Avatar

Musafir Dunia Bercerita

@katamusafir

(Qs. Maryam : 4)
Avatar
Bapak dan Hari Arafah

"bapak, inginnya gak banyak. kalau bapak ada rizqi lebih bapak ingin ke baitullah"

momentum hari arafah adalah hari dimana hati seorang mukmin bergetar hebat. bagaimana tidak saat ini adalah momen seorang muslim bisa melaksanakan ibadah haji di tanah suci.

tiap melihat mekkah dan juga memandangnya raut wajah bapak mulai terlihat bergetar dan haru, belum lagi terkadang melihat bapak semangat di kala subuh menjelang merapalkan bait-bait do'a saat thawaf di sana... ah bapak :")

"tidak ada hati seorang anak yg tidak bergetar saat mendengarnya"

memori itu masih terus terbayang hingga kini..

"Bapak ingin pergi.. doain bapak ya nduk"

bersambung...

Avatar
reblogged
Segala kesedihanmu cukuplah bawa ia ke dalam doamu. Dalam lamanya sujudmu. Sebab tiada kenikmatan yang tertinggi kala kau begitu sedih dan kecewa namun kau memilih diam dan mengadukan itu semua kepada Allaah. Sebab Allaah yang menjadi saksi betapa remuk dan parahnya hatimu kala itu. Dan cukuplah Allaah sebagai saksi sebab lelah dan hancurnya perasaanmu saat itu.
Jadi, jika saat ini kau begitu hancur dan kehilangan arah. Cukuplah bawa ia dalam doa-doamu, dalam sujud panjangmu. Sebab tiada ketenangan selain kau mengangkat tanganmu dan meminta kepadaNya.
Avatar

inti dari setiap inci kehidupan adalah bermuara dan kembali kepada Allah.

Terutama masalah muamalah dengan manusia, kita tidak serta merta bisa membuat semua orang ridho atas kita iya kan? yang bisa kita lakukan hanya berharap semoga Allah Ta'ala Ridho atas apa niat kita sebagai seorang hamba.

teringat nasehat ustadzuna nuzul dzikri hafidzahullah, semoga Allah memberkahi beliau dan keluarga "Jika kita melakukan sesuatu karena mengharap wajah Allah Ta'ala, niscaya tak akan ada lagi kesedihan karena manusia"

Yaa rabb sungguh hal ini masih menjadi PR besar untuk kami, yaitu benar-benar bisa melakukan sesuatu hanya dan untukMU semata. hati kami ini lemah, terkadang kami-pun masih berharap pada manusia.

Sungguh Yaa Rabb, Engkaulah yg seharusnya menjadi tempat kami bahagia dan kembali disetiap fase kehidupan kami.

Merenung kembali akan sebuah fase..

Avatar
reblogged

Merawat Ingatan.

Setiap kali aku merawat ingatanku. Aku selalu saja sampai pada bagian terkosong diriku. Orang-orang melihatku bahagia tanpa memiliki sebuah luka. Padahal, tidak pernah menceritakan luka bukan berarti tidak pernah terluka bukan?

Aku, selalu menahan diriku untuk tidak menceritakan segala riuh isi kepala. Dan menahan diriku untuk menceritakan sebuah luka sekalipun lebur dan hancur yang ada. Bukan tidak ingin ditolong. Entah mengapa aku merasa ketulusan itu tidak pernah sampai ke hatiku. Entah aku membatasi diriku, atau memang tidak ada yang benar-benar peduli atas perasaan yang sedang ku alami.

Setiap kali aku merawat ingatanku, selalu saja ku temukan banyak kisah yang itu ternyata bukanlah diriku. Aku seringkali mendengarkan keluhan, dan rasa sakit orang-orang di sekitarku. Mereka selalu bercerita bahwa diri merekalah yang paling menderita di muka bumi ini tanpa sedikitpun memikirkan bagaimana perasaanku. Apakah aku baik-baik saja kala mendengarkan keluhan itu, apakah aku sedang tidak baik-baik saja kala menerima problem mereka itu. Aku, selalu saja mengabaikan diriku agar untuk mendengarkan mereka sekalipun aku seringkali mengabaikan diriku sendiri.

Ini sangat melelahkan. Sungguh. Beberapa hari ini, aku mencoba merawat ingatanku dengan mencoba berbicara kepada diriku sendiri. Seringkali aku seperti orang gila yang kala sendiri bertanya seolah-olah aku sedang berbicara kepada orang lain. Padahal lawan bicaraku adalah diriku sendiri dalam versi yang berbeda. Kala demikian, seringnya aku menangis kepada Allaah. Aku seringkali mengatakan lelah kepadaNya. Mengapa dunia yang ku tempati ini penuh sekali dengan ujian dan tangisan yang seringkali buatku takut dan merasa kelelahan.

Kala bercerita dengan riuh isi kepala sendiri kepadaNya. Perasaanku selalu saja dibuat tenang, memang tak menemukan solusi saat itu juga. Namun aku merasakan tenang, aku merasa suatu saat nanti solusi yang ditawarkan dari lawan bicaraku yang berarti itu aku akan menjadi kenyataan yang baik nantinya.

Apakah kau yang membaca mahami tulisan ini? Jangan terlalu serius untuk memahaminya. Sebab aku hanya menulis. Menuliskan apa-apa yang memang harus dilarikan untuk menjadi sebuah ingatan nantinya. Jadi, kala ada yang bilang bagaimana aku melalui hari-hariku yang terlihat menyenangkan tanpa sebuah luka? Maka cara terbaik adalah dengan banyaklah ngobrol dengan dirimu sendiri. Lalu mintalah solusi kepada Allaah perihal apa yang musti kamu lakukan.

