Avatar

LIVE BY THE SUN LOVE BY THE MOON

@yulialatifah / yulialatifah.tumblr.com

U L I . Indonesian. Bandung & Depok. ENFP. Your future Nurse who want to travel the world. Freelancer. Istrinya Apa @dwibermani. Ibuknya Umar.
Avatar

#TBM 1 : Kesepakatan awal menikah

“Pokoknya syarat setelah menikah adalah kita harus tinggal berpisah dengan orang tua masing-masing ya!”

Sebuah kalimat yang muncul dari diri ini saat proses taaruf itu berlangsung. Ya, sejak membaca beberapa buku persiapan pernikahan rasanya selalu ada bab khusus tentang menantu dan mertua dan sepertinya topik ini selalu menarik untuk dibahas sebelum dan setelah menikah, karena sepertinya ada misteri di balik semua pembahasan yang ada.

Saat itu mungkin takut jika harus tinggal bersama mertua lebih besar porsinya dibandingkan rasa positif yang ada, ditambah lagi dengan alih-alih saya ingin mandiri untuk tinggal berdua saja dengan suami supaya kami lebih banyak belajar. Saya takut dimarahi jika tidak bisa masak, saya takut dicuekin, saya takut tidak disukai, saya takut digalakin, dll. secuil ketakutan-ketakutan yang muncul saat itu akibat dari sinetron yang ada di televisi. hahahaha.

Sebenarnya saya pun belum paham bagaimana tinggal dengan mertua, takutnya tuh seperti apa, apakah memang benar adanya hal-hal yang diceritakan teman-teman lain itu, atau hanya dipenuhi dengan bumbu-bumbu sinetron saja sehingga ceritanya semakin “seru”. Jadi yaa bismillah saja lah sedikit berusaha tetap berpikir positif walaupun ketakutan menjadi hal yang mendominasi saat itu. Hal ini perlu dipersiapkan karena yang namanya rencana bisa saja berubah dan yang namanya keadaan kan kita tidak tau, jadi haruslah kita mempersiapkan porsi legowo jika pada akhirnya harus mengalah untuk sesuatu yang lebih baik (re: tinggal bersama mertua).

Sejatinya mertua adalah orang tua dari suami kita, yang melahirkan dan membesarkan orang yang kita cintai dan sayangi (yaitu suami), yang telah berjasa begitu banyak, jika mertua tidak ada artinya suami kita pun tidak akan ada saat ini. Kesuksesan suami pun salah satunya karena doa-doa yang dipanjatkan orang tuanya yang tidak lain dan tidak bukan adalah mertua kita #ntms.

Avatar

Asam manis tinggal satu atap dua keluarga

Sudah hampir mau dua tahun saya tinggal bersama mertua, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa saya ambil sejak tinggal pertama kali hingga detik ini. Padahal sudah beberapa kali saya menuliskan statement di Tumblr kalo akhirnya sebentar lagi akan pindah rumah hehe. Tapi ya namanya rencana bisa berubah kapan saja, sampai akhirnya tidak terasa sudah mau dua tahun lamanya.

Apakah enak?

Ya ada enaknya dan ada tidaknya.

Mungkin saya hanya mengalami secuil kisah saja selama dua tahun ini, dan sepertinya masih banyaaaak sekali keluarga diluaran sana yang ternyata sudah bertahun-tahun harus tinggal bersama orang tua/ mertua karena kondisi tertentu.

Well, next time kayanya seru aku bikin rubrik tulisan TBM alias #TinggalBersamaMertua siapa tau aku bisa menemukan teman-teman satu frekuensi di Tumblr ini hehe.  Ehhh bukan RTM ya inget hahaha kalo RTM mah rubriknya penulis Kurniawan Gunadi dan Aji Nur Afifah (pasangan suami istri penulis tumblr & influencer) wkwk.

Duhh abisnya udah lama jarang nulis di Tumblr. tapi aku merasa kalo nulis di Tumblr tuh lebih adem gituuu rasanya. bismillah bismillah semoga terealisasi rubriknyaa.

Avatar

Berdaya Berkarya

Takdir akhirnya mempertemukan aku dengan Mba Uti di sebuah kelas menulis di Bandung. Mba Uti alias pemilik tumblr @prawitamutia ini biasanya tulisannya berseliweran di reblog-an tumblr orang-orang di home tumblr ku, kemudian aku pun akhirnya mem-follow beliau karena dulu sekali saat zaman sedang sering galau (still single and belom nikah loh ya pastinya haha) akhirnya merasakan bahwa apa yang ditulisa Mba Uti rasanya menancap di hatiku. sejak saat itulah aku tau kalo Mba Uti ini memang punya tulisan yang oke.

Mba Uti sharing seputar Berdaya dan Berkarya, and I’m really excited soalnya aku tuh yang notabene saat ini kebanyakan di rumah sebagai Ibu Rumah Tangga kadang suka merasa tidak berdaya dan jobless gitu padahal ingiiin banget berkarya dari rumah dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Beberapa hal yang aku lakukan saat ini dalam rangka bermanfaat salah satunya adalah tetap menulis di Instagram dengan berusaha mengisi caption yang bermanfaat dan informatif. Soalnya kadang sekarang kalo mau buka tumblr itu susah banget, jadi yang mudah nulis itu ya di platform IG itu menurutku.

Membahas seputar BERDAYA tersebut ada beberapa poin yang aku dapatkan dari workshop tersebut.

1) Berdaya itu  artinya adalah bagaimana caranya kita bisa punya kekuatan, kemampuan, untuk melawan monster dalam diri kita dan bisa bermanfaat untuk orang lain. Monster di sini artinya bisa bermacam-macam mulai dari ketakutan, ketidakpedean, malu, dll sehingga kita bisa menggunakan kekuatan terbaik dari dalam diri kita untuk melakukan sesutu tersebut.

kalo kata Mba Uti, berkarya itu adalah cara untuk bersyukur. Dengan berkarya kita bisa menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT. kalimat ini tuh jadi selalu terngiang-ngiang dalam otak dan aku merasa kalimat itu keren banget. bisa yaa sampe kepikiran ke sana

Setiap manusia itu pasti dititipkan sebuah potensi dan jika kita menyadarinya maka bisa jadi ladang pahala buat kita.

2) Haruskah kita menulis?

Membahas terkait apakah perlu kita untuk menulis ternyata ini berkaitan dengan apa yang suka kita lakukan. kita ga perlu tuh ikutan suka baca, nulis, suka nonton, ngikutin gaya hidup A B C, atau bikin vlog, punya podcast, dll. Kita itu ga perlu semua harus diikutin, kalo kamu merasa kamu harus mengikuti semua yang ada di hidup kamu itu namanya FOMO alias fear of missing out semacam kamu tuh takut kehilangan atau ketinggalan sesuatu jika kamu ga ngikutin arus yang ada dalam kehidupan kamu. Padahal yang perlu kamu lakukan adalah kamu harus fokus dengan apa yang kamu lakukan, dan kamu harus punya value sama apa yang kamu lakukan sehingga hal tersebutlah yang menjadi landasan kuat kenapa kamu mau melakukan hal tersebut sampai sekarang.

3) Berkarya ga harus selalu punya produk

Berkarya itu kita ga harus selalu punya produk, tapi kita harus tetap bisa berkarya. Berkarya itu bentuknya macam-macam, bersyukur pun bisa menjadi bentuk sebuah karya dan begitupun sebaliknya jika kita berhasil berkarya maka itu adalah salah satu cara untuk bersyukur kepada Allah SWT.

contohnya seperti dakwah, dakwah itu perlu sekali untuk disampaikan. Tapi yang paling penting dari sebuah dakwah adalah untuk diteladankan minimal untuk diri kita sendiri.

4) Memulai berkarya, memulai berdaya

karya terbaik adalah karya berikutnya, seterusnya, jadi ayo mulailah berkarya dan teruslah berkarya.

From this workshop I found my self kalo ternyata berkarya itu banyak bentuknya, aku selalu terpatok pada berkarya ya nulis buku, berkarya yaitu bikin suatu produk jualan hasil ide sendiri, berkarya adalah blablbala yang di otak aku pikirannya susah susah dan over thinking duluan kalo semuanya susah.

So, insyaAllah semoga aku bisa segera fokus dengan berkarya dan berdaya yang akan aku kerjakan dan lakukan. Selain itu semoga aku pun bisa membawa value pada setiap karya yang aku hasilkan nanti. amiin ya rabbal alamin

Depok, 14 Juni 2019

Avatar

Satu atap dua kepala keluarga

Dulu sejak sebelum menikah rasanya bener-bener berprinsip untuk tidak tinggal bersama orang tua, baik itu orang tua sendiri atau mertua. Tapi setelah menikah ternyata ada hal-hal yang memang tidak bisa dipaksakan, rasanya terlalu egois kalo memaksa harus segera pisah dari orang tua, rasanya ya memutuskan sesuatu yang dulu sebelum menikah aku rasa mudah ternyata tidak semudah yang dibayangkan.

Tinggal bersama orang tua itu memang ada seni-nya tersendiri. Bagaimana kita mencoba untuk mengikuti alur kehidupan didalamnya, pengelolaan emosi, mengatur menu makanan, kebebasan beraktivitas, meluapkan segala emosi, dan masih banyak hal lain yang ternyata seru. Mulai dari pasca menikah, masih berdua, kemudian hamil, sampai dengan sudah memiliki anak seni-nya ya bermacam-macam.

Senang, sedih, bersyukur, menyesal, berterima kasih, sudah pernah dirasakan selama hampir dua tahun tinggal di sini. Sampai akhirnya saya ingat pada suatu materi kulwap yang membahas hubungan antara kita dengan mertua dimana ada beberapa poin yang saya masih ingat sampai sekarang :

  1. Mencoba untuk tidak menggunakan kata mertua, tapi gantilah kata tsb dengan orang tua karena sesungguhnya mertua juga adalah orang tua kita. Penggantian kata ini juga akan mempengaruhi pesepsi kita terhadap kata “mertua” yang selalu menakutkan dimata orang-orang.
  2. Jika kita ingin dilakukan baik, ramah, dihargai oleh mertua kita maka perlakukanlah lebih dulu mertua juga dengan baik, ramah, dan hargai mereka.
  3. Jika mertua masih kurang dekat dengan kita, artinya kita pun belum ada usaha untuk mendekatinya. Maka dekatilah.
  4. Beberapa cara supaya bisa dekat dengan mertua adalah : mengobrol saat masak, membicarakan masa kecil suami yang mungkin akan membuat mertua flashback masa dulu, seringlah telepon mertua jika sedang jauh, memberikan hadiah saat ulang tahun mertua atau hari spesial lainnya, jalan-jalan dengan mertua, tidur bersama mertua, curhat dengan mertua.
  5. Jika seluruh cara sudah dilakukan namun hati mertua belum tersentuh juga maka doakanlah beliau dan mintalah pertolongan Allah swt supaya hatinya disentuh.

Apakah saya sudah berhasil melakukan semuanya? Beluuuum! Hehehe masih malu-malu gitu rasanya, tapi sebenarnya hal ini baik dilakukan karena jadi salah satu ajang bonding kita dengan mertua. Ehh ajang bonding saya maksudnya. Hehe.

InsyaAllah jika Allah mengizinkan bulan Maret/ April besok saya dan keluarga kecil akan pindah dari rumah mertua. Mungkin setelah kepindahan ini akan ada banyak sekali momen yang dikenang, dikangeni, bahkan sesekali berharap bisa tinggal bersama lagi (eh).

Depok, 22 Februari 2019

Yulialatifah

Avatar

Satu tahun jadi Ibuk!

