Avatar

Di balik layar

@jerryokt-blog

Avatar
Dulu aku pernah mencintai tapi tak sekuat ini. Dulu aku pernah pergi tapi tak seberat ini. Dan akhirnya aku sadar satu hal, "Nothing's gonna change my love for you"
Avatar
Aku juga tak ingin terus-terusan duduk sendiri di pojok kanan kafe ini, Tuan! Rasanya begitu aneh, seperti kopi yang ditaburi garam. Aku ingin sekali angkuh seperti kau, Tuan. Aku janji, Suatu hari nanti aku akan bergabung di kursi panas kalian dengan gaya yang angkuh. Namun, tidak sebagai rekan kalian melainkan sebagai pembicara atas kesendirianku tadi.
Avatar
Saya memilih bangkit bukan karena ingin membuktikan siapa sebenarnya saya. Saya bangkit hanya ingin membuka mata kanan kalian. Bahwa memandang semua manusia itu dengan dua mata. Bukan SEBELAH MATA. -25 November 2016-
Avatar
Dulu aku anggap dia benalu di hubungan kita. Setelah tau bagaimana kamu ke dia akhirnya aku sadar bahwa akulah benalu di hubungan yang kalian sebut teman.
Avatar
Mungkin kita tidak mengerti dengan bahasa hujan, namun aku yakin hujan menyampaikan Rindu dengan bahasanya.
Avatar
Aku ingin seperti Genteng yang senantiasa melindungimu dari Hujan bahkan sengatan Matahari.
Avatar

Bagaimana petualanganmu. menyenangkan, Bukan? Waktunya pulang dan sudah kusiapkan 2 cangkir kopi untuk kita bercakap-cakap.

Avatar
Bawalah cintaku sebagai bekalmu untuk berpetualang. meski berat, setidaknya dapat memberimu pedoman saat tersesat di rimbunnya semak hati.
Avatar
Jangan terlalu tertawa melihat saya sendiri, bisa saja kalian saya tertawakan di lembaran kertas. -inspirasi sore
Avatar

TWENTY       

Dalam hening kucoba berjika-jika tentang apa yang ingin kusemogakan. Lamunanku semakin mendalam, pikirku bernostalgia tentang bayangmu yang mengendap dijiwaku. Iya, sebuah hari bahagia bagimu yang tak pernah kubahagiakan. Entahlah intanku, pertama ataupun terakhir tak jadi masalah bagiku, bukankah hanya sebuah ucapan? Terkadang hanya ucapan tanpa iringan doa, ada pun doa tak seindah doa diatas sajadah. Sudah kukatakan, aku tak seromantis lelaki yang kau lihat dibalik kaca minusmu, yang memberimu kado, ucapan bahkan kue dengan berangkakan api diatasnya. Tapi tak apa, itu adalah kesalahanku yang tak pernah memanjakanmu.  Tapi ketahuilah, bahwa lelaki barumu telah memberi kesenangan sesaat dan sebuah jebakan yang disebut dengan “nyaman” Kau tau intanku, dihening malam kusemogakan apa yang ada dipikirku, dan kuratapkan, kurendahkan diri kepada Tuhan, agar dihari bahagiamu tuhan mengabulkan yang kusemogakan. Aku sadar intanku, bahwa aku hanyalah sebuah api penerang diatas gumpalan kue coklat yang dibawa lelakimu, lalu kau tiup dan semua orang bertepuk tangan atas padamku, dan kau bahagia. Jika begitu aku bisa apa? Hanya doa yang kuselipkan disela-sela bahagiamu, semoga kau terbebas dari jebakan yang menyilaukan sanubarimu. Jika kau ingat akanku, pulanglah. Cinta yang kau samarkan menunggu dibalik pintu rumahmu. Untukmu, kekasihku.

HAPPY BIRTHDAY.

