Avatar

Sor Ein I

@shobirnayusuf / shobirnayusuf.tumblr.com

Avatar

Lu Polisi Cepek, Lu Punya Kuasa!

"jedug!! eh, maaf-maaf Pak.." "O sampeyan iki yoopo Mbak!!"

Saya tetap menghadap depan dengan sok-sok an fokus mengamati traffic jalanan, setengah berlagak tidak bersalah, meskipun dalam hati kudu nangis karena takut dimarahi lagi oleh Pak polisi cepek. Saya lirik sedikit-sedikit, Pak PolCep masih mengelus-elus bagian pantatnya, mungkin masih kemeng karena terserudug mobil saya tadi. Ya gimana ya, namanya juga masih jadi pengendara mobil sekitar 1 bulan, serudug-serudug sedikit mestinya masih bisa dianggap sebagai pemakluman.

"Ya terus-terus.. stop.. ya terimakaseeh!!"

Pak PolCep sudah melanjutkan pekerjaannya. Alhamdulillah.. batin saya, mungkin kemengnya sudah hilang ya. Sudah lincah dia, menginstruksikan mobil yang datang dari kanan, menyetop yang dari depan, ganti menyetop yang depan, membuka palang tangan agar mobil dari kanan bisa jalan. Syut.. syut.. priiit...!! syut.. lincah, lihai, sigap, dan berkuasa di atas jalanan, paling tidak pada radius beberapa meter di sekeliling tempat beliau berpijak.

Saya, dan sepertinya suami saya juga, sedikit banyak takjub dengan kinerja para polisi swa pelantikan ini. Totalitas sekali mereka bekerja. Mata fokus, tangan sigap, decisive, berani menghadang yamaha dombret, beat, avanza, pajero, bis tumpuk, truk gandeng sekalipun. Berseragam rompi orange, topi, sering juga kami dapati yang bercelana bahan, bahkan bersepatu rapi!

Jika dihitung-hitung secara resiko dan penghasilan yang didapat, sepertinya masih kalah jauh dengan tukang parkir indomaret yang sering kali menghilang ketika kita susah memarkir dan mengeluarkan kendaraan, namun secara ghoib muncul ketika sudah siap memacu pedal gas.

(to be continued)

Avatar

Tafsir Al-Misbah, hal 5-6

Di atas, telah disinggung bahwa hampir seluruh ulama berpendapat bahwa surah ini bukanlah wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad saw. Hadits-hadits yang menyebutkan bahwa lima ayat dari surah Iqra' merupakan wahyu pertama sedemikian kuat dan banyak sehingga riwayat lain tidak wajar menggugurkannya.

Salah satu ulama yang berpendapat bahwa Al-Fâtihah adalah wahyu pertama--yang diterima Nabi Muhammad saw. bahkan sebelum Iqra' Bismi Rabbika--adalah Syaikh Muhammad 'Abduh. Alasan yang dikemukakannya antara lain sebuah riwayat yang nilainya tidak shahih (mursal) yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi, di samping argumen logika. Kesimpulan dalil ini adalah bahwa :

Ada Sunnah/kebiasaan Allah, baik menyangkut penciptaan maupun dalam penetapan hukum, yaitu memulainya secara umum dan global, baru kemudian dengan perincian secara bertahap. Menurut 'Abduh, surah Al-Fâtihah dalam kedudukannya sebagai wahyu pertama atau keberadaanya pada awal Al-Qur'an--menurut hemat penulis--merupakan penerapan Sunnah tersebut. Al-Qur'an turun menguraikan persoalan-persoalan 1) Tauhid, 2) Janji dan ancaman, 3) Ibadah yang menghidupkan tauhid, 4) Penjelasan tentang jalan kebahagiaan di dunia dan di akhirat dan cara mencapainya, dan 5) Pemberitaan atau kisah generasi terdahulu.

Kelima pokok persoalan diatas tercermin dalam ketujuh ayat surah al-Fâtihah. Tauhid pada ayat ke dua dan ke lima, janji dan ancaman pada ayat pertama, ke tiga, dan ke tujuh, sedang sejarah masa lampau diisyaratkan oleh ayat terakhir.

Alasan 'Abduh ini tidak diterima oleh mayoritas ulama, kendati ada yang berusaha mengompromikannya dengan mengatakan bahwa surah al-Fâtihah adalah wahyu pertama dalam bentuk satu surah yang turun secara sempurna, sedang Iqra' (surah al-'Alaq) adalah wahyu pertama secara mutlak, walau ketika turunnya baru terdiri dari lima ayat. Seperti yang diketahui, surah Iqra' terdiri dari sembilan belas ayat.

