Avatar

Riany Azzahra

@gadisturatea / gadisturatea.tumblr.com

Temukan aku di Instagram @gadisturatea & @rianyazzahraa Order bukuku bisa klik https://tribelio.page/bukurianyazzahra atau WA MinBu 0882-8771-1155
Avatar

Setelah Menikah, Penilaian Cantik Bukan Lagi di Matamu, Tetapi di Mata Suamimu

Setelah Menikah, Penilaian Cantik Bukan Lagi di Matamu, Tetapi di Mata Suamimu

Setelah menikah, penilaian cantik itu bukan lagi di mata kita. Tetapi di mata suami kita. Kalau dia meminta kita memakai baju berwarna terang, tugas kita nurut aja meskipun kita sama sekali tidak menyukai warna baju tersebut.
Setelah menjadi istri, semuanya berubah.
Kita yang dulu seenaknya mau mandi jam berapa saja, setelah menikah tidak ada lagi kata, “terserah aku. Suka² aku.” Tidak. Kita…
Order buku klik Link di bawah ini ❤️
Avatar

Untuk siapa pun yang akan menikah,

pesanku, belajarlah ilmu agama. Belajarlah tentang aqidah yang benar. Belajarlah tentang ilmu mengenal Allah (ilmu tauhid). Dan pilihlah laki-laki yang juga sudah belajar tentang hal-hal di atas.

Karena anak-anakmu berhak lahir dari seorang Ibu yang shalihah dan paham agama. Juga berhak memiliki Ayah yang shalih, yang paham agama, dan bertakwa kepada Allah.

Bukan salahmu jika kau terlahir dari keluarga yang tak paham agama. Tapi salahmu adalah ketika kau pilihkan Ayah untuk anak-anakmu, laki-laki yang buruk akhlak dan agamanya.

{dalam buku “Pilihlah Ia Yang Layak Kau Taati Seumur Hidup}

Order bukunya di sini ya 👇

Avatar
Sebelum menjadi ibu yang baik, kita perlu belajar bagaimana menjadi pasangan yang baik. Dan sebelum menjadi pasangan yang baik, kita perlu belajar bagaimana menjadi pribadi yang baik.
Makanya sungguh lucu ketika ada seseorang yang ingin menjadi ibu yang baik, namun tidak mau belajar bagaimana menjadi istri yang baik. Padahal salah satu fondasi untuk bisa menjadi ibu yang terbaik adalah, menjadi istri yang baik terlebih dahulu.
Fondasinya harus sesuai di awal agar kokoh bangunannya menjulang ke atas. Tidaklah mungkin seseorang menjadi ibu yang baik bagi anak- anaknya, bila ia tidak pernah menjadi istri yang shalihah bagi suaminya.
Ketahuilah wahai saudariku, jika kau tidak bisa menjadi istri yang baik, maka kau juga akan sulit menjadi ibu yang baik. Sebab, jika suamimu saja tak bisa kau perlakukan dengan semestinya, maka bagaimana mungkin kau berharap bisa menjadi ibu yang baik di Mata Allah?!

—Riany Azzahra @gadisturatea

Avatar
Udah lama banget ga mampir di sini saking banyaknya sosmed yang aktif. Huhu. Tapi saat ini aku cuma fokus di ige sih. Temui aku di sana ya kalau lama aku ga post di sini. @rianyazzahraa dan @gadisturatea :)
Avatar

Kak mau tanya harga buku boleh?

Avatar

Kalau mau lihat katalog buku-buku aku langsung aja klik link di bawah ini ya

Tapi sayang banget, udah banyak yang sold out bukunya. Beberapa judul buku sudah kosong.

Bisa hubungi MinBu (admin buku) via WA ya jika ingin menanyakan kapan restok lagi. WA 0882-8771-1155

