“Setiap orang punya air matanya sendiri. Yang mungkin tidak pernah bisa ia bagi ke orang lain, karena ia khawatir tidak bisa menjelaskan dengan benar bagaimana perasaannya. Atau ia takut menjelaskan, takutnya tumpah lagi. Atau ia sebegitu takutnya, bahwa orang lain tidak akan bisa memahami air matanya.”
— Hingga hanya tinggal Rabbnya yang paham segala kondisi tanpa perlu dijelaskan. Hingga hanya tinggal Rabbnya yang mengerti betapa kuat sekaligus lemahnya ia…
Pergantian status seorang wanita dari yang tadinya single menjadi seorang istri pasti menyebabkan terjadinya beberapa perubahan. Ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh seorang wanita ketika menjadi istri nanti, yakni:
1. Biasakan untuk tidak berharap terlalu muluk-muluk
Misal, belum apa-apa, kita sudah mengharapkan rumah dengan kitchen set lengkap seperti layaknya di restoran, halaman yang luas, mobil berjejer di garasi, dll. Hati-hati, hal ini bisa mrnjadi bibit timbulnya percekcokan. Kita tentu boleh mempunya impian, tetapi jangan jadikan impian kita menjadi suatu hal yang harus ada saat ini juga. Bersabarlah.
Menikah bukan berarti pindah ke “dunia lain”. Dunia ini tetap sama. Hanya saja sekarang kita berdua dan ada hak-hak serta kewajiban baru yang harus dipenuhi.
2. Tidak terlalu memaksakan untuk menjadi yang terbaik di segala hal
Terkadang, kita berusaha terlalu keras untuk menyenangkan semua orang. Berusaha membuktikan diri bisa menjadi ibu rumah tangga yang sempurna sembari berharap tetap menjadi wanita karier yang sukses.
Bukankah hal ini bagus? Tentu saja. Sangat baik, malah. Namun, apapun yang kadarnya berlebihan, pasti ada side-effect-nya. Misalnya saja stress. Kalau kita sebagai istri dan ibu dari anak-anak stress, mereka pun ikut terkena dampaknya.
Berusahalah untuk terus menjadi yang terbaik itu sangat disarankan, tetapi jika memang sudah mencoba dengan maksimal dan gagal, tidak ada salahnya minta bantuan. Jangan gengsi :)
3. Utarakanlah perasaan yang sebenarnya
“Kamu kenapa?” tanya suami.
“Ngga papa.” jawab kita sambil cemberut.
Dear Superb, suamimu itu bukanlah mind reader. Memendam perasaan dapat menyebabkan stres. Stres yang berwujud dalam bentuk omelan dan berbagai perilaku buruk lainnya justru akan memperburuk keadaan.
Alih-alih cemberut dan menimbulkan aura negatif di depan suami, berlatihlah untuk berbicara asertif. Asertif adalah sikap jujur terhadap diri sendiri, menyatakan apa yang dirasakan, tanpa merugikan orang lain. Katakan apa yang membuat kita merasa tidak nyaman dengan cara yang baik. Bersikap asertif merupakan win win solution: kita dapat menyatakan perasaan yang sebenarnya dan suami pun menjadi paham atas ketidaknyamanan kita atas suatu hal.
4. Berikan suami ruang pribadi
Suami tetaplah manusia. Hanya karena kita menikah dengannya bukan berarti ia tidak lagi membutuhkan waktu untuk dirinya sendiri. Coba beri suami waktu untuk sesekali bergaul dengan teman-temannya atau melakukan hobinya. Di saat suami melakukan me time-nya, kita juga dapat melakukan me time untuk diri kita.
5. Jangan mencoba untuk menjadi “ibunya”
Ada tipikal laki-laki yang (terkesan) sangat cuek: tidak tahu cara menjaga rumah tetap bersih, menggantung handuk di kamar mandi, menaruh baju kotor tidak di tempatnya, dan berbagai kebiasaan “tidak seharusnya” lainnya. Jika kita ingin mengubah kebiasaan buruk suami, lakukanlah secara bertahap. Omelan-omelan terhadap segala hal buruk yang dilakukannya bisa jadi membuatnya “gerah” berada di sekitar kita. Syukur kala sang suami bisa mengerti, kalau tidak? :)
-
sumber: di sini.