Terlihat tanpa memiliki masalah, terlihat selalu bahagia, terlihat tanpa luka sesungguhnya itu selalu ku adukan kepada Allaah. Bagaimana mungkin manusia bisa menilai bahwa ada manusia yang tetap selalu happy tanpa terluka dan terlihat sedih setiap harinya. Karna sejatinya sejak dulu manusia berteman dengan sebuah luka.

Pagi ini seharusnya ku sarapankan ingatanku dengan sebuah doa-doa kebaikan kepadaNya. Nyatanya, ku beri ia tangisan yang membuatku tak semangat untuk melalui hari-hari setelahnya. Lalu aku bertanya kepada Allaah, "Allaah, tolong. Jangan uji aku dengan masalah ini, sebab aku terlalu lelah."

Pada akhirnya aku memahami, bahwasanya ujian yang datang adalah cara untuk menguji kecintaan seorang hamba kepada Tuhannya. Lalu bagian mana yang tidak kau pahami wahai diriku? Bukankah malam akan berlalu dan berganti pagi yang seringkali memberimu sebuah harap? Jadi, cukuplah merasa menjadi orang paling menderita di muka bumi ini. Sebab bukan hanya kamu yang merasakan sakit dan terluka di dunia ini.

Dan aku mencukupkan diriku untuk tidak lagi terlalu dalam terluka. Aku mencukupkan diriku untuk tidak lagi merasa menjadi korban yang paling sengsara. Aku mencukupkan diriku untuk tidak lagi menjadi manusia yang tidak tahu diri. Sebab Allaah tidak suka. Dan sebab agar aku dicintai olehNya. Sekalipun untuk mencapai titik itu tidak cukup sebagai pengikraran di lisan saja.

Segala puji bagiMu ya Allaah, beberapa hari ini perasaanku lebih ringan sekalipun aku selalu saja merasa berjalan sendiri di dunia ini.

Merawat Ingatan di bulan Ramadhan..

Avatar
katamusafir

:")

Avatar
reblogged
Mempersiapkan Diri.

Sebentar lagi lebaran, beberapa hal dari kita ada yang enggan untuk mudik bukan karena tak ingin memperpanjang tali silaturahim. Melainkan enggan sebab ada perasaan khawatir kalau-kalau pulang ke kampung halaman bertemu sanak kerabat akan ada banyak pertanyaan yang mungkin diri kita sendiri juga bertanya perihal kapan.

Bagi beberapa orang bahkan sudah masuk ditahap takut dan sudah mulai parno perihal jawaban apa yang seharusnya musti mereka siapkan untuk menjawab pertanyaan yang mungkin bagi mereka yang bertanya hanya untuk sekadar basa basi semata. Sekali lagi terkadang tidak semua kepedulian itu baik bila sudah masuk ranah bertanya privasi terlalu dalam.

Kapan menikah? Kapan punya momongan? Kapan nambah momongan lagi? Kapan lanjut s2nya? Kapan lulus sekolahnya? Kapan kerjanya? Kapan mulai bisnisnya? Dan sederet pertanyaan kapan, dimana dan mengapa lainnya. Ditambah lagi dengan membandingkan pencapaian orang lain yang selangkah atau bahkan berlangkah-langkah lebih dulu dibandingkan diri kita pada hari ini.

Tenang ya, kalian nggak sendirian. Setiap fase, saya selalu melalui pertanyaan kapan lulus sekolahnya, lalu melalui fase kapan menikah, lalu kapan lanjut sekolah lagi, kenapa kok resign dan terakhir kapan punya momongan. Inget adek kelas kamu aja udah punya dua anaknya. Jangan nunda-nunda punya anak, inget umur yang nggak lagi muda. Kamu kecapean kerja, makanya belum punya anak. Ketika udah resign, pertanyaannya ganti jadi. Kamu kurang aktivitas/kurang bergerak kali yang kebanyakan marger. Dan segala pertanyaan yang terkadang out of the box ~

Sekali lagi, tenang ya. Kamu tidak sendirian. Dibelahan bumi manapun ada yang seperti kita saat ini. Yang Allaah uji dengan kondisi kita seperti kita saat namun ujiannya jauuuh lebih berat. Tenang ya, kita tidak sendirian.

Kita pada hari ini mungkin sedang berupaya semaksimal mungkin untuk menata hati. Tiada pernah lepas berdoa selama Ramadhan ini. Dimana segala doa yang dilangitkan tak akan pernah kembali dengan keadaan sia-sia. Artinya segala doa kebaikan pasti akan dikabulkan Allaah. Hanya saja ini semua butuh waktu. Kitapun pada hari ini selalu meminta kepada Allaah untuk dikuatkan hatinya, dan diberi ketenangan selalu.

Kita tidak bisa menghindari banyak pertanyaan orang lain yang diajukan kepada kita. Namun yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan respon diri atas perlakuan orang lain terhadap diri kita.

Doa kita sebelum mudik di penghujung Ramadhan ini, "Semoga Allaah menguatkan dan memberikan kesabaran yang lebih untuk kita. Dan semoga Allaah mengabulkan apa yang menjadi doa kita di bulan Ramadhan ini."

Tak mengapa ya, bila harus menunggu sedikit lebih lama. Tak mengapa ya, bila dalam menunggu banyak air mata yang kita tahan-tahan. Tak mengapa ya, bila Ramadhan ini belum jua terwujud. Sebab Allaah sedang mempersiapkan kita untuk mencari ilmu lebih banyak, membangun sabar yang lebih lama, dan ikhlas menerima setiap ketetapanNya. Karena akan ada masanya sesuatu yang kita tangisi pada hari ini, kelak akan sangat kita syukuri nantinya.

