Avatar

Now You Read Me!

@kunamaibintangitunamamu / kunamaibintangitunamamu.tumblr.com

Put some melancholic, wise quotes, song lyrics, and whatever here.
Avatar

Sesekali

Sesekali pergilah ke pantai, lalu lihatlah ombak yang beradu itu, dan kamu akan paham–rasanya mengejar seseorang, tapi sekeras apapun kamu berusaha, dia tak bisa digapai.

Sesekali pesanlah secangkir kopi panas, lalu perhatikanlah uap asap yang meliuk-liuk itu, dan kamu akan paham–rasanya dibiarkan pergi tanpa dicegah sama sekali.

Sesekali duduklah di ruang tunggu bandara, lalu lihatlah pesawat-pesawat sibuk itu, dan kamu akan paham–rasanya didatangi untuk kemudian ditinggal pergi lagi.

Sesekali pergilah ke stasiun terdekat, lalu lihatlah sepasang rel sedih itu, dan kamu akan paham–rasanya bersisian namun pada ujungnya tak pernah bisa bersama.

Sesekali pergilah ke persimpangan, lalu amatilah lampu lalu lintas itu, dan kamu akan paham–rasanya sudah menunggu lama, lalu dibiarkan pergi begitu saja.

Sesekali berdirilah di bawah pohon, lalu lihatlah daun yang jatuh itu, dan kamu akan paham–rasanya bertahan sejak lama, lalu dilepaskan juga pada akhirnya. 

Avatar

Berita buruknya adalah aku tidak ingin kamu hubungi hanya saat kamu merasa kesepian saja.

Tapi, berita baiknya adalah aku masih menunggu, barangkali kamu akan mencariku di kesepian itu.

Avatar
Avatar
wolkenleere
And I wondered what it was like to be chosen. I was never chosen. I was a maybe, a probably, sometimes even a definitely but never the one, never the chosen one.

Unknown

Avatar

Hal yang aku sadari di akhir tahun 2023 adalah: ternyata...bukan cinta baru yang datang yang menakutkan, tapi kemungkinan akan mengalami kembali rasa sakit dulu lagi, yang membuatku menutup hati.

Dan resolusi tahun 2024 adalah: kembali merasakan.

Avatar

Kita ini apa? Tidak tau.

Tapi...

Terkadang, tidak tau itu berarti "jangan simpan orang lain dalam hatimu..."

Terkadang, tidak tau itu berarti "aku ingin kamu terus peduli padaku tanpa batas waktu..."

Terkadang, tidak tau itu berarti "hatiku seluas samudra, tapi kamu selalu menginginkan sayap..."

Dan,

Bagian ter-menyedihkan dari segalanya adalah kenapa ketika kita sebenarnya sudah tau jawabannya, tapi masih berpura-pura seolah-olah tidak tau?

Avatar

"Makasih, karena kamu tidak menyia-nyiakan rasa sakit hatiku, demi bersama dengan orang yang kamu pilih saat ini..."

Aku pernah, dan itu waktu aku bertemu kamu di kotamu beberapa tahun yang lalu. Semua titik di kota itu diam-diam menyimpan cerita. Dan satu hal yang begitu sangsi adalah mengapa rasanya tidak sama, meski kamu lakukan itu dengan orang lain.

Sejujurnya, aku tidak pernah tahu bagaimana cara terbaik untuk memperpendek fase berduka setelah tidak bersama kamu lagi saat itu. Aku berantakan dan kacau; sebab bersamamu, aku merasa telah mencapai level tertinggi peduli dengan seseorang. Pernah sesombong dan sepercaya diri itu untuk memilikimu seutuhnya. Sampai aku tersadar aku justru ditertawakan oleh keyakinanku sendiri. Tapi, tidak apa.

Setiap kali aku menginjakkan kaki di kota itu, aku selalu berharap tujuanku adalah untuk menemuimu lagi. Sayangnya, harapan itu kukubur dalam-dalam sekarang. Waktu kita memang tidak pernah tepat, ya? Kini, aku hanya boleh menjadi bagian dari kisah klasik di masa lalumu yang mengetahui pergantian statusmu. Tapi, tidak apa.

Kalau kamu berpikir aku masih memikirkanmu, kamu salah besar. Aku tidak cinta kamu lagi, beneran. Aku hanya belajar mengenang semuanya dengan perspektif yang tidak menyakitkan saja. Aku tidak mencari tahu tentang kehidupanmu, bahkan aku enggan sekadar membuka laman media sosialmu. Lucu ya, dulu kita dua orang yang saling mencari, sekarang berganti menjadi dua orang yang saling menghindari. Tapi, tidak apa.

