Bagaimanapun, balas dendam terbaik tetaplah tidak memiliki dendam.
2nd Anniversary Malam Puisi Depok
Sabtu, 21 November 2015 Kedai Ekspresi - IMJ Depok Fly Over Jl. Arif Rahman Hakim
Datang, dengar dan bacakan puisimu!
Cc. @tumbloggerkita @tehjeruk @jalansaja tolong bantu sebar ya… Tabik!
Mulailah dari yang paling bisa kita mulai, sesedikit apapun. Kalau memang benar-benar mau berubah.
Sama halnya dengan alasan-alasan kita untuk tidak memulai. Begitupun mestinya sebaliknya, kita juga harus pandai-pandai mencari alasan untuk segera memulainya, sesedikit apapun.
Seiring berjalannya waktu, akan kian banyak hal yang berubah dari kehidupan. Terkadang kita bisa menerima perubahan itu dengan mudah, tapi dilain waktu ada hal-hal yang tidak begitu saja dapat diterima. Kita memendam hal-hal yang tidak bisa kita terima itu, mengabaikannya, tanpa kita sadari kita sudah menumpuknya terlalu banyak. Lalu kita tertawa, sebab kita tahu apa yang akan terjadi berikutnya.
Masih bisakah kau terlihat baik-baik saja kawan?
Kau tak harus menjadi yang paling jauh melangkah. Kau tak harus menjadi yang paling tinggi mendaki. Kau tak harus pula menjadi yang paling cepat sampai.
Ada yang lebih penting dari semua itu, ialah seberapa banyak waktu yang kau habiskan untuk hal-hal baik sampai ke titik ini bersamaku.
Tak apa kau tak menjadi yang paling cepat, tak apa kau tak menjadi yang paling tinggi. Tapi setidaknya kau selalu berupaya melakukan hal terbaik pada apa yang tengah kau upayakan.
Kau tak harus menjadi pemenang bagi pandangan orang lain, setidak-tidaknya kau bisa menang atas upaya terbaikmu sendiri.
Kau pemenang dihatiku.
Betapa pun kita coba berlari, angin dapat mendorong kita kembali ke tempat semula.
Betapa pun kita coba bersembunyi, nyamuk-nyamuk itu acapkali bisa saja menemukan.
Sering kali hidup tidaklah tentang apa yang kita inginkan. Tapi tentang apa yang harus kita selesaikan.
Pelan-pelan saja bila memang terlampau berat.