Avatar

Beside

@miadwis / miadwis.tumblr.com

Aku mungkin ada disampingmu saat ini, entah hingga kapan, hingga waktu yang belum bisa menentukan dirinya sendiri.
Avatar

Kan sudah aku kira, aku tidak bisa merasakan sedih kehilangan lagi. Ekspresi bingung untuk mengeluarkan perasaan apa seharusnya.

Avatar

Putih, maafin ibuk ya nak

Avatar
reblogged
“Memikirkanmu adalah salah satu penyumbang rasa bahagia di pagi hariku.”

— Namun menjadi kesedihan yang mendalam, setelah sadar kau tak lagi bersamaku.

Avatar

Aku bertahan hanya karena buah hati kita, sambil membawa rasa bersalah dan kehilangan yang melukaiku dengan perlahan dan selalu ada, mungkin ini hukuman untukku

Avatar

Kalau aku mati juga, rasa bersalah ini juga bakal ikut mati kan?

Avatar

Iya gangguan kecemasan nya kumat lagi, aku takut kalau tidur aku mati. Minum obat udah! Konseling udah! Ibadah udah!

Rasa takut ini jadi psikomatik? Iya! Mulai dari muntah dan lain-lain. Terus mesti gimana? Gak tau, cuma bisa bertahan sejauh ini, keep kontak sama profesional.

Menuju 1 tahun pasti akan begini, belum selesai, ayo Mia selesaikan, nanti kalau udah selesai baca semua tulisan ini, dan kamu akan bangga sama diri sendiri

Avatar

Aku iri? Iya iri banget. Liat orang bisa cerita sama suaminya tentang betapa capeknya hari ini.

Aku iri? Iya iri banget. Liat orang bisa ngasuh anak berdua sama suami.

Aku iri? Iya iri banget. Aku sekangen itu tapi gak bisa apapun.

Aku iri sampai rasanya benci sama diri sendiri.

Iri tanda tak mampu? Iya aku emang gak mampu, karena aku bener bener kangen kamu yang di surga.

I miss you Haryanto, boye, sogi, yayang.

Aku bener bener kangen kamu suami.

Avatar

Hari 1

Dear Sayang, ini hari pertama aku menuliskan surat padamu, katanya ini akan membantu aku untuk lebih cepat pulih. Sebentar lagi tepat satu tahun aku tanpamu, rasanya gimana? Wah rasanya gak bisa aku deskripsikan yang. Rasanya aku masih benar-benar ingat bagaimana hangatnya pelukanmu, bagaimana tawamu, ah semuanya terasa masih benar-benar lekat dalam ingatanku dan seluruh tubuhku. Kehilangan kamu membuatku sadar, betapa aku begitu bergantung padamu, rasanya aku kehilangan setengah nyawaku yang. Anak kita sudah hampir 8 bulan yang, wajahnya sangat mirip denganmu, rasanya kalau kamu ada di sini, kamu akan membanggakan hal itu. Cara dia tersenyum, cara dia memelukku, cara dia menatapku, rasanya membuat aku semakin kangen kamu. Aku gak peduli yang, bagaimana mereka bilang bahwa aku harus kuat, aku pasti bisa melewati ini, dan lainnya. Nyatanya aku tetap hancur kehilanganmu, nyatanya aku tetap lemah ketika kamu tidak lagi menemani langkahku. Semua itu kenyataan yang gak bisa aku sembunyikan bagaimana pun caraku berpura-pura. Yang, jangan sedih ya di sana, aku gak pernah menyesal menikah denganmu, aku gak pernah menyesal menemani langkahmu sampai akhir, aku gak pernah menyesal untuk segala pertengkaran, kesedihan, kebahagian dan kenangan yang kita bagi. Aku bahagia mengenalmu, aku bahagia menikahimu, aku bahagia memilikimu.

Aku .. (aku lanjutin lagi nanti ya yang, karena sulit menuliskan ini sambil mengingatmu)

Avatar
reblogged
Avatar
mbeeer
“Lantas, apa yang harus dirayakan dari kebahagiaan yang tanpa kau di dalamnya?”

— (via mbeeer)

Avatar

Aku pernah membayangkan kelak di Surga aku bisa bercerita padamu bagaimana aku setelah ditinggal olehmu, tapi aku ragu bisakah seseorang penuh dosa seperti aku bisa berjumpa kembali denganmu di sana.

Avatar

Pada satu titik seringkali aku ingin berhenti, karena tiba-tiba rasa sesak ini memenuhi seluruh bagian tubuh dan otak. Ternyata tak benar-benar telah sembuh, aku masih hancur sama seperti tahun lalu. Lalu seseorang yang hancur seperti aku, apakah bisa membangun dengan kokoh masa depan makhluk mungil?

Avatar

Memakai pakaianmu, tertawa menceritakan tingkahmu, berbagi pelajaran hidup dari kisah kita, mengajarkan anak kita untuk menyebut bapak. Itu adalah bagian kecil untuk aku tetap menjaga kamu tetap "hidup" di sekitarku.

Avatar

Sebenarnya semua tak pernah terasa benar-benar baik, tak mudah untuk membuka mata dengan segudang kerinduan yang terlalu sulit diurai. Tetapi demi membuat anak kita terus tersenyum dan tumbuh, aku masih harus berjuang, masih harus bernafas, dan masih harus menahan kerinduan bertemu denganmu

Avatar

Tuhan, aku rindu dia. Sangat rindu, begitu besar hingga menyiksa rasanya. Aku rindu segalanya, titip salam dariku untuknya di Surga. Maaf aku belum bisa memaafkan diri aku sendiri sampai detik ini. Maaf belum benar-benar kuat untuk bertahan. Maaf masih diam-diam pergi dari kamar di setiap malam hanya untuk menangisinya. Maaf.

Avatar

Hari ini aku benar-benar merasa lelah, nampaknya aku tak benar-benar bisa menggantikan peranmu di keluarga kecil kita. Menyembunyikan air mata didepan anak kita saja aku kesulitan.

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.