29 Ramadhan 1443 H menuliskan ini dari balik kaca jendela kamar..

Avatar
katamusafir

Terimakasih mba nisa telah banyak menguatkan lewat tulisan yg penuh makna ini. semoga Allah memberikan kita kelapangan hati dan Allah ridhai kondisi kita saat ini, wahai hati yg baik :")

Avatar

(NASIHAT BUAT SAYA DAN ANDA)

Cara Allah menyayangi mu terkadang bukan dengan memberi mu hidup dalam limpahan harta, Tapi dengan hidup penuh kesederhanaan, Sebab Allah ingin meringankan hisab mu.

Cara Allah menyayangi mu terkadang bukan dengan segera memberi mu kesembuhan, Tapi dengan cara tetap memberi mu sakit, Sebab Allah ingin menghapus dosa-dosa mu.

Cara Allah menyayangi mu terkadang bukan dengan cara memberi mu kebahagiaan dan kenyamanan, Tapi dengan memberi mu berbagai musibah dan ujian, Sebab Allah ingin meninggikan derajat mu kelak di surga.

Cara Allah menyayangi mu terkadang bukan dengan cara mengabulkan apa yang engkau inginkan, Tapi dengan menunda doa mu atau menggantikan sesuatu yg lain, Sebab Allah tahu bahwa ada bahaya dibalik yg kau minta.

Cara Allah menyayangi mu terkadang bukan dengan cara seketika memberi mu kemudahan atau kesuksesan, Tapi dengan memberi mu berbagai kesulitan dan kegagalan, Sebab Allah ingin memberi mu banyak pahala dan sehingga kelak kau akan menyadari bahwa dibalik setiap kesulitan itu ada banyak pelajaran.

Untuk itu tetaplah berhusnudzon kepada Allah, atas segala kesusahan, sakit, ujian,kesulitan dan kegagalan yang kau hadapi. Karena jalan untuk menuju surga-Nya itu tak mudah. Butuh ujian agar kita mendapatkan banyak pahala dari-Nya.

Butuh kesabaran agar kita mendapat ridho-Nya,

Butuh sakit agar kita mendapatkan ampunan-Nya,

Butuh pengorbanan agar kita mendapatkan kedudukan yg tinggi di surga-Nya.

Begitulah terkadang cara-cara Allah menyayangi kita...

Bahkan beberapa luka diciptakan untuk tidak sembuh, agar menjadi pelajaran bermakna dan jika kita IKHLAS, maka akan mendapat pahala.

Maka bersabarlah pada semua takdir yang kau hadapi,

Sungguh pada akhirnya engkau akan mengerti bahwa dibalik semua yang telah Allah gariskan ternyata menyimpan banyak kebahagian dan kebaikan.

-Ditulis oleh seorang ustadzah, semoga Allah menjaga beliau..

Avatar
reblogged

Karena kita tidak akan mampu bertahan, bersabar, beramal shalih, meraih keberhasilan tanpa pertolongan Allah Ta'ala.   Berkat Rahmat dan Taufiq dari Allah lah seseorang dapat beramal, seseorang menjadi kuat dan bersabar, dan karena hidayah dariNya-lah seseorang dapat ikhlas dalam beramal.     Maka ucapkan kalimat afirmasi yang tetap tidak lepas dari tauhidnya kita kepada Allah Ta'ala, Dia lah satu-satunya tempat kita bergantung dan dimintai pertolongan. Semoga dengan demikian, Allah ridha kepada kita.    Jangan sampai penyebab keterhalangan dan ketiadaan Taufiq-Nya adalah karena sikap kita yang menyandarkan kepercayaan pada kemampuan dan kekuatan diri kita sendiri. Juga keterpedayaan diri kita lantaran selalu mengandalkan pemahaman dan ‘kecerdasan’ diri kita sendiri, serta lalainya diri dari doa dalam semua perkara.     Maka ketika kita dihadapkan kepada permasalahan yang tidak kunjung usai, begitu menyulitkan, berlarilah kepada Allah dengan taubat, istighfar, memohon pertolongan dan memohon perlindungan, seraya berharap kebenaran turun dari sisi-Nya..     Begitupun ketika mendapatkan keberhasilan, seperti yang diterangkan dalam ayat terakhir surat an-nashr, Allah Ta'ala memerintahkan untuk bertasbih, bertahmid dan istighfar dalam segala makna, dimensi dan konteksnya, yang akan selalu mengiringi dan menjadi cermin apakah ‘perjuangan’ masih dalam koridor Nashrullah (pertolongan Allah) atau tidak?    Dengan memahami hal tersebut, setiap perjuangan dalam hal apapun tidak akan menghalalkan segala cara, bahkan yang diperbolehkan secara logika pun akan dihindari karena khawatir Nashrullah tidak mengiringi perjuangannya. Sekalipun secara dzahir hal tersebut bisa menghasilkan keberhasilan.    Karena itulah tidak ada euforia kemenangan ketika Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersama kaum muslimin berhasil menguasai kota Mekkah. Karena Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam lebih fokus merenungi semua proses hasil perjuangan yang telah dilaluinya. Begitupun ketika kalah dalam perang Uhud dan perang Hunain, maka Allah Ta'ala jelaskan dalam surat Ali Imran ayat 165 dan surat At Taubah ayat 25, kenapa hal tersebut bisa terjadi.     Wallahu waliyyut Taufiq. https://www.instagram.com/p/CS6fXtpBG6e/?utm_medium=tumblr

Avatar
reblogged
"Masa Depan"
Jangan iri kepada mereka yang terpenuhi segala kebutuhan dunianya, namun jauh dari Allah, jauh dari nilai-nilai yang diwajibkan Rabb-nya.

Karena masa depan kita bukan di dunia, tapi di akhirat.

