“ aku: selamat subuh debubintang,
baru liat ad story debu bintang tntg blog.
menyadarkan sekali !
dulu aku pernah di titik itu
suka menulis
rasanya bangga bisa mengekspresikan lewat tulisan dan blog
itu dulu sekali sekitar baru masuk smp
terus kemudian
di masa masa itu tara jatuh ke tempat yg sepi dari orang lain
sudah semakin besar dan merasa aneh ada yang salah
kemudian memulai untuk menyamakan level
bertemu banyak orang
masuk ke dunia sosial
tertelan tren tren kekinian
dan sampai disini
subuh ini lagi belum tidur
baru teringat lagi
kalau tara yang ini mungkin bukan tara yang pernah ada dulu.
tulisan blog yang dulu ada sudah dihapus beserta blog nya, karna merasa banyak yang menertawakan.
tulisan yang pernah ada di second acc ig juga dihapus beserta acc nya karna merasa ga konsisten.
tulisan di tumblr berdebu sepertinya karna memilih menghapus app nya.
tulisan yang kata orang terlalu puitis gini jarang dipakai lagi, padahal sendirinya suka.
sekarang merasa lebih mengikuti arus saja
mengunggah di instagram kalau ada stok untuk feeds,
mengunggah di story harus di niatin, kalau engga ya paling masuk close friends,
sampai sempat hapus semua foto ig karna merasa susunan yang berantakan.
malam ini iri sekali sm debubintang,
bisa bertahan bersama diri sendiri walau mungkin orang sekitarnya berbeda,
bertahan untuk menulis ala debubintang
bertahan berekspresi ala debubintang
bertahan untuk tetap menjadi debubintang
hingga bangga bisa melihat tulisan yang diunggah ke blog
rasanya iri sekali kalau dibandingkan tulisan ku skrng yang cuma didiamkan di note, di kunci pula.
belum sesiap itu untuk melawan arus sosial, terutama memang orang disekitar yang sangat berbeda
merasa harus menyesuaikan juga agar bisa diterima.
tulisan ini sepenuhnya dari curhatan dan rindunya aku sama menulis. blog debubintang yang baru tentang rindu kan? sama, aku juga lagi rindu diri sendiri, yang dulu.
intinya bangga sekali sm debubintang yang selalu berkarya, walau mungkin tak seberapa, tapi bagi beberapa orang itu berharga.
jangan pernah lupa untuk bangga pada diri sendiri,
doakan aku juga begitu.
salam subuh,
taraaaa
debubintang : selamat siang taraa hihihihi
*awkwaaarrdddd*
aku inget aku sempet liat tara di titik seneng menulis, aku juga inget waktu itu di ulang tahun tara yang ke berapa pun aku lupa aku bilang ‘jangan pernah berhenti menulis ra karena aku akan selalu baca’
sedih sedikit tara berhenti, tapi ya gapapa.
kita selalu pernah dan mungkin akan berada di posisi dimana kita ingin menyenangkan banyak pihak, mengelabui diri sendiri berusaha fit in dengan society. Aku ga bilang aku ga pernah ingin seperti orang-orang pada umumnya, tapi ternyata emang aku ga ingin sepertinya hehe,
aku pun begitu ra, banyak tulisan yang cuma di simpan di notes, menulis di tumblr tapi malu kalau sampai orang lain tau, menulis caption puitis paling di second account, masih setakut itu dengan pandangan manusia manusia lainnya,
tapi kabar bahagia nya di sma ini aku menemukan manusia-manusia baik yang saking baiknya hampir setiap tulisan ku untuk mereka mereka itu, tapi dari dulu prinsip ku tetap jujur dengan diri sendiri, nanti orang-orang jujur juga akan datang dengan sendiri.
Maksudnya jangan mau dibohong-bohongi society, jangan mau kehilangan diri sendiri untuk orang lain,
stay true yourself, the truest people will come along the way. Selalu ada orang-orang yang tidak akan menertawakan tulisan kita ra, orang-orang itu yang nantinya akan jadi sumber sumber tulisan kita berikutnya.
tulisan ku ga ada apa apa nya, ga bagus, ga indah seperti tulisan orang orang, titik koma nya mungkin masih banyak salah, menulis ‘berkhianat’ saja masih ‘berhianat’, tapi aku menulis sebagai bentuk ekspresi diri biar tidak depresi kalau aku bilang. Baru-baru ini aku sadar kalau hasil karya tak seberapa itu dibaca dan dihargai rasanya lebih dari menyenangkan,
semoga cepat atau lambat tara pun bisa merasakan itu lagi ya,
selamat makan siaaang ra ”
kemudian aku kembali pada halaman ini, yang waktu itu rajin sekali aku mengisinya. cukup terkejut 2 tahun itu sangat cepat ternyata.
sekarang bismillah saja,
mari kita bekerja sama lagi,
yang untuk sekian kali,
setelah aku sempat pergi.
-adr, mei’18