Avatar

pojok ruang

@dewiningtias

Nyatanya, ada beberapa hal kecil yang mampu mengambil ruang besar di hati.
Avatar

Selasa 24 oktober 2023

aku ga tau apa hilang dari diriku rasanya sedih tiba", merasa luka luka, lelah dan kehabisan daya.

Aku menangis, menangis terus dan mulai membenci diriku, di saat yg sama aku juga kangen dengan diriku yg biasanya yang biasa saja yang tidak catik tapi penuh bahagia. Rasanya sepi sekali, cuaca sedang panas dan gerah tapi aku merasa dingin.

Aku lelah dengan banyak orang dan suasana ramai, aku ingin sendiri an dan tenang.. tapi bagaimana caranya, dulu mudah sekali aku dapatkan sekarang rasanya mustahil dan menjadi sangat mahal.

Aku menangis terus, menyadari pikiranku yang jahat dan aku yang egois. Aku kangen suamiku rasanya jauh sekali padahal dia di dekatku..

Avatar

Serba Serbi Virgin HM

" Aku kuat tapi aku capek"

Selalu ada yang pertama untuk segala sesuatunya, tahun ini pertama ikut event lari HM (Half Marathon/Setengah Marathon). Kalau marathon larinya 42km, kalau half atau setengahnya 21km aku ambil yang ini. Biar punya bayangan seberapa 21 km itu kira kira jarak Batu ke Malang.

Aku dan suami bukan daftar event marathon di Bali secara tiba-tiba kami sudah pernah daftar di tahun 2019 saat status kami masih teman. Lalu covid menerjang event batal. Tahun 2022 event ini diadakan lagi tapi kami tidak bisa mengikuti karena baru punya bayi. Tahun 2023 ini mantap kami daftar. Aku ambil 21km, suami full marathon alias 42km (jarak batu malang pp wkwk).

Kami daftar di bulan Maret, event berlangsung bulan Agustus. Ada waktu sekitar 5 bulan untuk program latihan harusnya. Tapi kami berkhianat ehehe tidak pernah lari, atau latihan kekuatan otot bulan bulan sebelumnya santai seolah kami pelari pro. H-1 bulan mulai bingung tapi juga belum apa-apa. H-2 minggu baru agak rajin lari menyambut event di luar pulau ini.

Oh iya event ini berbayar ya, bukan gratis, jadi harusnya kami lebih niat karena selain eventnya saja sudah berbayar kita ke bali juga butuh biaya yang lumayan, transportasi, tempat menginap, belum lago beli outfit lari baru. Makanya aku sebut kami berkhianat ketika sudah fiks daftar race tapi tidak latihan.

Acara lari hari Minggu, 27 Agustus. Kami berangkat jumat sore 05.30. Naik bus mtrans (niatnya lebih irit daripada naik pesawat). Kita pilih jadwal keberangkatan jam 05.30 sore estimasi tiba di bali pukul 08.00/09.00.

Bis berangkat tepat waktu, ada fasilitas dudukan kaki buat selonjoran mantep kursi empuk dan jaraknya cukup luas, nyaman kali dibuat tidur selonjor. Tapi sayang dudukan kaki di kursi yang aku tumpangi pas rusak. Punya suami ku normal. Mungkin aku pas apes. Fasilitas dari Mtrans dapat goodie bag snack isinya Hydrococo, fitbar, puding jelly, air putih dan croisant. Tiap penumpng dapat satu bantal dan satu selimut. Makan 1 kali. Aku dapatnya saat jam 8 an di daerah Pasuruan di warung makan khas tegal menunya waktu itu rawon.

Bus lancar melaju, sekitar pukul 02.00 pagi hari sabtunya, bus akan menyebrang ke pelabuhan ketapang - giayanyar. Ternyata pelabuhan penyebrangan kalau dini hari ramai sekali. Bus mengantri masuk, tiba-tiba sssttt blup ada bagian mendesis lalu seperti suara meledak pada bus. Ternyata suspensi bus meledak. Bus tidak bisa melaju. Kami tetap tenang dan melamjutkan tidur kami pikir akan segera di benahi. Jam menunjukkan pukul 04.00 pagi, kami mulai kasak kusuk kok belum dibenahi hingga 2 jam lewat. Tenyata masih menunggu di datangkan spare part. Kami menunggu, sekitar jam 7 kami dapat kotak nasi sarapan katanya itu bentuk kompensasi karena bus mengalami kerusakan dan keterlmbatan penyebrangan. Kami makan sambil menunggu.

Jam 08.30 belum ada tanda-tanda perbaikan. Aku inisitif komplain ke pihak bus apa tidak segera dikirim bus pengganti karena kami menunggu sudah sekitar 6-7 jam atau minimal mobil travel atau ganti rugi uang kembali berapa % dari pembayaran karena keterlambatan bus sudah sangat lama. Atau setidaknya biarkan kami menyebrang secara mendiri ke bali dan kami hanya membayar biaya perjalanan dari malang ke banyuwangi. Pihak travel menjawab akan mengirimkan bus pengganti, entah kapan mengirimnya yang saya tahu tidak ada bus pengganti itu. Sekitar jam 09.00 bus mulai di benahi, jam 10.00 baru menyebrang ke pelabuhan. Lewat 7 jam dari waktu normal. Menunggu selama itu capek sekali, baik secara fisik maupun emosi.

Baru naik kapal ada pesan masuk dari sewa motor ku di bali, mereka menanyakan kapan aku sampai karena mau mengantar motor sewa. Aku jawab maaf terlambat karena ada kendala sore sekitar jam 4 mungkin aku baru sampai Bali. Pihak sewa motor membatalkan pesananku, katanya jadwal mereka padat dan tidak ada motor kosong di jam itu. Hah mau nangis.

Pengambilan race pack (perlengkapan lari) di Taman Beghawan tutup jam 06.00 sore. Aku mulai berhitung. Menyeberang jam 10.00 sampe gilimanuk jam 11.00. Perjalanan dari gilimanuk ke taman Beghawan kurleb 5 jam alias jam 4 sore baru sampai. Eh tapi kalo wita kan selisih sejam jadi jam 5 baru nyampe. Oh no mepet poll belum lagi itu malam minggu jalan pasti macet mau nangis mau marah. Aku udah overthinking, kalo telat pengambilan race pack ditutup, gak jadi dapat kaos + bib artinya ga bisa lari = sia sia aku ke Bali 😭😭😭. Pikiran burukku muncul seperti itu.. Ya Allah gimana ini.

Ditengah ayunan ombak di kapal aku masih coba berupaya kuhubungi teman yang punya kenalan panitia race, ternyata hari itu pengambilan race pack diperpanjang sampai pukul 23.00. Oke satu masalah selesai. Tinggal masalah kedua yaitu cari sewa motor. Aku menghubungi sekitar 3 agen persewaan motor dan mereka bilang sold out. Tapi akhirnya aku dapat juga itu motor tepat sebelum perahu bersandar ke Gilimanuk. Oke aman.

