Avatar

Perspective

@mutiiadia / mutiiadia.tumblr.com

Life is about the point of view. This is my perspective
Avatar

Pakeeeettt

Akhirnya yang dinanti-nanti pun datang. Sukulen gemas dari littlegarden @rubahlicik ... Awalnya agak ragu kalau bayangin perjalanan sukulen dari bandung ke bogor. Tapi karena gak ngerti penjual lain mana yang amanah, akhirnya ku tetap pesan ke om rubah.

Ini foto sebelum dikirim ke bogor

Daaan begitu sampaai.....

Gak beda jauh lah yaaaa alhamdulillaaah gak terkoyak-koyak hidup mereka. Emang kalo bersatu kita teguh haha.

Packingnya pun super aman.

Ah iyaa, itu dua pot bonus dari om rubah. Awalnya ku kira itu bonus pot. Ternyata pot beserta isinyaaa. Gumush banget.

Ide buat mulai memelihara sukulen ini berawal dari keisengan beli sukulen di supermarket dekat rumah yang ternyata berhasil tumbuh dengan baik. Jd merasa tertantang buat memelihara jenis sukulen lainnya.

Semoga mereka semua sehat dan bahagia seperti sukulen seniornya di rumah ini yaaa...

Kita juga, semoga sehat dan bahagia selalu berjuang di masa pandemi ini ❤️

Avatar
reblogged
“Mengisi waktu dengan Anfa'ahum Linnas”

Untuk mengisi waktu sembari mengikuti saran pemerintah untuk #DiRumahAja, saya berniat untuk berbagi ilmu dan pengalaman terkait studi di Luar Negeri melalui Webinar.

Topik yang saya in shaa Allah bisa bagikan adalah:

  • Beasiswa S1 ke Qatar
  • Cara menulis skripsi dalam waktu 1 minggu
  • All about Kuliah S2 dan S3 di Inggris
  • Kuliah S3 dalam waktu 3 tahun tepat!
  • Tips cara menulis personal statement
  • Tips cara menulis proposal S3 
  • Tips cara mendapatkan skor writing IELTS 9! 
  • Tips Memilih metode riset dan kerangka teori (khususnya untuk jurusan Hubungan Internasional) 

Bagi yang belum mengenal saya, profil saya bisa dibaca di http://muhzulfikar.org

Adakah yang tertarik? 

Avatar
reblogged

Nonton acara-acara berita di tv, isinya semua tentang COVID-19 di berbagai belahan dunia. Gue berasa lagi di film-film holiwud tema pandemi.

It's happening. I mean, wow.

-

Well, here's a little update for you, per tanggal 13 Maret 2020.

Total kasus global: 139095

Total kematian global: 5117

Total pasien sembuh global: 70729

Total kasus Indonesia: 69

Total kematian Indonesia: 2

Total pasien sembuh Indonesia: 5

Total negara terjangkit: 133 negara

Ok, should we start to be panic now?

Errr, not really. But stay aware.

It's not that deathly anyway.

So for you, suicidal folks, this is not your time. Mati kagak, bosen iye dikarantina 14 hari. So, take care. You won't need another suffering.

Masih ngga perlu pake masker?

Kalo sehat, ya nggausah. Please, ada banyak orang lebih butuh masker. Tim UGD gue udah hampir sebulan terakhir harus patungan dan beli masker harga gila-gilaan secara mandiri karena ngga dapet jatah RS lagi. Di UGD bukan cuma ada kemungkinan corona, tapi bisa ada TB, flu, dll yang sama infeksiusnya.

Harusnya lockdown ngga sih?

Ya boleh aja, asal negara siap memfasilitasi penunjang kehidupan rakyat selama lockdown. Lockdown kan ngga sesepele dikurung di rumah gabole kemana-mana doang.

Kalo mau cek gimana?

Kalo ada resiko seperti terpapar suspek atau dari negara terjangkit, langsung aja ke RS pusat rujukan: di jabodetabek bisa ke RSPI atau RSUP atau RSPAD. Kalo ngga ada resiko tapi ada gejala, atau ngga ada resiko dan ngga ada gejala, silakan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk di-screening. Biaya pemeriksaan berkisar 200-500rb, kalau positif bisa gratis sampe sembuh dibayarin pemerintah.

Yang jelas, sampai saat ini, tes gene sequence untuk memastikan corona atau bukan, diprioritaskan untuk orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien salam pengawasan (PDP). Jadi kalo lo out of nowhere tanpa paparan dan tanpa gejala, ngga langsung di tes. Hanya akan sampai screening awal, yang itupun bisa dilakukan di fasilitas kesehatan manapun.

Mungkin ngga sih gue sekarang udah terinfeksi?

Mungkin aja. Kan ngga selalu bergejala. Lo dan virus hidup berdampingan dalam harmoni.

