Do'a Minta Agar Diteguhkan dalam Islam INI DO'A PENTING! Kita lihat kenyataan banyak yang paginya islam kemudian sore dia kafir. Banyak yang siangnya islam malamnya sudah kafir dan mati dalam kekafiran… wal'iya dzubillah… Jangan merasa aman dengan diri kita… selalu minta pertolongan Allah… Agar tetap diteguhkan hati ingatlah sebuah do’a yang selalu dibaca oleh Nabi. Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa, « يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ » “Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik” artinya ‘Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu’ (HR. Tirmidzi, Ahmad, Hakim, dishahihkan oleh Adz Dzahabi, lihat pula Shohihul Jami’) Ya Hayyu, Ya Qoyyum. Wahai Zat yang Maha Hidup lagi Maha Kekal. Dengan rahmat-Mu, kami memohon kepada-Mu. Perbaikilah segala urusan kami dan janganlah Engkau sandarkan urusan tersebut pada diri kami, walaupun hanya sekejap mata. Amin Yaa Mujibbas Sa’ilin.
Jauh Lebih Bermakna
Saya tidak pernah merayakan ulang tahun seumur hidup saya. Serius. Tidak pernah satu kali pun saya secara sadar membuat pesta yang judulnya perayaan ulang tahun dan datangnya dari saya. Alasannya ada dua, dan sederhana saja. Pertama, karena memang tidak ada budaya merayakan ulang tahun di keluarga saya. Kedua, yang juga menjadi alasan untuk alasan pertama, karena ulang tahun bagi saya tidak penting-penting amat.
Apa sih pentingnya ulang tahun? Alibi beberapa orang, ulang tahun penting dirayakan untuk bersyukur. Evaluasi. Muhasabah.
Sayangnya (atau syukurnya) saya diajarkan untuk melakukannya setiap hari, minggu, dan bulan. Saya tidak merasa butuh momen khusus yang sifatnya tahunan untuk melakukannya.
Sebenarnya ada alasan lain. Tapi ini lebih pada bentuk penolakan pada kesalahan yang saya lihat di sekitar saya. Saya tidak suka melihat perayaan ulang tahun yang cuma pesta pora. Apalagi budaya ceplok telor, buang-buang terigu, atau lempar teman ke kolam. Lebih banyak sia-sia daripada manfaatnya. Seringkali tidak masuk akal di benak saya. Terlebih kalo isinya cuma buang-buang makanan, tawa-tiwi sana-sini, dan hura-hura haha-hihi. Bagi saya ulang tahun memang tidak sepenting itu. Sampai saya sadar satu hal. Semakin luas pergaulan, semakin banyak pula saya bertemu orang-orang. Dan diantara mereka, ada orang-orang yang punya ikatan emosional dengan ulang tahun. Bagi orang-orang tertentu, ulang tahun sangat penting. Bukan karena mereka ingin merayakannya, tapi karena setiap waktu yang mereka lewatkan benar benar tidak tergantikan nilainya. Mereka yang bahkan tak pernah yakin jika besok masih ada. Mereka yang setiap detiknya harus berjuang melawan penyakitnya. Karenanya ketika sampai di hari kelahiran mereka, tak ada yang pantas diucapkan selain syukur dan bergembira atas karunia-Nya. 18 November 2015 ini, saya ingin merayakan ulang tahun untuk pertama kalinya. Bukan dengan pesta, dan bukan untuk saya. Tapi untuk pahlawan kecil yang setiap detik hidupnya begitu berharga. Saya tidak butuh hadiah, tapi bantu saya memberi hadiah untuk dia. Saya ingin ulang tahun saya bisa membuatnya bahagia dan kuat melawan penyakitnya.
Namanya Siti. Umurnya 3 tahun, dan sejak usia 3 bulan, bola mata Siti berkilau dan membengkak. Saat diperiksakan ke rumah sakit, diagnosa dokter bilang Retinoblastoma.