Alhamdulillah ga kerasa kalo Umar tanggal 26 Januari 2019 kemarin usianya sudah menginjak satu tahun. Satu tahun yang penuuuuuuuuh dengan berbagai macam cerita baik itu sedih, senang, susah, bingung, galau, panik, dll. Belajar belajar belajaaaaar terus kalo ada hal-hal yang dihadapkan pada bayi ini, sambil buka buku, liat postingan IG para dokter-dokter, teman yang lebih dulu berpengalaman jadi ibu dll dengan alih-alih dapetin teori apa sih yang sebenarnya terjadi pada anakku ini, normal apa engga, bagus apa engga wkwk.

Satu tahun jadi ibu ini memberikan pelajaran berharga banget buat hidupku yang mungkin bukan lagi jadi ‘si anak bolang’ seperti dahulu kala. kayanya dulu tuh life is full of traveling, pokoknya sedikit-sedikit harus jalan-jalan ke destinasi yang oke, ada uang langsung beli tiket promo buat traveling, ada uang ngajak temen naik gunung, dll. Eh tapi pas udah jadi ibu tuh walaupun dalam hati kecil ingiiiiiin banget rasanya pergi tapi ko kayanya sayang uang yaa, mending buat yg lain aja dulu, mending nanti aja mungkin yaa, gimana uang buat ini itu dll haha banyak deh pokoknya uyyy beda pikirannya skrg banyaak kebutuhan yg harus dipikirkan.

Satu tahun jadi ibu juga bikin aku mikir sih mau mendidik Umar seperti apa, kalo dilihat keadaan zaman sekarang yang super berbeda sama zaman aku kecil ya memang gaya parenting pun harus disesuaikan sama zamannya yahh. seperti kata Ali Bin Abi Thalib,

“Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya karena mereka hidup bukan di jamanmu” - Ali Bin Abi Thalib

Ingin banget Umar jadi hafidz Qur’an (amin ya rabbal alamin), sekolah di yang berbasis agama, membersamai tumbuh kembang Umar sampai jadi anak yg selalu mengedepankan Agama, sayang orang tua, keluarga, jadi sahabatan sama ibuk dan Apa nya, pokoknya ingin banget Umar jadi kakak yg sayang adik-adiknya kelak.InsyaAllah ya nakk semoga Allah swt memampukan Ibuk dan Apa untuk mendidik Umar dan adik-adiknya kelak.

Satu tahun jadi ibu tuh jadi makin mikir kalo jadi orang tua itu bener-bener ga mudah, harus fokus dan total dalam mengerjakan peran ini karena kita itu mendidik manusia dimana karakternya akan ditentukan dari pendidikan sejak dilahirkan. Kalo ada yg salah sama si anak artinya orang tuanya lah yang perlu ditanyakan tentang hal ini, kalo ada sesuatu yang mengganjal ya jangan salahkan anaknya tapi salahkan orang tuanya. Ya Allah rasanya takuttt banget kalo inget ini tuh, tapi kan kita ada Allah ya jadi harus minta sama Allah yang punya segala, Maha segala.

Bismillah bismillah, perjalanan baru satu tahun dan masih ada waktu lainnya untuk memperbaiki hal-hal kemarin yang belum dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Insyaallah semoga masih ada umur dalam membersamai Umar dan Apa serta adik-adiknya Umar ya, aamiiin.

Semoga Allah swt selalu membimbing dan membersamai Ibuk dan Apa Umar dalam mendidik Umar dengan sebaik-baiknya yaa, insyaAllah.

Depok, 27 Januari 2019

Ibuk Uli

Avatar
Halo Tumblr! ih Asli lah Tumblr sudah kembali? sudah bisa diakses lagi? beberapa kali cek takut salah, entah vpn masih nyala atau engga, eh tapi off ko. Artinya Tumblr beneran bisa dibuka. Kalo di lapak sebelah kurang nyaman euy mau nulis. Balik Tumblr lagi aja ya kalo gitu

Ibuk Uli

Avatar

Trimester Pertama (kehamilan < 12 Minggu)

#PregnancyJournalUli #Part2

Awal kehamilan saya, kebetulan bertepatan dengan bulan Ramadhan. Pada awalnya saya coba bertanya kepada dokter apakah ibu hamil boleh berpuasa? ternyata jawabannya sangat boleh, asalkan dengan syarat: tidak ada keluhan, gizi seimbang tercukupi, minum air mineral minimal 2 liter, dan ditambah ngemil saat malam hari mulai dari buka puasa hingga mau tidur jangan biarkan perut kosong. Namun jika memang ada yg tidak kuat berpuasa, jangan memaksakan karena Allah juga memberi keringanan kalo Ibu hamil boleh tidak berpuasa dan menggantinya nanti.

Selain konsul ke dokter, saya juga cari info dengan googling, baca artikel, baca buku, dan nanya temen-temen yang udah pernah hamil. Ternyata bukan jadi penghalang puasa ko ibu sedang hamil itu. Bahkan saya dapet saran kalo makan jus kurma saat sahur dan buka puasa selain kandungannya bagus buat kehamilan juga bisa memperkuat bumil saat berpuasa, and it’s work for me! Alhamdulillaah puasa lancar cuma batal satu hari karena waktu itu mual muntah ga kuat.

Apa yang terjadi di Trimester satu?

(1) Periode Kritis

Periode kehamilan < 10 minggu disebut periode embrionik, merupakan periode kritis di mana seorang ibu perlu perlu waspada terhadap paparan obat-obatan, virus, serta sinar-x yang dapat menyebabkan kematian atau kelainan pada janin.

Maka dari itu trimester satu harus jaga aktivitas, jangan terlalu berlebihan karena memang masih rawan. Boleh ko naik motor, asal jangan ngebut, jangan keseringan, dan tetap waspada.

Kita kadang merasa mampu, padahal ada janin dalam rahim yg belum tentu mampu mengikuti ritme kerja apa yg kita mau. Jadi jangan bandel, turunin ego, lebih peka, dan istirahatin badan kalo mulai kerasa cape. 

(2) Mual & Muntah

source image: alodokter.com

Hal ini wajar pada ibu hamil akibat dari perubahan hormon yang terjadi. Keluhan ini pastinya tidak nyaman, membuat bumil males makan, tapi tetap sebagai bumil harus makan dengan cara makan sedikit tapi sering. Inget aja kalo kita ga makan = janin dalam rahim akan kekurangan nutrisi. Ga mau kan kalo janinnya kenapa-kenapa? huhu.

Pengalaman mual muntah tiap orang berbeda-beda, ada yang katanya mual parah itu biasanya janinnya anak perempuan, begitupun sebaliknya. Ah tapi ini mitos sih kayanya, hihi. Saat ga mau makan, saya biasanya ngemil buah-buahan, jadinya tetep ada nutrisi sehat yang masuk dari ngemil sehat ini. Cara lain mengatasi mual muntah: makan sedikit tp sering, minum banyak saat sudah muntah menghindari dehidrasi, sediakan biskuit/ makanan kecil lain untuk camilan, perbanyak istirahat saat mual muntah, hubungi dokter bila mual muntah makin parah.

(3) Mudah mengantuk

image source: pinterest.com

Entah kenapa saat trimester satu saya banyak banget tidur, mudah tidur, dan sering merasa lemas tiba-tiba. Ternyata hal ini wajar terjadi karena hormon progesteron bumil sedang tinggi dan mengakibatkan mudah mengantuk dan lemas. 

(4) Banyak kencing.

Rahim mulai membesar dan menekan kandung kemih, hal inilah yang membuat bumil sering ke toilet. Ditambah lagi bumil harus cukup minum minimal 2-3 liter/ hari. Jadi jangan sampe bumil nahan kencing nanti bisa infeksi atau malah males minum akibat males bulak balik WC. Pokoknya minum air mineral itu wajib banget, untuk mengatur regulasi air ketuban juga biar cukup nantinya. 

(5) Perasaan takut, cemas, belum yakin kalo udah hamil.

Banyak bumil yang masih belum percaya kalo dirinya hamil, sehingga perlu tespek berkali-kali hingga akhirnya dipastikan beneran hamil lewat USG bahwa beneran udah ada kantong janin.

Nah kalo ada yg merasa takut dan cemas dengan kehamilan, jangan dipendam sendirian tapi ceritakan ke pasangan apa kecemasan yg dirasakan, cari solusi bareng-bareng. Selain ke pasangan, bisa juga cari komunitas ibu-ibu hamil supaya sang bumil bisa dapet tips-tips, tempat curhat dan sharing seputar kehamilan.

(6) Meningkatkan Amal Soleh

Kalo kata Ustadz Adi Hidayat, saat mengandung di usia sebelum 4 bulan sang orang tua disarankan untuk berdoa supaya anak dianugerahkan segala yang terbaik untuk Qada dan Qadar yang akan ditetapkan oleh Allah saat ditiupkan ruh di usia 4 bulan: seperti terkait rezeki, ajal, amal baik, dan  bahagia/ sengsaranya.

Selain itu untuk orang tua dianjurkan untuk terus berdoa yang terbaik supaya anak dekat dengan Allah SWT, orang tua meningkatkan amal sholeh, dan juga mengkonsumi makanan yang halal + toyib karena hal ini akan mempengaruhi terhadap sifat dan perilaku anak kelak. Jika anak nantinya dekat dengan Allah, maka akan dekat juga dengan orang tua dan perangainya pun pasti akan terjaga.

Teman-teman bisa nonton video lengkapnya di sini : https://youtu.be/BkUJue-XMDw

(7) Mencari tenaga kesehatan yang cocok.
Bagi saya mencari tenaga kesehatan yang cocok saat hamil itu butuh usaha lebih. Mulai dari nanya ke temen-temen, coba dari satu RS ke klinik lain, dan coba bidan satu ke bidan lain. Saya pun selama hamil udah coba 3 dokter SpOG dan 3 bidan, sampe akhirnya berlabuh memilih tempat lahiran di Bidan berlokasi di Bandung yang sangat ramah, baik hati, sabar, mendukung persalinan alami, gentlebirth, kliniknya islami, dan sangat kondusif plus enak kamar lahirannya hihi. Bidannya juga friendly banget, ngasih PR tiap pertemuannya, di mana PR nya memang berguna buat persiapan persalinan nanti.

Cari tenaga kesehatan yang pro normal dan pro ASI yahh. Wah ada ya tenaga kesehatan yang ga pro? Nanti kamu akan merasakan dan denger cerita banyak deh kalo udah masuk di fase ini hehe. Selamat berburu nakes yang nyaman yahh! 

(8) Mencari support sistem.

Tentunya suami menjadi support sistem pertama dan utama, selain itu ada keluarga, kemudian yang ga kalah penting yaitu komunitas atau sekumpulan ibu-ibu hamil baik itu pertemuan online atau offline. Supaya kita update ilmu dan ga banyak cemas, serta tau apa yang harus dilakukan. Yuk memberdayakan diri.

Kalo saya ikut kelas online @bidanmudabergerak di Whatsapp, lalu diinvite grup moms to be sama drg.fina buat sharing2 seputar hamil & melahirkan, ikut kelas offline @bidankita untuk belajar tentang persiapan persalinan yang gentlebirth di Depok, ikut seminar persiapan melahirkan dengan cara persalinan Maryam dan belajar tentang birthplan dari klinik harkel di bdg. Alhamdulillaah banyaaak banget sumber ilmu waktu itu, jadi kalo ada kebingungan bisa lgsg lempar pertanyaan. Atau ada juga temen2 yg secara personal deket secara tiba-tiba karena sering nanya seputar kehamilan yaitu ada @ajinurafifah sang istri nya Masgun dan @lusidiani sang temen yg akhirnya lahirannya sebelahan kamar di Bidan yang sama.

Inilah 8 poin yang bisa saya bagikan sesuai dengan apa yang saya rasakan. Trimester satu ini memang penuh kejutan, keluhan, dan adaptasi bagi seorang ibu hamil. Tapi jangan lupa untuk menikmati setiap keluhan yang ada, jadikan keluhan itu merupakan pertanda bahwa janin tumbuh dan berkembang serta akan semakin dekat pertemuannya dengan kita.

