Interpretasi Jejak

@gandarasakata / gandarasakata.tumblr.com

Saat sebongkah rasa tidak lagi ada, saat itu pula kata-kata tidak lagi terangkai indah.
Avatar

Kini kutahu, tak selamanya yang lalu bisa menghilang meski seiringnya waktu.

Avatar

Open Recruitment RELAWAN SEDEKAH Jum'at Berkah & Tunawisma Persyaratan: - Muslim/Muslimah - Domisili Malang - Memiliki jiwa sosial yang tinggi - Sehat jasmani & rohani - Tidak merokok/miras/narkoba - Memiliki waktu luang di hari Jum'at & Sabtu Benefit: - E-Sertifikat - Konsumsi - Relasi - Pengalaman Link Pendaftaran: https://bit.ly/TEMANSEDEKAH Deadline Pendaftaran: 29 Agustus 2022 Informasi & Konfirmasi: 0812 3484 7577 Basecamp: Jl. KH Malik Dalam No: 7 RT 02 RW 05 Kel. Buring Kec. Kedungkandang Kota Malang 65136 #volunteer #volunteerindonesia #volunteermalang #relawanmalang #relawan #oprec #oprecrelawan #relawanmalangraya #relawannasijumat #relawannasikotak #relawantameem #tameemcareindonesia #tameemcare #yatci #temankebaikan #temanbaik #sedekahjumat #sedekahtunawisma #nasijumatmalang #nasijumat #sedekahnasijumat #sedekahnasijumatberkah #relawansedekahjumat #relawansedekah #relawansedekahindonesia #relawansede (di Malang) https://www.instagram.com/p/ChRtPGKp2x0/?igshid=NGJjMDIxMWI=

Avatar

Allah selalu punya cara untuk memeluk hambanya. Melalui berbagai pesan, disampaikanNya beberapa kerinduan yang telah lama sirna. Namun, kami terlalu menikmati dunia sehingga lupa akan kewajiban sebagai hambaNya. DijadikanNya kenikmatan sebagai cambukan, agar kami tidak pernah meninggalkanNya. (at GunungJati, Desa BontoMacinna, Bulukumba) https://www.instagram.com/p/CeGnitHrdF9/?igshid=NGJjMDIxMWI=

Avatar

OPEN RECRUITMENT TEMAN VOLUNTEER VOL. 3 Persyaratan: - Muslim/Muslimah - Usia 17-30 tahun - Domisili Malang - Tidak terikat dengan lembaga - Memiliki jiwa sosial yang tinggi - Sehat jasmani dan rohani - Tidak merokok/miras/narkoba - Bersedia aktif minimal 10x Program Kegiatan Tameem Care: - Berbagi nasi Jum'at & Tunawisma - Mengajar - Wakaf Al-Qur'an - Dedikasi TEMAN Kebaikan - dll PENDAFTARAN: 16-31 Mei 2022 INTERVIEW: 1-7 Juni 2022 INFORMASI & PENDAFTARAN: 0812 3484 7577 Benefit: - E- Sertifikat - Relasi - Konsumsi - Pengalaman ALAMAT BASECAMP: Jl. KH Malik Dalam No: 7 RT 02 RW 05 Kel. Buring Kec. Kedungkandang Kota Malang 65136 #recruitment #filantropi #malangraya #temankebaikan #temanbaik #relawantameem #openrecruitment #oprec #oprecvolunteer #oprecmalang #idvolunteer #idnvolunteer #idvolunteers #volunteerid #volunteermalang #infovolunteer #relawan #relawanmalang #relawan #inforelawan #tameemcare #tameemcaremalang #tameemcareindonesia #yatci #malangraya (at Malang) https://www.instagram.com/p/CdmIhOdveUE/?igshid=NGJjMDIxMWI=