Uraian 'Abduh yang berdasarkan logika di atas tetap dapat diterima, tetapi bukan dalam konteks membuktikan turunnya Al-Fâtihah mendahului Iqra', tetapi dalam rangka membuktikan kedudukan al-Fâtihah sebagai Ummul Qur'an atau untuk menjelaskan mengapa surah Al-Fâtihah diletakkan pada awal Al-Qur'an.

Menetapkan sabab nuzûl atau masa turunnya ayat haruslah berdasarkan data sejarah yang antara lain berupa informasi yang shahih. Nalar dalam hal ini tidak berperanan kecuali dalam melakukan penilaian terhadap data dan informasi itu. Mengabaikan informasi yang kuat atau riwayat yang shahih dan mengambil riwayat yang dha'if, walau dengan mengukuhkannya dengan alasan logika, bukanlah cara yang benar dalam menetapkan sejarah. Itu sebabnya murid dan sahabat dekat Syaikh Muhammad 'Abduh sendiri, yakni Syaikh Muhammad Râsyid Ridhâ, berkomentar dalam Tafsir Al-Manâr bahwa argumenqtasi gurunya itu aneh.

Berdalih dengan Sunnah Allah yang disinggubg oleh 'Abduh di atas, yakni bahwa Allah selalu menyebutkan sesuatu secara global baru kemudian memerincinya, bisa juga diterapkan pada kelima ayat pertama surah Iqra'. Dalam surah itu, disinggung persoalan pokok yang mengantar kepada kebahagiaan umat manusia, yakni ilmu pengetahuan dan keikhlasan kepadanya (ayat pertama dan ke tiga). Disinggung juga sifat-sifat Tuhan yang merupakan inti ajaran Islam. Demikian juga uraian sejarah yang diwakili oleh penjelasan tentang asal kejadian manusia. Ayat-ayat Al-Qur'an dalam berbagai surah dapat dikatakan menjelaskan pokok-pokok bahasan itu.

Di sisi lain, dalam surah al-Fatihah, dapat ditemukan ayat yabg dapat dijadikan semacam indikator bahwa ia bukanlah wahyu pertama yang turun. Ayat dimaksud adalah ayat kelima : Iyyâka na'budu wa iyyâka nasta'în/hanya kepada-Mu kami mengabdi dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan. Kata kami (bentuk jamak) memberi isyarat bahwa ayat ini baru turun setelah adanya komunitas muslim yang menyembah Allah secara berjamaah. Ini tentu saja tidak terjadi pada masa awal kenabian, lebih-lebih pada awal penerimaan wahyu-wahyu Al-Qur'an. Di samping itu, kandungan surah ini jauh berbeda dengan kandungan surah-surah pertama yang pada umumnya berkisar tentang pengenalan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan pendidikan Nabi Muhammad saw. (perhatikan surah-surah al-Muddatstsir, al-Muzzammil, Al-Qalam, dan awal surah Iqra

Avatar

Tafsir Al Misbah, hal 3-4

Surah Al Fatihah adalah "Mahkota Tuntunan Ilahi". Dia adalah "Ummul Qur'an" atau "Induk Al-Quran". Banyak nama yang disandangkan kepada awal surah al-Qur'an itu. Tidak kurang dari dua puluh sekian nama. Dari nama-namanya dapat diketahui betapa besar dampak yang dapat diperoleh bagi para pembacanya. Tidak heran jika doa dianjurkan ditutup dengan Al-Hamdu Lillaahi Rabbil 'Aamiin atau bahkan ditutup dengan surat ini.

Dari sekian banyak nama yang disandangnya, hanya tiga atau empat nama yang diperkenalkan oleh Rasul saw. atau yang dikenal pada masa beliau, yaitu al-Fatihah, Ummul Kitab atau Ummul Qur'an, dan as-Sab' al-Matsaani.

Banyak hadits nabi saw. Yang menyebut nama Al-Fatihah, antara lain :"Tidak ada (Tidak sah) shalat bagi yang tidak membaca Fatihah Al-Kitab" (HR. Bukhari, Muslim, dan perawi lainnya).

