Tentang Zona Nyaman
Dari kecil, banyak sekali kalimat motivasi yang datang dan pergi. Kalimat-kalimat ini, seolah sihir yang kalau seseorang pikirkan, bisa membuat dia sukses. Mulai dari “Love what you do, do what you love”, “kejar cita-cita setinggi langit”, sampai “keluar dari zona nyaman”.
Gue pengin membahas yang terakhir.
Katanya, untuk menjadi manusia yang lebih baik, kita harus keluar dari zona nyaman. Kita harus pindah tempat. Kita harus beralih posisi.
Belakangan ini gue seperti menemukan kesalahpahaman tentang arti dari zona nyaman ini.
Banyak di antara teman-teman gue, yang memaksa orang lain untuk ‘berubah’. Untuk pindah dari tempatnya sekarang, dan keluar dari zona nyaman.
Sampai di satu titik gue berpikir, apa sih arti dari zona nyaman?
Buat gue, zona nyaman adalah posisi di mana kita tidak mau berkembang. Zona nyaman, berada di dalam pikiran kita sendiri. Zona nyaman, bukanlah sebuah tempat real di dunia ini. Terkadang kita suka salah dalam mengartikan hal ini. Seseorang yang hobi bermain bola, yang setiap sore berlatih sendirian sampai hujan-hujanan di lapangan kompleks, kita paksa untuk keluar dari zona nyaman, supaya dia menjadi orang terpelajar. Memaksanya menjadi insinyur dengan alasan ‘bola adalah zona nyamannya dan dia harus keluar dari sana’.
Seseorang yang setiap hari menggambar komik, mencintai karakter dan anime, kita paksa untuk keluar dari zona nyaman tersebut, supaya dia belajar matematika. Memaksanya melanjutkan sekolah, supaya kelak dapat menjadi dosen dan mengajar di kampus ternama.
Buat gue, zona nyaman bukanlah itu.
Zona nyaman si pemain bola, bukanlah ‘bola’. Jika si pemain bola ini benar-benar mencintai ‘permainan bola’, maka zona nyamannya, adalah porsi latihan. Zona nyamannya, adalah lapangan tempatnya berlatih yang hanya sebatas lapangan kompleks. Zona nyaman si komikus, adalah kebiasaannya menggambar sendirian di rumah. Zona nyamannya, adalah bagaimana dia tidak berani mencetak, atau menawarkan hasil gambarnya kepada brand di luar sana.
Banyak sekali orang yang beranggapan bahwa kita harus mampu melakukan segala hal. Semua semata-mata dengan permakluman zona nyaman ini. Lionel Messi, kalau di Indonesia, mungkin sudah disuruh berhenti main bola dan latihan akting untuk menjadi pemain sinetron 7 Manusia Harimau dengan alasan keluar dari zona nyaman.
Zona nyaman bukanlah pindah tempat,
melainkan pindah cara, untuk terus berkembang.