Abdurrahman IV: Di Ambang Keruntuhan

Di tengah suasana pelik yang terjadi di Cordoba, Bani Hamud mendeklarasikan daulah yang terlepas dari kekuasaan Umayyah di Cordoba. Pemimpinnya adalah Ali ibn Hamud, dan basis mereka berada di Ceuta.

Dengan apa yang terjadi pada Bani Umayyah, Ali ibn Hamud kemudian melakukan surat-menyurat dengan Khairan Al Amiri, penguasa Almeria. Sesampainya di Almeria, pasukan gabungan Ali ibn Hamud dan Khairan Al Amiri menginvasi Cordoba dan menguasainya, sementata khalifah yang berkuasa saat itu, Sulaiman, tewas dalam peperangan. Ali ibn Hamud mendeklarasikan diri sebagai pemimpin atas nama Hisyam II. Ia menggelari dirinya dengan Al Mutawakkil.

Ternyata selama pemerintahannya, Ali ibn Hamud banyak mengikis unsur keluarga Umayyah. Khairan Al Amiri kecewa akan hal ini. Kemudian ia mengangkat Abdurrahman ibn Muhammad sebagai khalifah di Cordoba. Namun, ia hanya berkuasa sebentar. Ali ibn Hamud segera menghentikan pemberontakan ini. Sementara Abdurrahman IV tewas dalam sebuah peperangan di Cadiz. Padahal, ia diharapkan mampu mengangkat kembali nama Khilafah Cordoba sebagaimana para pendahulunya yang bernama sama dengannya.

Kematian Abdurrahman menyisakan dendam dalam benak keluarga Bani Umayyah. Mereka sudah menunggu Ali di Almeria untuk menghabisinya. Tinggal menunggunya datang untuk pergi, rupanya ia dihabisi oleh hamba sahayanya sendiri yang mencekiknya hingga tewas.

Al Qasim ibn Hamud segera bergerak menuju Cordoba ketika mengetahui saudaranya tewas. Ia kemudian mengumumkan diri sebagai khalifah dan berkuasa 5 tahun.

Di tahun 1023, terjadi peperangan antara Bani Umayyah dan Bani Hamud. Akhirnya, solusi sementara berhasil didapatkan. Jabatan khalifah kemudian diserahkan kepada Abdurrahman V yang bergelar Al Mustazhir. Namun, ia hanya berkuasa satu tahun, sehingga sebagian ahli sejarah urung memasukkannya ke dalam daftar pemimpin resmi Khilafah Cordoba.

Abdurrahman V dan Qasim ibn Hamud tewas ketika Muhammad III ibn Abdirrahman yang bergelar Al Mustakfi datang menyerang Cordoba. Ia kemudian naik sebagai khalifah dan berkuasa selama setahun. Kemudian naik dua orang (beberapa ahli sejarah hanya mencantumkan satu, karena salah satu dari keduanya hanya memimpin satu hari –pen.) sebagai khalifah, yaitu Hisyam III Al Mu'tamid dan Umayyah ibn Abdirrahman.

(Sumber: Artikel Republika: Al Murtadha; Wikipedia: Abd ar Rahman IV)

merebut kekuasaan

Menulis ini untuk menguatkan diriku terlebih dahulu.

Menyapa Mentari

(via menyapamentari)

jazakumullah khair 😂

Menuju halal

Sering nggak liat temen posting kalimat seperti judul diatas? Dan lucu nya yang posting ginian itu yang dulunya pacaran dan sekarang udah tunangan sama pacarnya terus mau nikah. Dan dengan enteng nya ngomong bahwa menuju halal. What the fuck dude. Berati selama ini dia sadar apa yang dilakukan itu haram. Dan dengan santai masih terus dilakuin. Dipamerin lagi. Ini ibarat koruptor tp pamerin barang barang korupsinya. Giliran umur udah tua mulai deh ngomong menuju rezeki halal.

Terpelatuque ndes wkwk

when the jomblo speaks up, but so true

😐 iya ya

Bintang Kecil

Kau sadarkan? Bahwa kau ini hanya sebatas dicari ketika ia sepi. Diperhatikan ketika ia sedang bosan.

Kau bahagia karena ia membalas chat-mu. Juga senyum yang ia tunjukkan kepadamu kau anggap sebagai pertanda untuk maju. Lantas sekarang kau mulai mencari lebih dalam tentang hidupnya. Semakin sering namanya keluar dari mulutmu di tiap percakapanmu dengan teman-teman. Ia kerap hadir dalam mimpi malammu. Tiap kau ajak keluar, ia selalu ada waktu. Dan bahkan ia terlihat manja ketika bersamamu.

Kau bahagia. Merasa pada akhirnya doa-doa malammu tentang namanya terjawab dengan lantang.

Sebelum kemudian; Kau ditinggalkan tanpa pikir panjang ketika tiba-tiba mantannya kembali datang.

paddi paga

FINALLY MY FACE REVEAL… for the second time? I’m doing this to get my account back to proper working order

I’m 15 btw so nothing weird lol

Buat teman-teman tumblr, kalau lihat ada kakek-nenek yang jualan buah-buahan atau sejenisnya, beli saja butuh atau tidak. Tidak usah nawar, langsung bayar. Untung mereka tidak seberapa, kasih lebih juga tidak membuat mereka kaya. Tapi paling tidak kita memberikan harapan ke mereka bahwa dengan usaha tetap mendapatkan rezeki meski seadanya. Mereka jualan, bukan mengemis atau berbuat kejahatan. Ini juga sebuah perawatan hati-hati kita biar tidak beku karena terlalu asik menikmati dunia. Kita lupa ada hak-hak orang miskin di dalamnya.

numpang copas

Al Hakam II: Masa Emas Kesusastraan Arab di Spanyol

Namanya Al Hakam. Ia adalah anak dari Abdurrahman III An Nashir Lidinillah. Ia adalah amir keenambelas sekaligus khalifah kedua dari Cordoba. Ia memerintah selama 15 tahun dalam hitungan masehi.