Sesuai estimasi kapal sampe di Gilimanuk pukul 11 wib atau 12 wita. Bus lalu melaju menuju ke daerah denpasar perjalannya sekitar 4 jam. Jam 4 aku sampe di Denpasar, langsung abil motor berkendara ngabut menuju Beghawan tempat ambil race pack. Jam 5 sampai Beghawan di sana sudah ramai, teman-temanku sudah di sana sejak siang, aku paling terkahir datang. Isi race pacaknya standar event lari ada nomor BIB (nomor pendaftaran), jersey lari, produk sponsor (energy gel 1 kotak, fitbar, rexona, botol tumblr dari Atlas Beach Club). Pengambilan race pack sangat ketat, tidk boleh diwakilkan jadi hanya yang terdaftar yang boleh ambil. Jangan lupa sertakan email konfirmasi, ktp dan kita nanti di verifikasi wajahnya sesuai dengan ktp atau tidak.

Baru klo semua sudah ok, race pack diberikan + diberi gelang buat penanda peserta. Tiap kategori warnanya beda. Gelang hitam untuk full maraton seperti suami, gelang kuning untuk half marathon dan gelang biru untuk 10k. Gelang ini harus dipake terus sampai race berakhir tida boleh dilepas. Kalau ke Atlas Beach Club cukup tunjukkan gelang ini nanti masuknya gratis. hehe salah satu benefitnya. Setelah ambil race pack, aku dan suami menjamak sholat, jalan-jalan di venue sebentar, foto-foto.

Teman teman mengajak makan bersama, tapi aku sudah lelah dan kena mental duluan karena bis molor 7 jam. Aku hanya ingin segera istirahat. Oh iya lupa aku dan suami belum makan sejak pagi. Kami beli makan seadanga dekat parkiran venue, lalu menuju Villa di daerah Saba. Perjalannya kurang lebih 1 jam, tapi seingatku lebih lama.

Jam 8 lebih baru sampai villa, berberes bersersih diri ngobrol dengan teman-teman sebentar tau tau jam 10. Kembali ke kamar kami prepare perlengkapan yang kita pakai dan barang-barang yang mau kita bawa saat race. Banyak di bawa suamiku snack, energy gel, powerbank, hp, uang, ktp. Aku hanya membawa uang dn ktp.

Jam 11 baru tidur. Capek di perjalanan capek nunggu 7 jam ga ngapa-ngapain. Jam 1 malam suami bangun makan isi tenaga buat race, mengecek barang lagi. Aku bangun jam 2 buang air besar biar ga mules pas race. Jam 3 kami sudah ready dan bersiap ke lokasi. Oh iya lokasi larinya ada di Bali Safari. Dari villa kami menginap ke Bali Safari butuh setengah jam. Lumayan dekat tapi pagi itupun jalan sudah ramai, kami parkir motor di minimarket dekat lokasi karena di lokasi sepertinya area steril. Dari parkiran ke garis start jalan kaki kurang lebih 2 km an itung-pemanasan. Skitar jam 4 aku sudah duduk antri di tempat sholat. Di sini crowded sekali.

Jam setengah 6 start lari. Pesertanya ribuan, bareng banyak orang bikin lari jadi semangat. 5km awal sangat aman aku lari di pace (kecepatan lari) 6-7. Masuk km 6 - akhir pace 8, kalo capek jalan. Rute lari melewati jalan-jalan bali yang penuh tempat persembayangan berbau wangi, melihat sawah-sawah hijau dan jalan yang rindang. Water Station di event ini melimpah tiap 2km jadi ga perlu khawatir kehausan atau kelaparan. Tenaga medis juga ready di setiap titik, kalau kram atau cidera langsung sat set wat wet di tolong oleb mereka. Cheeringnya lumayan padat dengan bermacam jenis mulai dari anak sekolah, warga masyarakat, penari bali, teatrikal dan lain lain aku tidak sempat foto atau merekam karena aku tidak bawa hp saat lari.

Targetku finish dibawah 3 jam dan terlaksana meski hanya 3 jam kurang 5 menit an wkwk. Sesudah masuk di finish line kami diarahkan ke dalam bali safari untuk dikalungi medali diberikan totebag isinya air mineral, pocari dan pisang. Setelah finish aku ambil tas yang kutitip di panitia, wow pengambilan tas cukup ricuh karena nomor tasnya bercampur. Setengah jam hanya untuk antri mengambil tas, lalu keliling booth sponsor cobain produk mereka gratis semua. Tadi aku ambil ice cream 2, teman teman ada yang ambil jus juga dan lain-lain aku ga sempat keliling semua karena masih nunggu suami 42km.

Sekitar jam 11 suami finish katanya dia kram mulai dari km ke 18, jadi km 19 sampai finish full jalan kaki, bener-bener mletre. Untung masih under cot jadi tetep dapat kaos finisher. Suami jalan rada rada pincang karena katanya sakit poll kita berendam es sebentar di venue lalu balik ke Villa. Sampe villa langsung mandi, makan, packing dan menuju hotel tempat kami menginap. Hotel di daerah Denpasar perjalanan 1 jam, kami berkendara sekitar jam setengah 2 dan Bali lagi panas-panasnya rasanya kayak latihan jalan di padang mahsyar alias panas poll boss.

Sampe hotel rebahan, baru inget udah 3 hari gak ketemu anak langsung nangis gower-gower maksa suami vc mertua biar bisa lihat anak. Anak mulai jumat - sabtu kutitip di ibuku, minggu mila mulai dijemput mertua. Jumat sabtu sampe minggu pagi belum sempat mikirin anak karena hectic banget pas inget langsung banjir kangen banget tantrum mau pulang. Cari tiket pesawat penerbangan di hari itu atau besoknya sudah kosong semua.. Aak sedih. Anak sudah nongol pas di VC, sama suami diajak ngobrol aku lihat mukanya sebentar ga bisa mgomong cuma bisa nangis karena kange bangett. Alhamdulillah anak sehat, padahal kamisnya habis imunisasi DPT untung ga panas. Mila kayak bingung pas kita vc apa jangan-.jangan udah mulai lupa karena beberapa hari gak kita kabari. Aku nangis lagi sesenggukan merasa egois dan pantes jadi ibu. Apa jadi ibu harus se merasa bersalah ini? 🥲

Sore nya mengibur diri nyunset di jimbaran. Beli perseafoodan di pasar kedonganan, lalu di bawa ke resto di jimbaran cuma bayar jasa masaknya + nasi, sayur dan minum. Suasananya tenang banget, makan sambil lohat deburan ombak, lampu kelip-kelip dan musik tipis-tipis oh love. Jam 7 balik belanja oleh-oleh di krisna. Sampe hotel jam set 9 an. Nulis beginian sampe jam 11. Oh ada kabar race rekap sudah keluar gercep abiss dan foto- foto official udah tayang. Galeri foto bisa di search pake sensor muka kita atau nomor bib jadi ga perlu capek-capek scroll photo 13ribu orang. Canggih bener. Fotonya bagus bagus dan jelas sayangnya kudu nebus 50rb perfoto. Hmm race elit photo sulit.