Semangat memberdayakan diri ya para calon ibu, jangan sia-siakan waktu 9 bulan hanya untuk bermanja-manja sama suami atau keluarga karena hamil. Tapi justru Allah SWT memberikan waktu 9 bulan tsb untuk kita cari ilmu, usaha, ikhtiar dan berdoa dalam mempersiapkan persalinan yang nyaman dan mengurus si baby kelak.

Bandung, 3 Maret 2018

©yulialatifah

Avatar

Dua Garis yang Mengubah Kehidupan

#pregnancyjournaluli1

Bulan Maret 2017, adalah bulan di mana saya dan suami melangsungkan pernikahan. Setelah menikah otomatis semua pasangan menginginkan adanya buah hati yang hadir di tengah keluarga kecilnya. Namun kehadirannya itu hanyalah Allah SWT yang tau, sedangkan kita sebagai manusia hanya bisa  berusaha dan berdoa. Ada yg bisa menunggu  1 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun, 10 tahun, bahkan lebih. Ini benar-benar rahasia Allah.

Kurang lebih saya masih 2x menstruasi setelah menikah, rasanya ko sedih ya tiap tau datang bulan, tapi saya selalu berpikir positif bahwa ya memang belum saatnya. Jadinya saya pun masih asik sama kegiatan freelance yang aktivitasnya pulang pergi naik KRL desek-desekan, tapi dinikmati aja karena happy kerjaannya. 

Saya ga sampe ikut program hamil cepet sih, hanya berusaha melakukan usaha-usaha yg direkomendasikan temen yg udah nikah aja. Contohnya yg sudah saya lakukan adalah:

(1) Mulai konsumsi susu hamil emesis sejak setelah menikah. Termakan iklan ini mah haha, jadinya konsumsi Prenagen emesis sih hampir abis 2 kotak waktu itu.

(2) Konsumsi makanan mengandung tinggi asam folat: >>Sayur-sayuran hijau seperti bayam, brokoli, sawi hijau.; >> Buah-buahan seperti alpukat, buah bit, jus jeruk, jus tomat, pepaya, pisang. >> Kedelai dan kacang-kacangan, seperti kacang kedelai, kacang merah, kacang hijau, kacang polong, kacang tanah. ; >> Biji-bijian seperti gandum dan produk olahan gandum (pasta), jagung atau tepung jagung, dan sereal. ; >> Ikan salmon. ; >> Hati sapi. ; >> Susu dan produk olahannya. ; >> Telur.

Ga rutin juga sih, tapi ya kadang kalo masak memilih banyak makan sayuran gitu hehe. Kalo bosen juga kadang makan junkfood kok, masih bandel haha. Jadi ga strict banget gitu, tetep ada bandelnya.

(3) Melakukan hubungan seksual saat masa subur dan mengikuti tips dan trik dari temen (eh ini ma gausah diceritain ya wqwq). Tau tanggal masa subur akibat download aplikasi kalender hamil. Jadi bakal dikasih tau tgl berapa aja saat subur.

(4) Berdoa dan meminta sama Allah SWT. Ini sih yang paling menentukan mah.

Sampai tiba akhirnya yg dikira akan mens yg ke-3, ternyata qadarullah Allah SWT maha baik telah mempercayakan sebuah janin yang tumbuh di dalam rahim ini. Saya telat 5 hari!!!!!! Masih ga percaya sih, tapi suami udah yakin lalu beliin tespek dan minta ulang tespek kedua kalinya dan hasilnya sama.

image source: todaysparent.com

Saya takut, sedikit cemas, tapi bahagia. Saya minta suami buat jangan menyebarkan berita ini dulu kecuali ke masing2 orang tua. Everything can be happen sebelum benar-benar janin ini tumbuh dalam rahim, jd saya dan suami diem2 aja dulu sampe akhirnya usia 4 bulan janin beneran tumbuh berkembang, jika ada yg bertanya ya kami jawab tapi kami berusaha untuk tidak mengumbarnya karena saya takut. Tapi Lahaula wala quwwata illabillaaah. “Kan ada Allah” kalo kata Suami, jadi saya diminta buat berdoa aja sama Allah SWT. 

Untuk kontrol pertama kali yaitu tanggal 5 Juni 2017 saya dan suami pergi ke RS Meilia Cibubur, saat itu kebetulan lagi bulan Ramadhan jadi kami memutuskan buat buka puasa di luar deket RS sekalian nunggu antrian. Antrian pun masih panjang, jadi kami juga sempet sholat tarawih di Mesjid RS. 

Atas nama Ny. Yulia Latifah pun dipanggil oleh suster, saya dan suami masuk ruang praktik dr. Rina (katanya dokter favorit, pantesan pasiennya buanyak), ditanya HPHT (hari pertama haid terakhir), lalu diminta berbaring buat USG. MasyaAllah ternyata betul, kantung janinnya sudah terlihat, usia kandungannya sudah 4 minggu.

Dug Dug Dug dug…

Jantung saya berdegup kencang. 

Saya diminta untuk kontrol 4 minggu kemudian untuk dilihat apakah janin tumbuh dan berkembang dengan baik atau tidak. Duh ko rasanya saya degdegan saat dokter menyampaikan hal itu, takut kalo janin ada apa-apa, takut ini, takut itu, banyaaaak bgt takutnya, termasuk takut saat lihat bill tagihan RS nya hahaha (gadeng becanda :p).

Saya dan suami pun pulang dengan dibekali vitamin folamil genio + susu prenagen hamil dari RS, setelah membayar bill yg memang membuat kami kaget kalo kontrol kehamilan jaman sekarang ke dokter ternyata mencapai ½ juta. Haha. langsung kepikiran, apa kabar mereka yg ga mampu ya mau ke dokter pasti sulit. Saya aja putar otak ini buat bisa kontrol di bulan berikutnya (maklum emak-emak, eh calon deng).

image source: google

Folamil Genio ini vitamin yang kandungannya super lengkap. Mulai dari multivitamin dan mineral yang dibutuhkan pada masa kehamilan di antaranya asamfolat, zat besi, vitamin D, kalsium.

Harga vitaminnya emang lumayan sih 100 sekian, tapi kandungannya emang lengkap dan ga perlu makan vitamin tambahan lainnya lagi. Vitamin ini juga ternyata bagus untuk yang sedang promil, ibu hamil, dan ibu menyusui juga.

Dengan perasaan haru, bahagia, dan ngantuk hampir jam 10 malam, saya dan suami akhirnya bisa pulang setelah 3 jam antri di dokter. Kami pun tak lupa menyampaikan kabar baik ini kepada kedua orang tua kami masing-masing untuk meminta doanya selalu. 

Malam itu saya dan suami tidur diiringi dengan cerita-cerita sebelum tidur berupa rasa syukur kami berdua kepada Allah SWT atas nikmatNya ini. Padahal bulan sebelumnya saya masih nangis karena ditanya soal hamil terus.

Kami berdua amazed, Alhamdulillaah kami dipercaya begitu cepat untuk dititipkan amanah ini, kami masih belum yakin bisa dimampukan (terutama saya banyak banget khawatirnya ga bisa jaga kandungan, takut ini, takut itu), tapi kami berusaha untuk terus ikhtiar dan berdoa. Suami selalu menjadi support terbaik dan meyakinkan diri ini kalo ada Allah SWT yang ga pernah tidur, jadi ya berdoa dan minta sama Allah SWT.

Alhamdulillaah Alla Kulli Hal.

Semoga teman-teman yang sedang berusaha dan berdoa mendapatkan buah hati dimudahkan juga ya oleh Allah SWT.

Aminya rabbal alamiin.

Oia tulisan #pregnancyjournaluli ini dibuat berdasarkan beberapa teman yang rikues tulisan saya terkait selama kehamilan melakukan aktivitas apa, nutrisi apa, dan giat-giat apa saja yg perlu dilakukan. Semoga apa yg saya tuliskan bisa bermanfaat yakk.

_____

Bandung, 23 Februari 2018

©yulialatifah

Avatar

Udah isi belum?

Sebelum menikah mungkin saya selalu menjadi orang yang bertanya-tanya seputar “Udah isi belum?” kepada teman yang sudah menikah. Maklum, dulu kan masih jomblo, pikirannya ya abis nikah, ya bahagia, ya punya anak deh. Padahal kalo mau ditelusuri lebih jauh, kondisi setiap manusia itu berbeda-beda, ada yang Allah permudah mendapatkah jodoh, ada pun yang sedikit diberi tantangan. Ada yang Allah permudah mendapatkan anak, ada juga yang diberi waktu panjang untuk mendapatkannya.

Ya, hal ini saya baru sadari setelah saya dapet cerita dari temen sendiri kalo ternyata dia merasa sedih saat ditanya “udah isi belum?” padahal kan banyak pertanyaan lain yang sebenarnya bisa ditanyakan. Yaa apalagi setelah saya menikah, ternyata hal tersebut pada akhirnya saya rasakan sendiri.

Menurut saya pribadi, kalo pertanyaan “Udah isi belum?” yang dilontarkan kepada pasangan baru menikah kemungkinan akan terjadi dua respon:

1) Ada orang yang biasa-biasa aja.

2) Ada orang yang merasa pertanyaan tersebut sensitif dan membuat sedih.

Bagaimana dengan saya sendiri?

Pengalaman saya sih waktu setelah menikah ditanya seputar kehamilan hingga usia h+2 bulan nikah saya biasa-biasa aja ga dibaperin, setiap ada yang nanya saya selalu jawab dengan ramah  “Alhamdulillah belum nih, masih harus pacaran sama suami dulu” atau “Alhamdulillah udah isi nasi nih” jadi saya alihkan dengan jawaban yang menghibur hingga akhirnya mereka pada ketawa.

Namun, disuatu hari mungkin itu di atas 1,5 bulan setelah saya nikah saat saya melihat postingan teman-teman yang baru aja menikah 1 bulan, kemudian mereka memposting kebahagiaan di media sosialnya bahwa dia positif hamil, entah kenapa ada rasa di hati yang rasanya itu JLEBBBBBBB. Perasaan ini campuran antara bahagia, terharu, tapi campur sedih dan bergumam dalam hati “Ko saya belum ya, padahal duluan saya nikahnya”. Eitsss tapi abis itu saya langsung istigfar sebanyak-banyaknya, saya langsung ingat kalo Allah SWT itu pasti akan memberikan disaat kita sudah siap dan dengan alasan kebaikan lainnya yang belum manusia ketahui.

Kemudian ditambah lagi dengan obrolan keluarga terdekat yang menceritakan bahwa si anu yang kemarin nikah udah isi, dan memberikan saran buat saya supaya ga begitu banyak aktivitas supaya ga cape, gini, gitu dsb. Lalu maksudnya cerita ke saya apa ya? mungkin mau memotivasi supaya cepat isi sih khusnuudzon aja yakk. Tapi entah kenapa saya sempet kesel sendiri sampe akhirnya saya menyampaikan kalimat “Iyaa doain aja ya, usaha udah, berdoa udah, tinggal tunggu aja ya”. Saat itu saya lagi sensitif, eh ternyata bener saya mau datang bulan ga lama dari kejadian tsb.

Sejak saat itu saya jadi kepikiran kenapa belum isi, saya mulai googling bagaimana caranya mempersiapkan kehamilan, nutrisi apa aja yang bagus untuk promil, apa yang harus dilakukan baik sang istri/ suami, dan juga menanyakan tips trik promil pada temen yang sudah isi.

Ada di mana pada satu waktu saat sebelum tidur saya tiba-tiba diam, melamun, dan kemudian meneteskan air mata.. Suami yang mungkin merasa ada yang aneh melihat istrinya ga ceria kaya biasanya tiba-tiba nanya

Aa: Kenapa neng?

Saya: Gpp A.

Aa: Aihh ga mungkin, masa diem terus dari tadi.

Saya: Gpp A, beneran.

