Avatar

Melayang-layang dalam Kepala

@tandatanya / tandatanya.tumblr.com

kadang terjawab, lebih sering tidak, mungkin juga tidak butuh
Avatar

#Fiksimini : CANDID

Sebulan setelah resmi jadian,

Kamu mengirimkan sebuah potret diriku yang kau ambil diam-diam, saat kita belum saling kenal. Di dalamnya aku terlihat tengah membidikkan kameraku ke arah utara, membelakangi kamera.

Aku tertegun menatapnya, sejenak ingatanku melayang di hari itu. Hari di saat aku pertama kali melihatmu. Hari di saat aku hendak memotretmu diam-diam.

Sejak itu kamu menghilang dan tak ada seorangpun yang pernah mendengar namamu.

Avatar
Membenarkan kesalahan teman, dan menyalahkan musuh yang benar; sudah biasa.

Nah, yang sudah jadi kebiasaan ini memang yang kadang butuh perbaikan.

Avatar
dari masa lalu, yang diingat hanya beratnya saja. kenapa tidak mengingat rasa saat berhasil melaluinya?

Sering kali nyali jadi ciut saat berhadapan beban berat. Jadi murung, jadi marah-marah, gelisah, sampai ingin kabur. Bahkan jadi suka lupa kalau punya Allah. Keluarga, saudara, teman juga masih ada padahal. Dan yang awalnya terlihat berat ternyata mampu juga dilalui, walau pelan-pelan dan luka-luka. Sesaat bernapas lega, sampai esok ketemu lagi yang berat-berat.

Bismillah dulu, yuk..

Avatar
reblogged
Avatar
fnibrass

Pada akhirnya, akan terseleksi lingkaran-lingkaran yang dulu dianggap sebagai sumber kebahagiaan. Berpencar, mencari lingkaran baru. Mencari lagi arti bahagia yang katanya sederhana padahal didapat karena syarat ini dan itu. Ada yang mencoba menarik lingkaran lama, berusaha mempertahankan lingkaran dengan bentuknya yang tak lagi cantik. Tapi, sekuat apapun mempertahankan, sekeras apapun usaha agar lingkaran itu tak hancur, lingkaran lama nyaris tak punya kuasa. Membuat dan menghancurkan lingkaran adalah hanya menunggu waktu.

Avatar
sketsarindu

Karena..sekuat apapun bertahan dan segigih apapun mempertahankan, pada waktunya lingkaran itu pun akan habis masanya. Lingkaran yang tak lagi sempurna di sekelilingnya, akan sulit untuk kembali berotasi dengan baik. 

Avatar
tandatanya

Manusia bertumbuh, pun lingkungannya. Lingkaran lama yang dulu indah itu akan ada kalanya tak menarik lagi. Sedang, membangun lingkaran baru adalah hal yang menyenangkan. Tapi tenang saja, lingkaran lama akan selalu punya tempatnya sendiri dalam kotak ingatan. Meski yang tersisa tinggallah puing-puing kenangannya saja.

Avatar
reblogged
Avatar
tandatanya
When you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it.

Paulo Coelho.

I want i want i want! Let’s start to doing anything to reach it!

Ketika menginginkan jalan-jalan sangat tapi kantong tak mengizinkan, seketika undangan liburan tergratis datang!!! Rezeki si sholeh~

Avatar

Begini saja, bagaimana kalau kita sepakat untuk tidak lagi menjalin temu?

Dalam rangka apapun, untuk alasan apapun. Sebab untuk apa sebuah pertemuan kalau hanya untuk memamerkan bahagia yang semu?

Sedang sepulangnya, kita tetap saja sepasang asing yang merasa terlukai.

Avatar
Kau adalah lembaran yang tak pernah terbaca meski telah berkali-kali kutuliskan.

Lembaran yang nampak kosong, kisah yang disembunyikan. Tak ada yang dapat membacanya, kecuali aku.

Avatar

You Can Do It, Darling!