Avatar

GENGGAMAN TAJAM LUKA ABADI        Di jingganya senja kulangkahkan kaki untuk mencari intan yang terlepas dari genggamanku. Ku awali dengan doa, kucoba telusuri perjalanan yang pernahku lalui bersamamu, bahkan perjalanan baru yang ku tak mengerti simpang dan rambunya. Kujelajahi pinggiran, ketinggian bahkan pelosok-pelosok yang tak ada kehidupan, Goresan luka ditelapak tanganku membuat suatu titik merah disetiap perjalananku, memang pedih tapi itu hanya sebuah luka  yang akan sembuh dengan sendirinya. Kecemasanku menyuruh  kaki ini agar lebih cepat lagi melangkah, untuk menemukan intanku yang hilang, aku takut dia tersesat dijalannya, dingin dihangatnya dan tangis ditawanya, bahkan aku begitu takut dia terluka ditajamnya. Rintikan air dari awan hitam, tak surutkan semangatku walau harus terjatuh karena licinnya jalan yang kulalui. Dan  jalan lumpur yang kutempuh mencoba tenggelamkanku, bahkan jalan berlubang pun mencoba mempurukanku. Berhari-hari ku berjalan, berbulan-bulan ku mencari dan bertahun-tahun kulewati. Goresan luka kemarin semakin menjalar kebagian organ lain ditubuhku, karena tajammu meninggalkan bisa digenggamanku. Ragaku lelah, kakiku penat melangkah saat ku temui intanku telah digenggam lelaki gagah. tak ada kata, tak ada senyum hanya hening dihentian langkahku dan tetesan air dimataku, rasanya ingin pulang, tetapi aku lupa jalan untuk kembali. Satu hal yang masih aku miliki darimu intanku, ya bisamu, aku cukup bahagia saat menyimpan bisamu ditubuhku, walau secara perlahan akan membunuhku. Tapi setidaknya tajammu telah buntu digenggamanku, dan tak akan menggores luka ditangan lelaki barumu. Semoga bahagia intanku..

Avatar

WANITA SANDIWARA           Hei kau, yang selalu tersenyum disetiap sapaanku, apa kabarmu? Lamaku tak melihat senyum indah dan sipit mata dibalik kacamu, kurasa kau menikmati rindu yang tak berujung ditali penantianmu. Ah, sudahlah kau jangan takut akan rindu, kita hanya dipisahkan oleh sehelai daun saja bukan? Haha, aku tau intan, kau seorang yang tegar akan pedihnya siksaan rindu, aku pun tau kau wanita yang pandai bersandiwara, bahkan melihat airmatamu seperti mencari semut yang dikubur dalam lautan. Sabar intanku, aku yakin jika doa kita bersatu untuk dikabulkan Tuhan, mungkin tidak sekarang, tapi nanti, saat aku melihat airmatamu. Hei intan, jawab aku, apa hatimu terbuat dari batu?                                                                    Aku tak butuh senyum dan heningmu, kenapa hatimu tak mati terkena pisauku yang ku tusukan berkali-kali? Terkadang aku merasa lebih baik saat menyakitimu, lebih santai melampiaskan amarahku dan merasa tenang saat memakimu. Heranku, kau tak pernah mengeluarkan airmata saat kulakukan itu, hanya senyum dan halus nadamu saat berkata "maaf". Inginku, melihat sepercik airmatamu yang tak pernah kau keluarkan, hei intan, apa kau tak pernah menangis selama hidupmu? “kau tau kekasihku, aku seorang yang sangat lemah, kau bilang aku tak pernah menangis selama hidupku? kau salah kekasihku, aku memang tak menangis saat pisaumu menancap ke sanubariku, tapi, jika kau ingin tau, aku wanita lemah yang selalu menangis lebih dari 5 kali dalam sehari,Tangisanku adalah tangisan seorang pengemis, iya, aku pengemis kekasihku selalu mengemis kepada Tuhan memohon disetiap selesai shalatku, meminta disetiap doaku, agar kau baik-baik saja, bahkan aku berani menyebut nama kita kepada Tuhan agar direstuiNYA, maafkan aku kekasihku, cinta kita akan bahagia jika Tuhan merestui, dan kau benar kekasihku jika aku adalah wanita sandiwara".

