See more posts like this on Tumblr
#audio #bersahajashow #novemberMore you might like
Dan mungkin ini adalah langkah kecil untuk menyelesaikan semua
Back to Tumblr
Mun Handak Kanyang, Jangan Bepadah Indah
Asal Hati Lapang, Apa Aja Indah
Siapa dia
Seorang perempuan duduk manis di tangga pelataran bagian informasi SMP Melati, menghadap lapangan basket sekolah, ia berjilbab putih, baju putih lengan panjang, memakai rok seragam, asing, karena SMP itu tidak punya seragam putih-putih seperti yang dipakai perempuan itu. Hari itu memang libur, dan kegiatan sekolah hanya lomba-lomba class meeting yang dilaksanakan tiap tahunnya pasca ujian akhir semester menjelang pembagian rapor, tapi ya tetap, semua siswa sekolah itu pakai seragam putih biru seperti biasanya SMP.
Randha melihat dari kejauhan perempuan itu, sembari latihan nyanyi, lagu Widuri, ia bingung dengan keberadaan perempuan yang duduk diseberang kelasnya.
“Siapa ya dia?” pikir Randha, sambil menyanyikan “Elok bagai rembulaannn oh sayang”
“Ah siapapun, yang penting aku menang lomba nyanyi kali ini” Randha mencoba konsentrasi. Memang harus begitu, karena ia harus menyanyi untuk babak semifinal lomba menyanyi yang hanya diadakan satu tahun sekali itu, dan tekadnya tahun ini harus menang.
“Bukalah pintu hati untukku,
Widuri, ku tetap menyayangi”
Bait terakhir dari lagu itu menutup semifinal lomba menyanyi class meeting. Randha cemas. Walaupun semua bait dinyanyikan dengan sempurna, tapi sebenarnya ia tak fokus pada penampilannya. Dia gugup, menyanyi didepan perempuan manis berjilbab putih yang semenjak dia menyanyi, perempuan itu menatap penuh seksama, khidmat.
Hasil semifinal tidak berpihak pada Randha, ia kalah, dan gagal maju ke babak final. Di kelas ia terlihat murung, beberapa teman memberi semangat untuk tak berkecil hati.
“Coba lagi tahun depan, kita sebagai kelas 2F bangga kok sama kamu” ujar Qodar memberi semangat.
“Tadi udah bagus kok dha, belum beruntung aja” si Andi menimpali.
Tapi bukan itu yang membuat Randha murung. Ia memikirkan perempuan berjilbab putih itu.
“Hey hey siapa dia” Randha mencoba mengurai semua.
TB, belajar mengarang cerita.
Satu hal. Lihat orang pacaran bermesraan itu biasa aja. Tapi kalau lihat orang yang baru menikah di depan mata bersenda gurau, bercengkrama, bermesra mesraan. Itu bikin hati panas. Ya Rabb, kapan gue?
Sudah lama tidak membuka tumblr. Disini kadang ketemu inspirasi. Disini kadang ketemu rejeki. Apa bakal ketemu “pujaan hati”?
Nikmat Leher
Saya selama ini tidur dengan, Alhamdulillah, ga pernah punya masalah, tidur dengan nyenyak, bangun segar, bahagia, walaupun memang, sesekali, leher serasa pegal selepas tidur, tapi itu tidak menjadi masalah, karena biasanya dibawa rebahan dikit udah sembuh.
Dan proses untuk rebahan biasanya, langsung aja meluncurkan seluruh badan ke atas kasur dan kepala keatas bantal. Tapi, proses itu beberapa hari ini saya tidak spontan saya lakukan, kenikmatan buat langsung meletakkan dengan mudah kepala diatas bantal empuk tidak saya dapatkan, pasca kejadian kecelakaan kemarin.
Leher saya mengencang begitu hebat, dan nyerinya tak tertahankan ketika ingin rebahan. Saya memeringkan badan kekanan, dan memutar sedemikian rupa kepala saya ke arah mendekati bahu kanan dan setelahnya merebahkan badan dan kepala diatas bantal.
Setelah merebahkan diatas bantalpun, tak serta merta nyaman, saya harus meluruskan lagi badan saya menghadap keatas, dan mengatur posisi bantal agar dapat menopang leher saya. Saya yang biasanya kalau tidur suka guling-guling, tak bisa melakukannya, setiap mau mengubah arah tidur, nyeri dileher benar-benar bisa membangunkan saya dari tidur. Mengarahkan ke kanan sakit, kekiri sakit, tidur telen tang (makin sakit lah, Hehe) tidur kok nelen tang. Intermezzo hehe.
Terkadang bagian tubuh tertentu jarang sekali kita syukuri, kemudahan-kemudahan yang Maha Kuasa berikan kepada kita jarang sekali kita ngeh, baru ketika sudah dicabut kenikmatan itu untuk sementara, kesadaran tiba, termasuk ketika leher saya ini bengkak, yang ternyata dengan sehatnya bisa memberikan kenikmatan untuk istirahat begitu besar. Semoga dengan ini saya bisa terus bersyukur atas nikmat Allah SWT. Amin.
Selalu Bersahaja
@taufikbersahaja
Sadar
“Tiiiiitttttttt”
“Brak bruk brek”
“Brakk. Srrkkkkrkkkrkkrkk.. Kepala yang memakai helm itu bertemu dengan aspal”
“Mas-mas gak papa mas?” sayup-sayup saya dengar orang mendekati saya dan coba membangunkan saya.