{وَلا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَى

"Dan janganlah kamu tujukkan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal." (QS. Thaha :131)

Yang Allah tawarkan itu sangat mahal, yang Allah tawarkan itu Surga. 💦

Jikalau kita merasa kehidupan ini begitu sulit, mulailah banyak membaca sirah Nabi, akan kita dapati disana bagaimana manusia pilihan Allah pun ditempa dengan ujian berat. Dengan membaca sirah dan mempelajari sirah nabi, hati kita akan semakin lembut, memberikan 'nutrisi' bagi hati, serta membantu dalam memahami Kitabullah, karena kehidupan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan pengamalan nyata terhadap al-Qur`an.⁣

Salah satunya, kisah ketika Umar bin al-Khattab menangis, iba melihat keadaan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Beliau menjumpai utusan Penguasa Alam Semesta itu bangun tidur dan anyaman tikar membekas di punggungnya. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadanya, “Mengapa engkau menangis, wahai Umar?”⁣
“Bagaimana saya tidak menangis, Kisra dan Kaisar duduk di atas singgasana bertahtakan emas,” sementara tikar ini telah menimbulkan bekas di tubuhmu, wahai Rasulullah. Padahal engkau adalah kekasih-Nya,” ⁣
Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam kemudian menghibur, beliau bersabda: “Mereka adalah kaum yang kesenangannya telah disegerakan sekarang, dan tak lama akan sirna, tidakkah engkau rela mereka memiliki dunia sementara kita memiliki akhirat?”⁣
Kemudian Beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam melanjutkan, “Kita adalah kaum yang menangguhkan kesenangan untuk hari akhir. Perumpamaan hubunganku dengan dunia seperti orang bepergian di bawah terik panas. Dia berlindung sejenak di bawah pohon, kemudian pergi meninggalkannya.” ⁣

Semoga kita bukan termasuk anak kecil dalam perumpamaan ini:⁣

Cobalah kita tawari anak kecil mainan yang menarik hatinya dan gunung emas murni yang ditutupi. Pasti ia lebih memilih mainan, karena ia lebih yakin dengan mainan itu yang akan membuatnya senang. Padahal gunung emas murni itu dapat 'membeli' mainan dan segala kesenangan yang berlipat-lipat banyaknya. ⁣

Begitulah sebagian kita, lebih memilih kesenangan didunia dibandingkan akhirat. Tidak yakin bahwa akhirat itulah sebaik-baik kehidupan. ⁣

Dunia tiada lain adalah tempatnya kita diuji.

https://instagram.com/gsatria

Avatar

kamu harus menjadi seseorang yang ketika ada orang lain yang butuh bantuanmu, tanganmu terbuka dengan sangat lebar dan hatimu-pun bersambut dengan suka cita.

tidak perlu ragu dalam melangkah lebih jauh membantu siapapun, tidak perlu takut dianggap hanya mencari pamor dan hal-hal lain yang sebenarnya bukan niatmu. setiap dari kita punya asumsi sendiri atas apa yang dilakukan orang lain, sehingga tidak perlu khawatir dengan asumsi orang lain yang mana kamu bukanlah demikian, jika kamu setuju atasnya maka ini hanya akan mengkerdilkan perananmu dalam kebermanfaatan.

semangat ya...tidak perlu takut untuk berbuat baik kepada siapapun karena setiap hal baik yang datang itu adalah bentuk caramu memuliakan dirimu sendiri.

-herlinda-

Avatar

seorang perempuan yang menulis.

tak serta merta menulis apa tentangnya. ku rasa aku sama seperti kalian yang mencoba menulis tentang apa yang diamati, dirasakan dan didengar tentang sesuatu yang mana perlu digores disini... semoga, hal-hal sederhana seperti demikian akan menjadi jejak baik kala raga sudah kembali ke tanah.

"terimakasih karena berusaha menghadirkan rasa dalam menorehkan sebuah hikmah, apresiasi kepada diri yang mana sedang berusaha ingin membaik bersama"

-menunduk lebih dalam

Avatar
reblogged
Avatar
sucianggr

[Pesan sederhana menjelang pernikahan]

Nasihat itu selalu sederhana, sebagaimana muslimah yang lebih menyukai kesederhanaan, namun menuju khidmat hanya terjadi dengan pertolongan Allahu ta'ala..

___________

Menikah itu tentang pengamalan ilmu, maka sudah seharusnya muslimah memantapkan ilmu tentang hak dan kewajiban seorang istri sebagai dasar dalam beramal. Memahami kemuliaan yang Allah ta'ala tetapkan untuk menaati suami dan memampukan diri untuk terus mendahulukannya diatas kepentingan apapun selagi perintahnya selaras dengan aturan Allahu ta'ala.

Muslimah dengan hati yang baik akan menerima dan bersiap-siap dengan ilmu. Baik ilmu tentang cara menyenangkan suami lewat penampilan, lewat tutur kata, atau lewat masakan. Hingga ilmu tentang menyiapkan hati saat menjadi wanita kedua setelah ibunya.

Semoga hati itu tidak menuntut untuk didahulukan, sebab ia mengetahui bahwa ibunya adalah yang pertama dan dirinya mulia sebab Allah ta'ala yang menjadikan "kedua" istimewa. In syaa Allah kelapangan itu akan hadir atas izin Allah ta'ala.

Menikah itu tentang tolong menolong dalam kebaikan. Sebagaimana istri yang memudahkan suami dalam berbakti kepada orang tuanya terutama ibu untuk mencari ridhonya, juga tolong menolong dalam merawat sifat bijaksana suami sehingga paham bahwa sebelum menjadi istrinya, muslimah ini tinggal dan dibesarkan dari keluarga yang baik, ia pun berhak menjaga silaturahmi dengan orang tuanya.