Over all race bertama hm ku berjalan lancar tanpa kram, drama atau cidera yang aneh-aneh. Rute lari cukup menantang, vie cantik, ws melimpah, dan semua acara berjalan lancar. Worth to try pokoknya.. See you di next race event... 👏

Avatar

Senin 10 Juli 2023

Hari ini aku ingin menulis kisah sedih. Mungkin bagi orang lain ini terasa sepele, tapi bagiku ini sedikit menyakitkan. Apa yang tampak seperti menara gunung es. Yang ada di dalamnya jauh lebih besar. Banyak hal yang membuatku berpikir akhir akhir ini. Aku merasa lelah dan tubuhku tidak bisa diajak kerja sama. Aku mens lagi dan aku membencinya. Aku tidak bisa bercinta dengan suamiku dan itu membuatku uring" an. Hari minggu dan sabtu sebelumnya aku mengajaknya sebelum aku mens. Tapi dia tidak mau mungkin ngantuk atau capek. Hari minggu pagi kita gak jadi lari, tidak lari bersama tidak becinta aku merasa tertolak dan patah hati dua kali. Aku lari sendiri, tapi tidak memperbaiki suasana hatiku. Anakku selalu rewel dan aku makin sebal kalau suamiku memarahinya. Tapi aku diam saja biar tidak keos di rumah. Agak siang aku pijat lalu nonton karnaval, anakku tidur aku main hp. Setelah itu aku mandi sore. Suami bilang aku wangi tapi tidak mengatakan kalau aku cantik. Sepanjang pernikahan belum pernah rasa"nya suamiku bilang aku cantik. Kata dia semua perempuan cantik, mbak" penjual ayam, mbak" tukang gas, mbak" baju thrift shop semua perempuan cantik kecuali aku istrinya. Agak menyakitkan tapi akan ku terima meski kalau diingat" dan di saat saat tertentu itu melemahkan diriku. Dia sudah pernah bilang di hari ke 4 pernikahan kami kalau mantannya lebih cantik daripada aku.

Aku mau marah tapi yasudahlah. Aku memaafkan tapi tidak melupakan. Hal sepele seperti itu kadang terlupakan saat aku sibuk tapi sering muncul ketika aku sendirian. Aku sedih tapi aku memang tidak cantik.

Hari senin ada rapat, malam hari aku mens. Aku benci aku mens. Aku mulai tidak menyukai diriku sendiri. Aku merasa menjadi ibu yang suka marah, istri yang tidak bisa apa dan tidak cantik.

Aku mutuskan untuk melepas implanku. Setidaknya aku harus sehat bukan meski aku tidak cantik. Aku harus bisa merawat tubuhku karena siapa lagi yang peduli. Sejak memakai implan tubuhku sakit semua, sering pusing dan sakit perut. Ku kurangi mengeluh agar semua baik-baik saja. Aku mens terus dan itu membutku cepat lelah dan lemah. Kebanyakan pakai pembalut bikin kulit pahaku tergores dan berdarah. Rasanya sakit dan peris saat tergores celana. Apa lagi saat mandi pakai air hangat tapi bagaimana lagi, tubuh perempuan kadang kita tak ikut punya.

Tapi aku ingin bebas, ingin tubuhku yang bugar lagi. Aku rindu dengan diriku sendiri. Setidaknya hanya ini yang kumiliki.

Avatar

Tubuh Perempuan Bab PerKB an Duniawi

Kenalan sama dunia perKB an sejak memutuskan untuk menikah. H-2 mingguan menikah aku dan pak su konsul ke dokter online tentang masalah kb karena kita sepakat untuk tidak buru-buru punya anak.

Karena hanya bertujuan untuk menunda dan kita sama-sama baru akan pertama kalinya melakukan HS maka dokter menyarankan untuk KB alami yang resikonya lebih rendah. Karena KB kimia seperti obat dan suntik akan membuat kandungan kering dan menyebabkan aku susah hamil kedepannya. Oke kita sepakat.

KB alami ada 2 pilihan

1. KB kalender

2. Buang diluar

3. Menggunakan pelindung bagi yang pria (masuknya semi alami) wkwk

Menikah bulan mei, bulan juli aku merasa ada yang beda dengan tubuhku. Mual muntah di pagi hari dan telat mens sehari. Memutuskan untuk membeli tespack dan hasilnya garis 2. Wow rencana menunda gagal. Yasudah rejeki anak kita terima. Diminggu itu langsung cek ke dokter kandungan kata dokter janinku berusia 6 minggu. Masyaallah.

Bulan februari anak lahir. Mengurus bayi secapek itu. Aku kayaknya babyblues. Sering merasa sedih dan tiba" bangun di malam hari untuk nangis di kamar mandi.

Aku melahirkan secara normal, dengan jahitan di vagina. Waktu kontrol ada jahitan yang kurang bagus jadi aku butuh waktu lama untuk pulih. Orang normal katanya sebulan akan pulih kondisiku beda aku tidak tahu apa yang menyebabkannya. Sekitar 2 bulan baru terasa baik dan pulih. Di buku panduan nifas ibu melahirkan sekitar 40 hari. Aku hitung nifasku sekitar 3 bulanan an. Capek sekali.

Aku periksa ke dokter kata dokter karena darahku rendah malah banyak yang keluar yang menyebabkan aku pendarahan terus menerus. Aku diberi obat penambah darah, dianjurkan tidak minum kopi dan teh karena kopi dan teh menguragi penyerapan zat besi sehingga darahku makin rendah makin pusing dan makin tidak berhenti nifasnya. Aku harus banyak makan telur, kacang hijau dan susu.

Bulan Juni 2022 Aku mens pertama setelah nifasku berhenti. Aku dan suami sepakat untuk pasang KB agar tidak menjadi bayi sepeti anak pertamaku hehe.

Ada 4 pilihan kontrasepsi :

1. IUD : tidak kupilih karena aku trauma di cek pembukaan sewaktu akan melahirkan. Efektif sampai 95 % bisa digunakan hingga 5th.

2. Suntik rutin : tidak kupilih karena aku takut gemuk hehe

3. Pil : tidak dipilih karena takut lupa minum pilnya

4. Implan (susuk) : efektif sampai 98% jangka waktu 3 tahun. Di pasang di lengan dan dibius saat pemasangan. Ini yang aku pilih.

Oke KB di pasang. Kata bidan nanti kalau pakai kb ini kemungkinan haidnya jadi jarang-jarang. Bisa 3 bulan sekali atau tidak haid sama sekali. Jadi sitem kerja KB ini penebalan dinding rahim. Karena dinding rahim menebal sehingga tidak terjadi peluruhan (mens). Iyap paham.