Aa: Gpp perempuan kan artinya ada apa-apa, cerita dong.

Saya: Hemmm….. *air mata netes*

Aa: *langsung meluk*

Saya: *masih nangis*

Aa: Yaudah sini nangis dulu gpp, kalo udah tenang baru cerita ya.

Saya: Kepikiran sama pertanyaan soal hamil A.

Aa: Yaelaaah gausah dipikirin, mereka kan gatau usaha dan doa kita udah sejauh mana. Kita baru berapa lama nikah sih Neng? Kayanya Allah mau liat kita pacaran dulu, dan Allah mau liat sejauh mana usaha yang udah kita lakukan.

Saya: Tapi A, Aa mau punya anak kapan?

Aa: Sedikasihnya aja Neng, sekarang hayuu, nanti juga gpp. Asal kita usaha aja dulu sama berdoa serahkan sama Allah. Neng yakin ada Allah kan???

Saya: Iya yakin A.

Aa: Yaudah jangan sedih ya *sambil lap air mata*  #inikayadifilm #tapiemangbeneran #sayarasainhalitu #wkwk

Drama malam itu pun selesai. Saya pun bisa tidur nyenyak sambil dipeluk pak suami, ga lama sih dipeluknya karena abis tidur pules gerakan-gerakan motah, mijah, atau gaya lain saat ga sadar kalo lagi tidur pun dimulai.

Apa hikmahnya?

Sejak saat itu, saya menyadari bahwa pertanyaan seputar hamil pada pasangan yang belum memiliki anak akan berusaha saya hindari dan memilih menanyakan hal lain yang lebih membuat suasana asik

“Gimana kehidupan pasca nikah? asik ya ada yang nemenin terus skrg?”
“Apa kabar pengantin baru? udah ada yang nemenin malam mingguannya dong ya, unch unchhh”.

Rasanya pertanyaan ini lebih bikin bahagia dan senyum si temen jd lebih lebar kayanya.hihihi.

Eh tapi saya ga menggeneralisir juga ya, mungkin ada aja orang yg selow saat ditanya hal ini, masa bodo, dan yaudah jawab aja.  Tapi untuk saya pribadi pertanyaan tsb alangkah baiknya tidak ditanyakan dulu kepada mereka yang pengantin baru/ pengantin lama yang belum dikaruniai seorang anak. hihi.

Ada lagi hikmahnya?

Sejak saat itu pula saya menyadari kalo di satu sisi media sosial itu bisa menjadi wadah meluapkan kebahagiaan, tapi di sisi lain pasti akan ada yang merasa ‘kurang sreg’ dengan kebahagiaan kita. Sehingga ada baiknya jika ada kabar gembira lebih baik tidak terlalu berlebihan dan sewajarnya saja. Ah ini mah saya aja yang baperan sih kayanya liat postingan temen. Jadi sebisa mungkin kalo emang mau posting sesuatu di medsos ya dilengkapi dengan info2 yang bermanfaat, ga hanya sekedar memposting kebahagiaan aja hehe.

_____ Bandung, 27 Februari 2018 Super Late Post lupa ada di draft sejak April 2017. ©yulialatifah

Avatar
reblogged

Masih dalam tahap belajar menghafal bumbu dan meracik macam-macam resep menu sehari-hari.

Mas, catet! Wkwkwkwk.

YaaAllah masnya sopoooo, woi.

Avatar
ziahusnia

catat, catat, catat

Buat masak di Europe negeri sono nanti…. 😍

Noted

Avatar
yulialatifah

mantap jiwa!

Avatar

Curhat

Sejak zaman SMP saya udah termasuk yang melek internet dan (selalu) harus ikut kekinian dengan memiliki berbagai akun media sosial yang ada. Mulai dari YM, SH messenger, friendster, plurk, facebook, twitter, ask.fm, Instagram, punya juga akun nulis di blogspot, wordpress, tumblr, dan zaman sekarang akun chatting di whatsapp, line, telegram, kakao talk (wkt itu punya buat dapetin diskon doang), dll.

Kemudian yang paling saya soroti sampe sekarang adalah tentang tulisan-tulisan random saya mulai dari akun blogspot, wordpress, hingga memilih berlama-lama di Tumblr karena lebih simple. Saya menarik satu benang merah dari semua tulisan saya yang ada sejak SMP hingga sekarang yaitu, saya seneng banget nulis pengalaman pribadi, titik. Mulai dari nulis pake kata "gue", "aku", hingga berubah menjadi "saya". Mulai dari kalimat yang alay gede kecil, sampe yang normal. Mulai dari foto jadul SMP, sampe foto saat ini.

Ternyata saya termasuk orang yang narsis, seriiiiing banget update foto kegiatan yg ada sayanya di dalam setiap tulisan. Seriing banget nulis pengalaman pribadi dari mulai kegiatan organisasi, sampe ke cerita traveling, lalu menikah, dan punya anak. Tujuannya cuma satu: biar dikenang & bisa dibaca lagi kalo kangen zaman dulu.

Saya beberapa kali mencoba nulis yang bermakna penuh faedah, tapi dirasa bukan "Gue banget". Sempet mencoba nulis kalimat yang bijak tapi ko gagal, akhirnya balik lagi cerita pengalaman.

Jadi kesimpulannya saya itu lebih comfort menulis tentang pengalaman diri saya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Saya selalu menjadikan media menulis seperti Tumblr ini untuk dijadikan jejak tulisan pengalaman kehidupan yg telah saya lalui. Baik itu sedih, senang, bahagia, dll. Karena kalo lagi kangen masa-masa itu, saya tinggal baca kembali tulisan yang saya buat dan sayapun senyum-senyum sendiri. wkwk.

Eh, tujuan postingan ini apa ya?

Tujuannya adalah opening, kalo habis ini saya mau posting berbagai macam pengalaman dari habis nikah di bulan Maret 2017 lalu, sampe kemarin baru aja brojol merasakan melahirkan anak di Januari 2018.

Sekian curhatan pertama saya di Tumblr di tahun 2018 ini.

Bandung, 23 Februari 2018

@yulialatifah

di Kamar yang nyaman dan dingin

Avatar

Memahami Birthplan

Masih membahas terkait notulensi “Plannying your birthplan back to Al-Qur’an and Sunnah” kali ini terkait Memahami Birthplan dari seorang dokter obgyn (kandungan)

Narasumber   : dr. Hilman Sp.OG

Waktu             : 13.30 – 14.30 WIB

Masa persalinan normal manusia itu ada di usia 37-42 minggu, pada usia ini bayi sudah bisa lahir karena organnya sudah sempurna. Biasanya HPL (Hari Perkiraan Lahir) itu ada di usia 40 minggu. Namun pada kenyataannya bisa  bayi bisa lahir maju 2 minggu, atau mundur 2 minggu. JIka ternyata sampai 42 minggu belum lahir juga, maka harus segera diperiksakan ke tenaga kesehatan karena terlalu lama di dalam juga tidak baik.

Selama masa kehamilan itu akan ada banyak perubahan pada ibu dan bayi:

  • Berat badan ibu bertambah.
  • Jumlah darah bertambah, kurang lebih 40% pada ibu hamil selama kehamilan.
  • Bayi akan terus tumbuh dan akan ada perubahan pada berat badan bayi, posisi bayi, yang man hal ini akan mempengaruhi pada persalinan nantinya.

Apa persalinan normal itu?

  • Persalinan normal pervaginam : yaitu persalinan yang terjadi melalui jalan lahir tanpa atau dengan pemberian induksi (obat perangsang mules) dan tanpa alat bantuan (forceps dan vakum).
  • Persalinan spontan pervaginam : yaitu persalinan yang terjadi melalui jalan lahir TANPA ADANYA INTERVENSI APAPUN dan hanya berasal dari kontraksi rahim ibu dan meneran ibu.
  • Persalinan normal menurut WHO   : berlangsung secara spontan (mules secara alami,, risiko rendah (tidak ada penyakit baik medis: diabetes, asma, hipertensi dll) sejak awal persalinan dan seterusnya sehingga lahir bayi. Bayi lahir secara spontan pada posisi belakang kepala dengan usia kehamilan 37-42 minggu.

Posisi kepala lahir itu ada yg tengadah, normalnya saat lahir itu kepala bayi posisinya menunduk jadi diameternya kecil dan mudah keluar dari jalan lahir. Sedangkan saat posisi kepala bayi tengadah maka biasanya itu pembukaannya akan terjadi lebih lama. Jika lahirnya kurang dari 37 minggu maka ini disebut prematur dan akan ada perbedaan perawatan terhadap bayinya.

Persalinan dan kehamilan merupakan dua hal yang terkait, keberhasilan persalinan juga sangat tergantung keberhasilan selama proses kehamilan. Jadi selama proses kehamilan itu akan sangat berpengaruh terhadap proses persalinan berlangsung.

Nahhh untuk perencanaan persalinan ini sebaiknya sudah dimulai sejak pemeriksaan kehamilan. Birth plan itu tidak dibuat saat mau melahirkan saja, tapi dari awal periksa.

Persalinan terbagi dari 3 tahap, yaitu:

  • Kala 1  : sejak mules muncul dengan frekuensi 2-3x dalam 10 menit, dari pembukaan 1-10 (lengkap). Saat kala 1 tenaga kesehatan pun hanya memantau saja, namun ibu yang berperan banyak bersama pendamping persalinan untuk manajemen nyerinya. Hati-hati, saat pembukaan belum lengkap ibu TIDAK BOLEH MENGEDAN karena hanya akan membuat serviks (jalan lahir) jadi menebal dan menyulitkan persalinan. Saat tahap ini jangan lupa makan dan minum supaya fisik ibu tetap terjaga hingga nanti kala 2 tiba.
  • Kala 2  : ketika pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Saat di kala 2 ini ibu BOLEH MENGEDAN, . Di sini tenaga kesehatan berperan untuk membantu ibu melahirkan, namun tetap ibu yang lebih banyak berperan saat mengedan.
  • Kala 3  : setelah bayi lahir sampai plasenta lahir. Setelah bayi lahir ibu tidak perlu mengedan, dokter/ bidan pun hanya memantau. Bidan dan dokter sangat berperan dalam membantu lahirnya plasenta.

Faktor yang mempengaruhi persalinan:

  1. Kekuatan persalinan (power), terdiri dari kontraksi rahim dan tenaga meneran ibu. Kontraksi rahim tidak kuat otomatis persalinan akan macet/ perlambatan. Meneran ibu terutama yang melahirkan anak pertama biasanya akan merasa masih kuat di kala 1, tapi tiba-tiba habis tenaga saat belum pembukaan lengkap sehingga ujungnya akan meminta sesar. Padahal persalinan anak pertama itu akan menentukan proses bersalin anak kedua, ketiga, dst.
  2. Bayi dengan kondisinya (passenger): berat badan bayi, posisi bayi, letak bayi.

(a) Posisi bayi : misal letak lintang, kepala miring, dsb. Otomatis persalinan tidak akan berjalan dengan baik karena bayi tidak akan bisa lewat. Contoh kita buka pintu , pintunya kecil, didorong orang yg gemuk buat keluar tapi tetap tidak bisa karena kegemukan tsb. Artinya harus mengoptimalkan BB bayi yg tidak terlalu besar (hindari makan makanan tinggi karbohidrat dan tinggi gula).

(b) Kekuatan bayi: ada kondisi bayi tidak cukup kuat, di mana bayinya gawat janin/ distres yaitu kondisinya kekurangan oksigen ditandai dengan DJJ (detak jantung janin) kurang dari normal sehingga hal ini tidak bisa dipaksakan lahir normal karena harus cepat dan harus dirujuk oprasi sesar.