Lalu yang utama lainnya, yaitu meluaskan hati untuk selalu berdo'a, meminta anak keturunan yang shalih shalihah seraya terus memantaskan diri agar pantas dititipi mereka yang hatinya bersih lagi selamat.

Selamat menyambut hari-hari bahagia menjelang pernikahan, yang dengannya setiap hari akan menjadi ladang pahala jika diniatkan untuk terus beribadah.

In syaa Allah menikah itu ibadah yang paling panjang, maka beruntung bagi mereka yang mampu menyempurnakan amalannya dalam kondisi genap lagi bertauhid. Semoga sebab bahagia itu semakin diluaskan dengan syukur yang terus bertambah.

https://www.instagram.com/p/CBJW75ChYbr/?igshid=10j8y8c13sohn

- Suci Anggraeni || @sucianggr

Avatar
reblogged
Avatar
lacikata

Sebelum Genap.

Ujung dari langkah yang kita buat untuk mencari adalah penerimaan.” - Iidmhd

… karena akan selalu ada yang lebih baik tetapi yang menerima apa adanya kamu; tidak selalu ada.

Menilik postingan instastory Masgun kemarin seputar “Apa sih yang kamu ingin tanyakan kepada calon pada saat proses pranikah yang mungkin sungkan ditanyakan tetapi penting?“ dan seperti biasa respon dari ask me tersebut memberikan banyak sekali pencerahan.

Berikut beberapa hal-hal yang perlu ditanyakan menurut followers Masgun beserta tanggapannya:

