Avatar

rengga_febrian

@renggafebrian / renggafebrian.tumblr.com

Avatar

Maumu?

Ketika akhirnya sedih reda dan bulan Juni tidak hujan lagi disekitaran pipimu,

Biarkan Sapardi berhenti menyajakkan cinta dengan susah walau terkesan sederhana karena ia lelah setia akhirnya kalah.

Hakikatnya waktu bergulir adalah untuk kita berganti, atau mungkin tetap.

Entah, apakah lukamu setara sakitnya Dian Pisesha mengalunkan lagu tak ingin sendiri, yang gemar dinyanyikan ibuku saat menjelang termenung atau ketika ia memasak.

Atau jangan-jangan, yang terbesit diantara kita hanyalah takdir? Saling memuja walau lara.

Mungkinkah dapat kubeli waktu? kuganti semua kecuali satu, kita saling memiliki tanpa saling takut jatuh hati.

Avatar

Rindu yang ke seratus.

Aku mendapat pesan dari sebuah kesan, Entah di bagian manamu, cinta menjadi rasa.

Di rambutmu yang kian memutih?

Atau di kerut wajahmu yang semakin ayu meski menua.

Semua tak ambil pamrih meski terkadang tangisku dan tangismu lirih,

Untuk apa pula Tuhan menciptakan rindu, pada sebuah ruang kosong? Jawabnya kulihat hanya waktu yang sedang sembahyang lalu diikuti amin-amin yang sementara, kadang setara, lalu amin yang selamanya tentang yang tak kau mau, namun ada dengan seharusnya.

Lalu kubingkis pilu beserta rindunya pada sebuah puisi, yang di jalanan kata-katanya terjatuh, dan yang terjauh bergemuruh.

Ialah engkau, yang cintanya tak sementara takdir, yang sedihnya tak tergantikan tangis airmata, dan yang bahagianya tak sampai atau mungkin terganti dilain hari, dilain waktu bahkan mungkin dilain dunia.

Satu kata-katamu yang masih selalu terngiang di telinga, "semoga aku masih ada dan menyaksikan kau menikah, beranak meski tak sampai kau menua, karena kupasti sudah tiada."

Sampai bertemu dilain entah yang keseribu atau bahkan yang kesekian kalinya.

Atau mungkin kunamai pertemuan terakhir kita adalah sebenarnya pamit, yang dibingkai dan ditutup-tutupi Tuhan dengan kerinduan.

Avatar

Lelaki yang tak punya motor dan kekasih penyabar.

Kupikir, yang berat di dunia ini bukanlah menjunjung puluhan ton batu atau mengangkat lemari bajumu sendirian tuk buktikan cinta kepadamu tapi ketika aku menjadi kekasihmu dan aku tak punya motor. Saya ingin seperti para kekasih yang lain, sepulang kau kerja, sesekali aku menjemputmu dengan motorku. Namun kau pernah berkata “saat aku memintaku menjemputmu sepulang kerja namun aku tak punya motor maka pakailah sepeda, aku menerimanya. Tak mengapa.” Aku tau kau ingin menghilangkan bebanku namun sepedaku tak ada boncengannya. Kau pun menjawab “tak mengapa, jemput aku apa adanya, dan apa punyamu, maka aku akan tetap jatuh cinta kepadamu dengan apa yang kau punya dan segala kecemasanmu untuk aku.” Doaku waktu itu satu, “semoga anak-anakku kelak, tak menyusahkan yang ia cintai” Sambil aku menggandengmu berjalan pulang dari tempatmu bekerja dengan berjalan kaki.

#PosCintaTribu7e #30HariMenulisSuratCinta

Avatar

Kau, Dessy Ratnasari dan tenda birumu.

Kali ini aku berhadapan dengan dua macam penyakit. Yang pertama ialah susah tidur dan yang kedua ialah susah rela. Untuk yang pertama mungkin bisa aku persalahkan secangkir kopi di malam hari, namun untuk yang susah rela, aku mungkin mempermasalahkan secangkir rindu dalam kopi yang selalu kau buatkan kala aku ngapel ke rumahmu, dan itu candu. Sehari sebelum upacara sakralmu aku mondar-mandir lewat di depan rumahmu. Benar kata Dessy Ratnasari bahwa susah untuk tak percaya, tenda biru bisa membirukan hatiku. Ayahmu yang awalnya "calon mertuaku kemarin" sedang sibuk-sibuknya menyalami para tetangga yang hadir tuk tasyakuran pernikahanmu malam itu. Ibumu sesekali membujuk, "kalau aku tak jadi mertuamu, setidaknya biarkan hubungan baik yang sudah terlanjur terjalin ini jadikanku ibu keduamu." Aku menganggukkan kepada, tapi juga melapangkan dada lalu sesekali memandangi wajahmu dan seraya berdoa, semoga perempuan secantik dan sesolihah putrimu ini kan kutemui lagi di lain kelanaku. Dan di pernikahanmu, aku tetap tak hadir, bukan karena aku pengecut tapi karena kau pengecut, tak mau menghadapi masadepan denganku dan membahagiakan lelaki lain. #poscintatribu7e

Avatar

Cinta itu...