Avatar
Hallo...
Sudah dan masih rindu laman biru... 🤗
Avatar

OPEN RECRUITMENT

TEMAN VOLUNTEER

TAMEEM CARE INDONESIA

📌 Periode pendaftaran: 3 - 17 Desember 2021

📲 Informasi dan Konfirmasi: 081234847577

🔎 LINK PENDAFTARAN: https://bit.ly/TEMANVolunteer

Avatar

*Kajian Spesial Tarhib Ramadhan*

Ta'awun adalah perintah Ilahi dan juga sebagai suatu sistem yang indah bagi kehidupan umat Islam. Tolong-menolong dalam urusan kebajikan dan takwa merupakan kewajiban dan tanggungjawab bagi setiap insan dari berbagai generasi. Dengan demikian, bagaimana urgensi ta'awun bagi para generasi muda? Mari kita simak bersama dalam kajian:

*Ta'awun dan Urgensinya bagi Generasi Muda*

Bersama:

*Ustadz Fahrudin Mukhlis, M.IRKH*

(Dosen Universitas Muhammadiyah Malang)

🗓️ Rabu, 07 April 2021

⏰ 19.30-Selesai

💡 Live on Zoom Meeting

📩 Pendaftaran: 081332864200 (Shofiy)

📌Terbuka untuk umum dan free e-sertifikat

Segera daftarakan dirimu dan sebarkan informasi baik ini ✨

@tameemcare

Avatar

*BERBAGI TA'JIL RAMADHAN*

Kami mengajak saudara/saudari untuk turut berbagi.

Donasi dapat berupa:

*Makanan/Minuman*

_Drop Point_

📍Jl. Martorejo Gg. X no. 12 RT. 03 RW. 03 Dsn. Areng-areng Ds. Dadaprejo

Kota Batu-Junrejo

📍Jl. Raya Jetis No.21 A Mulyoagung, Dau

(Depan Abah Odil)

*Uang*

_Transfer melalui rekening_

BSI 7149 383 829

A/n Titah Fatchiyah Rahayu

🏷️ *5 ribu*/paket

_Informasi & Konfirmasi:_

0853 3507 6677

Avatar

Pada punggung yang selalu kutatap saat mas terlelap, ada beban yang harus dipikul setiap saat. Perihal nafkah dan tanggung jawab sebagai anak serta suami. Bukan menjadi keraguanku sebagai istri atas nafkah yang diberi, segalanya lebih dari kata cukup. Sebagai seorang anak, baru kudapati sosok lelaki yang mencintai almarhumah ibu setiap saat. Menyelesaikan amanah yang diberi almarhumah satu persatu tanpa ada paksaan atau kata mengelak.

Terima kasih ibu, menjadikan aku sosok yang selalu ada dalam do'a-do'amu. Tanpa itu mungkin aku tidak akan ada di sini.

Terima kasih bapak dan ibu, telah menyiapkan pendamping hidupku sedemikian rupa dengan kegigihannya, kesabarannya, ketakwaannya, keuletannya, berbaktinya kepada orang tua membuatku selalu ingin dan berusaha menjadi sosok sepertimu.

Maaf, belum bisa membuat mas selalu tersenyum bahagia di setiap saat. Terkadang aku merasa lemah serta rapuh jika harus menyaksikan mas meneteskan air mata yang tidak lain karena merindumu, ibu.

Avatar

Selalu Ada Momen untuk haha hihi...

Ini cerita bukan tentang tusuk sate atau sate tusuk.

Hmmm...

Tahun kedua Idul Adha di rumah bukan di pondok. Gak tau kenapa beda aja gitu rasanya. 😂

Sampai hari ini masih kerasa kepanitiaan Idul Adha di pondok, jadi sie jeroan dan sie konsumsi. Sie jeroan 2x kepanitiaan itu dulu waktu kelas 6 KMI & pengabdian tahun pertama. Eh... Bertahan di konsumsi dari pengabdian tahun kedua sampai tahun kelima.

Kebayang gak si setiap tahun harus merelakan 1 kaos buat bersihin jeroan dan masak-masak. Keduanya sangat-sangat berkesan. Apalagi pas tahu kalau di luar pondok sie jeroan itu pilah usus, babat, dsb. Betapa bahagianya dulu itu belah buletan isinya rumput. 🤭

Kalau soal masak memasak, jangan ditanya lagi. Ini yang paling ruwet pas hari H. Sapi baru disembelih, kita para koki ala-ala sudah nyicil berbagai menu untuk para wali santri, santri kelas 6, para asatidz dan asatidzah. Bisa hampir seminggu masak daging, jeroan, tulang, dsb. Apalagi angkatanku yang biasa masak ada 3 orang. Jadi selalu siap-siap gak ngajar tapi sebelum subuh sudah harus belanja ke pasar sambil menggigil kedinginan. 🥶

Jadi absurd gini ceritanya, tapi gak papalah.

