Kuatlah. Dunia memang akan selalu peluka untuk siapapun yang mengejar-ngejarnya.

Avatar

Nak, semua lelaki yang menyukaimu bisa mengatakan bahwa dia menyukaimu, mencintaimu. Tapi tidak semua lelaki yang menyukaimu berani dan “siap” menggantikan ayah dan ibu untuk menjagamu secara sah. Jodohmu masih rahasia Allah, maka jangan kau limpahkan semua rasamu pada lelaki yang masih abu-abu. Kamu boleh berpengharapan, tapi tetap Allah yang akan menentukan. [Ibuk]

Avatar
Biar kuselesaikan dulu tugasku dengan baik. Menjadi perempuan baik-baik, menjadi yang pantas kau perjuangkan, menjadi yang layak disandingkan denganmu kelak.
Avatar
Baru-baru ini aku menyadari sesuatu, bahwa hal yang paling mudah di dunia ini adalah dikecewakan orang lain. Tapi seberapa besar rasa kecewa itu, jika dia berarti untukmu, kau tidak akan berhenti menyerah padanya.
Avatar
Kota yang dingin adalah rumah bagi perindu yang mungkin salah alamat tapi tetap tinggal.
Avatar
Sebab setia meski pada hal-hal yang masih tanda tanya tak akan berakhir sia-sia. Kau hanya harus berjalan dan mengusahakan harapanmu.
Avatar
Dan jalan ini memang tidak selalu lurus-lurus saja. Tapi apapun itu, jangan patahkan harapan seseorang yang bersedia berjalan bersamamu.
Avatar

Sebagai seorang yang pendiam dan sulit bergaul, berkumpul dengan sebuah komunitas merupakan hal yang mengancam ketenangan. Topeng melekat dimana-mana, rasa gula tercecer dimana-mana. Menyebalkan ketika diajak bicara dan kau hanya mampu tersenyum dan menjawab sekadarnya.

Tapi belajar memahami memang sulit. Ketika kau harus menjadi separuh dari diri orang lain untuk bisa memahami dirinya. Pendiam tak boleh selamanya jadi pendiam. Saat-saat seperti itu bagai paksaan yang memintamu untuk memilih, bicara atau pergi. Tapi itu adalah saat yang juga membelajarimu cara untuk peduli. Menjadi orang yang tidak hanya sibuk dengan dirinya sendiri.

Aku lahir di tanah yang membelajariku jadi pendiam dan kaku. Ketika suatu kali aku berpendapat, orang-orang tutup telinga dan mengataiku omong kosong. Tanah di sini terlalu beraroma neraka. Maka aku berjalan keluar. Bertemu dengan orang-orang yang semula asing, berbicara dengan jutaan isi kepala. Dan aku memang masih pendiam. Tapi hari ini aku menjadi lebih peduli dengan menjadi pendengar.

Avatar
Terkadang, ada beberapa hal yang ingin sekali kita sampaikan pada seseorang namun hal itu tidak pernah mendapatkan kesempatan, oleh waktu atau bahkan kesanggupan.
Avatar

Pulangkan aku pada kenangan masa lalu yang tak banyak dihuni rasa sakit, Ayah. Aku takut menjadi dewasa, takut menjadi anakmu yang sering menggoreskan kecewa. Ajak aku bersenang-senang dengan kepolosan putri kecilmu yang tak mengenal cinta-cintaan. Ajari aku tersenyum tanpa terluka. © Cindy Septyani

Avatar

Kadang saya merasa lelah menjadi single. Kadang cemburu dengan mereka yang bisa mengumbar kemesraan tanpa berdosa. Cemburu pada mereka yang sudah saling halal. Cemburu pada wanita-wanita yang cinta dan segalanya hanya untuk suami seorang. Kalian hebat, Nona.

Tapi ada yang lebih membuat saya cemburu dari semua itu, seorang wanita single yang menjaga hatinya sebelum dimiliki siapa-siapa. Berat, ibu. Tidak mudah, ayah. Pada akhirnya hati anakmu hanya dilukai oleh lelaki tidak baik. Pada akhirnya mereka hanya ingin bersenang-senang tanpa berani mengikat.

Maka benar kata kalian, semestinya tidak perlu tergesa-gesa. Tapi bagaimana seharusnya saya melihat dunia? Terlalu banyak lelaki yang bermulut manis dan piawai menggoda. Sebagai wanita single, saya sungguh merasa lelah. Lelah digodai karena mereka merasa saya belum milik siapa-siapa. Pada titik itu, saya jadi ingin dimiliki seseorang dengan halal.

Ajari saya menjadi wanita, ibu. Ajari saya menjadi setia, bahkan dengan seseorang yang masih tanda tanya. Ajari saya mencintai diri sendiri agar bisa lebih waras dan mawas. Ibu, saya tersesat. Bisakah kita kembali ke masa dimana airmata tak semurah sekarang? Bisakah kau menuntunku berbenah menjadi salehah?

Maaf, ayah. Sampai hari ini anakmu bahkan tak mampu menemukan lelaki yang sepertimu. Barangkali kau memang hanya ada satu. Saya ingin dipeluk, ayah. Ditenangkan dari kekacauan masalah yang tak bisa saya selesaikan sendiri. Saya hanya ingin dipeluk tanpa dituduh bersalah, ayah. Bisakah kau menjadi hangat kepada yang menawarkan maksud baik?

Ayah, saya lelah. Anakmu bisa-bisa jatuh sakit jika terus-terusan begini. Dan berhenti untuk cemas, karena sakit yang ini tidak biasa, ayah. Tidak ada memar. Tidak ada darah. Tidak ada diagnosa untuk menerjemahkan saya tengah kenapa. Pada akhirnya saya tetap merengek minta dijajani kasih sayang. Anakmu masih menergantungkan semuanya padamu.

Apapun itu, saya tidak sedang minta dipertemukan Tuhan dengan jodoh saya. Saya masih kurang apa-apa. Saya masih mengecewakan. Apalagi urusan membahagiakan kalian. Anakmu hanya merasa lelah. Nanti juga berdiri lagi. Mengatasi godaan-godaan yang bisa membawa saya pada lelah lagi. Tak masalah. Doa kalian atas masa depan baik saya, itu sudah semahal-mahalnya barang berharga.

© Cindy Septyani

Avatar
reblogged
Avatar
satusenja
Setidaknya, Tuhan mempertemukan kita tidak tanpa rencana. Kita dipertemukan adalah karena sebaik-baiknya rencana Tuhan. Dipersatukan? Itu lain cerita.

Dan ikhlas adalah sebaik-baik cara untuk menerima bahwa terkadang Tuhan hanya mempertemukan, bukan mempersatukan.

Avatar
Kau dibuat terluka, ditinggalkan orang yang kau sayang, barangkali itu cara Tuhan mengajakmu berbenah jadi yang lebih pantas untuk dibersamakan.
Avatar
Tidak ada hari yang patut dibenci. Sebab Allah menurunkan kebahagiaan setiap hari. Kita saja yang terkadang tak menyadarinya dan bahkan lupa untuk mensyukurinya.
Avatar
Setidaknya, Tuhan mempertemukan kita tidak tanpa rencana. Kita dipertemukan adalah karena sebaik-baiknya rencana Tuhan. Dipersatukan? Itu lain cerita.
Avatar
Aku mengagumimu; yang begitu saja, tanpa topeng dan pemanis. Maka jangan sekali-kali kau bawa keduanya untuk membunuh percayaku.
You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.