Kata fath yang merupakan akar kata nama ini berarti menyingkirkan sesuatu yang terdapat pada satu tempat yang akan dimasuki. Tentu saja bukan makna harfiah itu yang dimaksud. Penamaannya dengan fatihah karena ia terletak pada awal al-Qur'an, dan, karena biasanya yang pertama memasuki sesuatu adalah yang membukanya, kata fatihah di sini berarti awal al-Qur'an. Surat ini awal dari segi penempatannya pada susunan al-Qur'an, bukan seperti dugaan segelintir kecil kaum ulama bahwa ia dinamai demikian karena surah ini adalah awal surah al-Qur'an yang turun. Anda dapat juga berkata bahwa al-fatihah adalah pembuka yang sangat agung bagi segala macam kebajikan.

Adapun penamaannya dengan as-Sab' al-Matsaani, ini bersumber dari sekian banyak hadits, antara lain diriwayatkan oleh at-Tirmidzi bahwa Rasulullah saw. Bersabda : "Demi Tuhan Yang jiwaku berada dalam genggamanNya, Allah tidak menurunkan di dalam Taurat, Injil, maupun Zabur dan al-Qur'an suatu surah seperti as-Sab' al-Matsaani."

Dari segi bahasa, kata as-Sab' berarti tujuh. Ini karena surah tersebut terdiri dari tujuh ayat, sedang kata matsaani merupakan bentuk jamak dari kata mutsaana atau matsnaa yang secara harfiah berarti dua-dua. Yang dimaksud dengan dua-dua adalah bahwa ia dibaca dua kali setiap rakaat shalat. Jika makna ini yang dimaksud, penamaan tersebut lahir pada awal masa Islam ketika setiap shalat baru terdiri dari dua rakaat, atau karena surah ini turun dua kali, sekali di Mekkah dan sekali di Madinah. Bisa juga kata dua-dua dipahami dalam arti berulang-ulang sehingga surah ini dinamai demikian karena ia dibaca berulang-ulang dalam shalat atau di luar shalat. Atau karena kandungan pesan setiap ayatnya terulang-ulang dalam ayat-ayat Al-Qur'an yang lain.

Penamaannya dengan Ummul Kitab atau Ummul Qur'an, juga bersumber dari Nabi saw. yang bersabda: "Siapa yang shalat tanpa membaca Ummul Qur'an maka shalatnya khidâj (kurang atau tidak sah)." Imam Bukhâri juga membawakan sebuah riwayat yang kesimpulannya adalah bahwa salah seorang sahabat Nabi saw., Abû Sa'îd al-Khudri, melaporkan kepada beliau bahwa ia membacakan Ummul Qur'ân kepada seseorang yang digigit ular dan ternyata pulih kesehatannya.

Kata Umm, dari segi bahasa, berarti induk. Penamaan surah ini dengan Induk Al-Qur'an boleh jadi karena ia terdapat pada awal Al-Qur'an sehingga ia bagaikan asal dan sumber, serupa dengan ibu yang datang mendahului anak serta merupakan sumber kelahirannya.

Boleh jadi juga penamaannya sebagai umm/induk karena kandungan ayat-ayat al-Fatihah mencakup kandungan tema-tema pokok semua ayat al-Qur'an. Uraian tentang hal ini akan dikemukakan dalam lembaran-lembaran yang akan datang.

Avatar

Huft

Saat ini saya sedang duduk di kereta Jayabaya, menuju stasiun Cepu untuk kemudian ke Blora, kampung halaman ayah dan ibu mertua saya. Satu perjalanan yang sepertinya akan membekas cukup lama dalam ingatan.

Berdasarkan jadwal, kereta akan berangkat pk 12.48. Saya sampai di stasiun Gubeng pk 12.25. Sempat hectic beberapa saat karena masalah salah kode booking dan komputer stasiun yg error. Tapi alhamdulillah semua teratasi dalam waktu yg cukup singkat.

12.30, saya sudah berada di ruang tunggu bersama mama, menunggu kedatangan kereta Jayabaya. Masih ada waktu sekitar 15 menit lebih, pikir saya. Kemudian saya teringat bahwa saya belum mengecek kondisi pasien yg saya alveolektomi 1 minggu yg lalu. Rumah beliau sangat dekat dengan stasiun Gubeng, hanya perlu menyeberangi jalan raya di depan stasiun. Dengan gegabah, saat itu saya memutuskan untuk menjenguk beliau sebentar. Sebenarnya sudah dilarang oleh mama, tapi saya tetap nekat dengan berdalih ini tidak akan lama.

