Aku Adalah Gelap
Pernah kau ada dalam sebuah gelap?
Sampai kau merasa bahwa kau ini adalah bagian dari gelap itu sendiri?
Hingga kau tak bisa membedakan mana gelap dan mana dirimu sendiri.
Kau akan kewalahan, tersedak bisu yang ingin pecah.
Kau akan gemetar tidak bisa menemukan dirimu.
Kau akan terus mencari, menoleh sekitar, dan yang kau temukan hanyalah gelap itu sendiri.
Kau ketakutan, kau tidak tau ada dimana, padahal kau ada dalam dirimu sendiri, gelap.
Dalam beberapa saat, kau akan meringis kesakitan.
Bahkan kau tidak tau dimana letak sakit itu sendiri.
Kau tidak bisa merasakan dimana tangan dan kakimu.
Kau tidak tau apa kau sedang berdiri tegak atau terkujur kaku.
Kau, gelap.
Kemanapun kau menoleh dan mencari, Kau takkan menemukan apapun selain dirimu sendiri, selain gelap.
Pada titik terakhir kau lelah untuk mencari,
titik dimana kau rela dengan apa adanya dirimu sekarang,
adalah sebuah titik keikhlasan yang terbuka.
Akan menjadi pintu pada sebuah terang,
akan melayangkan dirimu pada dirimu seutuhnya.
Dalam gelap, pupil mata akan meluas dan lebar.
Dalam keadaan itu, mata akan mampu menyerap cahaya lebih banyak dari biasanya. Dan semua akan nampak sejelas-jelasnya dalam otak manusia.
Ketika kau ikhlas dalam gelap, itulah caramu untuk dapat menjadi sangat terang melihat sekitar.
Sampai akhirnya kau mampu melihat dirimu sejelas-jelasnya.
Sampai kau mampu mengetahui, sebenarnya dirimu bukan gelap.
Kau adalah terang.
Yang hanya bisa bersinar ketika kau ikhlas dalam gelap.
Aku kembali, sejelas-jelasnya.