Entah tidak cocok atau apa sejak pasang KB hingga bulan Agustus aku mens terus nonstop. Ya Allah..

Dan sejak itu tubuhku gatal-gatal. Di sekujur tubuh. Bahkan kalau parah sampai ke mata dan bibir.

Bulan September atau Oktober aku periksa ke dokter faskes 1. Dokter memberi obat stop pendarahan dan pereda nyeri aku dilarang makan seafood agar tidak gatal. Tiap minum obat darah tidak keluar tapi saat aku lupa aku haid lagi. Capek banget.

Bulan desember aku minta di rujuk ke rumah sakit. Di sana aku di usg di periksa mata ku pula, tensi darah dll. Kata dokter kondisiku normal, sehat semua. Aku menceritakan riwatku sejak melahirkan hingga aku minta rujukan. Dokter menyimpulkan aku tidak cocok KB. :'(

Avatar

I miss my self

Waktu luang aku melihat-lihat galeri photo dan tulisan yang pernah ku buat di media sosial (sebuah curahan hati tentang keresahan sehari-sehari) sungguh heran kok sempat sempat nya dulu nulis segitu panjang detail dan lebar. Aku melamun menengok lagi diriku 4 / 5 tahunan yang lalu. Masih cukup muda, punya banyak waktu luang, slow life, slow pace, aku merindukan keheningan dan kelambanan itu. Weekend di toko buku, sore menmbaca novel, malam menghabiskan drama korea, menghayal dan menulis apa yang aku rasakan dan apa yang terjadi padaku selama seharian.

Melihat diriku yang sekarang membuatku sedikit merenung apa aku yang dulu adalah aku yang sekarang. Diriku hari ini, bangun pagi-pagi, riweh dengan anak suami dan pekerjaan, pulang sudah sore, begelut dengan anak dan suami lagi. Tiba-tiba petang datang, sangat lelah, beranjak tidur dan kembali berputar seperti itu. Tidak sempat lagi membeli buku karena mainan anak lebih mendesak untuk dibeli, tidak ada lagi baca novel atau nonton drama karena anak butuh ditemani main. Tidak ada lagi lari pagi karena harus segera prepare sarapan dan kerja. Tidak bisa lagi mandi lama, tidur siang 3 jam atau jalan-jalan malam karena prioritas lain yang memang harus dilakukan.

Ternyata orang yang 5 tahun lalu dan orang yang sekarang sudah menjadi istri dan ibu ini adalah orang yang masih sama. Kalau dulu hal-hal luang itu membuat bahagia, sekarang beda, aktivitas seputar anak dan suami ini juga membuat bahagia. Aku sadari tenyata manusia mudah sekali berkembang dan beradaptasi. Tapi ada masanya aku merindukan hal hal yang dulu terutama diriku sendiri, karena jujur sejak menjadi seorng istri dan ibu kita tidak bisa selalu jadi nomor satu. Ada anak yang masih butuh pendampingan ada suami yang harus diperhatikan maka diri kita sendiri kadang harus dikesampingkan.

Aku tidak menyesal karena kupikir segala sesuatu ada masanya dan tanggung jawab kita menikmati dan menghikmati setiap masa itu. Aku percaya anak yang aku dampingi akan terus tumbuh dan menjadi mandiri dia akan mulai lepas dariku suatu saat nanti. Saat itu akan cukup waktu lagi untuk merawat diriku sendiri dan cukup luang untuk mengasihi hati dan pikiranku.

Avatar

Menjadi Ibu Berdaya

Banyak hal ajaib yang dulu tak terpikirkan aku bisa melakukannya tapi setelah jadi ibu semua terjadi secara otomatis.

Aku tidak pernah tau ketika anak susah makan ternyata itu bisa membuat ibu frustasi dan badmood sepanjang hari. Anak yang susah makan juga menimbulakan rasa bersalah pada ibu, apalagi kalau sudah waktunya kontrol bulanan mengecek tumbuh kembang anak, BB anak stragnan dan cenderung seret membuat ibu merasa menjadi ibu yang gagal. Hal itu membuat saya banyak belajar tentang tumbuh kembang anak, jurnal-jurnal terbaru tentang anak dan kadang membuatku jadi ibu yang keras kepala karena jadi tidak menut dengan apa kata orangtua.

Kelau orang-orang sering bilang anakku pinter, makan apapun mau lahap dan tumbuh gemoy. Percayalah itu tidak terjadi dalam sehari semalam dan tidak setiap hari berjalan lancar. Aku belajar tentang mpasi sejak awal tahu kalau aku mengandung. Aku sudah menyiapkan mental kalau ada beberapa nasihat dan wejangan orangtua yang akan ku tentang dan siap menanggung resikonya. Contoh sederhananya orangtua menyuruhku untuk mpasi dini memberikan pisang ketika anakku berusia 4 bulan. Tentu aku tidak manut dan bersikukuh menunggu sampai usianya benar-benar siap makan. Dan ketika 6 bulan aku tidak memberi menu tunggal seperti yang diajarkan orngtua. Aku membuat menu bubur sendiri dengan panduan buku dan video - video parenting yang ku lihat di yutub juga ig. Awal - awal mila banyak menyembur dan memuntahkan bubur buatanku. Orangtua bilang buburku rasanya hambar, tapi instingku mengatakan ini bukan soal rasa tapi tekstur. Bayi belum tau tekstur yang tepat dan akupun begitu. Jadi trial error ini berjalan kurang lebih 2 hari. Seingatku, aku ijin tidak masuk bekerja demi mpasi hari pertama mila. Dan setelah hari itu semua berjalan lancar aku sudah tau seleranya dan mila sudah terbiasa dengan bubur hambarnya.

Selama 6 bulan tiap pagi kami (aku dan suami) bangun lebih pagi. Suami membantu ku menyiapkan bubur buat mila dan pekerjaan pagi lainnya. Aku bertekad untuk tidak memberinya bubur instan dan bubur praktis di pinggir jalan. Jadi sesibuk, seriweh se capek apapun, selalu tiap pagi menyempatkan membuat menu makan mila.

Usia setahun anakku belum tumbuh gigi, kata orang lebih baik anakku tetap makan bubur karena dia belum bisa mengunyah. Tidak, aku bersikukuh anakku harus naik tekstur ke tekstur cincang dan nasi biasa. Aku percaya pada kemampuan anakku dan terbukti semua baik-baik saja.

Selama 6 bulan ini yang aku pelajari kenapa anak menolak makan :

1. Tekstur

Terlalu encer membuat anak tidak tertantang untuk mengunyah biasanya malah disembur

Terlalu keras membuat bayi tersedak dan memuntahkan makanan

Jadi sesuaikan tekstur dengan kemampuan anak

2. Tools

Alat makan dari stainlesstell biasanya melukai gusi anak jadi anak menolak makan.

