Avatar

Rika Hafidah Kartika

@rikahafidah / rikahafidah.tumblr.com

1994. Gitu aja sih. Kayak orang kebanyakan.
Avatar

Si yang nama nya dulu selalu bikin deg2an tiap muncul di grup guru, atau jadi yang nonton story aku. Dulu masih suka amaze tiap bikin draft sebar undangan atau template ke vendor2. Wow. Aku nikah sama orang ini ternyata. Dan sekarang liat Kartu Keluargapun masih sama amaze-nya. Kuasa Allah tuh emg bener ya. Nggak nyangka banget Allah bener2 kasih aku suami yg dulu aku suka dalam diam, tanpa aku usaha menyampaikan apapun ke dia. Tanpa kode bahkan tanpa cerita ke temen terdekat di sekolah. Allah kasih jalan. Padahal aku juga kan wanita ordinary yg tidak stunning dan menarik. Bahkan seumur2 gapernah ada yg menyatakan ketertarikan. Dia yang pertama kali, orang yg aku suka dalam diam dengan perasaan suka yg membuncah.

Terus skg 7 bulan nikah gimana? Wkwk. Ya dengan segala dinamika pernikahan. He is still the one who i adore the most. Bener ga gini enggresnya? Allah baik banget pokoknya, aku dikasih pasangan sebaik dia. Masya Allaah Tabarakallaah.

Avatar

Mih, aku pengen ngobrol sama amih ya mih. Walopun cuman bisa ditulisan ini. Aku nggak nyangka 2021 aku nano-nano banget mih. Dari mulai dilamar, nikah sama orang yang baik bgt dan udah aku suka dari lama sampe lolos jadi ASN mih. Harusnya aku bahagia bgt ya mih. Tapi aku sempet ada di masa-masa down karena terjebak sama pekerjaan yang aku gasuka. Pas masa-masa itu amih juga lagi sakit. Aku udah khawatir dari pertama aku liat amih tambah kurus.

Amih, aku nggak nyangka amih secepet ini ninggalin aku. Semua memori bahagia aku di 2021 rasanya gabisa aku inget sama sekali, tertutup sama sedihnya aku kehilangan amih. Aku kehilangan banget. Ternyata amih bermakna banget di hidup aku. Aku bahkan ngerasa lebih punya ikatan emosional sama amih dibanding teteh dan adek. Amih lebih dari sekedar sosok tante buat aku. Aku gabisa curhat banyak hal lagi mih sama amih.

Mih, yang tenang disana ya mih. Semoga amih Allah kasih nikmat kubur. Mudah2an kita bisa kumpul lagi di syurga ya mih. In syaa Allah aku temenin kakang terus mih.

Mih, aku gapernah sempet bilang ini ya ke amih karena gengsi. Aku sayang amih. Dan kangen banget sama amih.

Avatar

Satu lagi takutku bertambah.

Dulu aku punya dua takut.

Dua manusia di hidupku

yang aku takut sakitnya,

Takut marahnya,

Takut kecewanya,

Takut sedihnya,

Takut perginya,

Mereka ayah dan ibu.

Sekarang ada kamu, takutku bertambah satu.

Avatar
Gini nih kalo mau nikah sama yang dulunya gebetan. Dulu cuman bisa deg2an tiap kali ngeliat namanya muncul di sosmed. Terus sekarang amaze sendiri tiap kali nulis nama dia kalo lagi pesen-pesen vendor terus harus nulis nama pasangan

Dasar Rika bucin.
Avatar

"Baik"

Orang lain yang dipandang baik saja, aku yang kegirangan.

Merasa baik juga hingga Allah kirimkan orang baik. Padahal semuanya tersebab Allah Yang Maha Baik.

Bagaimana kalau aku yang dipandang baik? Mungkin hati ini sudah terbang tinggi kehilangan pijakan. Sungguh Allah tidak takdirkan karena ujiannya takkan sanggup aku tanggung. Alhamdulillaah. Alhamdulillaah.

Terimakasih dear Allah Yang Maha Baik. Engkau Kirimkan untukku orang baik. Mudah-mudahan semakin membawaku mensyukuri segala KebaikanMu, tanpa hatiku yang merasa baik.

Avatar
reblogged
Avatar
mfaizs

Yang Terjadi Maka Terjadilah

“Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, Jadilah! Maka jadilah sesuatu itu”. - QS. 36: 82

Sampai sejauh apapun kita berusaha, sampai sejauh apapun kita berdoa, jika Dia berkehendak, maka belum juga terjadi yang kita inginkan. Sebaliknya saat kita merasa perjuaangan kita tak seberapa, bahkan barangkali tak ada apa-apanya, atau terasa tak melakukan apa-apa, namun jika Dia berkehendak, maka terjadilah. 