Jangan sampai kerena kamu berusaha yang terbaik,sampai terlupa untuk yang baik terus menerus. Ikuti alurnya, pelan2 aja gpp
“Karena kesiapan itu dibangun, bukan ditunggu”
— Elsa Herlistiyani, mahasiswa tingkat akhir PGSD UPI
Salah satu kemampuan yang mesti dimiliki oleh seorang perempuan adalah menjaga rahasia.
Karena nanti dia akan jadi pakaian suaminya. Ga boleh gampang ngeluh sama orang lain, karena kelak keluhannya akan jadi penilaian orang atas perlakuan suaminya terhadap dirinya. Ga boleh ember, masalah rumah tangga harus disimpan rapat rapat diselesaikan bersama (ya kecuali kalau udah tahap butuh mediasi, kita ga berharap sampai situ kan).
Alangkah terpujinya seorang istri, bila tabiat sang suami buruk namun karena dirinya adalah pakaian yang indah untuk suaminya, orang lain tak melihat keburukan sang suami. Kita belajar dari cara Allah menutupi aib aib kita. Orang lain melihat yang indah indah dari kita, karena tutupan Allah terhadap aib kita begitu indah.
Jadi, kalau kemarin kubilang perempuan tak wajib belajar masak sebelum menikah. Maka kali ini kubilang perempuan wajib-kudu-mesti belajar menjaga rahasia. Kita mesti belajar menjaga rahasia saat tidak baik baik saja, hingga keadaan benar benar berubah menjadi baik baik saja. Aku tahu susah, karena kita tercipta butuh banyak cerita dan berbicara. Tapi bukan berarti tak bisa dilatih :) ya..
Alizeti, Jakarta
Kau tau?
Aku hanya ingin lidahku menjadi ringan. Agar aku tidak kesulitan terhadap apapun yang ingin kuceritakan tentangku, dihari kemarin, hari ini atau rencana hari esok.
Kau tau? Bukan aku lelah melebarkan telinga dan hati untuk menampung kisahmu. Ataupun menguatkan pundak untuk tempatmu menyandarkan penat. Hanya aku juga ingin merasakan sebaliknya. Sepertimu.
Kau tau? Dalam diri ini masih banyak ruang kosong untuk mendengarkanmu, mungkin hingga seabad ke depan. Hanya saja, ada ruang lain yang terlalu penuh dan sempit untuk menahan manis pahit hariku yang sepatutnya deras mengalir keluar dan lenyap.
Kau tau? Aku selalu berharap aku masih satu-satunya bagimu, manusia yang kau andalkan. Untuk ceritamu, tentang duniamu. Hingga aku sedih, jika kau melihat sisi terdalamku yang akan menggoyahkanmu.
Kau tau? Kau akan runtuh ketika hatiku retak, kau akan hancur ketika airmataku menetes, kau akan menyesal ketika aku rapuh. Sebab itu lidahku beku.
Kau tau? Aku tidak ingin kau tau.
-CM- 22:28 DPK
Citra sayang, semoga Allah memelukmu dengan kasih sayang dan ampunan. semoga Allah menghapuskan semua dosa-dosamu, menerima semua amal dan kebaikanmu.
Dalam rangka milad Superb Mother yang pertama, Mom merangkum seluruh artikel (tidak termasuk quotes dan gambar) yang telah di post oleh admin-admin kami, baik di akun Tumblr (superbmother.tumblr.com) , Twitter (@SuperbMother), ataupun Facebook (Superb Mother) selama 1 tahun kebelakang. Selain untuk memudahkan Superb sekalian dalam membaca, ini juga sebagai sebuah hadiah milad kecil-kecilan, bentuk terima kasih kepada para followers yang telah mendukung keberlangsungan Superb Mother hingga saat ini dan (semoga) seterusnya. Total keseluruhan ada 78 judul artikel yang dikategorikan menjadi 5 kelompok besar.
