Mau heran tapi kok ibuku 😭😅

Selamat hari raya Idul Fitri teman-teman laman biruku

Mohon maaf lahir batin

Aku mengagumi jalan pikiran laki-laki yang saat ini duduk tepat di belakangku.

Allah, tolong mudahkan urusannya.

Resume Festival Warga

Alhamdulillah… saya berkesempatan mengikuti jalannya acara Festival Warga yang merupakan puncak acara dari Kampung Main 3. Festival warga disambut dengan antusias oleh setiap warga Kampung Main.

Antusiasme warga ini salah satunya terlihat dari ramainya grup WA setiap hari untuk membahas konsep dan segala perintilan festival warga. Setiap warga pun bersemangat untuk mengambil peran untuk menyukseskan jalannya festival warga. Kami bahu membahu dalam agar festival warga 1 dapat berjalan dengan lancar.

Dalam kegiatan festival warga ini saya tergabung dalam grup Festival Warga 1. Meskipun dalam kegiatan ini saya belum bisa mengambil peran pokok, namun saya cukup menikmati jalannya festival warga dengan mengikuti setiap perkembangan dan pelaksanaan diskusi di grup. Mendukung setiap ide-ide cemerlang yang ada demi kebaikan bersama.

Dari pelaksanaan festival warga 1 saya belajar, kemauan adalah motor penggerak untuk berdaya. Bukan perkara ada waktu atau tidak, tapi mau atau tidak untuk meluangkan waktu demi kepentingan bersama.

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti Kampung Main 3.

#ResumeFeswar1

#festivalwarga

#orientasikampungkomunitas

#balaimaingembira

#ibuprofesional2021

#komunitasibuprofesional

#kampungmain3

#semestakaryauntukindonesia

#salamberprestasi

#PrestAsyik

Resume 4: Panggung Liga Regional

Kegiatan Panggung Regional yang dilaksanakan pada tanggal 26 November 2021, menampilkan kegiatan-kegiatan yang ada di regional Jawa Tengah, Bali, dan Sumatra. 

Saat melihat kembali tayangan melalui akun youtube, saya berkali-kali terpukau. Terpukau dengan begitu besarnya semangat perempuan-perempuan penggerak yang ada di dalamnya. Selain semangat, juga keberanian untuk menginisiasi kegiatan yang membuahkan dampak positif tidak hanya untuk diri sendiri namun juga untuk orang lain, baik teman satu komunitas maupun lingkungan sekitar. 

Semangat berbagi yang terbentuk melalui rumbel maupun rumin, memantik semangatku untuk menjadikan kampung komunitas sebagai salah satu jalan untuk lebih banyak berkontribusi. 

Adanya kegiatan di rumbel dan rumin dalam setiap kampung komunitas juga menjadikan saya kembali refleksi diri sehingga bisa memutuskan akan masuk dalam rumbel yang mana. Sehingga kjetika tergabung di dalamnya saya bisa berkontribusi maksimal. 

Resume 3: Gelanggang Inspirasi Dapur Pengurus Komunitas Ibu Profesional

Mendapat kesempatan bertumbuh di komunitas adalah hal yang patut disyukuri. Di dalamnya kita bisa bertemu dengan banyak orang dengan berbagai keunikan sehingga bisa menimba ilmu juga berbagi ilmu.

Berkarya dalam untaian kata melalui Komunitas Literasi Ibu Profesional (KLIP) adalah salah satu program yang dapat dimanfaatkan. Terutama bagi yang memang menyukai literasi. Motto dari Klip adalah “practice makes progress”. Di dalamnya kita akan belajar tentang konsistensi menulis.

Tim Medkom Komunitas Ibu Profesional

Tim medkom mendapat tugas untuk mengurus informasi yang keluar dari komunitas agar segala informasi dapat disampaikan kepada khalayak luas, baik anggota maupun masyarakat.

Manager Kampung Komunitas Ibu Profesional

Bertugas dalam kesekretariatan kampung komunitas ibu profesional. Yang juga memegang kendali atas terlaksananya program-program sesuai kurikulum yang sudah direncanakan.

Resume 2 : Gelanggang Inspirasi Founder Ibu Profesional

Bahagia. Itulah satu kata yang tepat untuk menggambarkan seluruh perasaan yang muncul ketika ‘bertemu’ dengan ibu Septi.

Pembawaan beliau yang tenang selalu berhasil menyihirku untuk mau belajar jadi lebih baik lagi.

Berikut ini adalah beberapa ilmu yang sempat tercatat dari percakapan panjang antara ibu Septi dengan mbak Dian.