Betapa mudah Allah membolak-balikkan nasib seseorang, betapa mudah Allah membolak-balikkan perasaan seseorang. Betapa mudah Allah mengubah nasib seseorang dari yang tak mampu menjadi mampu, dari yang kaya menjadi miskin, demikian pula sebaliknya. 

Apakah itu adil? Apakah itu bentuk keMahaKuasa-anNya ? Apakah kita mampu menghadapinya? Pertanyaan yang seringkali berkecamuk saat takdirNya menerpa. Pertanyaan-pertanyaan yang mampu membuat hati tidak menerima akan ketetapanNya. Hati yang berontak, merasa tidak tenang, bahkan tak jarang justru kita menyalahkanNya. 

Yang terjadi maka terjadilah. Ini adalah tentang penerimaan akan ketetapanNya. Ini adalah tentang kemampuan meluaskan hati. Sekali lagi, ini adalah tentang bagaimana kita membangun prasangka baik kepadaNya. Kita tak mampu menawar ketetapanNya. Kita hanya mampu menabahkan hati jika tak sesuai dengan ekspektasi. Kita hanya mampu mensyukuri jika memang Dia berkehendak sesuai dengan yang kita ingini. 

Maka relakanlah segala yang terjadi, ikhlaskanlah, teruslah berprasangka baiklah kepadaNya. Sebab kita hanyalah hambaNya, yang begitu terbatas pengetahuannya, yang sering tak sadar barangkali keputusanNya adalah keputusan terbaik. 

Malang, 11 Februari 2020 22.19 

Avatar
reblogged
“Menurut kadar kedekatan hati dengan dunia, Terukurlah jarak kejauhan dari Allah, Dan menurut kejauhan hati dari dunia, Terukurlah kedekatan denganNya, Sebagaimana keberadaan diri kita di dua tempat tidak mungkin, Maka demikian pula keberadaan hati kita di dua negeri,”

— Dr. Aidh al Qarni

Avatar
reblogged
Avatar
rikahafidah
X : km nyari pasangan yg gmn emg?
Y : yang gasuka mancing. Aku benci kalo harus bersihin jeroan ikan.

Ternyata ceritanya berlanjut..

A : senurut-nurutnya aku sama mamah, cuman satu permintaan beliau yang tega aku tolak

H : apa?

A : bersihin jeroan ikan. Mendingan diomelin deh pokoknya.

H : yaudah tenang aja. Aku juga ga terlalu suka ikan sih.

A : kenapa?

H : ribet banyak durinya.

Avatar

Dari bertaun-taun yang lalu udah ngerasa bahwa fitnah akhir zaman udah terjadi di sekitar kita. Lah ko makin kesini rasanya makin kenceng. Makin bener-bener bingung banget harus pegangan kemana, berpihak sama siapa.

Terus ya rasanya pengen menyidang diri sendiri. Ko bisa-bisanya semakin kenceng fitnah tapi malah makin tenggelam sama banyak hal yang nggak bermanfaat. Coba bandingin sama bertahun-tahun lalu, apakah kualitas sholat membaik? Intensitas interaksi dengan Qur'an membaik? Hafalan nambah berapa banyak? Ilmu mana yang udah berhasil dipelajari dan diamalkan?

Bisa-bisanya.. malah makin lalai. Berasa punya orang dalem kamuteh buat masuk syurga?

Avatar
reblogged
Janganlah menempuh jalan yang tidak Allaah ridhai. Sebab di situ tidak akan kalian temui keselamatan. Bersabarlah sebentar untuk memetik manisnya rumah tangga sakinah. Dimana rumah tangga sakinah tidak akan bisa didapat dengan proses yang dipenuhi oleh dosa sebelumnya. Sebab balasan itu sesuai kadar amalnya. Maka bersabarlah, akan selalu ada jalan menuju kebaikan itu.

- andromedanisa

Maka bersabarlah, akan selalu ada jalan menuju kebaikan itu..:))

Avatar
reblogged
Avatar
tristiul

habit building journey: setengah dua pagi.

Salah satu target pembiasaan saya di tahun 2020, adalah bisa tidur dan bangun di waktu yang sama.

Saya menetapkan, jika saya ingin mengupayakan tidur jam 9 malam, dan bangun jam maksimal jam setengah dua pagi. Kemudian, sejam sebelum subuh, saya ingin tidur lagi. Sehingga total jam saya tidur adalah 5 jam.

Tujuannya? Supaya menyediakan me-time produktif bagi saya dengan aktivitas-aktivitas yang pasti, untuk memperkaya akal serta ruhani saya. 