Sendok dari plastik juga demikian kadang, jadi pakai sendok yang dari karet empuk tidak melukai gusi anak.

*Kalau ga mau pakai sendok bisa disuapi pakai tangan ibuk auto lahap

Catatan : buat ortu baru belilah kursi makan karena ini penting sekali agar anak tetap tenang makan tidak sambi gendong atau lari-lari.

3. Suhu makanan

Ini kadang terjadi pada anakku, kalau makanan hangat lahap sekali. Saat dingin sudah males makan, terlalu panas menangis. Hmm

Solusi makanan disimpan di wadah kaca dihangatkan sebentar setiap mau makan.

4. Suasana

Terlalu banyak orang kadang membuat anak terdistraksi jadi anak tidak fokus makan. Solusi sendirikan ketika anak makan, cari suasana yg tenang (tidak ada dikudang")

Catatan : makan dengan ayah membuat anak lebih bersemangat

5. Sakit

Anak pilek, batuk panas otomatis selera makan menurun. Segera diobati bun

6. Kurang stimulasi dan sensori

Kasus ini pernah terjadi di aku, ada hari dimana anakku melewatkan sesi makan pagi dan makan siang pas aku titip di ibukku. Saat aku pulang anak kuajak jalan" di rumput, memegang pasir daun" dll.. Setelah itu langsung kuajak makan dan kembali lahap.

7. Anak belum lapar.

Sesederhana itu, tapi kalau kita ga paham jadi kita jengkel sendiri ke anak. Anak belum lapar bisa jadi karena terlalu banyak menyusu, atau terlalu banyak makan camila sehingga melewatkan makanan utama.

8. Rasa

Ini aku taro terkahir karena pengaruhnya ga terlalu signifikan berdasarkan pengalaman. Anakku plain mulai dari awal mpasi sampai sekarang dan oke-oke saja.

Masalah makan anak bukan masalah sepele dan sederhana (menurutku). Karena makanan menentukan nutrisi dan tumbuh kembang anak jadi aku selalu mengusahakan entah gimana cara ngatur waktu atau menunya biar mila tetap makan sehari 3x dengan seimbang. Makan juga bisa membentuk referensi selera yang akan dia bawa sampai dewasa. Menjadi ibu berdaya juga mengusahakan membentuk kebiasaan dan adab makan anak.

Semua hal terasa sulit tapi pasti mungkin dan bisa diusahakan.

Selamat menemani tumbuh kembang anak anak kita semua ❤️

Avatar

Tahun 2022 Penuh Pengalaman Pertama

Pertama kali melahirkan secara normal, detail ceritanya mulai dari kontraksi, tahap pembukaan sampai akhirnya melahirkan sudah pernah kubagikan di highlight "Gamila"

Sekarang sebelum menutup tahun ingin melanjutkan cerita tentang serba-serbi menjadi ibu untuk pertama kalinya. Akan kubagi beberapa poin biar rapi.

A. Mengurus newbron alias bayi procot

1. Skill gendong

Demi Tuhan, seumur-umur belum pernah gendong anak kecil apalagi yang bayi. Anakku lahir aku yang bingung ini anak harus diapain gimana cara angkatnya, gendongnya, wkwk. Aku berani gendong karena ini anak aku sendiri dan gendong diajari suami di rs. Aku lahiran pas covid jadi sekamar isinya aku, suami dan bayiku. Di situ suami ngajari aku cara gendong bayi dan setelah itu baru aku lihat cara gendong di youtube.

Teknik gendong dan alat gendong ternyata bervariasi banget. Gendongan yang paling umum adalah jarik yang cara pakainya dililit-lilit dibahu. Tapi aku ga bisa pakai cara yang ini, aku lebih nyaman yang gendong m shape. Sayangnya banyak orang disekitarku yang belum familiar dengan teknik menggendong ini jadi aku cukup sering menerima "nasihat" tapi yaudah gapapa dasarnya aku agak keras kepala jadi ya mental semua nasihat dari orang-orang.

2. Menyusui

Tak kusangka tak kuduga ternyata menyusui ini memang masalah mentalitas. Salut sama ibu-ibu yang bisa kasi anaknya full asi sampe 2 tahun. Dulu liat orang menyusui kayak mudah tinggal buka baju bayi dikempit disodorin nenen langsung bayi mengenyot. Ternyata menyusui bayi tidak semudah menyusui bapaknya ferguso.

Saat kamu melahirkan di beberapa kasus, seperti kasusku asi tidak otomatis keluar. Jadi aku harus berusaha supaya asiku keluar. Saran orang" dadaku harus dikompres dengan air hangat lalu coba di susukan ke anakku, karena aku covid dan dilarang menyusui jadi aku memompa dadaku dan rasanya itu sakit poll, pumping 45 menit cuma dapat seuprit dan itu berulang selama 2 jam sekali. Itu yang bikin aku trauma juga pake pumping.

Aku pulang dari rumah sakit, nah disini aku baru bisa menyusui anakku. Awalnya dia juga kayak ga tau cara mengenyot ibunya. Tapi setelah beberapa kali bercobaan akhirnya berhasil. Kuncinya ada di pelekatan, aku belajar dari youtube dan its works tidak sakit seperti yang orang" bilang kalo pelekatannya bagus. Selama masa cuti aku mengASIhi anakky secara langsung dibantu sufor karena emang ga cukup.

Drama puting lecet tentu ada sekitar 2 kali selama mulai Gamila lahir sampai dia berusia 10 bulan ini. Cara ngobatinnya ga pake krim aneh-aneh, tinggal oles oles aja asi kita sendiri di puting yang sakit lalu diamkan selama kurleb 4 jam nanti mereda sendiri.

Drama payudara bengkak juga pernah ngalamin, terutama kalau aku minum asi booster tapi menyusui ga sesuai jadwal, ini sudah pasti bengkak dan nyut nyut an sekali.

Bengkak yang paling parah terjadi sampe aku demam. Sebabnya aku ga menyusui selama seharian karena putingku berdarah. Mila mulai tumbuh gusi jadi kayak digigit hiu setiap dia menyusu. Supaya ga bengkak ya tetap aku susui cuma ga sesering biasanya sambil minum paracetamol biar demamnya turun dan jangan lupa dikompres dulu dadanya pake air anget sebelum menyusui. Tapi sejak hari itu produksi asiku menurun drastis. Aku jadi jarang banget nyusuin mila, paling sehari 2x bahkan bisa cuma 1x dan itu kadang buat aku baper, sedih.

MengASIhi adalah golden momen antara ibu dan anak. Anak kita pangku, kita tatap matanya, tangannya mungil membelai kita, tubuh kita besentuhan sangat dekat tapi semakin anak besar momen itu sirna dan kalau aku flashback lagi kayaknya kok cuma sebentar banget ini anak aku timang. hiks cry kangen bayi mungilku.