Seraya ditempa desau angin pagi pinggiran ibu kota, pikiranku berkelana..

“Just do it, then you’ll find yourself can do anything”
Aku pernah begitu yakin bahwa aku tidak akan bisa.

Aku pernah merutuki diri sendiri, ketika melihat mereka bisa.

Aku pernah bersembunyi dari dunia, karena merasa payah.

Di usia 4 tahun, ketika belajar menulis abjad, aku kesulitan menulis huruf K. Rasanya aku takkan bisa. Mama bilang terus berlatih, bahkan aku diperbolehkan berlatih menulisnya di dinding. Hingga akhirnya, suatu pagi aku melonjak kegirangan “Mama, aku bisa!”.

Di usia 5, ketika aku menduduki bangku SD, aku tidak bisa membaca Surat Al-Ashr yang selalu dibacakan di sebelum pulang. Rasanya hanya aku yang tidak bisa. Mama bilang terus baca, ketika berjalan ataupun bersepeda. Hingga akhirnya, suatu siang sepulang bermain sepeda aku buru-buru membuka pintu rumah dan berteriak “Mama, aku bisa!”.

Di usia 11, aku diminta membacakan pidato di depan wali murid, dengan tema kelulusan. Aku bilang aku tidak bisa menulis pidato, karena aku belum pernah. Mama bilang, dicoba saja. Hingga akhirnya Mama terharu melihat langsung aku berpidato.

Di usia 18, aku mulai bekerja di sebuah bank swasta. Aku menangis di hari-hari pertama, aku bilang aku tidak bisa. Mama bilang, harus kuat, dinikmati saja pahit-manisnya. Hingga akhirnya aku benar-benar menikmati menjadi seorang pekerja.

Lalu, waktu bergulir..
Aku tetap saja aku yang selalu merasa tidak bisa. Aku tetap saja aku yang takut karena tidak bisa, sedang yang lain bisa.

Nyatanya, banyak hal di belakang sana yang telah lewat. Yang sebelumnya aku tidak bisa, sekarang justru terbiasa.

Apa sampai sekarang aku tetap tidak bisa menulis huruf K?

Apa aku masih belum hafal surat Al-Ashr?

Pidato kala itu, aku yang menulis sendiri naskahnya, dan aku baca tanpa teks.

Dan.. Jika ditotal, sudah 5 tahun aku bekerja.

“Aku bisa! Ketika aku mulai melakukannya. Aku tidak bisa! Ketika aku berpikir tidak.”

Namun.. Sebesar apapun keyakinan yang kupupuk, tetap saja, ketakutan itu masih terus ada, dan sekarang tengah melanda. Apa aku bisa?

“So, let’s do it!”

NB: Secara tidak sengaja menemukan draft yang ditulis 2 tahun lalu.

Di-posting dengan editing.

Avatar
Saya percaya kepada tiga macam jawaban doa. Pertama. Iya, boleh. Kedua. Iya, nanti. Ketiga. Iya, tapi yang lain. Jawaban doa selalu iya.

Mutia Prawitasari dalam Teman Imaji.

Mungkin jawaban doaku kali ini ‘Iya boleh, tapi lewat jalan lain ya’.
Yuk cari jalannya!
Avatar

Memilih Rindu

aku merindukan banyak hal;

pertemuan

kawan

kenangan

sudah sekian lama aku bertahan

menahan semua rasa hingga dalam tertekan

ketika akhirnya kuputuskan untuk pecahkan satu rindu,

rindu yang lain berdatangan minta diketuk

untuk apa?

untuk agar aku gelisah?

untuk agar aku tetap bertahan dan musnah saja selamanya?

tak bisakah hadir satu persatu?

hingga aku tak perlu resah memilih

bagaimana ku memilih jika;

satu hal membuatku hidup

sedang satu yang lainnya menjagaku tetap waras

?

“Bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua. Karena satu menggenapkan, tapi dua melenyapkan.” - Dee Lestari
You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.