Saya langsung berdiri tegak, ngecek kelengkapan badan, kepala, checked, kaki, checked, tangan, checked. Lemak-lemak sekujur badan, checked. Alhamdulillah masih sempurna, dan tak pula berdarah. Padahal terpelantingnya hampir 3 meter. Dengan kepala dulu menyentuh aspal. Saya ga merasakan sakit pada saat itu, malah saya terbangun. Sadar.
Sadar bahwa setiap kehidupan itu ada sebuah batas. Dan batas itu ternyata dekat sekali dengan kita. Kita tak tahu berakhir dimana. Penting untuk selalu fokus dalam kebaikan.
Selalu Bersahaja!
@taufikbersahaja
Senang dan Pedih
Seluruh dunia, sepertinya sedang benar-benar terkejut atas 2 hal. Kesenangan yang sangat. Juga kepedihan mendalam.
Kesenangan para pendukung Real Madrid di seluruh dunia, atas kemenangan tim yang dipuja. Yang pada menit 48 pertandingan dengan Manchester United, dibuat tegang luar biasa, siap memberikan hujatan kepada pencetak gol pertama laga tersebut, anak timnya sendiri. Sergio Ramos, yang saat itu didaulat menjadi kapten tim,bunuh diri.
Saya sangat yakin pikiran Sergio Ramos pada saat itu kalut juga diikuti satu tim, terlihat dari permainannya yang kurang berkembang. Sampai satu saat, Nani mengangkat kaki terlalu tinggi yang mengenai dada Arbeloa, dan terjadilah pelanggaran.
Pada saat gol pertama itu, Manchester United, bergemuruh kuat, suporter percaya berat timnya akan mudah melenggang ke babak perempat final. Tapi nyatanya semua orang yang memuja Red Devils, terperanjat! Kartu Merah diberikan kepada Nani, pemain nomor 17 itu. Tidak ada yang berharap itu, dan saya yakin tidak pula penonton Real.
Kartu Merah itu merubah segalanya. Pemain MU hanya 10. Mourinho memasukkan Modric, permainan Real menjadi berkembang. Semangat mereka menggebu. MU keteteran, bingung, semua bermain di belakang. Modric menendang dari luar lapangan tidak terjangkau De Gea, kena tiang, memantul ke dalam dan gol.
Gol itu indah, dan benar-benar membuat Real Madrid semakin menekan, dan yakin mereka yang tertunduk kepala sekarang kembali tegak. Para penghuni Theatre of Dreams memulai untuk ragu akan kelanjutan kekuatan mereka yang timpang seorang itu. Benar saja, karena kecerobohan lini belakang mereka. Mantan pemain kesayangan umat Manchester, Cristiano Ronaldo, mencetak gol kedua bagi Madrid. 1-2 bagi Madrid, disambung dengan hormat takzim Ronaldo tanpa selebrasi. Walaupun serangan-serangan mematikan dipancarkan deras oleh Van Persie dkk. Skor itu bertahan sampai akhir.
Di akhir peluit, publik Manchester marah, Mourinho ditunjuk-tunjuk mukanya oleh suporter tim Merah. Fergie, yang terkenal sepuh dan berpengalaman, mengeluarkan amarah besar dengan menunjuk-nunjuk ke arah wasit yang dikerubungi pemain Manchester United, tanda kecewa. Wasit Cakir asal Turki itu tetap dengan pendiriannya, dan tak bisa diganggu gugat lagi. Usai sudah pertandingan itu. Pemain Real dan suporter setianya yang jauh-jauh datang dari Madrid bersorak sorai gembira. Itulah kegembiraan, setelah hampir malu, terlebih Sergio Ramos.
Dan setiap kekalahan pasti ada cemooh, dan setiap kemenangan pasti ada pujian.
Ada yang bahagia luar biasa. Dan siapa yang berpedih? Saya rasa bukan official,pemain, suporter, pendukung setia, Manchester United, mereka marah, tapi tak sedih.
Yang berpedih adalah rakyat yang mencintai pemimpinnya, tapi pemimpinnya ternyata ditarik kehidupanya setelah 2 tahun, menderita kanker pelvis. Hugo Chavez.
Ya, Hugo Chavez pemimpin fenomenal Venezuela itu, sahabat Castro dari Kuba itu, sudah menemui akhir hayatnya persis setelah kemenangan sorak sorai di Madrid. Kematiannya tentu mengejutkan dunia, karena dia diperkirakan sudah “recovery” terhadap penyakitnya. Venezuela dikenal dengan Bolivarian Movementnya dibawah El Commandante itu mempunya 29 juta warganya sudah pasti kehilangan salah satu penggerak sosialis “abad baru” di Amerika Latin yang berkuasa di Venezuela selama 14 tahun itu.
Dan setiap orang yang bernyawa pasti akan mati. Kita sudah mencoba melawan setiap penyakit dalam diri. Tapi yang terbaik hanya datang dariNya, pasti kematian ada diterakhirnya.
dengar berita, ada yang berbahagia atas kematian Hugo, Imperialis? Wallahualam bis showab.
Selalu Bersahaja
@taufikbersahaja