Untuk sebuah rasa yang sedang merekah di hatiku. Di malam itu, sebentuk engkau memperindah mimpiku. Tidur malam selayaknya pesta pernikahan. Tak pernah aku sebahagia ini. saat jauh, saat dekat hanyalah persoalan jarak dan waktu. Namun nona, sudikah kau untuk tidak jatuh cinta dengan lain hati, sebelum aku kalah memperjuangkanmu? Dadaku berdebar setelah menulis pertanyaan barusan. Semoga akulah cinta dalam hidupmu. Selalu ada semoga, sebuah pengharapan hati, tentang ingin yang berharap dikabulkan, Tentang aku yang ingin selalu untukmu. Semoga, tak ada kata sudah, Jangan sampai manis ini hanyut mengenang. Ternyata cinta itu... Kau. #30HariMenulisSuratCinta

Avatar

memberi makan cinta mungkin bentuknya sepiring peluk sayang, tapi kau tahu? lapar tanpamu rasanya rindu.

Avatar

Prast, aku menyukaimu.

Deretan barisan kata tak bisa mengungkapkan segala yang kini ada di mulutku.

Aku ingin kau tahu tanpa aku harus mengungkap. Bahwa bersamamu, aku merasa tenang.

Kau kini membayang-bayang dalam jiwa, tidakkah jatuh cinta itu menyenangkan, kata orang?

Entah apa yang terjadi setelahnya, ketika aku cinta kepadamu dan apa yang akan kau lakukan, katakan setelahnya. Mungkin menjauhiku, mungkin mencibirku, atau malah mungkin ada kesempatan untuk aku mengisi relungmu.

Aku tahu, aku lelaki dan kau lelaki tapi apakah salah jatuh cinta kepada sesama?

Aku selalu berbincang dengan Tuhan melalui doa malamku.

Jawabnya ialah, cobalah.. dan tak perdulilah dengan apa kata orang lain.

Saya.. mencintaimu, kini.

Salam debar.

Surya.

#30HariMenulisSuratCinta

Avatar

Sigaraning ati.

Kepada rinduku, kamu.

mengapa cinta begitu lara? mengirim rasa dalam sepucuk surat, kepadamu; jawabmu jujur namun melukai.

di puncak malam bintang jatuh hatiku patah, Membaca maumu satu keinginan dalam suratmu kemarin, tentang merelakan dengan melepaskan.

kutulis hatiku dalam surat ini mengenai jatuh hati yg tak ingin patah cahaya cinta yg tak mau pejam.

Kenapa berat jatuh hati kepadamu?

Kau, masih peluk terhangat yang slalu kunanti.

#30HariMenulisSuratCinta

Avatar

Ibu pertiwi

Jum'at, 5 februari 16. Entah, sedari awal aku bingung untuk siapa kubuat surat cinta ini. Rasanya tak semangat, rasanya mulai bosan. Tak ada yang membaca surat cintamu? Ya, Tak ada yang perduli isinya? Ya, Pagi tadi saat perjalanan kerja melewati jalanan pantai, aku teringat akan kisah-kisah disekitar. Tentang cita-cita anak kecil yang ingin menjadi dokter yang kandas karena sang ayah yang di PHK dari pekerjaannya. Dan kini ia merasa terpukul dan menurunkan standar cita-citanya. Kisah tentang temanku yang mencari muka di tempat ia bekerja karena ia ingin suatu saat dipromosikan atau kisah tentang cita-cita beberapa sahabat yang ingin menjadi guru namun kini menjual jiwanya menjadi pegawai bank karena tuntutan calon mertua. Kepada ibu pertiwi, kurasa indonesia dalam diriku dan teman-temanku belum merdeka. Aku dan dia masih dijajah harapan. Apa memang hidup harus disiasati? Ibu pertiwi masih saja lara, Suara kami merintih, Dan selalu berdoa. Dalam hidup, meski cita-cita tak kesampaian, tetap punyalah cinta. Yang bisa melihat segalanya jadi indah. #30HariMenulisSuratCinta