🤗

Halo @sahabatmblr terima kasih sudah mengajakku menulis ini. 🙂

Avatar
reblogged
Avatar
jndmmsyhd

Mengagumi Lewat Tulisan

Dulu pernah ada yang bercerita soal menunggu cintanya dari bait-bait tulisan, tidak berani untuk menyapa secara langsung atau menghubungi lewat sarana canggih yang sudah bertebaran. Cintanya unik, dia tidak meminta untuk lebih, meskipun tidak ada jaminan takdir akan mempertemukan di akhir cerita.

Menunggu tulisan yang terbit dari halaman sosial media, terasa cukup baginya, sembari mendoakan kebaikan-kebaikan untuknya. Tidak sakit saat tidak terbalasnya rasa, dan tidak terbang saat tulisannya terasa seperti untuknya. Ada, cara mencintai yang unik dan terjaga, saya pun ikut tersenyum-senyum saat menyimak ceritanya. Indah.

Begitulah indahnya takdir Allah, pada akhirnya ia dipertemukan dengan sang penulis, mengaruhi lautan pernikahan yang dulu sempat ia bayangkan. Ada rasa kaget juga senang, tapi skenario Allah itu tidak akan tertebak, selalu menjadi rahasia, dan pada akhirnya kita semua akan memainkan doa-doa terbaik untuk masa depan.

Langkanya hari ini, saat banyak dari mereka yang bertemu lewat sosial media, mengagumi lalu mengungkapkannya, berbuah pada hubungan yang berkelanjutan tapi tanpa ada kepastian, tarik ulur sebuah hubungan layaknya layang-layang dan bayangan. Semua bisa memilih alur ceritanya sendiri, sebagaimana nanti kita akan dimintai pertanggung jawaban masing-masing dari cara hidup kita.

Memperbaiki jalan cerita itu dimulai dari memperbaiki hubungan dengan sang pencipta.

@jndmmsyhd

Avatar

Sudah lupa bagaimana caranya merangkai kata.

Rasa-rasanya ingin kembali ke masa masih menjadi mahasiswa.

😄

Avatar
reblogged

Tulisan : Menunjukkan Value

Value yang dipegang, mengendap dalam hati yang terdalam, hidup di alam bawah sadar akan terefleksikan melalui cara berpikir kita, tulisan/konten yang kita buat, proses pengambilan keputusan, sudut pandang yang kita utarakan, bahkan akan terefleksikan dengan karakter pertemanan yang kita miliki. Siapa teman-teman terdekat kita itu bisa jadi cerminan value yang kita miliki. Value yang telah berkembang menjadi kata sifat (karakter) dan kata kerja (tindakan/perilaku).
Dalam bermedia sosial pun demikian, kita bisa melihat value-value yang dipegang oleh seseorang hanya dengan mendalami konten yang dia tulis/bawakan. Kemudian, melihat siapa orang-orang yang berada dalam circlenya. Hal ini akan memudahkan kita untuk melakukan filter, siapa orang-orang yang bisa fit dengan kita dan tidak, siapa yang bisa kita follow dan unfollow.
Karena, kita punya kendali untuk menentukan asupan informasi yang ingin kita ambil. Dan, saya termasuk orang yang sangat mudah meng-unfollow orang di media sosial. Berusaha untuk menjadikan media sosial sebagai ruang tumbuh yang positif, bersinggungan dan bertemu dengan orang banyak itu pasti, tapi kita bisa memilih untuk hanya berbicara dengan siapa. Terutama di media sosial, yang wilayahnya sangat abu-abu.  Orang yang tidak kenal dekat bahkan kita tidak tahu itu siapa saja bisa dengan gampangnya bertanya hal-hal yang privasi. Benar-benar batas itu bias sekali kalau kita yang tidak tegas membangun batasan tersebut.
Dan kita juga akan beresonansi dengan orang-orang yang valuenya sama dengan kita, meski kita mungkin belum mengenggam erat value tersebut. Kita sedang dalam perjalanan menuju ke arah sana, belajar untuk menerapkan value yang ingin kita pegang.
Kembali lagi, untuk menciptakan lingkarang orang-orang yang sevalue, jangan malu untuk menunjukkan value yang kita miliki. Karena, selama ini mungkin kita merasa sendirian. Padahal tidak. Merasa lemah, padahal ada banyak sekali potensi penguatan di luar diri kita. Merasa susah menemukan circle yang bagus, padahal kita yang tak menampakkan diri sehingga circle itu tidak bisa menemukan keberadaan kita.