Avatar

RUANG GELAP CAHAYA INSPIRASI          Terkadang kesendirianku membuat suatu hal yang bodoh dimata orang, tetapi nyaman bagiku, aku tak butuh apa-apa darimu, aku tak butuh uangmu, aku tak butuh hartamu bahkan aku tak butuh kehadiranmu. Hei intanku. Sabarlah akanku, memang aku berbeda dengan lelaki yang kau kenal diluar sana, yang kau tau hanya heningku, dinginku dan gelapku, bahkan aku tidak seromantis lelaki yang kau lihat dibalik kaca minusmu, yang selalu datang dengan seanyam bunga, kado bahkan emas untuk intannya, dan itu yang tak pernah kau dapat dariku. Biarkan saja cinta kita sederhana intanku, bagiku, doamu memecahkan heningku, senyummu melelehkan dinginku, bahkan, namamu kutulis abadi disetiap lembaran kertas yang kau sinari dengan cahaya inspirasi. Bukankah ini lebih romantis dari segenggam emas intanku?

Avatar

SEPETAK PERSAHABATAN DI RUANG SEDERHANA

Didepan rumahku ada sebuah musholla dan sepetak ruang 3×4 dibelakangnya, diruang inilah seorang nenek yang lumpuh dan seekor kucing yang bernama gadis menetap, iya gadis begitulah si nenek memberi nama kucing tersebut, karena dia masih perawan dan belum pernah mempunyai anak. Kucing betina ini dirawat sejak kecil dan sekalian menjadi teman bagi sinenek yang lumpuh ini. Mereka sudah seperti sahabat karib, sigadis selalu menemani sinenek yang menghabiskan waktu dengan duduk dan berbaring. Memasuki usia satu tahun, perut sigadis mulai membesar yang disangka sinenek kucing berbulu belang ini hamil pertamanya. Perut gadis semakin hari semakin besar, bahkan sudah berbulan-bulan bahkan sudah hampir 2 tahun, sigadis tak kunjung melahirkan, sinenek pun khawatir dengan keadaan kucing kesayangannya itu. Bahkan kucing ini jadi perhatian banyak orang saat bermain didekat mushalla. Aku dan orang sekitarpun beranggapan jika itu adalah penyakit bukan kehamilan. Tapi sinenek tetap menyayangi gadis karena hanya itulah yang dia punya, yang bisa menghibur, menemani saat dia tidur. Pada akhirnya ajal memisahkan persahabatan mereka berdua, sinenek meninggal pada pagi hari entah apa sebabnya. Pada saat memandikan jenazah nenek tersebut gadis ikut melihat dengan beban perut yang sudah sangat berat, mungkin jika dia manusia akan ikut serta memandikan jenazah nenek tersebut, dan sampai pemakaman pun gadis ada disana. Sekarang gadis tinggal sebatang kara, dan tidak ada yang mau mengadopsinya, orang-orang takut mengadopsi gadis karena perutnya yang besar. Tetapi walaupun tidak ada yang mengadopsi kucing ini, orang-orang selalu memberi makan jika gadis bermain dihalaman rumahnya. Saat malam hari gadis selalu tidur disepetak ruang tersebut tetapi bukan didalam, melainkan diatas alas kaki depan pintu ruang tersebut. Sekarang usia gadis sekitar tiga tahunan dan beban yang terus bertambah diperutnya. Terus semangat gadis, dan semoga Tuhan memberi kesembuhan untuk penyakitmu.

Avatar
Kamu cantik. Beruntung ya lelaki yang kamu cintai bukan lelaki yang mencintai kamu.
You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.