  • Visi hidup dan rencana setelah menikah? (Make sure. Jangan sampai tidak ditanyakan)
  • Apa yang dilakukan jikalau marah? Pernah sampai mengekspresikan dengan kekerasan fisik? (Sifat temperamental, mudah marah, dsb perlu divalidasi di lingkungan dan pertemanan dia selama ini. Bagaimana dia jika ada masalah, dsb. Teman-teman terdekat di lingkarannya yang paling melihatnya. Potensi KDRT-nya besar jika kamu tidak bisa mengenali dan mencari data valid soal ini)
  • Bersediakah setelah menikah tinggal dekat dan atau bersama orang tua saya? (Ini cukup sensitif, tidak mudah bagi seorang menantu untuk beradaptasi tinggal serumah dengan mertua. Jika calonmu mengatakan bersedia, menjadi wajib bagimu untuk membantu dan membuatnya nyaman di rumah orang tuamu. Jika tidak bersedia, tidak perlu memaksa. Cari yang lain)
  • Orang tua berbeda ormas, bagaimana? (Termasuk berbeda soal lainnya, contoh: beda organisasi keislaman, beda budaya, beda cara pandang soal sesuatu. Ada keluarga-keluarga yang menganggap hal-hal seperti itu sebagai syarat mutlak. Ada juga keluarga yang terbuka terhadap perbedaan seperti itu. Jika tidak bisa diterima oleh keluargamu. Tidak perlu memaksakan. Menikah urusannya panjang, kalian tidak hanya hidup berdua)
  • Sex life. Banyak sekali kasus tiba-tiba suami didiagnosis HIV positif kemudian yang terkena imbas adalah keluarga. (Ini bisa jadi pertanyaan tabu tetapi penting. Ada yang menjadikannya hal penting, contoh: keperawanan atau keperjakaan, ada juga yang tidak. Jadi, jika sex life ini penting bagimu. Tanyakan. Lebih berat menanggung risikonya daripada beratnya bertanya)
  • Saya ingin bekerja walaupun sudah menikah. Bagaimana? Boleh? (Ini menjadi case di kalangan perempuan, ingin bekerja setelah menikah. Jika itu penting bagimu, tanyakan. Tidak sevisi. Cukup sampai di sini. Cari yang lain. Karena itu juga akan melihat soal mindset. Perkara nanti kamu ketika menikah akhirnya memilih menjadi ibu rumah tangga, itu juga keputusan sadarmu. Bukan karena disuruh dan terpaksa)
  • Uang yang kamu dapatkan dari mana saja? Uangnya mengalir ke mana saja? (Ini penting sekali, serupiah pun jangan sampai lolos. Karena ini untuk menjaga harta yang ada dalam keluarga itu benar-benar halal dan berkah. Sekaligus untuk menghitung zakatnya. Jika sudah sampai haul/nisabnya)
  • Jika saya ternyata tidak kunjung memberikan keturunan, apakah akan menikah lagi atau akan bersabar? (Ini juga pertanyaan sejenis, contoh: laki-laki atau perempuan tidak subur karena kondisi atau sakit tertentu sehingga tidak memungkinkan memiliki anak dalam pernikahan. Hal seperti ini, harusnya tidak hanya ditanyakan kepada pasangan tetapi bagaimana pendapat kedua orang tuanya. Karena bisa jadi ybs tidak mempermasalahkan tetapi tidak dengan orang tuanya)
  • Pernah HS (having sex) atau tidak? (Hal-hal seperti ini, mungkin ada yang terbuka dan ada yang tidak. Karena bisa jadi jika batal proses pra pernikahannya, kamu jadi tahu rahasianya. Jadi, sepakati sejak awal bahwa di proses pranikah akan terbuka. Karena bagimu ini penting, jika dia tidak bersedia. Ya sudah lebih baik berhenti sebelum lebih jauh sampai kamu mengetahui rahasianya, kecuali dia memang bersedia secara pribadi ingin mengatakannya di awal bahkan sebelum proses lebih dalam. Karena dia memiliki pandangan bahwa itu adalah pintu masuknya. Kita belajar bahwa aib yang Allah tutupi jangan sampai dibuka kembali jika ybs sudah bertobat. Jika kamu merasa perkara HS ini penting, make sure bahwa dia memiliki pandangan yang sama bahwa hal tersebut penting untuk diketahui sebelum menikah. Nanti berlanjut ke persoalan kesehatan reproduksi)
  • Gaji Pasangan. Ingin sekali menanyakan tetapi bingung memulainya. (Tinggal tanya, gajimu berapa dan bagaimana mengalokasikannya selama ini? Lalu rencana ke depan dengan pendapatan tersebut setelah berumah tangga. Jangan pertaruhkan hal-hal yang besar untuk perkara-perkara ketakutan-ketakutan yang kecil. Pernikahan itu hal yang sangat besar, bertanya dalam proses itu hal yang masih sangat kecil risikonya dibanding dengan menjalani pernikahan itu sendiri)
  • Apakah keluargamu memiliki utang? Apa saja janji-janjimu terhadap orang tuamu? (Insightfull, apa saja janji-janjimu kepada orang tua? Jawabannya akan sangat penting buat jadi pertanyaan ke diri sendiri, apakah saya bersedia membantu mewujudkan janji-janji tersebut atau tidak?)
  • Jika saya memiliki prinsip menghindari utang riba tetapi kamu justru kerja di bagian pencari nasabah, lalu bagaimana? (Ini prinsip-prinsip bermuamalah. Ini juga bisa direfleksikan ke hal-hal serupa yang berkaitan dengan prinsip-prinsip dalam menjalankan agama. Jika bagimu penting dan tidak ada toleransi. Seharusnya tidak ada ruang untuknya. Jika masih ada ruang, berarti itu dorongan hawa nafsu)
  • Kesehatan. Minta tes kesehatan sebelum nikah terutama tes HIV. (Medcheck. Jika kamu meminta dia medcheck, kamu juga harus. Jika ini penting bagimu, lakukanlah. Hal ini lebih banyak manfaatnya untuk kehidupan pernikahan ke depan. Jika kemudian hasilnya diketahui ada penyakit bawaan di diri calon. Kamu harus siap untuk mengambil keputusan. Jangan menikah karena kasihan, sungkan dan takut omongan orang)
  • Utang atau tanggungan keluarga saya masih ada. Kamu siap menerima atau tidak? (Saya menekankan kepada teman-teman jika tahu kondisi keluarga soal utang, dsb lebih baik dikomunikasikan. Sebab, utang itu diwariskan. Ekstremnya, jika orang tua tiba-tiba meninggal dan masih ada utang maka anak-anaknya lah yang harus melunasi utangnya. Apalagi jika kondisimu saat ini masih bekerja dan berjuang melunasi utang orang tua)
  • Pola asuh anak. Apakah nanti akan terlibat dalam pengasuhan atau fokus bekerja? Seperti apa pola asuhnya? (Pandangan soal pola pengasuhan ini juga penting. Jangan sampai ‘kecele’. Cek tidak hanya ke dia tetapi juga keluarganya. Jangan sampai kamu pro-vaks dan baru tahu setelah menikah jika pasanganmu itu anti-vaks. Bisa perang dingin di dalam keluarga. Dan pola-pola pengasuhan lainnya)
  • Nanti kerjanya bagaimana? Apa masih berbeda kota juga? Karena saya juga berat melepas karir saya sekarang. (Jika pada masa perkenalan sudah tahu career path-nya berbeda dan teguh terhadap keinginan masing-masing. Memang lebih baik tidak usah dilanjutkan. Karena itu adalah misi, caramu menjalankan visi besar yang mungkin kamu sendiri tidak bisa menjelaskannya dengan baik. Apalagi jika pekerjaan tersebut memiliki urgensi besar untuk tetap kamu miliki seperti karena kamu harus membantu keluarga, dsb)
  • Siap dengan Mama saya yang selalu mengukur segalanya dari uang? (Kita mungkin bisa menerimanya, tetapi tidak bisa menerima orang tuanya atau juga sebaliknya. Dia bisa menerima kita dan orang tua kita tetapi kita sendiri tidak yakin apakah nanti hubungan antar keluarga (orang tua x orang tua) bisa baik. Jika ini penting untuk ditanyakan, tanyakan. Jika ini penting untuk dikatakan, katakan. Karena bisa jadi rumah tangga itu oleng bukan karena kitanya tidak siap menikah dsb tetapi karena intervensi orang-orang terdekat kita sendiri)
  • Izin poligami karena kerja di luar kota. Saya jawab silakan tetapi bukan dengan saya. (Saya tidak kontra dengan poligami, karena itu ada dalam agama yang saya imani. Yang jelas S&K-nya berlaku. Jika kamu merasa tidak bisa memenuhi S&K-nya tersebut, tidak usah diambil)
  • Kenapa kamu mudah sekali berutang (uang) demi mendapatkan sesuatu yang kamu inginkan? (Watak atau kebiasaan bisa ditanyakan. Apalagi jika hal tersebut adalah sesuatu yang tidak se-value dengan diri sendiri. Jika masih tetap tidak menemukan jalan tengah, berbeda pandangan yang artinya sama juga dengan berbeda value. Pernikahanmu jauh lebih berharga daripada orang tersebut)
  • Jika saya ada masalah dengan Ibunya bagaimana cara dia mendamaikan kami? (Insightfull, bagaimana cara calon mengatasi masalah-masalah yang akan timbul antara kita dengan orang tuanya?)

Pernikahan itu hal yang sangat besar, bertanya dalam proses itu hal yang masih sangat kecil risikonya dibanding dengan menjalani pernikahan itu sendiri.

… karena lebih baik gagal dalam proses ketimbang gagal setelah menjalani pernikahan.

