Ketika seseorang baik padamu, ya kamu juga balas pakai kebaikan, bukan balas pakai perasaan.π
Jaminan Menjalin Hubungan di Umur Sedewasa Ini
Kalau kau sudah menerima banyak undangan nikah dari teman seangkatan, itu artinya kau sudah berada di umur yang harus memikirkan tujuan jelas dalam menjalin hubungan dengan seseorang.
Itulah mengapa, sebelum dimulainya hubungan, atau sebelum terlalu banyak kenangan yang diciptakan, banyak orang di umur dewasa ini butuh semacam 'jaminan'. Apakah hubungan ini akhirnya akan dibawa ke pelamaninan? Atau jangan jangan, hubungan ini hanyalah perjalanan senang-senang tanpa adanya tujuan?
Maka banyak orang, terutama perempuan, butuh sesuatu untuk dipegang; agar ketika memulai hubungan, ada harapan untuk lanjut ke jenjang pernikahan.
Maka 'jaminan tujuan hubungan' menjadi hal yang sangat penting bagi kaum perempuan. Tapi di sinilah letak permasalahannya. Bagi beberapa laki-laki, niat serius itu tidak harus diperlihatkan dengan janji. Karena laki-laki dewasa tau, bahwa akhir hubungan tidak mempertimbangkan keinginan, tapi lebih mendengarkan takdir yang telah ditentukan.
Jangankan berjanji untuk menikahi, berjanji untuk tetap bersama saja; tak ada yang bisa memastikannya. Maka membuat janji di awal agar tetap bersama hingga akhir; tidak lebih dari janji cinta anak remaja yang belum ditampar realita.
Dan betul saja, ada banyak orang yang di awal hubungan mendapatkan jaminan kata-kata manis, tapi hubungannya berakhir dengan begitu miris. Ada yang mendapat jaminan datang ke rumah lalu memikat hati orang tua, ada yang sudah sampai di tahap lamaran bersama keluarga, bahkan ada yang sudah sampai di tahap pertunangan yang disertai acara megah. Tapi pada akhirnya? Mahar yang didapat adalah perpisahan dan kekecewaan.
Di lain sisi, tidak sedikit laki-laki yang di awal hubungannya tidak menjanjikan apa-apa, dan si perempuan pun tidak menagih jaminan apa-apa. Tapi di pertengahan jalan, di suatu titik sang pria menyadari, bahwa perempuan yang bersamanya ini adalah perempuan yang tulus menemaninya. Perempuan yang bahkan tak pernah mendapat kepastian untuk tidak ditinggalkan. Perempuan yang tidak pernah meminta dijanjikan untuk dibawa ke pelaminan. Tapi tanpa pamrih dia tetap bersama walau dalam hati kecilnya sangat mengharapkan kebersamaan yang direstui Tuhan. Hingga sang pria terketuk hati nuraninya, lalu mendapatkan tekat yang genuine untuk memutuskan dengan teguh, bahwa perempuan yang bersamanya saat ini; akan ia jadikan sebagai perempuan terakhir yang ingin ia bahagiakan hingga akhir hayatnya.
Begitulah dua jenis hubungan yang banyak terjadi di sekitar saya. Maka menurut analisa saya. Penentuan akhir hubungan itu bukan hanya melihat sisi laki-laki. Peran perempuan juga sungguh berarti.
Jika laki-laki dinilai dari kesungguhannya, harusnya perempuan juga dinilai dari ketulusannya.
Jika perempuan menilai karakter laki-laki yang tidak mampu menjanjikan kesiapan untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Laki-laki pun dapat menilai karakter perempuan yang hanya ingin menjalani hubungan dengan sebuah syarat dan perjanjian.
Tapi pada akhirnya. Ini hanyalah dua jenis hubungan yang sama sama punya peluang berhasil dan sama sama punya potensi gagal.
Ada banyak kok 'jaminan' di sebuah Bank yang berhasil dengan program KPRnya. Di mana pada akhirnya, jaminan itu berhasil ditebus dan dimiliki seutuhnya oleh si debitur. Tapi saya juga mau mengingatkan, bahwa tidak sedikit pula jaminan yang tidak mampu ditebus; hingga harus berakhir di pelelangan untuk menemukan pemilik baru.
