habit building journey: setengah dua pagi.
Salah satu target pembiasaan saya di tahun 2020, adalah bisa tidur dan bangun di waktu yang sama.
Saya menetapkan, jika saya ingin mengupayakan tidur jam 9 malam, dan bangun jam maksimal jam setengah dua pagi. Kemudian, sejam sebelum subuh, saya ingin tidur lagi. Sehingga total jam saya tidur adalah 5 jam.
Tujuannya? Supaya menyediakan me-time produktif bagi saya dengan aktivitas-aktivitas yang pasti, untuk memperkaya akal serta ruhani saya.
Me-time di sini adalah: (1) Belajar bahasa inggris, (2) Ngaji; (3) Nonton ceramah di Youtube; (4) Baca buku min 2 lembar; (5) Susun aktivitas pada hari tersebut; (6) Qiyamul Lail.
Sehingga pagi hari saya bisa melakukan kegiatan bersih-bersih, serta melayani suami dengan jadwalnya yang sangat dinamis.
Niatnya juga mau latihan punya me-time berkualiti, ketika punya anak kelak. Sehingga dapat energi untuk mengawali hari.
Tapi, ternyata susaaah ya. Apalagi, sudah 29 tahun (yes, usia saya itu wgwg), saya tidur tanpa aturan yang pasti. Seringnya kelamaan, tapi kadang kurang tidur juga.
Saya tidak selalu bisa tidur jam 9 malam. Kadang jam 10, atau jam setengah 11. Biasanya suka ada agenda. Kemudian, ketika bangun, rasanya superr ngantuk. Kemudian lihat suami tidur nyenyak, jadi kabita ingin tidur lagi.
Yah, begitulah ternyata. Ujiannya sungguh berat.
Tapi, karena saya tidak mau menyerah, maka saya terus-menerus fokus memperjuangkan target semata wayang saya di tahun ini.
Walaupun tidak selalu berhasil, tapi yang jelas jadi semakin belajar. Apa-apa saja yang menyebabkan saya tidur di atas jam 9. Dan apa-apa saja yang menyebabkan saya malas bangun jam 1.30 pagi. Dan juga, bagaimana mengatasinya.
Mengapa saya tidur di atas jam 9
1) Faktor eksternal
2) Ngerjain kerjaan yang kelupaan belum diselesaikan
3) Entah mengapa nggak bisa bobo
4) Overbrowsing di internet
5) Bebersih dulu
Solusi:
Atur jadwal supaya ketika ngobrol bisa selesai sebelum jam 9. Atur kerjaan supaya bisa diselesaikan sebelumnya, atau dilanjutkan di keeosokan hari.
Kalau memang tidak memungkinkan tidur jam 9, coba hitung, berapa jam Tristi akan tidur hingga jam 1. Semisal dari jam 11 hingga jam 1, dan tidur sejam sebelum subuh, maka totalnya hanya 3 jam. Maka Tristi butuh 2 jam lagi untuk tidur. Manfaatkan tidur di waktu setelah terbit matahari.
Mengapa saya bangun di atas jam 1.30
1) Tergiur ingin bobo lagi lihat suami bobo
2) Setelah matiin alarm, ingin kumpulin nyawa lewat berbaring. Tapi malah kebablasan dan jadinya ketiduran.
3) Entah mengapa nggak bangun-bangun
Solusi:
Pasang alarm minimal dua kali sebelum jam 1, misal jam 00.30 dan 00.45. Supaya bangun sejenak di jam segitu dan get prepared buat bangun jam 01.30.
Pas jam 01.30, boleh coba lihat Netflix lewat HP untuk bikin pikiran tertarik dan teraktivasi maksimal 30 menit. Habis itu, langsung cus ke aktivitas me-time produktif.
Nah, begitulah. Sekian perjalanan dan pembelajaran saya dalam menetapkan kebiasaan baru. Kalau kalian, lagi membiasakan habit apa nih? Boleh banget sharing!
*Foto pertama dari sini. Foto kedua kejepret tangan suami di balkon kafe sepi Bumi Kiwari. Anyway, difotonya jam 8 malam. Bukan jam setengah 2 pagi. Tapi kecerahan langitnya mirip-mirip mungkin lah yaa. :p