Selamat Membaca, Dear. Semoga bermanfaat :)
Pernikahan dan Kehidupan Rumah Tangga
Mendidik dan Merawat Anak
Hasil Riset
Keterampilan
Hikmah
By the way, Yang manakah favoritmu ? :)
Suatu hari sy yakin akan butuh ini
gini loh, dek. habis menikah itu, masalah tuh tambah banyaaak, bukan jadi berkurang. kamu harus mikirin keuangan keluarga, kesehatan keluarga, pendidikan anak-anak, aktualisasi masing-masing anggota keluarga. itu dalam lingkup besarnya. dalam lingkup kecilnya? mikirin hari ini mau makan apa, jemuran sudah kering belum, pintu sudah dikunci belum. banyak yang diurus.
jadi, kalau memang niat menikah, ya kamu harus selesai dulu, dek, sama hal-hal dasar yang jadi pasaknya rumah tangga. kepercayaan, percaya nggak sama calon pasangan? kejujuran, bisa nggak kamu jujur sama diri sendiri dan sama calon pasangan? komitmen, kesetiaan, mau menerima, hal-hal seperti itulah.
kalau kamu dan calon pasanganmu sudah selesai sama hal-hal dasar itu, artinya kalian sudah siap untuk mempersiapkan diri untuk menikah. belum benar-benar siap menikah loh. kenapa? karena habis itu yang harus diobrolin masih banyak.
gimana kalian mengatur keuangan keluarga. mau tinggal di mana dengan cara apa, ngontrak kah nyicil rumah kah. gimana caranya bertukar sepatu biar sama-sama baik sebagai menantu. besok kalau punya anak gimana mendidiknya. apa bentuk melayani dan taat menurut masing-masing. rencana jangka panjang masing-masing dan gimana kalau itu harus dilebur. bahkan, bisa sampai seputar mau punya ART apa enggak. suka ngosek kamar mandi enggak. mau punya anak berapa (ini kendali Allah memang tapi bisa juga direncanakan).
juga, yang mungkin tabu diomongin di depan, seperti gimana kalau sampai terjadi masalah dan amit-amit harus berpisah. apa arti kekerasan dalam rumah tangga menurut masing-masing. dan lain-lain.
wajar sih, kalau saat mau menikah, kamu diselimuti kekhawatiran. akan langgeng nggak ya, dia akan setia nggak ya, akan bahagia nggak ya. itu memang tugasnya setan supaya yang mau menikah ragu-ragu dan nggak jadi menikah.
tapi, dek. ada banyak banget yang lebih penting dan utama untuk dipikirkan dan direncanakan daripada itu, apalagi daripada masa lalunya atau kekhawatiran tentang kesetiaan dia di masa depan.
intinya ya dek, setiap orang pasti punya masa lalu sehingga kamu nggak usah mikirin masa lalu calon pasanganmu. nggak usah, nyusahin. sekaligus, kamu jangan berharap deh bahwa kamu bisa mengubah seseorang. kalau sayang ya pasti dia menjadi dirinya yang terbaik. lagian, nggak enak menjalani hubungan yang penuh dengan tuntutan.
dah, selesaikan dulu yang dasar-dasar. kalau sudah siap untuk mempersiapkan diri untuk menikah, persiapkan diri (dan calon pasangan) untuk menikah. baru deh menikah.
prinsipnya kan, nanti gimana bukan gimana nanti. semangat persiapannya!
Barangkali, anakmu tak mampu menjanjikan sesuatu yang hanya milik Allah. Segala materi, apapun yang kalian inginkan di dunia akupun tak tahu seperti apa takaran yang membuat kalian bahagia. Anakmu hanya berusaha menjadi sebaik-baik manusia agar tak menyusahkan pertanggung jawaban kalian kelak di akhirat.
( Hasan Al-Basri )
Barangkali yang membuatmu tidak tenang bukan karena sesuatu yang tidak kamu miliki. Bukan juga dengan meng copy-paste kebahagiaan orang lain hidupmu akan menjadi bahagia. Merasa iri jika orang lain mendapat lebih banyak kenikmatan ketimbang dirimu, seakan kamulah yang seharusnya mendapatkan tersebab kamu sedang membutuhkan apa yang Alloh berikan padanya.