Waktu yang paling tepat untuk bergabung dalam sebuah komunitas bergantung pada ‘rasa lapar’ masing-masing individu. Rasa lapar disini adalah rasa lapar akan kebutuhan mencari dirinya. Mulai dari mengenal diri, mengembangkan diri, dan melihat peran sebagai perempuan di lingkungannya. Rasa lapar inilah yang akan menjadi motor penggerak utama agar tetap bisa konsisten saat berada di komunitas nanti.

Melalui kegiatan berkarya di komunitas, secara konsisten dapat meningkatkan kepercayaan diri seorang ibu. Dan dengan konsisten pula kepercayaan diri ibu itu akan menular pada kepercayaan diri anak. Dampaknya memang tidak terlihat dalam sehari dua hari, tapi pasti berdampak.

Pentingkah untuk mengambil peran di komunitas?

Penting! Salah satu alasan untuk bahagia adalah dengan mengambil peran. Dengan mengambil peran, kita bisa menentukan peran sesuai dengan kemampuan sehingga bisa melakukannya dengan sepenuh hati.

Perlu diingat bahwa kehidupan di komunitas juga memiliki pasang surutnya sendiri. Untuk menjaga konsistensi diri dalam berkomunitas maka perlu untuk memiliki rasa percaya diri yang mantap. Dengan demikian, kita tidak mudah terombang-ambing dengan adanya perubahan suasana dalam komunitas.

Demikian resume gelanggang inspirasi bersama founder Ibu Profesional, ibu Septi Peni Wulandani.

Gapapa, setiap orang itu berhak punya preferensinya masing-masing.

Sebagaimana aku tidak berhak menghakimi preferensi orang lain, aku tidak perlu terpengaruh dengan banyaknya komentar orang lain atas preferensiku.

Bukankah hidup adalah tanggung jawab masing-masing individu? 😊

KampungMain3 : Resume 1

Berjuang adalah keharusan, termasuk berjuang dalam mendapatkan sebuah posisi yang memudahkan kontribusi.

Dalam kegiatan yang disampaikan melalui rangkaian acara Kampung Main 3, kami belajar tentang bagaimana mempersiapkan diri agar bisa menjadi yang terbaik. Akupun juga belajar bagaimana tetap hebat dalam tugas pokok namun tidak mengesampingkan tugas tambahan dari komunitas.

Gelanggang Inspirasi Leader yang disampaikan sungguh memberiku bekal agar mampu mengusahakan yang terbaik. Baik bagi diriku sendiri, keluargaku, dan masyarakat terdekat yang ada di sekitarku.

Ini gambaran, kalo kamu suatu hari dikirim tugas keluar Pulau Jawa lagi dan aku cuma pengen ngemil tapi anak-anak gak perlu ikut.

11-09-2021 - 17.17

Saat ini bapak sedang mengulik banyak informasi tentang dunia militer.

Doakan jalanku lancar ♥️

Misi 7: Misi Hidup dan Karakter IP

Setelah menemukan makna Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga, kini tugas selanjutnya adalah menelaah misi besar hidup dengan dibantu karakter Ibu Profesional.

Dalam rangka pengenalan diri, ada tiga misi utama yang saya rasa Allah titipkan kepada saya, yaitu:

1. Menjadi ibu pembelajar

Dalam kehidupan yang selanjutnya inshaAllah akan ada masa dimana saya memiliki peran sebagai ibu. Saya menyadari bahwa untuk dapat menjadi contoh yang baik perlu adanya kemauan kuat untuk terus mau belajar juga mengamalkan apa yang sudah dipelajari. Sehingga menjadi ibu pembelajar yang siap menyerap banyak ilmu baik yang tersebar di sekitar adalah salah satu misi yang akan membantu pemenuhan visi kedepannya.

3. Menjadi cikal bakal keluarga mandiri berdikari

Meski tidak bisa membangun keluarga sendirian, maka kelak akan mengajak partner hidup untuk menjadi keluarga mandiri berdikari. Sekarang, cukuplah saya mencoba menjadi terbaik versi saya sendiri agar terbiasa menjadi terbaik. Baik untuk diri sendiri, keluarga dan lingkungan.

Matrikulasi IIP : MISI 6

Halohai, kembali lagi ke zona jelajah setelah sempat sedikit oleng dalam pelayaran. Dan disinilah aku sekarang, siap kembali berlayar, menerjang ombak, dan memanfaatkan banyak harta karun yang mungkin bisa ditemukan.

Materi yang diberikan ketika menuju misi 6 membuatku kembali mendamba sebagai sosok seorang ibu. Meskipun sekarang semua yang kulakukan adalah untuk belajar mempersiapkan diri untuk menghadapi peran sebagai ibu tanpa kehilangan kendali pada peran-peran lain yang juga ada di pundakku.