Avatar

Ya gapapa

Sebagian besar dari kita mungkin akan jadi orang kebanyakan yang biasa saja.

Gak punya prestasi apa-apa tapi juga ga pernah kena tindak kriminal sampai masuk penjara. Tidak pernah dapat penghargaan ini itu, tidak memiliki banyak properti untuk disanjung sana dan sini.

Kebanyakan dari kita akan berangkat jam 6 pagi pulang jam 4 atau jam 5, kerja 8 jam sehari yang kalo gajian cuma cukup buat kebutuhan sehari-hari. Ga punya tabungan yang melimpah tapi juga ga ada cicilan atau utang pinjol yang bikin mumet.

Sebagian dari kita cukup beruntung ada rumah yang sederhana berisi keluarga yang seperti pada umumnya bisa sekolah dan menjalani rutinitas senormalnya, tidak menjadi bagian dari grub grub yang punya hobi malah jutaan. Kalaupun ada yang mengontrak atau tinggal dengan mertua ya sama saja enaknya, namanya juga hidup mau sempurna yang kita mau ya gak bisa.

Pada akhirnya kita musti menerima kalau kita memang begini dan biasa biasa saja, tidak menjadi pusat dunia, tidak menjadi bagian dari orang-orang yang punya tanggung jawab besar pada kehidupan orang banyak.

Dan gapapa kalau hidup kita biasa-biasa saja, menjadi orang yang begini-begini saja.

Avatar

Fakta Gelap yang Aku Baru Tahu Saat Aku Menjadi Ibu

*Berdasarkan pengalaman pribadi, mungkin tiap orang akan merasakan kesan dan perasaan yang berbeda

1. Melahirkan baik normal maupun sc sama sakitnya, gak ada yg lebih enak ini atau itu

2. Minggu-minggu pertama setelah melahirkan akan muncul semacam perasaan kosong, ada yang hilang dalam dirimu, dan hidup berubah sepenuhnya.

3. Ritme keseharian akan berubah sangat cepat, kelahan sepanjang hari, darah yang keluar terus-menerus dan lemas.

4. Kegiatan menyusui bayi tidak semudah yang dilihat. Asi yang keluar belum banyak, puting lecet, menopang bayi untuk menyusu yang durasinya rata" 30 menit selama 2 jam sekali. Itu membuat tubuh cepat lapar, lelah dan pegal semua. Ingin istirahat tidur tapi terpaksa bangun untuk menyusui anak, ingin masak atau makan anak menangis dan merengek.

5. Ada hari dimana perasaan sedih dan depresi muncul, kelelahan, anak menangis terus, merasa sendirian, tubuh berubah, tidak bisa melakukan apapuan meski ingin melakukan banyak hal.

6. Perasaan menyayangi anak tidak serta merta muncul otomatis saat kita melahirkan (yang aku alami) perasaan sayang itu tumbuh seiring berjalannya waktu dan hari, diawal" malah ada perasaan semacam gara" makhluk kecil ini aku kelelahan dll.. pokoknya merasa kesal dan capek dan benci dengan diri sendiri perasaan jahat yg kadang muncul kayak apa semua ibu seperti ini atau hanya aku yg terlalu drama dan jahat?

7. Menjadi ibu yang bahagia tidak bisa diusahakan sendirian butuh banyak pihak untuk mendukung seorang ibu agar menjadi ibu yang baik, berdaya dan bahagia. Peran suami nomor 1 bantu ganti pampers bayi, ikut bangun pas kita nyusuin, ganti gendong anak itu sangat berarti bagi ibu baru. Support dari nenek bayi dan tante" juga penting, mereka harus percaya kalau si ibu baru pasti mampu mengurus anaknya.

Ya mungkin itu sebagian fakta yg membuat kaget karena yg sering kita lihat jadi ibu sudah pasti bahagia, asi keluar deras, otomatis menyayangi anaknya, anaknya lucu imut dan menggemaskan selalu padahal ya belum tentu.

Namun, menjadi ibu adalah hal terbaik yang pernah terjadi selama hidup, mulai mengandung, melahirkan dan menemani proses tumbuh kembang si kuncup yang pada waktunya nanti akan mekar.

Mengingatkan pada diri sendiri pada akhirnya tujuan membesarkan dan mendidik anak adalah agar anak bisa tumbuh menjadi versi terbaik dirinya, menjadi mandiri saat kita tidak lagi di sisinya atau ringkasnya "Merawat anak itu menemani untuk melepaskan"

Avatar

Waktu terasa cepat saat kita sedang bahagia. Sebaliknya, waktu terasa lambat saat kita dalam penantian dan rasa cemas. Itu yang kami alami selama masa isolasi. Biasanya hari jumat ke jumat bergulir amat cepat. Di ruang isolasi ini, tiga hari saja sudah membuat mental kami KO.

Hari Senin tanggal 21 Ferbruari 2022, aku mulai frustasi ingin segera pulang karena pasien-pasien lain dengan bayinya mayoritas sudah pulang. Beberapa kali aku menghubungi suster penjaga, menanyakan kapan kami bisa pulang jawabnya tidak memuaskan diriku (kami belum boleh pulang).

Harus ada ijin dari dokter yang menangani aku, dokter anak dan entahlah beberapa hal lain yang aku tidak mengerti.

Aku menangis dipundak suami, merasa amat tidak berdaya. Dia meyakinkanku bahwa itu memang prosedur yang harus kami lewati.

Malam itu satu ruangan isolasi hanya berisi aku, suami dan anak kami. Rasanya sepi dan dingin.

Selasa, 22 Februari 2021

Dokter yang menangani aku menyatakan bahwa aku sudah boleh pulang. Kami gembira, sayangnya dokter anak menyatakan anak kami masih butuh pantauan lebih lanjut. Setahu kami pendamping pasien hanya satu orang. Jadi hanya ada satu orang yang menjaga bayiku karena statusku bukan lagin seorang pasien. Suami memintaku untuk pulang lebih dulu agar aku bisa istirahat di rumah dan lekas pulih. Kondisiku saat itu masih flu sedikit, kaki bengkak sepertu kaki gajah, sering kram, perih efek jahitan persalinan makin terasa dan sering pusing mendadak. Suami ku sudah turun demamnya tapi masih flu berat dengan batuk berdahak. Aku tidak ingin pulang tanpa bayiku, meski aku bisa. Aku menyarankan agar suamiku saja yang pulang karena sepertinya dia yang butuh perawatan lebih baik dan di rumah akan membuatnya sembuh lebih cepat. Suamiku menolak, dia tetep kukuh menyarankan agar aku yang pulang. Aku tetap menolak karena bagaimana bisa aku pulang tanpa bayiku. Kami berdebat mengenai hal tersebut dan berakhir dengan tangisan, kami menangis dan memutuskan untuk tetap berdua di sini sampai salah satu dari kami dipaksa pergi oleh petugas.