(c)  Jalan lahir : luas jalan lahir yg dapat mengakomodasi keluar bayi. Hati-hati pada wanita dengan tinggi badan < 145 cm, ada kecurigaan bahwa pinggulnya kecil. Definisi pinggul kecil sangat bergantung dari ukuran bayi. Kalo berat bayi 2,5 kg kita diperiksa pinggulnya kecil maka tidak bisa normal. Tapi kalo bb bayi kecil dan pinggul kecil ya itu baru bisa normal. Masalahnya bb minimal untuk ukuran 9 bulan adalah 2,5 kg, kurang dari itu adalah berat bayi rendah.

Jadi proses persalinan adalah penyesuaian bayi terhadap jalan lahir ibu. Jadi sebenarnya seninya bersalin itu tergantung berat badan bayi, tapi jalan lahir kan segitu segitu aja dikasih dari Allah jadi kita harus mengatur BB bayi supaya tidak terlalu besar.

 Proses bersalin

Mulai dengan adanya mules. Mules akan menekan kepala bayi ke jalan lahir sehingga membuat serviks dilatasi/ pembukaan. Tanda persalinan itu akan diawali dengan keluar lendir campur darah.

Peran panggul sangat penting sekali, dia akan membuka terus. kalo diperhatikan bahwa jalan lahir ternyata tidak seperti jalan tol mulus, tapi bayi itu keluarnya itu berbelok-belok karena pada dasarnya jalan lahir ibu itu bentuknya tidak lingkaran seperti kepala bayi tapi sedikit lonjong sehingga proses bersalin itu seninya si bayi mengikuti bentuk jalan lahir si ibu.

Faktor yang menyebabkan persalinan normal tidak mungkin dilakukan, jika:

  1. Faktor ibu: Panggul sempit, hipertensi, gangguan jantung, tiroid, hal-hal yang menyebabkan ibu tidak boleh meneran (seperti mata minus >7 yang retinanya tipis, jika retinanya tebal biasanya masih diperbolahkan melahirkan dengan proses normal), bekas operasi sesar 2x atau lebih (jika sesar sebelumnya dikarenakan alasan menetap: pinggul sempit, tapi kalo penyebabnya tidak menetap: bayi melintang, plasenta menutup jalan lahir hal ini msih ada peluang melahirkan normal) penelitian membuktikan 80% wanita yang sebelumnya sesar berhasil untuk melahirkan normal.
  2. Faktor janin: bayi besar, letak lintang/ letak kaki.
  3. Faktor plasenta (ari-ari): plasenta menutupi jalan lahir. Jika plasenta menutupi jalan lahir maka sudah dipastikan tidak bisa lahir normal. Plasenta ibarat akar pohon karena akan memberikan makan pada bayi. Kalo dipaksakan lahir lewat bawah maka plasenta akan lahir duluan, lalu bayi akan dapat makan dari mana? Jadi tidak bisa, harus bayi yang lahir duluan. Hal ini termasuk birth plan juga, jika plasenta sudah letak di bawah maka sudah dipastikan birth plannya tidak bisa lahiran normal. Lalu tidak boleh berhubungan dengan suami juga karena bahaya perdarahan.

Persalinan Normal:

kala 1 dibagi 2 : ada fase laten (butuh 8 jam dari pembukaan 1-4, ini untuk anak pertama untuk anak kedua biasanya lebih cepat) dan masuk ke fase aktif (pembukaan 4 – lengkap) biasanya butuh waktu sekitar 6 jam. Hanya saja harus diperhatikan, pada awal persalinan akan berjalan lambat, kemudian masuk ke pembukaan 4 setelah itu dia akan naik semakin cepat, lalu pembukaan 8 biasanya akan mengalami perlambatan makanya kadang2 udah pembukaan 8 lama banget ga lengkap2 itu karena perlambatan ini.

Artinya intervensi medis bisa terjadi dalam proses ini. Ini gambaran persalinan secara normal: tapi ketika  pembukaan sudah 12 jam ga maju-maju maka harus dilakukan intervensi, birth plan yang udah dibuat harus ada perubahan. Jika di birth plan gamau diinduksi karena akan terasa lebih sakit maka harus mau berubah karena ini sudah lewat dari waktu seharusnya. Makanya birth plan itu bisa saja dalam perjalanan harus berubah sesuai dengan kondisi kemajuan persalinan.

Setelah 14 jam pembukaan lengkap, maka anak pertama harus udah lahir dalam waktu 2 jam. Kalau anak ke 2 dan 3 biasanya 1 jam lahirnya. Jika lebih dari itu maka barulah harus ada bantuan alat seperti vakum atau forceps. Bayi tidak boleh terlalu lama berada di dalam  panggul, karena nanti akibatnya kepala bayi menekan panggul nanti jantung bayi akan kekurangan oksigen. Maka dari itu persalinan buatan/ persalinan dengan bantuan forceps atau vakum harus dilakukan.

Proses persalinan adalah senantiasa dinamis dan senantiasa berubah. Kemudian persalinan juga butuh pengawasan dan antisipasi komplikasi. Kalo ada birth plan yang menyatakan tidak mau pemeriksaan dalam dalam justru hal ini salah, pemeriksaan dalam juga ada indikasinya yaitu setiap 4 jam sekali.

Prosedur tindakan medis hanya dilakukan atas indikasi dalam upaya menyelamatkan jiwa ataupun mencegah komplikasi. Contohnya: jika bayi sudah lama didasar panggul namun belum bisa keluar maka contohnya bisa harus di epis/ digunting jalan lahirnya karena supaya tidak terlalu lama.

Bagaimana menekan risiko kegagalan persalinan normal?

 “Kontrol kehamilan yang adekuat, baik kuantitas maupun kualitas”

Kontrol kehamilan, secara Depkes menyarankan kontrol persalinan itu sebenernya ga banyak. minimal 4x yaitu: 1x trimester 1, 1x trimester 2, 2x trimester 3. Kemudian secara WHO USG itu hanya 1x saja di trimester 2 dilakukan. Karena perlu dipahami bahwa hal ini supaya bisa dilakukan disemua tempat/ wilayah.

Kalo ibu-ibu periksa kehamilan wajib bagi ibu untuk periksa BB, tekanan darah (tensi), Tinggi fundus uteri (TFU), ini yang penting setiap kali kontrol ke tenaga kesehatan. Kemudian konsumsi tablet FE. Imunisasi TT (ini kalo ada rencana lahiran di paraji/ yang kesterilannya belum seperti Rumah Sakit).

“komunikasi dengan petugas kesehatan untuk rencana persalinan dimulai sedini mungkin”

Indikasi operasi sesar

  • Sesar primer : dari awal saat hamil belum ada mules dsb sudah direncanakan operasi sesar jika pada kondisi letak bayi melintang, panggul sempit, plasenta menutupi jalan lahir, kondisi medis ibu.
  • Sesar sekunder : operasi yang dilakukan ketika ibu dalam proses persalinan (misal: sudah 24 jam bayi ga lahir-lahir, sudah lebih dari 2 jam kepala bayi ga mau turun, ketubannya sudah hijau artinya bayi sudah stres, dicek bunyi jantung bayinya kalo stres keliatan nanti jadi lebih lambat).

Asuhan persalinan normal

Di WHO sudah ada hal ini yaitu mengacu pada asuhan kebidanan yang bersifat normal, ada SOP nya.

Asuhan sayang ibu dan bayi

Asuhan yang menghargai kebudayaan, kepercayaan, dan keinginan sang ibu. Bahkan segala bentuk aktivitas tradisional yang terkadang aneh menurut medis tetap diperbolehkan dilakukan asal tidak membahayakan ibu dan bayi. Dalam persalinan harus terjadi kerjasama semua pihak mulai dari tenaga kesehatan, klien, dan pendamping persalinan seperti suami.

Hal-hal dalam perencanaan persalinan:

  • Pendamping persalinan.

Kalo bisa jangan hanya ada suami saja, tapi ada anggota keluarga lain/ kerabat juga.

  • Persalinan adalah suatu proses.

Contoh: saya akan lahir di RS besar, di sana ada bank darah jadi pasien ga takut ada pendarahan. Nah ternyata ada kondisi di mana darah sedang kosong, jadi harus ada keluarga yang sama golongan darahnya dan dipersiapkan sudah di briefing dari jauh hari jika ada apa-apa maka anggota keluarga lah yang akan menolong terlebih dahulu.

  • Persiapan biaya.

Sejak awal positif hamil sebisa mungkin langsung nabung untuk lahiran, persiapakan rencana seburuk mungkin seperti operasi sehingga menyiapkan uang lebih banyak.

  • Kesiapan menghadapi komunikasi

Keputusan saat melahirkan itu ada di suami, jangan asal menolak tindakan-tindakan tapi harus ada alasan yang jelas. Misal seperti menolak imunisasi, menolak vitamin K (padahal bermanfaat untuk mencegah perdarahan), salep mata, yang katanya jika dilakukan pada bayi sejak setelah melahirkan maka bayi jd dapet intervensi medis terlalu banyak takut stres. Bayi itu pastri stres saat lahir, salah satu hal yg bisa mengurangi stres bayi saat baru lahir adalah IMD (inisiasi menyusui dini) menyimpan bayi di dada ibu untuk mencari puting, sambil menghangatkan badan, dan hal tsb akan memberikan kenyamanan serta kehangatan yang dilakukan sekitar 1 jam.

Pemotongan tali pusat dipotong nanti, adanya dalam APN (Asuhan Persalinan Normal) yaitu hanyalah penundaan pemotongan tali pusat yaitu selama 30-60 detik ini bisa meningkatkan Hemoglobin bayi. Ada juga bayi yang kurang sehat harus segera dipotong segera. Jadi informasi harus tepat dan jelas, dapet informasi orang tua dari mana? Apakah dari google atau dari tenaga kesehatan.

  • Kenali faktor yang dapat menghambat  mendapatkan pertolongan persalinan (lalulintas, libur panjang, cuaca).

Sang dokter pernah dapat rujukan pasien dari Rancaekek yang banjir dan macet dan tidak tertolong, nah sudah tau kalo lokasi jauh harus diperhitungkan waktunya, atau lebih baik tinggal di rumah saudara yang dekat dengan lokasi tempat bersalin sehingga tidak terlalu jauh nanti jaraknya

  • Selalu sediakan pilihan kedua bahkan ketiga, sebagai alternatif.

Kalo sudah berencana di bidan 1, kalo penuh udah tau mau ke bidan 2, atau jika dirujuk ke RS mana sudah tau dan punya rencana.

  • Pelajari kemampuan sarana pelayanan kesehatan dalam memberikan pertolongan persalinan.

Apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan persalinan normal?

(1) Kekuatan persalinan (power)

Mempersiapkan fisik dan psikis ibu. Orang hamil itu HARUS BANYAK AKTIVITAS. Banyak aktivitas bisa melenturkan organ panggul sehingga bisa memudahkan saat bayi keluar dari jalan lahir. Jangan banyak tidur-tiduran di sofa atau leyeh-leyeh, ibu hamil itu bukan orang sakit, tapi justru harus selalu banyak gerak

(2) Mempersiapkan bayi dengan kondisinya (passanger)

Pemeriksaan rutin selama kehamilan. Misal: bayi sudah 3 kg tapi masih 8 bulan, nah artinya berat badan bayi tidak boleh lebih besar lagi dan ibu harus diet.

(3) Persiapkan jalan lahir (passage)

Melalui latihan yang teratur dan aktivitas yang terukur. Contoh seperti pijat perineum bisa dilakukan setelah usia 36 weeks dibantu oleh suami, sekali pijat 1 hari 1x sekitar 5 menit, lalu kompres perineum dengan air hangat (perineum itu space antara vagina dan anus). Penelitian menyebutkan pijat perineum bisa mengurangi robekan derajat tiga (yaitu robekan hingga anus). Cek pijat perineum bisa di yutub.

Ibu harus mau menghadapi rasa sakit, kareana bahaya juga kalo ga timbul sakit nanti banyak ibu yang ketagihan melahirkan. Pemberian obat anestesi (anti nyeri) selama proses persalinan dapat meningkatkan risiko sesar tapi signifikan dapat pembukaan lebih lama dan meningkatkan untuk persalinan dengan bantuan alat seperti vakum.