Benar saja, ketika saya masih berada di rumah Pak Parman, jam sudah menunjukkan pk 12.44, 4 menit sebelum kereta berangkat. Seketika saya pamit dan berlari kembali menuju stasiun. Alhamdulillah, syukur sebesar-besarnya, saya sudah berada di atas kereta 1 menit sebelum kereta berjalan. Tapi ada 1 masalah lagi. Karena masuk terburu-buru, saya naik di gerbong 8. Padahal tempat duduk saya ada di gerbong 1, seat paling depan. Otomatis saya harus berjalan menyusuri 8 gerbong tersebut, plus 1 gerbong makan.

FYI pada perjalanan ini saya membawa 4 buah tas, tas baju cukup berat, tas makanan untuk oleh2 yg juga tidak ringan, tas slempang, serta tas berisi kado. Dengan segala kehebohan saya saat akan naik kereta tadi, saya menjadi cukup kesulitan membawa 4 tas tersebut. Ditambah saat ini masa kehamilan saya sudah mencapai 6 bulan. Pasti sedikit berbeda stamina saya ketika dibandingkan dg kondisi sebelum hamil.

Saya sudah cukup "huft" dengan kecerobohan saya mengambil keputusan gegabah menjenguk pasien tadi. Tetapi ada "huft" yang masih menyesak di batin saya sampai sekarang. Jadi, sepanjang perjalanan dari gerbong 8-1 tadi, dengan keribetan yg saya sebutkan tadi, dengan nafas yang masih terengah-engah karena lari, saya harus menyusuri kedelapan gerbong tsb sendiri. "Ya memangnya mau gimana nov, kamu kan memang sedang perjalanan sendiri". Iya. Tapi mbok ya masak dari gerbong 8 sampai gerbong 1, nggak ada satu orangpun yang menawarkan bantuan untuk saya. Tapi ada 1 orang koko baik hati yang menawarkan bantuan membukakan pintu salah satu gerbong. Pegawai yg sedang santai bercanda di gerbong makan pun hanya bertanya ramah saya menuju ke gerbong berapa. Dan udah gitu aja. Iya gitu aja. Padahal jelas2 saya kesulitan sekali berjalan dg membawa 4 tas ini. Belum lagi saya harus angkat-taruh tas saat harus membuka satu-persatu pintu gerbong. Sampai beberapa kali saya sempoyongan mau jatuh juga semua masih bergeming. Ketika sampai di seat saya pun, dengan hampir jatuh juga, saya masih menaikkan tas ke tempat tas di atas sendiri. Padahal sekeliling saya anak muda semua, padahal saat saya akan jatuh sempat ada yang "ee.. ee.." dan saya cuman jadi ibu hamil telat masuk kereta keringetan sebadan yang jadi tontonan. Masa iya saya harus woro-woro "woi bantuin laah saya ini ibu hamiiiil". Sumpah dunangis T.T

Sedih kalau ingat perkataan "orang Indonesia ramah-ramah, gotong royong, dsb dst" Padahal baru saja saya membaca post tentang keramahan orang Jepang.. Ah.. mungkin orang-orang Indonesia sedang liburan ke Jepang semua. Mungkin ini kereta isinya orang Jepang.

Ah.. sudahlah.. Mungkin akhlak saya yang buruk. Mungkin saya sedang sensitif karena kondisi hormonal yg tidak stabil. Mungkin hati ini sedang kotor oleh tumpukan dosa. Semoga Allah mengampuni. Tapi satu hal yang bisa saya jadikan pelajaran. Besok-besok kalau saya lihat ada yg perlu dibantu dan saya punya kapasitas membantu, mestinya saya langsung saya bantu. Nggak banyak mikir. Karena kita tidak pernah tau seberapa berharga bantuan kecil yang kita berikan untuk yang sedang kesusahan. Semoga saya ingat.

Avatar
reblogged
There’s something beautiful about keeping certain aspects of your life hidden. Maybe people and clouds are beautiful because you can’t see everything.

Kamenashi Kazuya (via psych-facts)

Avatar

Bismillahirrahmanirrahim.. Dengan mengharap Ridha dan Rahmat Allah SWT, akan diselenggarakan akad nikah dan walimatul ursy kami :

Nova Sari Shobirna Yusuf dengan Enggar Amretacahya

pada 11 Oktober 2015

Mohon doa agar pernikahan ini menjadi pernikahan yang disukai Allah, diridhai dalam setiap episodenya, membawa kebaikan bagi sekitarnya, dipersatukan di surga Nya, dan menjadi jalan agar Allah berkenan bertemu dengan kami. Aamiin.