Kurniawan Gunadi | hari kedua lebaran

Avatar
reblogged
Avatar
irfanilmy

Sering Ingin Menulis Setelah Membaca Tulisan Orang Lain

Dorongan buat menulis cukup sering selepas saya membaca tulisan orang lain. Tema yang saya tulis tak ada kaitannya memang dengan apa yang sudah dibaca itu. Saya menuliskan hal lain yang terlintas di kepala atau sesuatu yang sudah saya pikirkan sejak lama dan makin menguat ketika kata pertama pada layar putih Microsoft Word mulai dituliskan.

Tulisan yang saya maksudkan juga seringnya bukan sesuatu hal yang besar, membutuhkan analisis saat menuliskannya, bahkan referensi serius. Saya hanya menulis apa yang saya pernah rekam di penglihatan lalu disimpan di ingatan dan mencoba memaknainya. 

Kadang-kadang juga apa yang tersimpan itu sudah terjadi di waktu-waktu lampau seperti masih belajar di sekolah dasar dan di masa-masa setelahnya. Aktivitas yang menyenangkan. Meski saya juga ingin menulis sesuatu yang bisa layak dipublikasi di jurnal-jurnal ilmiah dengan beragam teori dan analisis mendalam terhadap persoalan yang diangkat. Hanya saja, hingga kini pekerjaan menulis seperti itu sangat sulit untuk dilakukan.

Saya juga ingin menulis dengan gagasan yang jelas dan sikap yang tegas pula seperti tulisan-tulisan para pakar di berbagai majalah dan koran. Menulis seperti itu bukan hanya sekadar curhat, melainkan pengerahan atas hasil mencerna berbagai sumber, pengamatan yang jeli terhadap realita, kepekaan hati yang tak dibuat-buat serta intelektualitas yang setiap harinya terus diasah. Makanya, saya termasuk orang yang tak sepakat dengan jargon bahwa menulis itu gampang.

Untuk memotivasi orang-orang yang berkeinginan punya buku karya sendiri di kemudian hari, mungkin ini dapat dibenarkan, namun dalam standar saya sendiri, ya tulisan harus bagus di segala aspeknya. Baik gagasan, maupun cara penulisan. Jangan sekadar keterampilan menempatkan posisi kata ini dan kata itu sehingga cukup enak saat diucapkan. Sesuatu yang hingga detik ini masih saya upayakan terus.

Untuk mencapai kualitas tulisan sebagaimana yang terbayang-bayang di alam ide, saya bahkan justru harus diserang perasaan percaya diri yang kemudian menjelma putus asa. Misalnya dulu saya ingin menuliskan skripsi yang bisa saya banggakan—tentu bukan ke publik—, tapi nyatanya target itu tak pernah tercapai. 

Penyebabnya banyak: kemalasan yang bercokol, kemampuan yang ala kadarnya, serta terlalu banyaknya aktivitas yang dilakukan sehingga tidak fokus saat mengerjakan. Ini pun berlaku untuk bentuk tulisan lain seperti proposal Program Kreativitas Mahasiswa, Karya Tulis Ilmiah (Al-Qur’an), artikel, esai, cerpen, puisi, dan sebagainya.

Saya inginnya ideal begini dan begitu. Tapi, nyatanya itu hanya sebatas keinginan karena tak pernah benar-benar saya eksekusi. Atau saya melakukan tapi lagi-lagi tidak dituntaskan. Penyakit kronis yang harus dibasmi tanpa ampun.

Cikondang, 22 Mei 2020, 14.52 WIB

Sumber gambar:  Andrea Piacquadio from Pexels
Avatar
reblogged
Avatar
lacikata

Sebelum Genap.