Kesimpulannya adalah

  • Perencanaan persalinan dilakukan sedini mungkin selama kehamilan.
  • Komunikasi yang baik melalui pemeriksaan kehamilan yang berkualitas menghasilkan rencana perslainan yang matang.
  • Persalinan aman dan nyaman harus diupayakan tanpa melupakan hakikat persalinan merupakan sebuah proses dinamis (jadi ibu mau menginginkan birth plan seperti ini itu, tapi ingat di tengah jalan kemungkinan rencana berubah juga sangat mungkin sekali, harus fleksibel).
  • Asuhan persalinan normal merupakan metode persalinan yang menjadi standar persalinan normal di Indonesia.

 Bandung, 10 Januari 2018

Notulensi workshop oleh @yulialatifah

Avatar

Persalinan Maryam “Memetik Hikmah Kisah Maryam, Melahirkan Keshalehan”

Narasumber  : Bidan Mugi Rahayu, Amd.Keb., S.Fil., MPH

Tanggal Workshop : 6 Januari 2018

Tempat : Hotel Malaka Bandung

Waktu : 09.00-11.00 WIB

Latar belakang Bidan Mugi menjadi seorang Bidan.

Bidan Mugi adalah seorang founder Persalinan Maryam, beliau adalah Bidan yang dulunya menempuh pendidikan Kebidanan di Stikes Aisyiyah Yogyakarta saat usianya 27 tahun. Sebelumnya beliau menempuh pendidikan kebidanan, ternyata beliau sempat menganyam pendidikan S1 Filsafat di UGM. Setelah lulus dari UGM beliau melanjutkan kuliah di Kebidanan. Hal ini berangkat dari keinginan ibunya yang sangat ingin memiliki anak perempuan yang bisa menjadi seorang penolong perempuan ( hal ini karena pengalaman 2 kehamilan sebelumnya, Ibunya Bidan Mugi harus mengalami keguguran, barulah saat kehamilan ke-3 yaitu saat mengandung Bidan Mugi Ibunya bisa memiliki anak dan berharap jika anaknya perempuan untuk bisa menjadi penolong perempuan karena merasakan rasanya banyak kesulitan saat proses hamil dan melahirkan waktu itu) + suami juga yang saya nikahi saat semester 5 kuliah di mana beliau kebetulan bekerja di Rumah Sakit memiliki keinginan untuk memiliki istri Bidan maka cocoklah keinginan ibu dan suaminya tsb sehingga Bidan Mugi pun mencoba untuk berkuliah di Kebidanan dan bergelut di dunia kebidanan selama 7 tahun.

Doa ibu hamil itu sangat diijabah oleh Allah SWT, maka mintalah yang baik-baik jika sedang hamil. Ibunya Bidan Mugi pun begitu.

Latar Belakang Persalinan Maryam dilakukan ada 3, yaitu: 

(1) Panduannya adalah Al-Qur’an yang sempurna, terjaga, dan lengkap.

“Yakin ga dia terjaga? Yakin”.
“Lengkap ga? Lengkap”.
“Sempurna? Ya”.
“Sudah digunakan belum oleh kita? Belum”.

Nah hal ini yang jadi tantangan Bidan Mugi sebagai Bidan masa kini untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai panduan dalam melakukan tindakan-tindakan menolong persalinan. Harusnya jika Al-Qur’an sempurna maka jadikanlah sumber dan kembalikan kepada Al-Qur’an jika ada masalah apapun. Manusiapun jika ada masalah apapun cobalah buka secara acak Al-Qur’an, pasti nanti akan menemukan sesuatu yang merupakan petunjuk bagi kita.

(2) Indonesia Muslim Terbesar

Ini adalah ladang dakwah dan ladang amal terbesar, muslim terbesar adalah modal terbesar kita dan seharusnya jika semuanya kembali kepada Al-Qur’an dan sunnah mungkin akan tenang dan rahmatan lil alamin nanti akan terjadi. Jika Allah sudah menetapkan suatu kodrat maka terimalah. Kodrat perempuan spt: hamil, melahirkan, menyusui., dll Dikatakan jika ada laki2/ perempuan yg menolak kodratnya maka di dunia ini bisa terjadi kerusakan.

Kerusakan tsb terjadi karena ulah tangan manusia sendiri. Contohnya seperti menolak melahirkan normal. Apakah ada perempuan seperti ini? Adaaa!! seperti takut sakit, takut mati, takut tidak ditemani suami saat melahirkan, dan takut lainnya. Hal ini boleh ga? Tidak boleeh karena seharusnya ada ikhtiar terlebih dahulu untuk bisa bersalin normal.

Contoh lainnya lagi adalah wanita takut untuk menyusui karena takut sakit, takut kendor, dsb. Hal ini tentunya tidak boleh karena termasuk menolak kodrat sebagai perempuan yang seharusnya menyusui sang anak.

(3) Persalinan itu fisiologis

Persalinan Maryam adalah dasar persalinan fisiologis/ alami. Maryam tidak di epis (gunting), tidak di induksi, tidak di sesar bahkan melahirkan sendiri. Intervensi medis boleh dilakukan jika dalam keadaan darurat. Manusia boleh merencanakan birth plannya, namun tetap harus punya adab dalam menyampaikan rencana persalinannya. Kita harus percaya bahwa dokter/ tenaga medis memiliki ilmu yang memumpuni dalam memberikan saran saat kita menyampaikan rencana persalinan kita.

Belajar dari Maryam, tujuan kita dari kehamilan & persalinan yaitu:

(1) Selamat di dunia & akhirat

Ini yg harus kita perhatikan. Di dunia menjadi orang shalih dan shalihah untuk diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar. Ibu yang shalihah maka akan menjadikan keluarga yang shalih shalihah juga. Menjadikan anak yangshalih dan shalihah itu tidak mudah, harus berasal dari orang tuanya terlebih dahulu. Usahakan suami ikut dalam proses kehamilan dan melahirkan karena akan berpengaruh terhadap bonding Ayah terhadap anaknya kelak.

Ada cerita saat Bidan Mugi membantu persalinan, kemudian sang Ayah langsung sujud syukur kemudian menangis. Hal ini membuat Bidan Mugi merinding. Saat bayinya lahir kemudian IMD (inisiasi menyusui dini), ayahnya sangat meriah menyambut anaknya. Hal ini dikarenakan sejak kehamilan, sang Ayah selalu mengajak mengobrol sang bayi di perut dan merasa sudah berkomunikasi sejak lama dan saat sudah muncul ke dunia sang Ayah sangat terharu. Proses kehamilan sampai persalinan selain ruang belajar untuk sang ibu juga tentunya adalah ruang belajar bagi sang Ayah.

(2) Tentang hijrah dan menjaga diri dan janin

Maka dia (Maryam) mengandung, lalu dia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. (QS. Maryam 19 : 22)

Dalam (QS. Maryam 19 : 22) menceritakan bahwa Maryam Hijrah untuk menjaga diri dan janinnya. Hal ini harus Maryam lakukan karena jika tidak hijrah maka akan membahayakan diri dan janinnya, masyarakat saat itu menghujat Maryam karena beliau hamil tanpa ada laki-laki yang diketahui siapa Ayah dari sang Bayi. Maryam pun tidak bisa menjawabnya karena kehamilan tersebut merupakan pemberian Allah SWT langsung.

Hal ini menggambarkan bahwa dalam kondisi saat ini ibu hamil harus mendapatkan dukungan yang cukup kondusif seperti: keluarganya, masyarakatnya, dan juga tenaga kesehatannya. Ibu hamil perlu mengusahakan lingkungan yang baik untuk calon anaknya kelak yang merupakan calon seorang pemimpin masa depan, dan hal ini juga adalah tugas sang Ayah dalam mengusahakan lingkungan tersebut. Lingkungan yang mendukung juga pada zaman sekarang bisa dengan mencari ilmu sebagai bekal, olahraga dan berkumpul dengan orang-orang shaleh/shalehah sehingga dapat menjadi syari’at untuk membantu kepercayaan diri calon ibu.

 (3) Tentang sakit, syukur, dan posisi.

Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, “Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan.” (QS. Maryam 19: 23)

Tentang rasa sakit. Apakah Maryam merasakan rasa sakit? YA tentu, Maryam merasakan rasa sakit yang membuatnya hampir putus asa, bahkan sudah mengatakan lebih baik mati daripada merasakan rasa sakitnya ini. Padahal Maryam adalah salah satu dari empat perempuan yg dijamin Allah masuk surga, namun beliau juga ternyata merasakan sakit saat melahirkan layaknya perempuan. Lalu kita yang perempuan bukan siapa-siapa, kalo menolak rasa sakit itu padahal dibalik rasa sakit itu Allah menurunkan ampunan. Kalo kita menolak, betapa meruginya kita menolak rasa sakit tersebut, justru kita harus beryukur, kita harus terima, karena ada nikmat didalamnya. Ya walaupun sulit menahan rasa sakit namun harus ingat dengan adanya ampunan dari Allah SWT ini.

Rasa sakit akan membuat perubahan momen pada seorang perempuan, pada saat hamil dan melahirkan inilah momen yang paling banyak diijabah doanya oleh Allah SWT. Kalo dari sisi Allah meninggal saat melahirkan itu ya mati syahid. Jadi jangan takut kita menghadapi rasa sakit!  proses hamil ini hanya sebentar, tapi melahirkan itu sampe 9 bulan, dan proses membesarkannya itu seumur hidup dan seumur hidup pula ladang amal seorang perempuan untuk menggapai Surga Nya.

Siapa kita dibandingkan Maryam? Bukan siapa-siapa!. Maka syukurilah rasa sakit yang ada karena adanya ampunan tadi dari Allah swt. Kehamilan, persalinan, menyusui, semuanya serahkan kepada Allah swt karena beliau lah yang akan menolong kita kelak.

Posisi Maryam saat melahirkan yaitu bersandar ke pohon kurma dan setengah duduk. Berdirikah? Tidak. Bidan Mugi menganjurkan tidak memilih posisi berdiri saat melahirkan karena lebih banyak mudorotnya daripada manfaatnya. Mudorotnya gimana? Saat melahirkan itu posisinya jangan harus enak di pasien saja tapi juga harus sama-sama enak dari segi posisi tenaga kesehatan yang menolong. Jika dalam posisi berdiri, maka cara untuk tenaga kesehatan observasi akan menjadi sulit dan jika air ketubannya pecah ya bisa langsung habis mrebes ke bawah. Jadi dianjurkan untuk posisi setengah duduk, bisa sambil bersandar/ sambil istirahat.

(4) Tempat yang rendah, kabar baik

Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, “Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.” (QS. Maryam 19: 24)

Ini tentang pendamping persalinan yaitu Bidan/ dokter/ suami. Terutama untuk VBAC (melahirkan normal setelah riwayat sebelumnya operasi sesar) Bidan Mugi menekankan bahwa sang istri harus mendapatkan izin dari sang suami. Saat melahirkan, ibu yang sedang berproses fokus melahirkan tentunya tidak akan bisa memutuskan keputusan, maka suamilah yg nantinya akan memberikan keputusan jika ada apa-apa. Sang tenaga kesehatan pun harus membantu proses melahirkan dengan tetap mengembalikan segalanya kepada Allah SWT tetap rendah diri.

Bidan Mugi pernah mendapatkan kasus istri yang sangat-sangat manut terhadap suami, padahal pembukannya sangat lamaaa sekali prosesnya. Ibunya sudah lemas, tapi dia malah semakin manut sama suaminya. BIdan Mugi pun menganjurkan untuk dirujuk karena pembukaan lambat. Namun suaminya tetap yakin untuk tetap di sini lalu memberikan motivasi kepada istrinya, dan istrinya malah semakin manut. Ketaatan pada suami ini ternyata membantu sang istri untuk bisa bertahan dan memudahkan persalinannya. Ini adalah contoh ketaatan kepada suami yang akhirnya Allah SWT ijabah dalam bentuk kemudahan.