Avatar
reblogged

berkawan dan bercerita

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda: “Cukuplah seseorang disebut pendusta yang mengatakan (membicarakan) semua yang ia dengar.” (HR. Muslim).

Bersaksi itu wajib dengan sebenar-benarnya. Tapi, membicarakan sesuatu dengan sangat detail, terlebih dengan adanya embel-embel “katanya” itu bukan suatu sunnah yah, alias kaga dianjurkan. Agaknya malah bahaya. 

Nah berhubung semua yang kita dengar itu turut membentuk persepsi kita terhadap sesuatu, sungguh beruntung orang-orang yang siap mem-filter segala sesuatu dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dengan keduanya, persepsi yang terbentuk paling tidak sudah diusahakan menjadi persepsi yang baik. Kalau sudah persepsinya baik, insyaaAllah yang disampaikan yang baik-baik saja. *susah cyin*

Dan sungguh beruntung mereka yang mempunyai kawan baik yang saling mengingatkan dalam kebaikan dan saling bersabar terhadap masing-masing.

Karena se-intro-intro-nya yang introvert, tetap saja butuh diingatkan supaya ga terjebak dalam pemikiran dan persepsi sendirinya yang menurutnya lurus padahal belum tentu. Manusia, kadang ingat kadang lupa, seringnya lupa. *huhu*

Dan se-ekstro-ekstro-nya ekstrovert, tetap saja ga mau kan disebut pendusta sebab membicarakan semua yang dia dengar?

Berkawan dengan yang baik sulit memang, mengingat definisi baik itu beda-beda bagi tiap orang; ada yang baik dikit sudah bisa diterima, ada yang baiknya mesti banyak bangetnya supaya bisa diterima. Wajar, nilai-nilai yang ditetapkan masing-masing kita kan terpengaruh oleh pengalaman-pengalaman masing-masing juga.

Tapi jangan putus asa gais, selama kita mencari yang baik, tanpa kita-nya kehilangan atau menghilangkan pegangan, kita pasti dibantu menemukan yang baik. Kalau bukan oleh Allah, oleh siapa lagi? Allah kan Maha Pengasih dan Maha Penyayang. :)

tapi tetep cyiin, ga boleh bicara yang buruk-buruk atau bersangka yang buruk-buruk senyata-nyata apapun itu huhuhuhuhu

Astaghfirullahal’adziim..

Ser maafkan aku T.T

Avatar

Arapampampam arapampampam guliguliguliguliguli pampampam Arabi~ arabi~ guliguliguliguli pampampam Arabi~ arabi~ guliguliguliguli pampampam

:')

Avatar

post sambil makan sambil nonton TV sambil setengah merem-merem

1.35 am

Saya gundah akan apa yang saya rasakan saat ini. Perasaan ini sungguh rumit.

Saya tidak bisa memutuskan,

Apakah saat ini saya tidak bisa tidur karena lapar, Atau saya lapar karena saya tidak bisa tidur.

Setelah perdebatan batin yang cukup lama, akhirnya saya memantapkan diri untuk mengambil makan. Semoga ini jalan terbaik. Aamiin.

Sambil makan, daripada bengong dalam keheningan, saya menyalakan TV. Slup. (Bunyi nyalain tv gimana sih yang bener?) 1, bola. 2, bola. 3, film action Indonesia. 4, layar berpelangi. 5, lagunya Once! Saya tonton sebentar, ganti lagi. 6, stasiun tv yang siap2 kukutan.

Akhirnya saya putuskan buat mantengin channel ke 6 ini. Tau kan kalo tv mau kukutan, yang diputer adalah lagu nasional dengan gambar-gambar alam indonesia yang bikin ayem. Rasanya haru piye gitu nonton begini, trenyuh syahdu bikin semangat sekaligus kudu nangis. Lalu saya berpikir, mbok ya tayangan semacam ini diputer di prime time, minimal sehari 3x, bukan pas tv kukutan begini. Durasi ga nyampe 5 menit ini.