Makna Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga bagiku adalah individu aktif yang bahagia dalam menjalankan perannya, senantiasa mau menambah ilmu agar tercapai target-target yang ditetapkan dalam keluarga, mampu berbaur dan berdampak bagi masyarakat yang ada di sekitarnya, tanpa melupakan peran-peran lain yang harus tetap diembannya.

Mengingat banyaknya kompetensi yang seharusnya dimiliki seorang ibu, menurutku tidak bijak jika hanya mengandalkan apa yang dimiliki. Namun, harus mau menambah apa yang belum dimiliki agar bisa menunjang ketercapaian target sebagai ibu profesional kebanggaan keluarga.

Satu hal yang masih menjadi kendala terbesar adalah manajemen waktu. Untuk itu latihan latihan dan latihan adalah yang harus dilakukan.

Mengapa memilih menjadi ibu profesional kebanggaan keluarga?

Dengan menjadi ibu profesional maka secara sadar berarti mau untuk menjadi ibu pembelajar demi tercapainya visi keluarga kedepan.

Aliran Rasa

Ada yang paling mudah sekaligus paling sulit ditemui di dunia ini, yaitu diri sendiri. Paling mudah karena setiap hari membawa jasad bersama jiwanya. Namun paling sulit karena tidak setiap hari bisa terbuka dan menerimanya apa adanya.

Dengan melewati misi yang diberikan Ibu Profesional sebagai tugas dari Matrikulasi 9, aku lebih sering bertemu dengan diriku sendiri. Lebih berani bertanya dan menjawab dengan jujur tentang kemauan dan tidak melupakan kemampuan.

Melalui misi yang diberikan aku kembali mempertanyakan “why” dalam diriku tentang apa yang kulakukan dan menanyakan pula apa yang bisa dan tidak bisa kulakukan. Menyelaraskan pikiran dan perasaan untuk kembali bersinergi dalam mewujudkan target.

Terimakasih diri karena sejauh ini kamu sudah berproses. Terimakasih teman-teman matrikulasi 9 yang membantuku bertumbuh. 😊

Tugas Matrikulasi 9 : Misi 4

Setelah menentukan peta diri, tiba saatnya menetapkan arah mata angin. Arah mata angin itu sejalan dengan core value Institut Ibu Profesional.

Penggunaaan core value dalam mengarungi peta diri akan saya sampaikan dengan gambar ilustrasi berikut.

Misi 3

Masih teringat jelas apa yang disampaikan Ibu Hamidah selaku WI pada penyampaian materi pertama di zona tiga, bahwa kita harus selalu menjadi diri sendiri. Tidak peduli bagaimanapun pencapaian orang lain, yang terlihat oleh kita bukanlah kilometer 0 mereka.

Berawal dari penuturan beliau, ada sedikit kekuatan untuk berhenti merasa insecure. Aku mulai berproses untuk berani menemui diri sendiri, menanyakan apa yang sebenarnya kusuka. Bahagiakah aku dengan hal-hal yang kusuka itu.

Alhamdulillah, banyak hal yang kusuka dan bisa kulakukan memang membuatku merasa bahagia.

Dari daftar kegiatan yang kusuka itulah aku berani untuk melihat ke masa 5 tahun kedepan.

Akan jadi individu seperti apa aku?

1. Seorang perempuan yang paham dengan jelas apa yang menjadi kemauan dan kebutuhannya.

2. Seorang istri dan ibu yang mampu menjadi support system baik dalam keluarga.

3. Guru yang mampu menurunkan ego dan mampu mengakomodasi kebutuhan siswanya.

4. Individu yang mampu mengepakkan sayap berdasarkan apa yang disukai didukung dengan ilmu yang telah dimiliki (bidang pendidikan, seni fotografi, journaling, dan menulis).

5. Anggota masyarakat yang mau dan mampu membuat program yang menguntungkan warga.

Dari kelima hal yang inshaAllah akan kuraih dalam lima tahun ke depan, dilakukan dengan sadar dan penuh tanggung jawab bahwa dengan demikian akan tercapai kestabilan hidup.

Untuk meraih semua itu tentu tidak mudah, tapi jika tidak dimulai kapan akan selesai dengan keberhasilan? Maka, berikut adalah kegiatan yang akan saya lakukan sebagai ikhtiar mewujudkannya.

1. Latihan self healing

2. Membiasakan diri menjadi pribadi yang lebih suka menebar manfaat

3. Memperdalam ilmu dalam hal yang disukai melalui workshop maupun seminar.

4. Berlatih manajemen waktu efektif.

Terakhir, sebuah pesan untuk diriku sendiri: teruslah berproses agar segera tampak si progres. 😄