“Membangun visi dan misi keluarga itu berangkat dari memilih pasangan hidup.” - Istri Masgun

Lebih utama jadilah sebaik-baiknya dirimu; sebelum mencari atau ditemukan.

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)

Libatkan Allah Subhanahu Wata’ala selalu di dalam prosesnya. Lalu niatkan menikah karena ibadah.

“Jika dulu niatnya menikah karena terlanjur suka, suruhan orang tua, faktor umur, ekonomi, keadaan dan situasi, semua ini harus diubah niatnya. Diubah niatnya memang karena ibadah. Ingin mengerjakan karena perintah Allah Subhanahu Wata’ala dan Rasul-Nya. Dan betul-betul jika diniatkan ibadah, semua kejenuhan, perasaan-perasaan yang terbebani karena adanya karakter pasangan, beban-beban kewajiban seperti nafkah bagi laki-laki, melayani ekstra dari perempuan ke suaminya, ini akan jadi ringan.” - Ust. Khalid Basalamah.

Sehingga pernikahanmu senantiasa dilimpahkan keberkahan dan menjadi keluarga sehidup sesurga Aamiin.

Sebab, pernikahan bukan lembaga rehabilitasi.

Berbenahlah sebelum menikah. Berbenahlah bukan agar diterima atau sebab ingin menikah tetapi berbenahlah karena kesadaranmu sendiri dengan memohon pertolongan Allah Subhanahu Wata’ala.

Jangan berharap orang lain akan berubah setelah menikah; hal tersebut tergantung kemauan yang ada dalam dirinya. Keputusan yang secara sadar dibuat oleh dirinya sendiri.

Jika kamu pun menyadari bahwa mengubah dirimu sendiri harus melewati proses yang tidak mudah dan sebentar maka menjadi mustahil memastikan kamu bisa mengubah orang lain.

Telaah karakter, cara berpikir, dsb karena di situlah ‘rumah’mu seumur hidup; nantinya. Bukan hanya ‘rumah’mu namun juga ‘rumah’ bagi anak-anakmu; kelak.

“Jangan sampai kamu menikah dengan orang yang kamu tidak ingin hidup dengan sudut pandang dan cara berpikir yang kamu tidak mau.” - Masgun

Tidak ada yang sempurna memang, tetapi putuskan dengan penuh kesadaran dan sekiranya kamu rida menjalaninya.

Jadi, pastikan semuanya sudahclearsejak awal; sebelum genap :)

WAH, MANTAB,  Terima kasih udah bikin resume dari IGS saya :)
Source: lacikata
Avatar

hati ini belajar untuk memahami bahwa setiap hal yang tertulis hari ini karena ketetapan dariNYA. termasuk pertemuan kita dengan seseorang, bisa juga karena menemukan tulisan seseorang atau hal-hal yang sulit dijelaskan dengan nalar kita namun memang itulah kehendak dari Allaah..

belajar bahwa setiap hal yang terjadi dengan pertemuan-pertemuan tersebut menjadikan hati memahami bahwa cara Allaah menghadirkan hal baik dan penuh hikmah dengan cara yang mungkin tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

kelak kita akan menyadarinya..

:)

Avatar

Ibu, Apa Ibu Bangga?

"Sejatinya seorang ibu selalu bangga kepada anaknya. Rasa sayangnya selalu besar. Indikator sukses atau tidaknya bukan semata-mata pencapaian kamu atau karier kamu. Ibu lebih bangga kalau kamu faham agama. Karena ibu ga bisa ngasih apa-apa sama kamu kecuali bekal ilmu. Ibu juga awam tentang agama tapi yang ibu tau kalau amal jariyah adalah memiliki anak yang shalih dan harap ibu ada pada doa ibu agar kamu bisa jadi anak shalihah yang nantinya do'anya tak terputus untuk bapak dan ibu. Kamu tidak perlu khawatir tentang pendapat orang lain untuk apa yang kamu pilih ya nduk"

"karena saat ini banyak sekali anak-anak yang sukses tentang dunia namun tidak mengerti orang tuanya. Dan buat ibu sama bapak hal itu sangat menyiksa. Karena ketika tua nanti orang tua baru akan menyadari bahwa ilmu agama itu sangatlah penting. Bagaimana anaknya mau memuliakan keduanya dengan baik kalau dia tidak faham birrul walidain salah satu kunci surganya. Ya itu ada pada sang anak sendiri.."

-... semoga mampu menjadi Qurrota A'yun bagi keduanya yang mana mampu membawa keduanya hingga ke jannahNYA. Aamiin

-bagaimana aku tak jatuh hati pada setiapmu, Bu :)

Avatar

Terimakasih telah berkenan mengajarkan arti ketulusan-

Untukmu perempuan berhati bening-

Avatar
reblogged
"Mertua dan Menantu"

Rutinitas harian saya untuk bertanya kabar kali ini adalah mengakhiri obrolan dengan bertanya pendapat mama tentang 'menantu perempuan'.

Beliau sempat bertanya-tanya ketidakbiasaan saya bertanya tentang ini, lalu beliaupun tertawa, tertawa karena senang sepertinya :D

Alhamdulillahnya, beliau tidak pernah menuntut anak-anaknya yang belum menikah untuk cepat-cepat 'menghadiahi' beliau seorang menantu. Lebih sering 'membekali' dan memberikan teladan kepada anak-anaknya tentang hak dan kewajiban sebagai seorang hamba yang insya Allah nantinya akan menikah.

Kembali ke bahasan diatas, mama pun menjawab: "Intinya begini nak, setiap orang tua.. apalagi seorang ibu, tentunya yang paling utama adalah menginginkan anak lelakinya mendapatkan perempuan yang shalihah.