Semoga berjodoh dengan salah satu buku aku 🤎

Avatar
Kalau jodoh, kamu ga akan sesusah payah itu untuk memperjuangkannya. Percayalah!
Avatar
Kamu mungkin pernah merasa futur, lelah, dan malas untuk melakukan ketaatan. Malas beribadah. Bahkan ketika adzan berkumandang, kamu masih bermalas-malasan untuk bangkit dan bergegas.
Ya. Kamu tidak sendirian.
Kita semua pernah berada di fase itu. Fase-fase ketika semangat ibadah kita mulai kendor. Atau ketika iman kita mulai melemah. Bukan cuma kita yang merasa demikian. Para Sahabat di zaman Rasulullah juga. Beliau berkata, “jika bersama Rasulullah, imanku benar-benar berada di kualitas yang terbaik. Namun jika kembali ke rumah, bertemu istri dan anak-anak, kembali berdagang, imanku melemah tidak sama seperti ketika bersama Rasulullah.” Begitulah kira-kira curhatan seorang sahabat. Bahkan menganggap dirinya sebagai orang yang munafik.
Namun Rasulullah menjawab, bahwa begitulah hati manusia. Mudah berbolak balik. Karena fitrahnya, iman memang naik turun. Ia bisa naik dengan ketaatan. Dan bisa turun sebab kemaksiatan. Jika ingin iman kita selalu stabil, paksakanlah untuk melakukan ketaatan demi ketaatan.
Satu hal yang ingin aku ingatkan. Bahwa bagaimana pun kondisi imanmu saat ini, jangan pernah berhenti melisankan istighfar. Jangan pernah berhenti memohon ampunan. Sebab untuk itulah kita diciptakan. Allah tahu manusia tempatnya salah dan khilaf. Untuk itu Allah berikan solusinya dengan beristighfar dan bertaubat. 🤎
Avatar
Bergantung kepada Allah adalah kunci dari segala permasalahan dalam hidup. Seseorang yang senantiasa menggantungkan hidupnya hanya kepada Allah, ia PASTI akan tenang dan bahagia menjalani kehidupannya. Tidak peduli seburuk apa pun ujian yang menimpa. Selama ia yakin masih bisa mengandalkan Allah, ia akan selalu percaya bahwa, SEMUA PASTI AKAN BAIK-BAIK SAJA.
Avatar
Kau akan merasakan betapa pernikahan itu sangat-sangat indah, ketika kau menemukan orang yang benar-benar tepat.
Namun sebaliknya. Kau akan merasakan betapa pernikahan itu hal yang sangat menyakitkan, ketika kau menemukan orang yang salah.
Maka pelajarannya, hati-hatilah dalam memilih. Andalkanlah Allah dalam setiap keputusan yang akan diambil. Terlebih lagi perihal memilih suami. Ketahuilah, ini bukan main-main. Pernikahan itu seumur hidup. Bukan seumur jagung.
Avatar
Tidak semua orang sefrekuensi dan sepemahaman dengan kita. Maka sangat wajar jika ada yang tidak setuju atau bahkan tidak suka dengan kita.
So, pahamilah hal ini. Dan tanamkan dalam hati, bahwa tidak disukai manusia itu hal yang biasa. Sangat wajar. Sebab masing-masing dari kita memiliki prinsip yang berbeda.
Pesanku, untuk hidup di tengah manusia yang beragam ini, kita perlu belajar untuk tidak disukai. Bukan untuk apa-apa. Hanya saja demi menjaga dan menyelamatkan hati kita dari rasa sakit yang terlalu dalam.

— Riany Azzahra @gadisturatea

Avatar
Pelajarannya, segala sesuatu yang diraih dengan maksiat, ujungnya pasti berantakan. Karena dosa pasti akan berbalas. Kalau engga di dunia, pasti di akhirat. Jadi ga usah heran.
Avatar

“Kenapa ya aku ga bisa kayak dia… “ ucapmu membatin setiap kali kau melihat pencapaian seseorang.

Ada rasa sedih, kecewa, minder, beradu dalam hati dan pikiranmu. Membuatmu merasa semakin inferior. Semakin rendah dan jauh di bawah.

Padahal tanpa sadar, bisa jadi Allah juga telah menganugerahkan banyak hal kepadamu. Keahlian dan skill-skill mu yang mungkin tidak dimiliki oleh orang itu. Atau kamu memiliki pencapaian-pencapaian yang lain—yang mungkin tidak ia dapatkan.

Pahamilah, bahwa kita terlahir di dunia dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan kita tumbuh dengan beragam goals masing-masing. Maka, harusnya tidak perlu sibuk melihat kanan kiri. Melihat pencapaian-pencapaian orang lain. Sebab bisa jadi kelebihan kita bukan di sana dan mungkin goals kita juga berbeda.

So, fokus pada diri sendiri. Buang semua pikiran-pikiran yang mengganggu di kepala. Dan mulailah untuk melihat ke dalam dan bertanya, “Apa yang ingin aku capai, dan apa yang bisa aku lakukan untuk bisa mencapai itu?”

Avatar
Dunia ini bukan tempat untuk bersenang-senang. Melainkan tempat untuk berpayah-payah dalam amal sholeh dan ketaatan.
Avatar
Perasaan memang bisa hilang seiring dengan berjalannya pernikahan. Untuk itulah, cinta tidak bisa jadi jaminan. Hanya iman dan rasa takut kepada Allah lah yang bisa menguatkan ikatan itu kembali. Dan di saat itulah kita akan sadar, betapa pentingnya memilih pasangan yang shalih.
Avatar
Jika kau shalihah dan bertaqwa kepada Allah, sungguh kedudukanmu akan lebih mulia dari Bidadari-Bidadari Syurga. 🤎

Sponsored

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.