Ketaatan kepada ibu. Seorang perempuan saat melahirkan akan menjadi ibu. Doa ibu adalah doa yang sangat mujarab. Bidan Mugi juga pernah ada kasus di mana seorang perempuan akan melahirkan di usia 35 minggu, sudah kontraksi luar biasa namun karena prematur jadi beliau merujuk ke RS. Ternyata saat 36 minggu beliau datang lagi dengan sakit yang sama, jadi saat dirujuk ke RS ternyata hanya kontraksi luar biasa yang berlangsung selama empat hari namun tiba2 hilang. Sehingga beliau bilang saat usia kehamilan 37 minggu silahkan datang lagi dan diperiksa pembukaan ternyata baru membuka sangat sedikit sekali.

Ternyata saat proses melahirkan tersebut, terlihat sang anak sangat berprilaku  tidak sopan kepada ibunya. Akhirnya Bidan Mugi menyuruh anak tsb meminta maaf kepada ibunya, karena jika tidak mau minta maaf otomatis Bidan Mugi akan merujuknya ke RS karena hal simple tsb. Akhirnya si ibu anak tersebut malah yang memberikan maaf terlebih dahulu dan meminta Bidan Mugi untuk tetap menolongnya. Setelah hal ini dilakukan maka proses melahirkan pun bisa lancar dan lebih tenang.

Hal ini perlu menjadi pelajaran bahwa kita harus tetap patuh dan sayang terhadap orang tua kita, ada baiknya justru sebelum melahirkan kita meminta maaf terhadap orang tua kandung atau mertua kita, minta doa dan restu kepada mereka supaya persalinan ini dilancarkan.

Terkait kabar baik dan buruk maksudnya adalah jika tenaga kesehatan akan menyampaikan suatu kabar kepada pasien maka bagusnya tidak secara blak-blakan, namun akan lebih baik jika  kabar baik ataupun kabar buruk itu disampaikan dengan cara yang baik kepada pasien ataupun keluarganya.

(5) Keyakinan sempurna, kurma

Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. (QS. Maryam 19: 25)

Tanpa keyakinan sempurna ibu tidak bisa melahirkan. Yakinlah! Harus yakin kepada Allah swt, bukan yakin kepada bidan, dokter, tatau kepada siapapun tapi kepada Allah SWT. Yakinlah bahwa Allah SWT bisa memberikan kita ketrampilan untuk melahirkan nanti dengan dibarengi ikhtiar dan usaha yang kita lakukan.

Tentang kurma, kurma adalah multivitamin alami, dalam satu butir kurma mengandung 19 kandungan kebaikan. Penelitian tahun 2011, menunjukkan bahwa kurma dapat membantu mempercepat dilatasi serviks (pembukaan), mempersedikit jumlah perdarahan, mempermudah persalinan. Selain karena penelitian pun, kurma, minyak zaitun, madu, semuanya ada dalam Al-Qur’an sehingga kita harus meyakininya. Ini adalah makanan alami yang proses pengolahannya sedikit sekali campur tangan manusia.

Selain kurma, ibu hamil bisa jugaminumlah air campur madu saat bangun tidur, kemudian disertai 7 butir kurma selama waktu dhuha berlangsung, kemudian mengkonsumsi minyak zaitun juga akan membantu memperlancar persalinan. Namun untuk takaran/ dosis minyak zaitun ini masih butuh diteliti lagi (fyi kalo informasi dari Bidan Farida dari Amani Birth 2 sendok pagi hari dan 2 sendok sore hari).

 (6) Makan dan minum, sedikit berbicara

Maka makan, minum, dan bersenanghatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.” (QS. Maryam 19: 26)

Pada saat bersalin sang ibu harus disertai dengan makan dan minum supaya fisik ibu kuat. Lalu saat bersalin biasanya ibu bawaannya ingin berbicara terus, atau bahkan berteriak nah seharusnya sedikit berbicara saja seperti yang dilakukan Maryam yang sedikit berbicara. Selain untuk mengurangi tenaga untuk berbicara, maka alangkah baiknya juga ibu berbicara yang baik-baik saja. Contohnya pada saat IMD kuping bayi tentunya akan dekat sekali dengan mulut sang ibu. Jika bisa murojaah lakukanlah, atau sampaikanlah kalimat dan doa-doa yang baik dan bagus kepada bayi.

Selain makanan dan minuman, beberapa anjuran sunnah Rasulullah yang baik untuk ibu hamil, ada juga gerakan sholat yang menurut  Bidan Mugi sujud yang tuma’ninah bermanfaat juga untuk maksimalisasi posisi janin terutama bagi yang berposisi sungsang (bokong janin berada di bagian bawah jalan lahir). Jadi ibu hamil tidak ada alasan untuk tidak sholat.

Selain itu gerakan ruku sangat membantu meredakan nyeri pinggang yang biasa dirasakan oleh ibu hamil terutama menjelang persalinan. Hal ini biasanya diakibatkan oleh posisi bayi yang mulai turun masuk ke panggul sehingga menyebabkan kekakuan otot pinggang dan ruas tulang belakang. Sehingga sholat menjadi jawaban yang sederhana untuk dapat membantu kelancarakan proses hamil dan bersalin. Juga menjadi jalan bagi kita untuk memohon pertolongan Yang Maha Pencipta agar memudahkan segalanya.

Kemudian disarankan ibu hamil untuk membuat form mutabaah harian yang bisa dilakukan oleh ibu hamil sehari-hari. Maksudnya adalah list aktivitas disertai kegiatan spitirualsupaya tetap mengingat Allah SWT, contohnya seperti di bawah ini:

(Dokumentasi Cek List Harian Kelas Bumil Cerdas, yang merupakan modifikasi dari Program Mutabaah Persalinan Maryam dan telah mendapatkan izin  untuk diubah)

Kesimpulan,

“Jadi pada hakikatnya kehamilan dan persalinan adalah tugas mulia yang Allah SWT berikan kepada seorang ibu. Sehingga di dalamnya sebaiknya diisi dengan amalan-amalan sunnah dan keshalehan bukan hanya bagi sang ibu namun juga penolong persalinan. Segalanya dikembalikan sesuai apa yang Allah syariatkan. Mengambil dari kisah persalinan Maryam r.a , salah satu sunnah yang dapat diambil adalah konsumsi kurma selama hamil dan di dalam proses persalinan, minimal 7 butir/ hari. Selain itu Maryam r.a juga dikisahkan menjauhkan diri dari kaumnya menjelang proses persalinan yang dapat diartikan bahwa ibu sebaiknya mencari lingkungan yang mendukung secara psikis untuk kelancaran persalinannya. Untuk zaman sekarang, mencari ilmu sebagai bekal, olahraga, dan berkumpul dengan orang-orang shaleh dapat menjadi syariat untuk membantu kepercayaan diri calon ibu.” - kesimpulan dikutip dari IG @harkel_bandung

Bandung, 10 Januari 2018

Notulensi Workshop oleh @yulialatifah

Avatar
reblogged
Avatar
ajinurafifah

Curhat : Minus 7,5+++

Dulu, waktu awal hamil, setiap baca buku karangan Bidan Yessie tentang Gentle Birth saya selalu nggak percaya kalau melahirkan bisa tanpa rasa sakit. Apalagi waktu beliau cerita beberapa pasiennya melahirkan tanpa mengejan. Apa ya bisa gituuu, kalau bisa saya juga mau! 

Alhamdulillah, kuasa Allah, Allah Maha Baik, di kehamilan ini saya diizinkan untuk menjalani proses persalinan tanpa mengejan. Padahal di minus tinggi yang dikhawatirkan ya saat mengejannya. HUHUHU ALLAH BAIK BANGET. Semoga anak kedua dan seterusnya diparingi kemudahan seperti ini Ya Allaaaah. 

Persalinan mudah tapi…apakah tanpa rasa sakit? Oh jelas! Jelas sakit hahaha. Tapi sejauh ini saya menikmati itu. Meskipun rasanya nanonano, sempat lemesss juga di bukaan 3 ke atas dan di detik-detik jelang persalinan, ah nantilah saya cerita. :D

Di awal kehamilan, begitu banyak orang yang mengkhawatirkan minus mata yg begitu tinggi. Termasuk saya. Mungkin suami saya juga, meski beliau terlihat kalem-kalem saja. Secara terakhir saya periksa, minus mata udah mau 8 aja, bahkan mungkin sudah 8. Cuma nggak saya turuti kenaikannya, jadilah meski sudah pakai kacamata, pandangan saya masih agak blur-blur sedikit. wkwkwk. Para pejuang minus tinggi memiliki resiko otot retina tidak sekuat teman-teman yang minusnya di bawah tiga. Saat memasuki bulan ke tujuh, dokter kandungan langsung meminta saya untuk pergi ke spesialis mata supaya tahu tekanan otot retina dan kekuatan mata. 

Waktu diminta ke spesialis mata rasanya…Deg degan! Panas dingin. Tapi saya tetep afirmasi positif; kalau mata saya nggak kenapa-napa. All is well. Saya sering gitu…setelah sholat biasanya, atau di saat senggang dan keinget, saya elus-elus mata sambil bilang, “sehat-sehat yaa, bantu aku lahiran normal ya, mata!”. Alhamdulillah juga, di zikir ma’tsurat ada doa untuk kesehatan mata, biasanya saya baca sambil elus-elus mata dan telinga XD :

 “Allahumma ‘aafini di badani, wa’aafini fi sam’i, wa’aafini fii bashori.”. 

Sambil nunggu panggilan dokter spesialis mata, saya nggak berhenti baca doa itu. Saya ulang-ulang.

Alhamdulillaaaaaah, setelah drama kecemasan akan mata sendiri-tapi-mencoba-tetap-optimis, dokter spesialis mata bilang meski minus saya tinggi, tapi tekanan dan tensi mata normal. Masya Allah, rasanya LUEGAAAAAAA PUOOOOOL, tapi…dokter spesialis mata bilang, saya nggak boleh sampai ada tindakan induksi medis lebih dari tiga kali dan tensi saya harus normal (tidak tinggi). Perjuangan tidak berhenti sampai disini untuk bisa bersalin normal, justru baru dimulai!