Dipastikan yang shalihah itu mampu menempatkan diri nantinya ketika menjadi seorang istri, ibu, menantu, dan juga seorang anak. Yang satu sama lain tidak berbeda pemahaman dalam menjalankan agama. Didukung keluarga dari pihak perempuan yang juga sama-sama memahami bahwa anak perempuannya ketika sudah menikah, baktinya akan beralih kepada suaminya.

Mama sama bapak sudah sering membahas apa hak dan kewajiban laki-laki ketika akan dan sesudah menikah bukan? Sepertinya tidak perlu mama bahas kembali, mama yakin sudah tercatat dan diingat dengan baik seperti biasanya. (Beliau ini selalu berprasangka baik dalam segala hal kepadanya anak-anaknya, ini yang justru membuat saya merasa 'ditampar' ketika melakukan sebaliknya).

Kebanyakan orang tua, terutama seorang ibu ketika anak lelakinya menikah itu takut 'kehilangan' nak. Dan disayangkan, terkadang ada seorang ibu yang 'cemburu' ketika anak lelakinya telah menikah, takut dan cemas posisinya dalam keluarga akan digantikan, dan hubungan dengan anak akan berubah.

Mama belum mengalami, jika pertanyaannya tentang menantu perempuan. Namun hal seperti itu seharusnya tidak perlu sampai terjadi. Mama setidaknya cukup punya pengalaman bagaimana rasanya melepaskan seorang anak perempuan.

Yang tepat adalah memposisikan diri menjadi ibu bagi menantunya. Kenali dan dekati menantunya dengan baik. Tapi juga memahami batasan sebagai orang tua yang anak-anaknya telah menikah. Jangan sampai 'masuk' kedalamnya dengan mengatur ini dan itu.

Seorang ibu baiknya mencukupkan diri untuk selalu memastikan, apakah anak lelakinya sudah menjadi imam yang baik? Apakah menantunya dijaga dengan baik? Dan memastikan agar menantunya tetap menjaga silaturahim dengan orang tua dan kerabatnya.

Karena ketika memutuskan menerima anak lelakinya sebagai suami, selain wajib mentaati Allah.. seorang menantu itu rela 'mengabdikan' hidupnya kepada anak lelakinya, membantu dan mendampingi suaminya untuk berbakti kepada orang tuanya (mertuanya), menomor-satukan baktinya kepada suami daripada kedua orang tua kandungnya. Itu bukan sesuatu yang mudah, nak."

How can I not love you, mama?

Avatar
lacikata

How lucky she is (your future wife) :)

Kelak menjadi gambaran bagaimana seorang mertua memposisikan diri bagi menantunya.

Melengkapi pembahasan, ketika anak perempuan menikah.

Karena hidup adalah perjalanan yang mencakup proses belajar dan berjuang tanpa batas.

Masya Allah, laa quwwata illa billah.

Seperti yang bapak sampaikan kepada anak-anak perempuannya,

"Jika kalian nanti menjadi seorang istri, posisi kalian adalah 'perempuan kedua' di hidup suami kalian setelah ibunya.

Sehingga jangan sampai menuntut seorang suami untuk melepaskan hak seorang ibu atas anak lelakinya. Apalagi sampai membuatnya harus memilih antara ibunya atau istrinya. Jangan sampai demikian ya nak?

Karena dalam agama ini.. tidak ada 'sekat' antara dirinya dengan orang tuanya, terutama ibunya. Seorang suami wajib berbakti kepada orang tuanya.

Sedangkan seorang istri, bakti kepada suaminya diatas baktinya kepada orang tuanya.

Jadilah istri yang shalihah, bakti kalian kepada suami kalian, yaitu mentaatinya dalam perkara yang tidak bertentangan dengan perintah Allah adalah sebagai tanda bahwa kami telah berhasil mendidik kalian. Bakti kalian kepada suami kalian adalah tanda bakti kalian kepada kami. Ridha suami kalian membuka pintu surga untuk kalian.

Salah satu yang bisa dijadikan contoh dari banyak contoh adalah mama kalian yang ketika itu sedang sakit, membutuhkan penanganan dokter spesialis di rumah sakit, lebih cepat lebih baik. Namun qadarullah bertepatan dengan nenek kalian yang membutuhkan bapak untuk membawa beliau ke rumah sakit yang berbeda. Padahal bisa saja bapak meminta anak² nenek yang lain untuk membantu, merekapun tidak akan menolak.

Apa yang mama kalian sampaikan?

"Kita tidak pernah tau umur ibu dan umur kita sampai kapan, ini salah satu kesempatan buat bapak, jangan memberikan 'kepercayaan' ibu sama anak²nya yang lain, yang beliau harapkan adalah bapak. Saya baik-baik saja, insya Allah.. jangan khawatir, ada Allah. Setelah urusan ibu selesai, baru kita kerumah sakit, utamakan kepentingan ibu. Jangan beritahu ibu kalau saya sedang sakit, khawatir memberatkan pikiran beliau."

.

.

Masya Allah, laa quwwata illa billah. Semoga kita dapat mengambil teladan yang baik dari orang tua kita. Dan "berilmu" terlebih dulu sebelum masuk ke gerbang pernikahan, yang mana didalamnya adalah ibadah yang paling panjang.

Dan karena Allah Ta'ala telah mengabarkan dalam Al-Qur'an, bahwa akad dalam pernikahan adalah Mitsaqan Ghalizan (perjanjian yang kuat), komitmen yang tidak main-main. Yang bukan hanya disaksikan manusia, tetapi juga kepada Allah Ta'ala. Karena ia akan menimbulkan konsekuensi lahir dan batin, dunia dan akhirat.

Avatar
katamusafir
-membaca berulang dan memahami tiap kalimatnya, jazaakallah khairan karena telah menulis hal baik :)
You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.