Me-time di sini adalah: (1) Belajar bahasa inggris, (2) Ngaji; (3) Nonton ceramah di Youtube; (4) Baca buku min 2 lembar; (5) Susun aktivitas pada hari tersebut; (6) Qiyamul Lail.

Sehingga pagi hari saya bisa melakukan kegiatan bersih-bersih, serta melayani suami dengan jadwalnya yang sangat dinamis.

Niatnya juga mau latihan punya me-time berkualiti, ketika punya anak kelak. Sehingga dapat energi untuk mengawali hari.

Tapi, ternyata susaaah ya. Apalagi, sudah 29 tahun (yes, usia saya itu wgwg), saya tidur tanpa aturan yang pasti. Seringnya kelamaan, tapi kadang kurang tidur juga.

Saya tidak selalu bisa tidur jam 9 malam. Kadang jam 10, atau jam setengah 11. Biasanya suka ada agenda. Kemudian, ketika bangun, rasanya superr ngantuk. Kemudian lihat suami tidur nyenyak, jadi kabita ingin tidur lagi. 

Yah, begitulah ternyata. Ujiannya sungguh berat.

Tapi, karena saya tidak mau menyerah, maka saya terus-menerus fokus memperjuangkan target semata wayang saya di tahun ini.

Walaupun tidak selalu berhasil, tapi yang jelas jadi semakin belajar. Apa-apa saja yang menyebabkan saya tidur di atas jam 9. Dan apa-apa saja yang menyebabkan saya malas bangun jam 1.30 pagi. Dan juga, bagaimana mengatasinya.

Mengapa saya tidur di atas jam 9 1) Faktor eksternal  2) Ngerjain kerjaan yang kelupaan belum diselesaikan 3) Entah mengapa nggak bisa bobo 4) Overbrowsing di internet 5) Bebersih dulu

Solusi: Atur jadwal supaya ketika ngobrol bisa selesai sebelum jam 9. Atur kerjaan supaya bisa diselesaikan sebelumnya, atau dilanjutkan di keeosokan hari.

Kalau memang tidak memungkinkan tidur jam 9, coba hitung, berapa jam Tristi akan tidur hingga jam 1. Semisal dari jam 11 hingga jam 1, dan tidur sejam sebelum subuh, maka totalnya hanya 3 jam. Maka Tristi butuh 2 jam lagi untuk tidur. Manfaatkan tidur di waktu setelah terbit matahari.

Mengapa saya bangun di atas jam 1.30 1) Tergiur ingin bobo lagi lihat suami bobo 2) Setelah matiin alarm, ingin kumpulin nyawa lewat berbaring. Tapi malah kebablasan dan jadinya ketiduran. 3) Entah mengapa nggak bangun-bangun Solusi: Pasang alarm minimal dua kali sebelum jam 1, misal jam 00.30 dan 00.45. Supaya bangun sejenak di jam segitu dan get prepared buat bangun jam 01.30.

Pas jam 01.30, boleh coba lihat Netflix lewat HP untuk bikin pikiran tertarik dan teraktivasi maksimal 30 menit. Habis itu, langsung cus ke aktivitas me-time produktif.

__

Nah, begitulah. Sekian perjalanan dan pembelajaran saya dalam menetapkan kebiasaan baru. Kalau kalian, lagi membiasakan habit apa nih? Boleh banget sharing!

__

*Foto pertama dari sini. Foto kedua kejepret tangan suami di balkon kafe sepi Bumi Kiwari. Anyway, difotonya jam 8 malam. Bukan jam setengah 2 pagi. Tapi kecerahan langitnya mirip-mirip mungkin lah yaa. :p

Avatar
rikahafidah

Noted. Kebita pengen nyoba.

Avatar
Walaupun guru bukan profesi keren, tapi aku akan berusaha jadi guru yang keren.
Avatar

Semua dari kita punya sisi buruk. Kalau sudah mau mengakui yang diri sendiri, akan mudah memaklumi milik orang lain.

Jadi sebenarnya ga ada alasan untuk kita repot dan sibuk dengan keburukan orang lain.

Dibicarakan, dipertanyakan.

Kenapa menuntut orang lain sempurna kalau kita juga tidak?

Avatar
Nanti, dimana posisiku di akhirat ya?
Avatar
Kemarahan orang tuamu akan berlalu, tapi dosa dari akhlak buruk yang engkau hadirkan karena tidak terima dengan kemarahan mereka takkan hilang dan tertulis di catatan amal.

Semoga Allah mudahkan masing-masing kita untuk memperbanyak amal, sekaligus mempermudah kita untuk menghindari apa-apa yang melenyapkan perhitungan amal tersebut.

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.