Masa pemerintahannya cukup terpandang dan gemilang, karena ia berhasil melakukan apa yang tidak dilakukan para amir ataupun khalifah sebelumnya, yaitu menghidupkan kesusastraan Arab di tanah Spanyol. Ia adalah seorang pemimpin yang sangat kutu buku, mencintai ilmu dan para ahlinya, mencari sendiri buku-buku yang sulit untuk ditemukan, bahkan ia meminta manuskrip langsung dari para penulis buku terkenal dan mau membayar mereka dengan bayaran yang mahal.

Disebutkan dalam kitab “Durus At Tarikh Al Islami” karya Muhyiddin Al Khayyath, bahwa kala itu, Abul Faraj sedang menyusun kitab Al Aghani, kitab yang berisi syair dan nyanyian. Al Hakam mengirim utusan untuk kemudian membeli naskah pertamanya seharga 1000 dinar.

Ia juga memprakarsai pembangunan Perpustakaan Cordoba dan mempekerjakan sejumlah orang untuk merawatnya. Ia melindungi lembaga-lembaga kesusastraan dan memberi hadiah kepada para sastrawan dan sarjana.

Ia juga berhasil membangun relasi yang baik dengan kerajaan Asturia–Leon dan Navarre. Bahkan Raja Sancho dari Leon pergi mengobati obesitasnya ke Cordoba selama dua tahun, dan selama di sana ia aman dan dilayani dengan baik.

Ia juga berhasil menghalau Daulah Fathimiyah yang ingin merebut Afrika Barat. Setelah perang selama empat tahun, daerah tersebut kembali ke pangkuan Bani Umayyah.

Al Hakam II wafat di usia 61 tahun ketika Navarre mulai menantang Khilafah Cordoba dan menyerang beberapa daerah kekuasaan mereka. Anaknya yang bernama Hisyam II naik sebagai khalifah di usia yang masih sangat belia, 10 tahun. Sedangkan Al Mughirah ibn Abdirrahman, saudara Al Hakam, menjadi pemangku kuasa.

jazakallahu khairan..mohon infonya tetap ada ya 😆

Menyendiri

“Sebagai seorang introver, buatku, menyendiri bukanlah masalah besar. Justru, aku menyukainya. Oh, bukan. Maksudku, aku menciptakannya. Aku seringkali menolak untuk ditemani. Aku merasa baik-baik saja meski sendiri. Menyendiri tidak seseram yang orang kebanyakan ceritakan. Bahkan dalam pandanganku, terkadang menyendiri itu lebih baik daripada ditemani. Bukannya aku antisosial, kesepian, atau semacamnya. Aku hanya merasa lebih bersemangat ketika aku hanya dengan diriku sendiri. Aku bisa berpikir lebih jernih. Aku bisa mendengar suara hatiku. Aku seperti menemukan kembali diriku yang tentram, dan dengannyalah denyut semangat hidupku tetap ada. Menyendiri adalah mekanisme termudah untukku melawan musuh bebuyutanku: perasaan kesepian. Seperti ada kontradiksi di sini, tapi percayalah, ini masuk akal. Apakah kau akan memilih untuk bersama dengan orang lain ketika kau merasa asing kepada mereka? Aku tidak.

Menurutku, lebih menyedihkan jika kita punya banyak teman, tapi tak satu pun memahami diri kita yang sebenarnya. Merasa kesepian ketika kau dikelilingi oleh banyak orang jauh terasa lebih menyeramkan daripada menyendiri. Mana yang lebih penting dan berharga, memalsukan keceriaan agar mendapat penerimaan orang lain, atau menerima kenyataan bahwa dirimu tidak akan bisa menjadi bagian dari mereka. Dan kau tahu bahwa ‘rumah’ seakan terlihat semakin jauh ketika berada bersama mereka. Ini seperti saat kau berdiri di tepi jendela. Di satu sisi kau ingin membuka jendela itu untuk mendapat udara segar. Namun, ketika kau membukanya, udara luar terasa terlalu dingin dan menusukmu sampai ke tulang.”

_______

Jika kau membaca pesanku, aku hanya ingin bilang satu hal: kau tak berjuang sendirian :) Sepertiga penduduk Bumi adalah introver dan barangkali hampir semuanya menghadapi kebingungan yang sama tentang diri mereka. Buku ini ada untuk membantu introver menemukan diri mereka sendiri, yang imajinatif, kreatif, genuine, loyal, tenang, reflektif, dan tulus hati. Buku ini untukmu yang merasa kamus dunia seringkali salah mendefinisikanmu. “Mendengar Nyanyian Sunyi : Catatan penjelajahan ke ruang pikir introver” Selengkapnya : klik ini

tetapkan ingatkan kami ya ukhti..yang sering khilaf 😢☺

Dadbag: La riñonera que estabas esperando.