Rabu, 23 Februari 2022

Sore hari dokter anak menyatakan anak kami sudah selesai masa pemantauannya. Bayi kami dalam kondisi baik dan sehat dan boleh pulang malam itu. Kami senang sekali. Kami lekas berkemas dan memberi kabar keluarga kalau malam itu boleh pulang. Jam 20.30 keluarga kami sudah menunggu di luar ruang isolasi. Aku menghubungi perawat, menanyakan apa kami boleh pulang karena kata dokter jam 20.00 kami harusnya boleh pulang.

Perawat menyatakan kami tidak boleh pulang sendiri atau dijemput oleh keluarga. Kepulangan harus mendapatkan ijin dari puskesmas dan satgas covid desa kami dan itu baru bisa dilakukan besok. Kami harus bersabar sehari lagi. Malam itu aku tak bisa tidur nyenyak ingin segera pulang.

Kamis, 24 Februari 2022

Sekitar jam 11.00 kami dijemput oleh pihak puskesmas dari desa kami, setelah menunggu sekitar 3 jam karena awalnya kami dijanjikan akan dijemput jam 08.00.

Sampai di rumah dalam keadaan sepi, tapi sepi yang sejuk dan menyenagkan. Rasanya seperti menghirup udara segar kembali.

Avatar

Sabtu, 19 Februari 2022

Hari ini anakku lahir, aku terkejut dan kaget semua terjadi begitu cepat sampai aku setengah sadar menjalaninya.

Sehari sebelumnya, jumat pagi setelah tidur kembali selekas sholat subuh kusadari bahwa suamiku demam. Dia di pelukanku rasanya hangat oh panas ternyata dia demam. Suami kuminta untuk ijin agar tidak bekerja, aku juga ijin karena sedikit flu dan kelelahan.

Sepanjang hari aku merawat suamiku yg kondisinya makin parah, aku sangat khawatir flu dan demamnya amat tidak wajar.

Jam 8 malam suami tertidur, aku juga. Tapi tiap satu jam aku terbangun karena kebelet pipis dan buang air besar. Tiap jam. Jam 3 itu terakhir aku buang air besar perutku kosong plong. Tapi jam 4 aku terbangun pipis lagi, jam 5 aku dan suami bangun, perutku mulas seperti ingin buang air besar, suamiku masih demam. Rasa seperti itu berlanjut sampai kira-kira jam 6. Perutku mulas sekali, seperti dicengkeram, diremas dan ada yg menonjok di anusku...

Aku mencoba tenang dengan bermain di atas gym ball sambil nonton yutub cara membedakan kontraksi asli dan palsu.. Karena ini pengalaman pertama aku bahkan tidak tahu kontraksi itu apa dan seperti apa. Sampai akhirnya aku meyakinkan diri kalau ini kontraksi asli. Ada lendir darah di kemaluanku. Sekitar setengah 7 kami berangkat menuju rumah sakit UMM.

Sampai di RS kami menuju IGD, aku langsung dibimbing untuk swab, dan suami mengurusi berkas. Setelah di swab aku disuruh rebah di atas kasur oleh perawat, diperintahkan mengangkang tapi tubuhku kaku dan tremor sekali, perawatnya sampai jengkel karena tidak bisa mengecek aku pembukaan berapa jika tubuhku sangat kaku. Setelah beberapa lama akhirnya ketemulah sudah pembukaan 5, lalu diberitahukan kepadaku kalau hasil swab tadi positif.

Aku pindah ruangan untuk bersalin secara darurat. Aku menunggu suami dan bidan yang akan menangani ku. Selama proses menunggu itu kontraksi yang kurasakan semakin keras, tapi badanku semakin lemas, ada beberapa kali di sela kontraksi aku tertidur saking payahnya. Mungkin efek seharian kemarin merawat suami, perutku sudah kosong terkuras habis dan ya sejak pagi aku belum makan apa, ditambah aku positif covid mungkin kelelahan ini juga efek si covid. Tiap jam pengecekan pembukaan rahimku bertambah.

Kira-kira jam 10 bidan menyatakan pembukaanku sudah lengkap, aku boleh mengejan. Namun fisikku tidak kuat, tubuhku kaku, tremor, beberapa kali kram, dan tidak kuat mengejan. Drama terjadi, aku mulai menangis dan minta di operasi saja karena aku benar-benar kelelahan. Suami menemaniku sepanjang proses memasuki ruang persalinan tadi. Kulihat dia juga menangis sedikit, mungkin kasihan padaku atau bagaimana. Dia tak henti memotivasi dan menyemangatiku agar tak henti berusaha. Bidan menyatakan kalau operasi masih membutuhkan waktu 1-2 jam lagi karena harus menyiapkan tim dan ruangan operasi lebih baik aku mengejan saja daripada menunggu lama. Sekitar setengah 11 sepertinya aku di beri obat perangsang, jadi kontraksiku semakin hebat, mau tidak mau aku harus mengejan keras meski rasanya aku sudah tidak ada daya.

Sudah kulupakan teori yang menyatakan kalau seharusnya aku tidak boleh memejam agar pembuluh mataku tidak pecah, kulupakan kelas kelas online gentle bird yang menyatakan aku harus atur napas dalam agar rileks. Persetan dengan anjuran agar aku tidak mengangkat bokong saat mengejan agar sobekan di vaginaku tidak terlalu besar. Aku mengejan gagal, ku dengar suara gunting merobek bagian kulitku. Aku mengejan lebih erat, cairan seperti banjir keluar rasanya hangat dan cair. Dosis obat perangsang sepertinya ditambah. Rasa mulasku makin hebat, bidan makin semangat menyuruhku mengejan, aku mengerang dan lahirlah anak kami pukul 11.30. Aku merasa lemas dan lega. Tapi ternyata aku harus mengejan sekali lagi untuk mengeluarkan apa yang disebut ari-ari bayi. Ya Allah..

Ku kira aku bisa segera tidur, ternyata aku masih harus mengalami proses penjahitan dan dramanya. Seingatku itu dimulai pukul 12 dan berakhir pukul 13.30.

Pukul 14.00 kami bertiga dipindahkan ke ruang isolasi. Merasa sedikit lega, setidaknya kami bertiga dalam satu ruangan tanpa bercampur dengan pasien lain. Malam itu kami berisirahat sejenak. Tenagaku belum pulih sepenuhnya, rasa perih akibat penjahitan mulai terasa menyakitkan. Aku dilarang menyusui bayiku jadi harus lewat pompa asi. Sayangnya asiku belum keluar. Jadi si bayi harus minum sufor. Dan semua hal yang berkaitan denganku dan bayiku suami yang mengurusnya, dalam keadaan demam.