Dan untuk siapapun yang datang padamu tanpa sebuah jaminan apa-apa, jangan terburu-buru menilai bahwa tak ada masa depan yang indah bersamanya. Bisa jadi ia sedang membangun tempat terbaiknya, tanpa memberitahumu proses yang sedang ia jalankan. Dan akan mengajakmu tinggal bersama ke tempat itu; ketika ia telah yakin bahwa tak ada lagi orang yang lebih pantas darimu untuk ia bahagiakan seumur hidupnya.
Sekian.π
Tapi ini bukan hanya tentang hubungan dengan manusia. Tapi juga hubungan dengan dunia.π
Selagi kamu punya pacar. Selagi kamu belum hijrah. Atau setidaknya selagi kau belum mendapat hidayah untuk menjalin hubungan yang halal. Maka jangan lupa mengambil manfaat terbaik dari hubungan pacaran; yaitu berlatih tuk menjadi sebaik-baiknya pasangan sebelum halal di pelaminan
- Makin lama kau pacaran atau semakin banyak kau punya koleksi mantan. Maka semakin peka pula dirimu dengan hal-hal yang berpotensi membuat pasangan marah. Dan semakin mengerti pula kau cara memperlakukan pasangan agar ia menjadi bahagia.
- Dengan pacaran; kau jadi punya big data tentang relationship thing. Salah satunya tentang gelagat dan ciri-ciri pasangan ketika ia melakukan cheating di belakangmu. Atau sesederhana; kau mulai mengerti membaca raut wajah ketika ia mulai berbohong atau menyembunyikan sesuatu.
- Kemampuanmu berkomunikasi dalam hubungan jadi lebih baik. Kalau kau tanya faktor terpenting dalam sebuah hubungan itu apa? Nah ini salah satunya; menjaga komunikasi dengan baik dalam berhubungan. Kau kan paham; bahwa komunikasi mempengaruhi kokoh tidaknya pondasi hubungan.
Dan masih banyak lagi sebetulnya. Tapi intinya adalah; suatu hari kau kan bertemu dengan jodoh yang sudah ditetapkan untuk kau menjaga atau mendampinginya. Tentu kau ingin berjalan di jalur yang diridhoi Tuhan bukan? Maka jika saat ini kau mungkin masih ingin hidup bebas; tanpa banyak batasan yang kurang menyenangkan dari syariat. Maka gunakanlah waktu mudamu ini, waktu bebasmu ini, waktu pacar-pacaranmu ini; untuk mengambil manfaat dan belajar menjadi sebaik-baiknya pasangan, sebelum nantinya menjalani hidup bersama kesayangan halal yang diberi Tuhan.π
Toh keduanya adalah cobaan yang akan kita terima. Harusnya "dewasa" tidak membatasi kita tuk mengekspresikan keduanya.π€
Sebagai makhluk sosial kita kadang harus memilih salah satu di antara dua hal ini:
- Berkata jujur tapi potensi menyakiti hati orang lain
- Menjaga perasaan orang tapi potensi berkata bohong
Saya pribadi akan memilih yang kedua. Karena berbohong ya urusannya dengan diri sendiri. Tapi menyinggung hati orang lain urusannya dengan perasaan orang.
Kita tidak pernah tau bagaimana isi hati sesungguhnya seseorang. Kita juga tidak pernah tau sejauh apa pengaruh ucapan kita dengan hidupnya. Iya kalau hanya sebatas dibawa perasaan, bagaimana kalau ada impact besar yang membuatnya kehilangan sesuatu? Kepercayaan diri misalnya.π
"Cuuut", kata seorang sutradara dengan mikrofon di tangannya.π€£
Yang jelas di posisi seperti itu banyak orang yang takkan mampu bertahan. Jadi buat kamu yang masih memiliki alasan tuk mempertahankan hubungan yang menyedihkan. Semangat! Entah sampai kau menemukan jalan terbaik, atau sampai kau menemukan orang yang lebih baik. Hwaiting.ππ
Cuma kalau dianya merasa sial punya hubungan denganmu, yah agak susah juga.π