Saat pertama diceritakan Mas Bowo dari Komunitas Taufan, saya sendiri yang anak biologi tidak tahu apa itu retinoblastoma. Bahasa simpelnya, Siti terkena kanker mata. Satu tahun lamanya Siti tak mampu berobat karena tidak punya kelengkapan administrasi sebagai pelengkap untuk mendapatkan kartu gratis pengobatan. Orangtua Siti bekerja sebagai pemulung.
Bola mata Siti semakin membesar dan pecah tanpa perawatan medis, hingga dengan getirnya kedua orang tua Siti menyaksikan kesakitan pada buah hatinya. Lalu dengan segala kemampuan, akhirnya Siti bisa menikmati layanan pengobatan gratis dari pemerintah hingga hari ini.
Siti sudah melakukan perawatan dengan kemoterapi hampir 2 tahun dan sudah melakukan operasi. Kini tinggal melakukan 1 kali lagi rangkaian kemoterapi untuk selanjutkan akan di lakukan evaluasi.
Saya tidak pernah ketemu Siti, tapi saya kenal mas Bowo dari Komunitas Taufan. Komunitas Taufan adalah Yayasan yang melakukan pendampingan untuk anak-anak penderita kanker, dan salah satu pasien dampingannya adalah Siti.
Komunitas Taufan mendampingi anak-anak ini untuk kebutuhan non-medis seperti memberikan supply makanan, biaya transportasi ke dan dari rumah sakit, boneka, buku cerita, dan apapun yang bisa membuat mereka bahagia.
Saya ingin ulang tahun kali ini saya rayakan untuk kebahagiaan Siti dan keluarganya.
Untuk membuat Siti kuat dan tidak takluk dengan penyakitnya.
Klik kitabisa.com/ulangtahuniqbal, klik tombol donasi dan bantu saya membuat ulang tahun kali ini jauh lebih bermakna.
Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu Siti dan keluarga dalam biaya transportasi dari dan ke rumah sakit untuk kemoterapi, susu kotak untuk kesehatan Siti, dan kebutuhan diaper. Target saya 1.500.000, tapi semakin banyak uang yang terkumpul maka semakin besar pula bantuan yang bisa kita berikan untuk Siti. Plus sebagai bagian dari gerakan Movember, I will grow my stache during November. Semoga bisa menjadi tren baru dalam merayakan ulang tahun.
Bantu dengan donasi dengan klik kitabisa.com/ulangtahuniqbal atau bantu Reblog untuk lebih banyak orang membantu.
Ed sheeran in Autumn Leaves
Selamat Satu November
Malam ini, Satu November 2015. Tiga tahun lalu, sempat membayangkan apa yang akan terjadi pada hari ini. Ternyata semua tetap sama. Tidak ada perubahan. Sekedar angka saja yang berganti. Lainnya menetap seperti sedia kala. Pemikiran pun sama. Tidak berkembang. Hanya tuntutan yang semakin menajam. Selamat Satu November, selamat memulai, dan selamat bekerja. Surabaya, 01 November 2015. 00:35
Rizafadila, dalam kondisi hampir menyerah.
Salam kenal nona~
haloo uchidnc, maaf baru buka tumblr hhee :) salam kenal juga yaa.
MENARUH HATI
Wahai hati, jangan taruh dirimu di sembarang tempat, jangan! -Jalaluddin Rumi-
Ceritanya, kalo dibagi-bagi gitu kita harus hompimpa.
I don't need to go somewhere, I just sitting and enjoying this with my imagination
Perantauan yang Dirindukan
Kala itu, aku mengeluh. Tak butuh banyak waktu, aku mulai merindu. Hari ini, aku tertegun. Butuh banyak waktu, aku mulai merindu. Merindukan perantauan yang akan ditinggalkan. Gresik, 24 Agustus 2015 00:17
Originally found on: daughterofaslave
(via islamic-art-and-quotes)