Mungkin, perpisahan kita saat itu tidak sarat makna dan terkesan terburu-buru. Sedikit banyak yang tak sempat aku sampaikan untukmu, aku tuangkan di sini:

Terima kasih karena sudah memberiku cerita, pengalaman, dan perasaan yang kadang tak bisa aku pahami. Kamu pernah berbeda, walau akhirnya caramu meninggalkanku sama saja seperti yang lain. Tapi, tidak apa.
Terima kasih karena kamu sudah lebih dulu berbahagia, sehingga aku punya bukti bahwa tidak bersama pun, kita bisa menemukan bahagia masing-masing. Aku belum sih. Tapi, tidak apa.
Terima kasih karena dilepasmu, aku bisa menemukan titik balikku—dan itu menjadi kado perpisahan terindah yang kamu berikan untukku. Kamu mungkin tidak peduli. Tapi, tidak apa.

Dan maaf, jangankan menyapa, kembali menjadi temanmu saja rasanya sulit. Bukan karena aku membencimu. Tapi, kadang kita harus menghancurkan semua jembatan komunikasi yang ada—demi mempunyai jarak, iya 'kan?

Thank you, next.

Avatar
Cinta hanya terjadi sekali. Selebihnya, hanyalah pengganti-pengganti yang kebetulan kita toleransi; namun tak pernah sama indahnya.
Avatar

Dia akhirnya berubah dari tanda tanya menjadi tanda titik. Darinya, aku paham; laki-laki dan perempuan bisa saja sama. Mereka egois. Mereka hanya memilih apa yang terbaik untuk mereka. Mereka cuma mengingat apa yang mereka mau ingat saja.

Avatar

Kamu, Apa Kabar?

Akan selalu ada satu orang yang membuatku bingung tentang perasaannya, tapi aku tak pernah berani bertanya. Sampai pada…suatu hari, kita memilih arah yang berbeda tapi tidak saling memberitahu. Pelan-pelan, pengetahuan kita tentang satu sama lain semakin berkurang karena tidak rutin bertukar kabar lagi.

Kemudian, banyak prasangka buruk bermain di kepalaku; mungkinkah aku pernah melakukan sebuah kesalahan yang membuatmu berubah ataukah kamu sudah menemukan seseorang yang jauh lebih menyenangkan dariku? Tak cukup dayaku untuk menerima jawaban darimu, karena aku tidak tahu apakah kamu masih bersedia dihubungi olehku atau tidak.

Kamu, kini hanya boleh jadi teman yang kupantau diam-diam. Dan sejujurnya, ada kekecewaan yang sanggup membuatku bersedih, tentang; “kenapa aku tak bisa menjadi orang yang terus-menerus menemanimu, kenapa aku tak memiliki kesempatan yang cukup untuk bisa lama-lama di kehidupanmu?”

Lucu rasanya, ketika ternyata aku adalah satu-satunya hal yang kaubiarkan lepas, sementara yang lain tetap. Teman-temanmu, hobimu, pekerjaanmu. Ini membuatku sadar, aku kalah penting dari mereka. Tapi, aku ingin tahu; ada berapa banyak orang yang kamu tarik perhatiannya setelah kita tak lagi dekat?

Tidak ada kesepakatan untuk berhenti, tapi herannya kita sama-sama paham tidak ada yang perlu dilanjutkan. Kamu tentu sudah punya standar bahagia baru, begitu pun aku. Seperti yang kamu bisa lihat, aku berlaku selayaknya orang bahagia yang tak pernah merasa kekurangan kamu sebelumnya. Baiklah, jujur, aku sedang berusaha…

Kemudian, ini akan menjadi bagian yang bisa jadi mengejutkanmu. Aku tidak tahu sejak kapan muncul ketergantungan ini; aku ingin kamu selalu tahu tentang apa yang kulalui setiap harinya. Singkatnya, aku mau kamu terlibat, memberi respon, dan bereaksi. Aku mau kamu menginginkanku sama seperti aku menginginkanmu.

Makanya, aku masih sedang berusaha…menayangkan semua aktivitas yang kelihatannya cukup menyenangkan untuk diketahui, lalu tersisip sedikit rasa penyesalanmu karena telah bergerak pergi dariku, hingga kamu pun terpancing untuk bertanya, “kamu, apa kabar?”

Avatar

'cause you moved on and I'm still waiting... tapi masih menunggu kah itu namanya, jika kemarin, hari ini, esok, dan seterusnya masih sama saja: cinta yang kutunggu tak kunjung datang?

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.