Ujung dari langkah yang kita buat untuk mencari adalah penerimaan.” - Iidmhd

… karena akan selalu ada yang lebih baik tetapi yang menerima apa adanya kamu; tidak selalu ada.

Menilik postingan instastory Masgun kemarin seputar “Apa sih yang kamu ingin tanyakan kepada calon pada saat proses pranikah yang mungkin sungkan ditanyakan tetapi penting?“ dan seperti biasa respon dari ask me tersebut memberikan banyak sekali pencerahan.

Berikut beberapa hal-hal yang perlu ditanyakan menurut followers Masgun beserta tanggapannya:

  • Visi hidup dan rencana setelah menikah? (Make sure. Jangan sampai tidak ditanyakan)
  • Apa yang dilakukan jikalau marah? Pernah sampai mengekspresikan dengan kekerasan fisik? (Sifat temperamental, mudah marah, dsb perlu divalidasi di lingkungan dan pertemanan dia selama ini. Bagaimana dia jika ada masalah, dsb. Teman-teman terdekat di lingkarannya yang paling melihatnya. Potensi KDRT-nya besar jika kamu tidak bisa mengenali dan mencari data valid soal ini)
  • Bersediakah setelah menikah tinggal dekat dan atau bersama orang tua saya? (Ini cukup sensitif, tidak mudah bagi seorang menantu untuk beradaptasi tinggal serumah dengan mertua. Jika calonmu mengatakan bersedia, menjadi wajib bagimu untuk membantu dan membuatnya nyaman di rumah orang tuamu. Jika tidak bersedia, tidak perlu memaksa. Cari yang lain)
  • Orang tua berbeda ormas, bagaimana? (Termasuk berbeda soal lainnya, contoh: beda organisasi keislaman, beda budaya, beda cara pandang soal sesuatu. Ada keluarga-keluarga yang menganggap hal-hal seperti itu sebagai syarat mutlak. Ada juga keluarga yang terbuka terhadap perbedaan seperti itu. Jika tidak bisa diterima oleh keluargamu. Tidak perlu memaksakan. Menikah urusannya panjang, kalian tidak hanya hidup berdua)
  • Sex life. Banyak sekali kasus tiba-tiba suami didiagnosis HIV positif kemudian yang terkena imbas adalah keluarga. (Ini bisa jadi pertanyaan tabu tetapi penting. Ada yang menjadikannya hal penting, contoh: keperawanan atau keperjakaan, ada juga yang tidak. Jadi, jika sex life ini penting bagimu. Tanyakan. Lebih berat menanggung risikonya daripada beratnya bertanya)
  • Saya ingin bekerja walaupun sudah menikah. Bagaimana? Boleh? (Ini menjadi case di kalangan perempuan, ingin bekerja setelah menikah. Jika itu penting bagimu, tanyakan. Tidak sevisi. Cukup sampai di sini. Cari yang lain. Karena itu juga akan melihat soal mindset. Perkara nanti kamu ketika menikah akhirnya memilih menjadi ibu rumah tangga, itu juga keputusan sadarmu. Bukan karena disuruh dan terpaksa)
  • Uang yang kamu dapatkan dari mana saja? Uangnya mengalir ke mana saja? (Ini penting sekali, serupiah pun jangan sampai lolos. Karena ini untuk menjaga harta yang ada dalam keluarga itu benar-benar halal dan berkah. Sekaligus untuk menghitung zakatnya. Jika sudah sampai haul/nisabnya)
  • Jika saya ternyata tidak kunjung memberikan keturunan, apakah akan menikah lagi atau akan bersabar? (Ini juga pertanyaan sejenis, contoh: laki-laki atau perempuan tidak subur karena kondisi atau sakit tertentu sehingga tidak memungkinkan memiliki anak dalam pernikahan. Hal seperti ini, harusnya tidak hanya ditanyakan kepada pasangan tetapi bagaimana pendapat kedua orang tuanya. Karena bisa jadi ybs tidak mempermasalahkan tetapi tidak dengan orang tuanya)
  • Pernah HS (having sex) atau tidak? (Hal-hal seperti ini, mungkin ada yang terbuka dan ada yang tidak. Karena bisa jadi jika batal proses pra pernikahannya, kamu jadi tahu rahasianya. Jadi, sepakati sejak awal bahwa di proses pranikah akan terbuka. Karena bagimu ini penting, jika dia tidak bersedia. Ya sudah lebih baik berhenti sebelum lebih jauh sampai kamu mengetahui rahasianya, kecuali dia memang bersedia secara pribadi ingin mengatakannya di awal bahkan sebelum proses lebih dalam. Karena dia memiliki pandangan bahwa itu adalah pintu masuknya. Kita belajar bahwa aib yang Allah tutupi jangan sampai dibuka kembali jika ybs sudah bertobat. Jika kamu merasa perkara HS ini penting, make sure bahwa dia memiliki pandangan yang sama bahwa hal tersebut penting untuk diketahui sebelum menikah. Nanti berlanjut ke persoalan kesehatan reproduksi)