Avatar

Untuk mbak pramugari semarang-jakarta

Hai kamu, Semoga tak lelah memperagakan tata cara safety di dalam pesawat. Kalo nggak salah nama kamu Widya. Hehe.. aku sempet membaca papan namamu kala berpapasan di dalam pesawat. Perjalanan semarang-jakarta lalu berjumpa kamu di udara. Huhu menyenangkan sekali.. Kamu lucu. Tolong plis jangan takut dulu dengan aku yang memberi kamu surat ini, Tolong plis jangan langsung kau buang, bahkan tak kau baca sama sekali surat ini. Karena aku nggak ada maksud jahat. Ini bukan surat gombalan, ini salahsatu usaha caraku mengenalmu. Setelah sampai di jakarta, pikiranku terganggu. Aku harus meninggalkan pesawat dengan meninggalkan pesawat ini. Pengin ikut kamu jalan-jalan, tapi jika aku ngajakin kenalan lebih lanjut, tiap hari harus ngikutin kamu terbang, nanti aku bisa tekor alis bangkrut. Hehe. Eh, kamu kapan nggak terbang? Jika ada waktu, sudikah mampir jalan-jalan ke semarang? Aku ajak jalan-jalan. Kita jangan berdua dulu. Ajak temanmu juga. Ini kita yang sudah dewasa, dan ini ajakan lelaki dewasa kepada perempuan dewasa. Udah ah.. bingung mau ngomong apa lagi. Oh ya katamu kau suka sudjiwotejo? Oke. Aku tutup dengan quote dari beliau. Tuhan, jika kamu bukan jodohku.. Ya jodohin dong, kamu kan Tuhan. Hehe salam kenal. #30HariMenulisSuratCinta

Avatar

Melawanmu.

Dear my bro Adit. Sehat lo ya? Semoga sehatlah! Haha. Sorry, udah beberapa minggu gue susah dicari, Sibuk nih bray. Huehe. Denger dari anak-anak lo lagi ga punya lawan main PES tersulit nih selain gue? Wakakak. Bro, gue banyak bercanda sama elo ya kalo ketemu dan ngumpul. Tapi kali ini dengerin gue dengan serius. Ini bukan main-main, ga bercanda. Lo tau Anin kan, Cewek yang elo puja-puja itu? Dia udah punya cowok, bro. Denger dari anak-anak, lo penasaran siapa cowok yang jadi pacarnya Anin, kan? Cowoknya Anin itu gue. Ya, gue cowoknya Anin, dit. Lo marah? Silahkan bro. Anin milih gue juga karena sikap pengecut lo sendiri. Lo nggak berani deketin dia sama sekali. Sementara gue hadir di hidupnya, dia menawan, dia cantik dan dia suka gue. Gue pengen lo tau kalo gue sekarang pacarnya. Mungkin lo kecewa sama gue dit, tapi asal lo tau. Bahagia harus dikejar, bahkan dengan cara merelakan. Gue ngejar kebahagiaan gue, yaitu anin. Dan gue rela ngerelain lo karena kepengecutan lo sendiri. Pahit bro emang, tapi gue sayang dia. Sorry. #30HariMenulisSuratCinta.

Avatar
Menikahlah, entah dengan modal banyak atau sedikit. :)
Avatar

Izin macarin adikmu,

Selamat pagi, Dinda. Hai ini aku, Rengga, Semoga kau masih ingat, Semoga pula pagi ini ketika kau membaca surat ini, kau takkan eneg dengan segala aktivitasmu yang kan kau mulai. Langsung saja, mungkin ini akan terdengar seperti suara badai petir di telingamu, Mungkin pula ini terdengar seperti sesuatu yang jujur namun tak ingin kau tau dan terima. Ini perihal; Adikmu mencintaiku, Dan aku pun demikian kepadanya. Aku mengerti betapa sulit kau menerima ini menjadi nyata di hadapmu, namun kau pasti menyadari bahwa seseorang yang jatuh cinta takkan bisa memilih kepada siapa ia mau. Din, aku tau bahwa aku pernah menjadi yang teristimewa di hidupmu, namun itu dulu. Din, harapanku.. tolong jangan kau benci Mega karena jatuh cinta kepadaku. Adikmu tak tau apa yang harus dilakukan. dia hanya menjalankan takdir. Ini semua hanya tentang aku yang pernah ada di hatimu dan kini cintanya tumbuh indah di hatiku, aku pun merasakannya. Kuharap kau mengerti, semoga kau memahami. Aku janji, aku akan menjaganya, menyayanginya. Aku rela hancur, karena dia sudah terlanjur megah di hatiku. Terimakasih, tlah membaca. Sekali lagi, kuharap kau mengerti, tak marah dan membenci. Salam, pacar adikmu. #30HariMenulisSuratCinta

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.