Tanpa perlu rajin nonton tv, saya rasa kita sudah paham ya betapa buruknya kualitas tayangan kita. Beberapa bulan yag lalu saya sempet jadi volunteer survei yang diadain KPI (oke ga sepenuhnya volunteer, pulangnya saya disanguin 250rb hihihi), untuk menilai kualitas tayangan tv Indonesia. Hampir semua tayangan dg genre hiburan dan reality show saya kasih nilai 1 dari skala 1-5. Means kualitas tayangannya buruk cenderung merusak. Yang saya kasih nilai bagus cuman pas tayangan standup comedy, lumayan menghibur e setelah sekitar 1 jam an disuruh menilai acara-acara alay, hehe. Dan ternyata hasil survei KPI se Indonesia tidak jauh berbeda. Dan alhamdulillah dari hasil survei ini akhirnya beberapa acara yang sangat tidak bermutu dicabut ijin tayangnya.

Hal macam begini, kalau ditanya kenapa, pasti balik-balik ke masalah rating. Masalah untung rugi. Jangan lah ngomel menyalahkan para owner tv, muluk-muluk memaksakan mereka ini untuk memiliki mindset yang baik tentang cara mendidik masyarakat dan lain-lain. Mereka ini pengusaha bro, saudagar. Lha selama jualannya masih dianggap halal dan bisa kasih untung banyak, why not? Ya kan.

Lha yang agak kurang lurus ini berati yang menganggap halal. Para penontonnya. Kalau boleh beropini, jika ditarik ke akarnya, sepertinya problem timbul karena kita ini sudah sangat sulit membedakan antara urusan yang menyenangkan hati, memenangkan hati, atau menenangkan hati.

Macam saya tadi, karena saya merasa senang dengan tayangan standup comedy, saya kasih lah rating tinggi. Pertimbangannya masih di taraf paling rendah, menyenangkan. Bisa jadi saya kasih rating jelek tayangan yang lain juga hanya karena tayangan itu tidak menyenangkan hati saya.

Ada lagi mungkin, yang kasih rating tinggi tayangan reality show tipu-tipu, karena dia ternyata jadi salah satu aktrisnya, hehe. Yang ini alasannya berbeda namun serupa, memenangkan hati. Kepentingan untuk berbangga-bangga.

Sepertinya paling baik kalau kita bisa memutuskan baik buruk berdasarkan apa-apa yang menenangkan hati. Lha tapi ini susah banget. Mesti bersih dulu hatinya biar bisa membedakan mana yang bikin senang, bikin hati menang, dan yang bener-bener bikin tenang. Dan kalau mau begini ya mestinya sering-sering dekat dengan Sumber Ketenangan. Semoga kita semua masih dikasih kemampuan dan kesempatan lapang untuk urusan hati yang tenang ini.

Yaudah gitu ya, saya tidur dulu. Biar besok bisa nonton Insert Pagi, saya gamau ketinggalan update berita Risty Tagor dan Stuart Collin. Ciaw.

Avatar
reblogged

pesan Rasulullah untuk Fatimah

Ada sepuluh wasiat Rasulullah kepada putrinya Fatimah Az-Zahra, wasiat ini merupakan mutiara termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan kesalehan. Wasiat tersebut adalah: 1.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya. 2.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah. 3.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang. 4.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangga-tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat meminum telaga kautsar pada hari kiamat nanti. 5.Wahai Fatimah! Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah Fatimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah. 6.Wahai Fatimah! Saat seorang wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan, serta melebur seribu kejelekan. Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang Allah. Saat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Saat seorang wanita meninggal karena melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, di dalam kubur akan mendapat taman yang indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat. 7.Wahai Fatimah! Saat seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam,dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allah pun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah. 8.Wahai Fatimah! Saat seorang istri tersenyum di hadapan suaminya, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih. 9.Wahai Fatimah! Saat seorang istri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang. 10.Wahai Fatimah! Saat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta kuku-kukunya, maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allah pun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allah pun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.