  • Gaji Pasangan. Ingin sekali menanyakan tetapi bingung memulainya. (Tinggal tanya, gajimu berapa dan bagaimana mengalokasikannya selama ini? Lalu rencana ke depan dengan pendapatan tersebut setelah berumah tangga. Jangan pertaruhkan hal-hal yang besar untuk perkara-perkara ketakutan-ketakutan yang kecil. Pernikahan itu hal yang sangat besar, bertanya dalam proses itu hal yang masih sangat kecil risikonya dibanding dengan menjalani pernikahan itu sendiri)
  • Apakah keluargamu memiliki utang? Apa saja janji-janjimu terhadap orang tuamu? (Insightfull, apa saja janji-janjimu kepada orang tua? Jawabannya akan sangat penting buat jadi pertanyaan ke diri sendiri, apakah saya bersedia membantu mewujudkan janji-janji tersebut atau tidak?)
  • Jika saya memiliki prinsip menghindari utang riba tetapi kamu justru kerja di bagian pencari nasabah, lalu bagaimana? (Ini prinsip-prinsip bermuamalah. Ini juga bisa direfleksikan ke hal-hal serupa yang berkaitan dengan prinsip-prinsip dalam menjalankan agama. Jika bagimu penting dan tidak ada toleransi. Seharusnya tidak ada ruang untuknya. Jika masih ada ruang, berarti itu dorongan hawa nafsu)
  • Kesehatan. Minta tes kesehatan sebelum nikah terutama tes HIV. (Medcheck. Jika kamu meminta dia medcheck, kamu juga harus. Jika ini penting bagimu, lakukanlah. Hal ini lebih banyak manfaatnya untuk kehidupan pernikahan ke depan. Jika kemudian hasilnya diketahui ada penyakit bawaan di diri calon. Kamu harus siap untuk mengambil keputusan. Jangan menikah karena kasihan, sungkan dan takut omongan orang)
  • Utang atau tanggungan keluarga saya masih ada. Kamu siap menerima atau tidak? (Saya menekankan kepada teman-teman jika tahu kondisi keluarga soal utang, dsb lebih baik dikomunikasikan. Sebab, utang itu diwariskan. Ekstremnya, jika orang tua tiba-tiba meninggal dan masih ada utang maka anak-anaknya lah yang harus melunasi utangnya. Apalagi jika kondisimu saat ini masih bekerja dan berjuang melunasi utang orang tua)
  • Pola asuh anak. Apakah nanti akan terlibat dalam pengasuhan atau fokus bekerja? Seperti apa pola asuhnya? (Pandangan soal pola pengasuhan ini juga penting. Jangan sampai ‘kecele’. Cek tidak hanya ke dia tetapi juga keluarganya. Jangan sampai kamu pro-vaks dan baru tahu setelah menikah jika pasanganmu itu anti-vaks. Bisa perang dingin di dalam keluarga. Dan pola-pola pengasuhan lainnya)
  • Nanti kerjanya bagaimana? Apa masih berbeda kota juga? Karena saya juga berat melepas karir saya sekarang. (Jika pada masa perkenalan sudah tahu career path-nya berbeda dan teguh terhadap keinginan masing-masing. Memang lebih baik tidak usah dilanjutkan. Karena itu adalah misi, caramu menjalankan visi besar yang mungkin kamu sendiri tidak bisa menjelaskannya dengan baik. Apalagi jika pekerjaan tersebut memiliki urgensi besar untuk tetap kamu miliki seperti karena kamu harus membantu keluarga, dsb)
  • Siap dengan Mama saya yang selalu mengukur segalanya dari uang? (Kita mungkin bisa menerimanya, tetapi tidak bisa menerima orang tuanya atau juga sebaliknya. Dia bisa menerima kita dan orang tua kita tetapi kita sendiri tidak yakin apakah nanti hubungan antar keluarga (orang tua x orang tua) bisa baik. Jika ini penting untuk ditanyakan, tanyakan. Jika ini penting untuk dikatakan, katakan. Karena bisa jadi rumah tangga itu oleng bukan karena kitanya tidak siap menikah dsb tetapi karena intervensi orang-orang terdekat kita sendiri)
  • Izin poligami karena kerja di luar kota. Saya jawab silakan tetapi bukan dengan saya. (Saya tidak kontra dengan poligami, karena itu ada dalam agama yang saya imani. Yang jelas S&K-nya berlaku. Jika kamu merasa tidak bisa memenuhi S&K-nya tersebut, tidak usah diambil)
  • Kenapa kamu mudah sekali berutang (uang) demi mendapatkan sesuatu yang kamu inginkan? (Watak atau kebiasaan bisa ditanyakan. Apalagi jika hal tersebut adalah sesuatu yang tidak se-value dengan diri sendiri. Jika masih tetap tidak menemukan jalan tengah, berbeda pandangan yang artinya sama juga dengan berbeda value. Pernikahanmu jauh lebih berharga daripada orang tersebut)
  • Jika saya ada masalah dengan Ibunya bagaimana cara dia mendamaikan kami? (Insightfull, bagaimana cara calon mengatasi masalah-masalah yang akan timbul antara kita dengan orang tuanya?)