Dengan berpikir seperti itu, bukanlah ketenangan dan bahagia yangn akan kamu dapatkan, hatimu justru akan semakin sempit. Lapangkanlah dadamu, ikhlaskan semua yang ada di dunia ini. Ingatlah tidak ada yang tidak mungkin selama Alloh bersamamu, tidak ada yang susah selama kamu dekat denganNya. menyadari sudah sedekat apa kamu padaNya ? Jangan-jangan saat panggilan adzan berkumandang, raga dan jiwamu masih tersibukkan oleh dunia.
“Seseorang yang memiliki ketenangan dalam hatinya, akan bahagia meski ia tak memiliki apa-apa. Dan orang yang tidak memiliki ketenangan dalam hatinya, akan merasa sempit dan sesak meski ia memiliki segalanya.”
Untuk semua ujian dalam hidup ini semoga Alloh tenangkan setiap hati yang bergejolak.
اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung kepada selain-Mu.”
Wahai hati, melembutlah.
@jndmmsyhd
Berprasangka baik kepadaNya itu bukan berarti berharap sesuatu yang berlebih ,bahwa kita akan mendapatkan sesuatu yang terbaik sesuai rencana, angan bahkan keinginan kita. Tetapi rasa dimana kita merasa yakin dan percaya bahwa yang kita dapatkan apapun itu adalah yang terbaik dari Allah.
Saya pernah melihat sebuah tulisan yang mengatakan bahwa "kalau di perhatikan, Alqur'an tak pernah mengajarkan bagaimana agar kita bahagia, tapi mengajarkan bagaimana (cara) kita damai dan juga tenang."
Sebuah ulasan dari pandangan saya. Dalam hati saya membenarkan tentang hal tersebut. Allah dalam firmannya selalu mengajarkan bagaimana kita damai dan tenang sebagai seorang muslim(ah). Dan juga selamat dengan mendapat imbalan yang sangat besar. Jika kita hanya mencari sebuah kebahagian itu relatif. Mencari kebahagian yang sampai melanggar perintah Allah, bukan hak yang positif (mabuk,zina,judi, atau bahkan sibuk dengan dunia hingga menganggap bahwa shalat hanya membuang-buang waktu). Barangkali mereka merasa bahagia melakukan itu semua. Bahagia? No, itu yang di sebuat bahagia sementara. Bukan bahagia yang sebenarnya. Tidak merasa tenang yang ada hati merasa resah dan gundah (itupun jika di sadari).
Didalam Alquran tak hanya sekali namun sering Allah mengajarkan kepada kita untuk senantiasa ikhlas, sabar, hati yang tidak dipenuhi iri dan juga dengki bahkan untuk selalu berprasangka baik kepada orang lain. Susah sih, tapi efeknya luar biasa. Hati yang tenang, dan hari-hari yang kita lalui menjadi lebih positif. Bahkan Allah hadiahi surga lho,makanya ngga ada yang bilang ini mudah. Ikhlas, sabar, ngga iri dengki, dan sebagainya itu tidak terlihat hanya kita yang mampu merasakan, kedamaina akan terasa. Makanya kita latih diri kita agar tetap dalam hal positif. Jangan tertipu dengan kebaikan yang semu.
Hubungan saudara dalam keluarga tidak hanya mereka yang berikatan darah atau sebuah panggilan antara adek dan kakak. Tapi, mereka juga partner. Partner untuk mengingatkan tentang kebaikan. Menguatkan satu sama lain. Mereka partner.
Aku ini orangnya pelupa, dari hal-hal kecil maupun hal-hal yang menurut aku penting. Tapi soal janji wallahu A'lam aku ngga bisa lupa, makanya aku selalu hati- hati dalam berjanji.
Karena aku ini orangnya pelupa, Allah uji aku dengan hal-hal yang sama, dengan ujian yang sama. Supaya aku semakin kuat ketika aku mulai lemah. Supaya tidak lupa dengan sesuatu pelajaran yang aku ambil dengan apa yang menimpa padaku.
Yah, selalu ada alasan di setiap ketetapanNya.
Pas kamu lagi sakit dan waktu itu kamu cuma bisa nangis,
trus bapak bilang "kamu kan deket sama Allah dan kamu punya doa trus apa yang di khawatirkan?. Kan tinggal minta aja, udah ga usah nangis".
Trus inget ngga waktu itu perasaan kamu langsung baik-baik saja. Air matamu entah hilang kemana. Dan ketenangan itu masih terasa menyelimuti.
