Avatar

Aksara Rindu

@afifahkhairunnisa / afifahkhairunnisa.tumblr.com

"Kata adalah rasa. Dan rasa adalah kata" Ada kata yang tak sempat terucap secara lisan. Hanya karena urung jika ia suatu hari meneteskan luka. Maka, kubingkiskan dalam tulisan beraneka warna. Agar kau memahami bahwa apapun yang kutuliskan bukan hanya tentangmu saja.
Avatar
Kau merupa dua sisi yang paling rapi membalikkan diam dan tawa, ketika kutemukanmu dalam secawan rindu, yang tergugu di tepi matamu.

senandika

Avatar

Kapan kamu memulai tumblr?

Silakan di reblog ya teman-teman, sekalian bernostalgia sedikit.

Saya memulai tumblr awal 2010, itu sudah SEBELAS TAHUN yang lalu, saya masih semester 2 kuliah. Dan pernah ikut meetup tumblr paling pertama, waktu itu di Bandung dgn artis tumblrnya mas Yunus Kuntawi Aji. Dan pertemanan yang terbuat pada masa itu, masih bertahan sampai hari ini. Luar biasa memang platform media satu ini.

Tahun 2011 bikin tumblr.Jadi comfort platform buat nulis curhatan alay awalnya. 😂

Sampai akhirnya nemu temen-temen komunitas tumblr, meet up dan bikin event khusus. Menyenangkan

Avatar

silahkan repost klo mau repost 😊 ga usah minta izin. Klo direpost di IG, kindly mention akun IG @hellopersimmonpie . Thanks 😂

Avatar
Terlalu sering berbohong; merasa seolah tidak apa-apa. Hanya karena takut jika akan terluka lebih dalam dari sebelumnya. Takut menetaskan prasangka yang salah. Pun takut justru diri sendiri pelaku utama penggores lara, yang kerap membuat pembelaan berulang kali.
Avatar
Nyatanya kau yang tak terlalu menawan sanggup membuat seisi duniaku ikut tertawan - oleh segala lakumu. Bukan kau menyengaja dekat tetapi memang terasa sedang berjalan; seolah tanpa pernah kita ingin sebelumnya. Dan kita pun saling menikmati.
Avatar
Setelah ribuan langkah, jejak-jejakmu yang tertinggal hanyalah menjadi sebaris kenangan yang sesak bila terus kuingat. Kepergianmu menjadi awal langkah kesendirianku, sekaligus titik baik untuk menata ulang; menyemogakan yang hadir kelak memandang ketidaksempurnaanku sebagai penyempurnanya.
Avatar
Dulu aku pernah bersama seseorang yang meninggikan janji tapi kosong. Jelas, tercabik kecewa. Karena perempuan sepertiku ini pernah salah menempatkan harapan. Kini aku lebih memilih seseorang yang tak berjanji apa-apa, tapi perjuangannya nyata.

Sementara harapan kugantung pada-Nya semata.

Avatar
Rasa nyaman bisa tumbuh karena terbiasa. Dan rasa cinta bisa berkembang dari adanya rasa nyaman itu sendiri, hanya soal waktu saja.

Tidak apa-apa, belum terketuk rasa cinta. Karena cinta perlu proses panjang yang layak diperjuangkan. Bukan sebagai pemuas diri, agar saling memiliki. Tapi bentuk kesepakatan atas semua konsekuensi.

Avatar
Tidak perlu menyalahkan siapa-siapa dalam sebuah hubungan yang berakhir pisah. Karena baik perempuan maupun laki-laki memiliki potensi yang sama untuk meninggalkan dan melukai. Hanya tak bisa ditebak siapa yang akan mendahului.
Avatar
Seseorang terdahulu pernah membuatku takut kehilangan. Ketika rasa sudah telanjur dalam, kepergiannya harus kurelakan. Aku sempat berpikir akan sulit memulai lagi. Tapi anehnya, ada seseorang yang kini tak pernah membuatku merasa takut atau ragu. Bahkan saat sikap dan pikiranku kacau dengannya jadi terkendali. Seolah segala kerisauan terpangkas habis.

Aku enggan mendramatisir perasaanku lagi. Sebab kita tak tahu arah takdir kita kemana, bagaimana atau dengan siapa. Selebihnya hanya bisa berusaha.

Avatar
Entah hanya perasaanku saja atau bukan jika keresahan muncul dalam suatu hubungan mengikat namun belum pasti. Sementara jika dalam hubungan pertemanan meski sedikit dibumbui rasa justru jarang ada keresahan yang berarti. Seolah kita percaya saja dengan hukum alam yang mengatakan "Baik untuk kita pasti akan mendekat. Tidak baik untuk kita pasti akan menjauh"
Avatar
Beberapa potong percakapan di masa lalu secara tiba-tiba akan hadir kembali sebagai sebuah repetisi meski bukan dengan orang yang sama. Dan aku sadar, bahwa semua seperti siklus.

Kadang ada percakapan sederhana dengan seseorang yang kurasa menjadi bagian dari perhatian kecil, walau entah tersirat maksud atau tidak.

Avatar

Pada lara yang karam di punggung hatimu yang paling temaram. Malam seakan menerkamku dengan kejam. Karena segala yang pernah riuh; tawa kita telah meringkuk di balik diam. Tersenyum pun aku lelah ketika sapamu tak lagi ramah. Maka, bolehkah kuminta kau menarik satu prakata, yang pernah kauyakinkan padaku jika semua akan berakhir indah?

Avatar
Sekali saja kau menyapa duniaku tiba-tiba. Namun pikiranku sampai dijatuhi anomali; tak beraturan. Maaf bila, aku masih ragu menyebut rindu demi menyelipkan namamu. Jika akhirnya prasangkaku yang terlalu mengada-ada.
You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.