Pernikahan itu hal yang sangat besar, bertanya dalam proses itu hal yang masih sangat kecil risikonya dibanding dengan menjalani pernikahan itu sendiri.

… karena lebih baik gagal dalam proses ketimbang gagal setelah menjalani pernikahan.

“Membangun visi dan misi keluarga itu berangkat dari memilih pasangan hidup.” - Istri Masgun

Lebih utama jadilah sebaik-baiknya dirimu; sebelum mencari atau ditemukan.

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)

Libatkan Allah Subhanahu Wata’ala selalu di dalam prosesnya. Lalu niatkan menikah karena ibadah.

“Jika dulu niatnya menikah karena terlanjur suka, suruhan orang tua, faktor umur, ekonomi, keadaan dan situasi, semua ini harus diubah niatnya. Diubah niatnya memang karena ibadah. Ingin mengerjakan karena perintah Allah Subhanahu Wata’ala dan Rasul-Nya. Dan betul-betul jika diniatkan ibadah, semua kejenuhan, perasaan-perasaan yang terbebani karena adanya karakter pasangan, beban-beban kewajiban seperti nafkah bagi laki-laki, melayani ekstra dari perempuan ke suaminya, ini akan jadi ringan.” - Ust. Khalid Basalamah.

Sehingga pernikahanmu senantiasa dilimpahkan keberkahan dan menjadi keluarga sehidup sesurga Aamiin.

Avatar
hudasyahdan

Pas baca komennya jadi lucu. Perasaan dulu pas awal mula isu ini diangkat ga gitu maksudnya, dan setahuku juga dijelasin kalau yang ditanyain itu hal-hal yang emang dianggap prinsipil. Btw tanya kan juga awal dari diskusi haha

Kenapa tiba-tiba missleading jadi nikah repot, kenapa tiba-tiba muncul angapan itu harus ditanyakan semua haha.

Karena masing-masing orang itu punya prinsip yang utama, dimana mungkin itu adalah value utama hidup. Kenapa tiba-tiba malah jadi ngebandingin a,b,c,d. Banyak kata jika disana, kalau mau nanya dan diskusi monggo, tapi kalau modal maju karena suka satu hal dan menerima konsekuensi yang lain ya monggo.

haha ngobrol deep kadang susahnya jadi gabisa dibawa santai emang 😄

Source: lacikata
You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.