Avatar
reblogged

You have to understand and accept the fact that your #spouse was sent to you because he or she is perfect for you, as they are and as you are. There are things about them that is meant to help you (emotionally, physically, spiritually etc) and most of the time, we don’t know how they are helping us. We have to believe that Allah knows best for us. - Shaykh Ahmed Saad

Avatar
reblogged

Saudaraku, ada dua hal yang mesti kita ingat. Pertama, kebaikan orang lain terhadap kita. Dan kedua, keburukan kita kepada orang lain. Namun, ada dua hal juga yang mesti kita lupakan. Pertama, kebaikan kita kepada orang lain. Dan kedua, keburukan orang lain terhadap kita. Mengapa? Karena sesungguhnya yang membahayakan diri kita bukanlah perbuatan orang lain terhadap kita. Demikian juga yang memberikan kebaikan kepada kita bukanlah perbuatan orang lain. Melainkan yang mendatangkan kebaikan dan yang membahayakan diri kita tiada lain adalah perbuatan diri kita sendiri. Sehingga dua hal yang penting adalah mengingat kebaikan orang lain kepada kita dan mengingat keburukan kita kepada orang lain. Dengan mengingat keburukan kita kepada orang lain, maka kita akan senantiasa ingat untuk bertaubat kepada Alloh dan meminta maaf kepada orang yang bersangkutan. Dan kita pun termotivasi untuk terus memperbaiki diri. http://www.smstauhiid.com/fokus-ingat-kebaikan-orang-lain/

Avatar
reblogged

Ada Rasa pada Kata-kata

Aku mengenalmu melalui kata-kata, dan aku merasa cukup dengan itu. Pertemuan kita adalah pertemuan antar pikiran. Dan aku merasa cukup dengan itu.

Aku mengenalmu melalui kata-kata, cara berpikir yang aku sukai sejak pertama kali membaca. Setiap ejaan hurufnya aku kenali, aku mengenalmu melalui kata-kata. Pada setiap rasa yang kamu sematkan dalam cerita.

Aku jatuh cinta pada kata-kata. Pada setiap hal yang kamu tuangkan, aku seolah-olah menjadi samudera dan selalu siap menerima apapun itu.

Ketika aku bertemu langsung denganmu, aku tak menyangka jika pembawaanmu seperti itu. Aku tidak mengenalmu dalam pertemuan pertama, pertemuan selanjutnya ketika diskusi semakin hangat. Aku tahu, kamu sedang membacakan isi pikiranmu. Dan aku diam saja, seperti membaca setiap tulisanmu.

Jika aku jatuh cinta pada tulisanmu pertama-tama, itu bisa jadi alasan yang cukup kuat untuk aku mengenal pikiranmu.

Sampai pada suatu hari kita pertama bertemu, kita seolah-olah telah saling mengenal lama sekali.

Kurniawan Gunadi - Bandung, 14 Juli 2013

?

Avatar

Kurang Nov..

Tije : pasien dateng kan Nov? Nova : dateng kok.. Tije : terus? *sepertinya Tije sudah mahir baca mimik wajah gegara serial Lie to Me* Nova : Pasien GTT ku batal nih Je. Dia barusan banget bilang kalo mau perawatan ortho, ya mana bisa aku GTT kan.. Padahal kemarin yang udah seneng gitu Je dapet tanda tangan gapake diskusi sama drg. Rostini *sambil peluk-peluk Tije* Tije : heeeh ngapain peluk-peluk aku.. peluk tembok sana Nova : ya ini kan lagi peluk tembok, keras begini.. Aku kurang banget ini usaha sama doa nya kayaknya ya Je.. Tije : doa kayaknya udah banyak Nov, usaha mungkin perlu ditambah dikit, satu yang mungkin kurang Nov, kurang bersyukur..

seketika terhenyak.. Terharu, Kok tumben aku ga diledekin :’ Kok tumben Tije mau dipeluk-peluk lamaan :’ Kok tumben Tije bijak dan ngena banget :’

Nova : ah Tijee, aku ga percaya kamu bisa bijak begini.. *peluk-peluk lebih erat* Tije : emang gaboleh percaya sama aku Nov, musyrik. Percaya sama Allah. Udah sini liat pasienku, kali bisa kamu rawat juga. Nova : aaah Tije alefyuu :’ :’ Tije : heeh udah sana jauh-jauh..

Avatar
reblogged

My wife created a “Politeness Points” chart for every time the boys say please and thank you without being reminded. So I decided to create a “Yes And Points” chart for every time the boys agree with someone’s idea and add something constructive to it.

At first this might seem like silly improv nonsense. But I think it’s going to encourage some good habits.

We were all playing Transformers and I was pretending to be an Ice Cream Truck who gave the team ice cream after successful missions. (I try to subvert their fighting games with silly stuff) Chandler claimed I had received an upgrade and I decided it was a new music box (instead of missiles). Rather than be disappointed, Chandler said, “Yeah! Use your music to distract the bad guys!”

The concept of Yes And is a great way to teach cooperative and supportive thinking.

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.