Berarti saya harus menghindari dua hal itu! Menghindari induksi medis dan tensi tinggi. Mulai deh ikhtiar dilipatgandakan menjelang persalinan. Supaya nggak ada induksi-induksian, berusaha nggak stress juga biar tensi nggak naik. Bismillaaah, berbekal beberapa buku dan kelas online saya mulai rajin lagi dan meniatkan diri supaya persalinan berjalan lancaaarrrr. Dan inilah ikhtiar yang bisa saya lakukan jelang persalinan :

  1. Beli gymball : memasuki bulan ke-8 saya mulai beli gymball untuk olahraga ringan. Karena olahraga pake gymball seru bangettt, nggak kaya olahraga, malah kaya mainan!
  2. Ikut senam hamil : karena satu dan lain hal, saya dan suami memutuskan nggak ikut kelas yoga. Tapi saya tetep ikut kelas senam di RS HappyLand. Sebenernya bisa aja sih senam sendiri di rumah, tapi manfaatnya senam sama-sama itu bisa dapet support dari sesama ibu hamil dan ada instrukturnya yang benerin gerakan kita. Di senam hamil saya juga diajari teknik pernapasan saat pembukaan, relaksasi, dan cara mengejan.
  3. Tetap memantau kesehatan janin : Healthy mom, healthy baby! Tetap makan makanan yang bergizi, rajin kontrol (sesuai waktunya) ke dokter/bidan, minum suplemen yang dibutuhkan ibu hamil. Kalau janin sehat kitanya nggak mudah stress. Saya hobi nyemil kurma ruthob, alhamdulillah masih musim yang setengah matang hihi. Rebusan air kacang hijau dan air kelapa muda juga baik untuk janin. Untuk bumil yang BB Janin sudah berlebih, sebaiknya melakukan diet sesuai kebutuhan janin. Jangan lupa minum air putih minimal 3L dan minum susu :D
  4. Rajin update ilmu : Semakin bertambah usia kehamilan, tentunya bertambah dan berganti pula keluhannya, nah disini ilmu dibutuhkan. Semakin kita berilmu, semakin rendah kecemasan kita. Makanya, saya doyan banget ngelonin buku segede gaban wkwkwk, rekomendasi buku kehamilan ; Gentle Birth Balance yang ditulis Bidan Yessie dan Superbook for Supermom yang ditulis grup SAM. Selain itu, kalau ada seminar-seminar boleh banget ikutan! Saya juga ikut kelas online bersama bidan yang diselenggarakan @bidanmudabergerak. Alhamdulillah ilmunya terpakai. 
  5. Cari teman bumil : Teman sesama bumil dibutuhkan, gunanya buat saling support dan berbagi ilmu. Alhamdulillah, saya hamil bebarengan sama @luthfitriana​, @dokterfina​, dan @yulialatifah​. Ilmu dan supportnya mantep-mantep, kami juga satu grup dimana-mana rasanya XD. Maaci mbak-mbakkuuuhhh!
  6. Cari dokter atau bidan yang support melahirkan secara normal : Dokter kandungan saya gonta-ganti sejak bulan pertama, dan baru menemukan ke-sreg-an di bulan ke delapan sama dokter yang membantu saya dalam persalinan. Saya gonta-ganti karena mencari dokter yang sevisi dengan saya, alhamdulillaah ketemuuu dan deket bangettt sama rumah, padahal sebelum-sebelumnya dibelain sampai mbelah kota Jogja demi cari dokter :D
  7. Jalan kaki dan berdayakan diri! : Ini puentiiing! Hamil bukan berarti kita malah tidur-tiduran. Kalau kita males, bukaannya juga nanti males-malesan karena fisik kita belum pemanasan. Beda yaaah tetap aktif dan kecapekan. Tentunya kita sendiri yang bisa mengukur sampai sejauh mana aktivitas fisik yang bisa kita lakukan. Rajin-rajin juga olahraga ringan untuk mempercepat pembukaan (ini dilakukan untuk kehamilan usia 8bulan ke atas yah, kalau yang ekstrim malah amannya untuk 35weeks ke atas), seperti njut-njutan di gymball (ini saya perhari min 30 menit), senam kegel, duduk tailor, duduk butterfly, goyang pinggul/ pelvic rocking (aman untuk 36w ke atas), squatting (khusus 36w ke atas), jongkok-jongkok (mulai 36w semua saya jongkokin! Mulai iris-iris sayur mayur buat masak, sampai mandi. everydayyy!), jalan kaki minimal 30menit sehari, senam hamil sendiri di rumah, dan biasakan pernapasan lewat perut. Sampai di bukaan 3 sebelum ketuban rembes, saya masih jalan kaki sambil goyang pinggul, karena gymballnya ketinggalan di rumah hahaha.
  8. Briefing sama suami soal persalinan : katakan do and don’ts kepada suami menjelang persalinan. Sering-sering curhat juga ke suami biar lebih rileks dan suami tahu perkembangan serta kesiapan psikologis kita jelang persalinan. Yang melahirkan bukan cuma ibu-ibu, tapi bapak-bapak juga berperan besar di proses persalinan. Selama bersalin rasanya saya harus banyak-banyak terimakasih sama mas @kurniawangunadi​ :”D
  9. Mendekat sama Allah :  ini hajat besar loh, kalau kita semakin menjauh dariNya, kepada siapa lagi kita memohon pertolongan? Perbanyak amal yaumi, jangan lupa ngaji untuk obat hati, sedekah untuk melapangkan, sering-sering minta doa ke keluarga dekat serta minta maaf sama suami. minta restu juga sama orangtua, terutama ibu kita! Kayanya kemudahan bersalin ini juga berkat doa banyak orang huhuhuhu. Nanti saat persalinan bakal kerasa kalau kita sungguh nggak ada apa-apanya :”””””” Allahuakbar.
  10. Tawakkal alallah : kita boleh berikhtiar, tapi tetap hasil akhir Allah yang pegang, ikhlaskan perjuangan sedari awal. Maksimalkan usaha, tapi juga lapangkan dada selapang-lapangnya. Kalaupun kita harus bersalin secara SC, nggakpapa! Mau normal ataupun SC tidak akan mengurangi hakikat kita sebagai seorang ibu. KIta tetap ibu dan kita tetap berjuang dalam persalinan! Apapun jenis persalinannya, berarti itu yang terbaik buat kita dan bayi kita. Yang penting semuanya sehat dan selamat :D Jangan takut sama persalinan, semua ibu di dunia mengalami hal ini. Ibu-ibu kita juga. Jangan kalah sama setan! Dia menghasut lewat ketakutan saat kita mau berjihad. Saya selalu ingat ayat favoritnya mas kalau mulai resah akan bersalin : 
“Infiru khifafan wasikolan wajahidu biamwalikum wa anfusikum fisabilillah dhalikum khoirul lakum inkuntum ta’lamun” 
Artinya: “Berat maupun ringan tetap berangkatlah untuk membela agama Allah dengan harta dan tenaga kalian. Demikian itu lebih baik untuk kalian jika kalian tahu”

kita bersalin dalam rangka melahirkan penerus agama Allah selanjutnya, kita berjihad, dan hanya kepada Allahlah kita meminta perlindungan. Bismillaaah :)

Kuasa Allah, saya bisa melahirkan dengan proses yang berjalan lancar. Alhamdulillaaaaah, Kak Shabira lahir setelah adzan dan iqomah Ashar. Watu hamil saya sering elus-elus perut sambil bilang, 

“Kakak, nanti Mamah bersalin nggak ngejan kakak keluar sendiri ya, Mamah tinggal ehem, terus kakak oek-oek yaaa.” 
Dan saat bidan bilang bukaan saya sudah 8, saya berdehem “ehem, ehem” harapannya kasih kode ke Kakak sesuai briefing di dalam kandungan. Alhamdulillaah diijabah sama Allah. Beneran dong, Kak Sha lahir di saat saya belum mengejan di bukaan lengkap. *birthstory bakal diposting di postingan lain karena ternyata: PANJANG JUGA EUY T.T kalau kepanjangan nggak enak wkwk

saya mah nggak ada apa-apanya kalau Allah nggak mudahkan saat persalinan. Karena waktu udah bersalin, yang ada semuanya Allah yang gerakkan. Saya nyaris nggak bisa ngapa-ngapain saking menyenangkannya gelombang cinta di setiap bukaan hihihi

Intinyaaa, kalau kamu, yang baca ini, mempunyai minus tinggi dan mau bersalin normal. InsyaAllah bisaaaaa, karena pasien dokter saya juga ada yang minus di atas saya dan mereka juga bisa melahirkan normal! Bismillah khusnudzan dan tetap ikhtiar yaaa, yang pasti : SERAHKAN SEMUANYA SAMA ALLAH :)

Avatar
yulialatifah

:")

Avatar
Aliran Rasa Games Level 2

Alhamdulillaah di games level 2 ini saya kembali berhasil menyelesaikan tantangan kemandirian yeay!

Sebenarnya tantangan games ini adalah kemandirian bersama pasangan, namun tiba-tiba saya dan suami harus LDR karena saya harus pulang ke Bandung dan menetap di sana untuk persiapan lahiran. Sehingga kebanyakan sih kami mengingatkan via Watsap namun yg sejauh ini konsisten dalam melakukan tantangan adalah saya sendiri.

Iyaa Alhamdulillaah awalnya saya cuma target jalan kaki setiap hari itu hanya 1 jam, kemudian semakin hari semakin meningkat hingga akhirnya berhasil menjadi 2 jam sesuai dengan target PR dari Bu Bidan.

selfie dulu sambil jalan pagi

Saat ini tantangan tsb masih berlangsung walaupun dalam seminggu sekitar 4-5x dan sisanya harus skip karena harus pergi dsb. Tapi sejauh ini saya sangat puas dengan pencapaian tsb, namun masih harus ditingkatkan hingga benar-benar konsisten setiap hari selama satu minggu supaya puasnya maksimal.

Bismillah yaaaaa,

Terima kasih games level 2 sudah mengajarkan saya kemandirian yang super duper bermanfaat! :)

Avatar

Gagal karena Cireng dan Roti

(Day 12 Melatih Kemandirian Bunsay IIP)

Hari ini saya memulai kembali challenge exercise. Saya mulai berniat untuk melakukan jalan kaki 2 jam/ hari yang dibagi menjadi dua waktu yaitu, 1 jam pagi dan 1 jam sore. Challenge keduanya yaitu terkait disiplin makanan yang sudah disusun harus makan apa dan ga boleh makan apa.

Untuk jalan kaki sendiri ternyata saya hanya menjalankan jalan pagi 1 jam saja, sore harinya saya gagal karena cuaca mendung banget. Dikira mau hujan ternyata hujannya ga jadi turun hehe.

Ternyata jalan kakinya kurang 1,5 menitan untuk digenapkan jadi 1 jam haha. Gpp lah ya permulaan.

Untuk makanan hari ini saya cheating 1 bh cireng, 1/2 potong roti, dan ga minum air kelapa. Rasanya liat cireng dan roti ada di meja makan tuh menggoda sekali, godaan banget deh pokoknya parah. Jadinya gagal deh huhu astagfirullah. Itu pun makannya sambil merasa bersalah haha. Minum juga baru sekitar 2,5 L belum 3 L karena malem keburu ngantuk dan takut banyak kebangun karena ingin ke toilet, jadinya minum hanya sekitar 2,3-2,5 L aja. Semoga besok bisa jadi 3 L ya. Aamiin.

#Harikeduabelas #Tantangan10Hari #Level2 #KuliahBunsayIIP #MelatihKemandirian

Bandung, 11 Desember 2017

©yulialatifah

Avatar
Jalan Bersama Dua Keluarga

(Day 11 Melatih Kemandirian Bunsay IIP)

Hari ini saya memulai pagi hari dengan berjalan kaki sehat ke Lanud Sulaiman. Itu tempat biasa orang jalan kaki santai/ lari pagi/ berolahraga lainnya. Di ujung area ini juga terdapat tempat golf dan kolam renang tempat biasa dulu saya saat SMP berenang.

Jalan pagi bersama Suami, Mama, Bapak, Bunda, dan adik ipar. Kami keluar rumah sekitar Pkl 06.00 WIB kemudian berjalan kaki ke dalam sekitar 30 menitan.

Untuk trek pulang kami melalui jalan lain di mana terdapat banyak sekali pedagang di sisi kanan dan kirinya, semacam pasar tumpah hari Minggu. Semua ada kayanya di sana tuh, mulai dari makanan, peralatan rumah tangga, perabotan ini itu, sampe binatang peliharaan ayam berwarna-warni pun ada.

Yaa biasa ibu-ibu yaa akhirnya Mama, Bapak, dan Bunda pulang dari jalan kaki sambil bawa kantong keresek isinya bahan-bahan masakan. Saya sempet jajan juga hanya beli kue balok 1 buah, itupun berargumen dulu sama suami boleh atau engga haha. Akhirnya diizinin tapi hanya satu aja, plus beli air kelapa disuruh suami karena suami berharap kalo si kakak bayi nanti kulitnya putih. Hahaha. Mitos sih tapi sebenernya air kelapa memang bagus buat air ketuban.

"Semoga si baby putih ya Buk, ga kaya Bapaknya hitam begini" begitulah celetuk Aa suami.

#Harikesebelas #Tantangan10Hari #Level2 #KuliahBunsayIIP #MelatihKemandirian

Bandung, 10 Desember 2017

©yulialatifah

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.