Ada saat dimana aku memandangiku dan tiba tiba perasaanku menjadi mellow karena terbit suatu pikiran "Ya Allah nak kamu yang dulu ibu bawa-bawa kemana-mana dalam perut ibu, sekarang kamu sudah keluar tapi ibu gak boleh menyentuhmu, kamu mulai sekarang harus belajar menghadapi dunia sendirian, ibu akan bimbing dan temani kamu nak tapi ibu juga gak tau kapan batas waktu itu hadir" bayiku mulai bangun memainkan bibirnya sepertinya haus tapi aku pun tidak bisa menyusuinya. Lagi- lagi aku terharu.

Avatar

Tahun Baru, Penerimaan Baru

Tidak ada yang salah menjadi yang biasa biasa saja, yang tidak dikenal banyak orang, yang tidak harus selalu mengikuti semua trend yang ada yang tidak punya impian atau resolusi apa apa untuk tahun depan.

Wajar kalau kita hanya ingin menjadi yang rata-rata dan biasa biasa saja. Pandemi 2 tahun mengajarkan kita untuk menerima hal yang tak pernah kita pikirkan sebelumnya atau hal yang selalu kita hindari yakni keterbatasana. Pada akhirnya kita harus tunduk pada yang namanya keterbatasan. Untuk itu tak apa kalau kita gagal, tak apa kalau kita ingin menyerah, tak apa kalau kita jatuh, atau jenuh. Kita tidak harus berlali sepanjang hari, tidak harus bersemangat setiap waktu tidak harus memperoleh ini dan itu untuk dianggap hidup sebagai manusia dan di hormati. Tanpa pencapaian apa-apa kita tetaplah manusia dengan segala keistimewaannya. Toh kita rehat tidak untuk selamanya, ada waktu kita akan bangkit lagi dan melaju kencang lagi, tapi mungkin tidak sekarang. Karena sekarang waktunya kita istirahat sejenak, sendiri, menjadi manusia biasa tanpa pencapaian atau ambisi apa apa. Hanya berjalan biasa saja..

Avatar

My One and Only ❤️ Kamarin sabtu tanggal 15 habis priksa kandungan antri 3 jam capek banget tapi seneng bisa lihat anak bayi lewat usg... mirip bapaknya banget ... Sehat sehat ya nak, ibu dan ayah sayang adek selalu...

Avatar

Setiap lihat mas tidur lebih dulu aku selalu memandangi wajahnya lalu kuciumi sambil berdoa "Semoga Allah selalu menurunkan rahmatnya padamu mas, meridhohi setiap langkahmu, menghilangkan rasa penat dan kekhawatiran dalam dadamu, melindungi kamu dimanapun berada I Love You lalu kupeluk erat" seolah tiada hari esok lagi" ya sesayang itu aku sama mas suami.

Avatar

Hamil 6 bulan, makin sering nendang adik bayinya dan makin kerasa gerakanyya.. ❤️ happy sekali, sehat sehat terus ya nak..

Avatar

Pesan Untuk Anak Ibuk

Sabtu, 30 Oktober 2021

Hari ini kita ketemu saat periksa ke dokter kandungan. Kata dokter semua kondisinya bagus baik ibu maupun anaknya. Alhamdulillah.

Makin hari makin terasa kamu sering gerak" diperut ibu nak...

Ibu seneng sekali, kamarin hari rabu tanggal 3 nov ayah ulang tahun anak. Usia ayah jadi 29 tahun..

Ibu ingin sehat terus biar bisa nemenin ayah menua dan adik tumbuh sampai dewasa.

Adik tau ngga.. ibu sayang banget sama ayah, ibu harap kamu nanti juga sayang sama ayah.. Kamu bisa jadi anak yang bahagia, yang percaya diri, punya banyak kesempatan untuk menjadi apa yang kamu mau, hal itu akan buat kami bahagia nak.

Nanti dalam perjalannya mungkin ibu akan sering marah, mengomel banyak melarang kamu melakukan ini itu. Percayalah hal itu terjadi karena ibu amat khawatir dan sayang yang terlalu berlebihan.

Nak nanti kalau udah lahir udah jadi bocah yang bisa lari", bahkan sudah mandiri tetep sering ajak ngobrol ibu dan ayah ya.. Tetep sering pelukan dan ciuman kayak yang akan selalu ibu lakukan ke adek saat adek masih bocah. Jangan malu untuk bilang sayang ke ibu dan ayah.. I Love you nak..

Avatar

Moodswing parah

Kayaknya minggu lalu hari rabu, habis setrika dan ngerasa capek mungkin. Badank kerasa banget perubahannya, perut makin berisi, punggung sakit dan sering nyeri. Mudah ngantuk banget dan mudah capek.

Jam 9 an malem pas mau siap" tidur tiba" aku sedih aja gitu ga tau kenapa. Mas balik dari kamar mandi pas nyampe kasur langsung aku punggungin dan aku nangis banget terisak isak..

Si mas bingung, aku juga lebih bingung kenapa bisa tiba tiba sedih dan menangis. Mas peluk aku dari belakang tanya apa salah dia dan kenapa aku nangis. Aku gak tau aku gak bisa jawab, bukan salah dia dan aki juga ga tau aku kenapa. Mas membalikkan badanku dan kita berpelukan, dia minta maaf atas sesuatu yg bukan salahnya dan aku jadi makin merasa bersalah karena aku juga ga ngerti apa yang bikin aku sedih. Capek nangis dan mungkin mas juga capek nenangin aku kita berdua tertidur. Bangun subuh seperti biasa, aku kira aku udah baik" saja ternyata engga, pas wudhu aku nangis lagi, aku diem ga jawab pertanyaan mas.. sampe sholat selesai dan kita mau balik tidur.

Disitu kejadian kayak kemarin malam terulang lagi, aku nangis makin parah, sedil poll ga tau kenapa sampe miseg" dadaku sesak, mas ngga bilang apa" dia cuma meluk aku, makin erat dan bilang gapapa gapapa nangis aja..

Baru aku bisa bilang kalau aku ga pengen nangis tapi kerasa sedih yg gak tau sebabnya apa. Kata mas mungkin bawaan bayi, mungkin aku kecapean. Kita balik tidur dan bangun siang banget.. tapi perasaanku udah mendingan...

Aku bersyukur punya pasangan yang pengertian dan mau mencoba paham terhadap perasaanku yang berubah-ubah gimana kadang aku juga sulit mengerti diriku sendiri. Aku tahu dia gak bisa ngerasain apa yang aku rasain. Tapi setidaknya dia berusaha untuk memahami, tidak memaksaku untuk menekan perasaanku, dan mencoba menenangkan aku kalau semua akan baik baik saja.

Sempet juga si mas tanya kamu ketakutan? kamu capek? kamu habis mimpi apa? tapi aku ga bisa jawab soalnya aku juga ga ngerti sama apa yang aku rasain. but thanks at least he have try dan dia ga ninggalin aku sama sekali atau merasa ilfil atau risih dengan tangisku yg panjang itu.

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.