Well, pengalaman gue di UGD menunjukkan bahwa ngga semua orang se-aware itu sama kesehatannya. Sebagian besar lebih parno kalo dia corona tapi gamau ikut screening, menganut azas mending gatau daripada tau hasilnya buruk. Yeah. Jadi gue sih ngga kaget kalo angka pasien terkonfirmasi positif bisa berlipat ganda setiap harinya; toh bisa aja emang udah lebih banyak dari itu yang keinfeksi, tapi ngga terdata. Ngga kedatanya kenapa? Karena ngga memeriksakan diri, atau pemeriksaanya ngga efektif.

Katanya rs rujukan di indo udah sesuai protokol who???

Ya iya, protokol kan bentukannya alur. Algoritma. Ada standarnya. Aplikasinya ya kembali lagi ke kemampuan negara masing-masing. Bahkan cara pemeriksaan atau tes kit nya aja bisa beda-beda tiap negara, tergantung kemampuan negaranya. Mau ngarep pemerintah bikin pemeriksaan drivethru kayak di Korea? Ya ntar dulu. Ini rumah sakit-rumah sakit bikin brief alur pasien pemantauan aja masih keteteran, rekayasa ruang isolasi aja masih berantakan, bahkan perkara pemerataan APD alias Alat Pelindung Diri aja masih belum kelar. Sabar, satu persatu, ada skala prioritasnya.

YA GIMANA MAU SABAR INI TIAP HARI ADA KASUS BARU, PEMERINTAH GIMANA SIH BELUM SIAP???

Siap itu yang gimana? Yang kayak China? Yang kayak Korea? Standarnya siap itu apa? Apakah makin banyak pasien terinfeksi berarti menunjukkan si negara ngga siap?

Gue ngga belain pemerintah. Cuma, rasanya, sekarang udah paling bener saling jaga aja, fokus sama alur yang udah ada, pencegahan yang udah dianjurkan. Silakan beri saran dan kritik ke pemerintah, silakan desak untuk terus memperbaiki persiapan dan respon. Tapi, tenang.

Gimana mau tenang, pemerintah aja ngga ngasih tau data-data pasien yang udah terkonfirmasi?

Yee lau baru dapet satu nama pasien terkonfirmasi aja udah heboh sampe ke alamat lengkap rumah sama akun medsosnya si pasien. Kadang tuh sebelum ngomelin pemerintah, coba tengok dulu, udah siap belum rakyat tuh dengan pemaparan data telanjang begitu? Iya kalo dengan ngebuka semua data lengkap pasien secara transparan bikin awareness rakyat naik, lah kalo malah jadi makin panik ngga jelas, dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab, gimana? Nambah-nambahin kerjaan aja.

Prinsip kerja penanganan covid ini tuh tracing, gaes. Jadi ketika ada satu kasus terkonfirmasi, tim terkait akan menelusuri langsung, siapa aja yang kontak sama si pasien, lokasi aktivitas sehari-harinya dimana, lewat mana aja, ketemu siapa aja, dll. Jadi kalo lo adalah salah satu yang terduga terpapar, tim akan memeriksa lo juga tanpa lo minta. Justru pemerintah melindungi lo dari kehebohan rakyat sekitar, melindungi privasi lo.

Inget, ngga semua cara negara-negara lain menangani corona bisa diaplikasikan di negara kita.

Ok, can this pandemi stop?

Bisa aja. This too will soon pass.

How?

Batasi penyebarannya. Makanya pasien terkonfirmasi itu dirawat di ruang isolasi kan. Jadi biar ngga makin menyebar.

What will happen if I get infected?

Ya dirawat, di ruang isolasi. Diberi terapi penunjang sesuai gejala. You'll be fully recovered if there's no complication during treatment.

Remind me again what I should do to fight this.

Makan bergizi. Olahraga. Cuci tangan pake sabun dan air mengalir. Minum vitamin. Stay chill, jaga diri jangan sampe too much stress. Kurangi pegang wajah sebelum cuci tangan. Batasi memegang langsung fasilitas publik.

Oh and here's my favorite advice; stay away from crowd. Ngga usah berhubungan sama manusia kalo ngga perlu, ngga usah kemana-mana kalo ngga penting. A perfect time to have your me time, isnt it? Uw.

Yang jelas, begitu lo memiliki resiko terpapar (ada riwayat kontak dgn kasus terkonfirmasi, kontak dengan warga negara terjangkit, abis berpergian dari negara terjangkit), atau ada gejala, lapor. Periksakan diri. Ikutin alur screening. Emang akan lama, ngga segampang drivethru burger mcd. But please, let they do their job.

This is scary, isnt it?

Not scarier than what human had done to the earth. Virus might kill, but human kills more. Dissapointed but not surprised.

Eak.

Tell me good news.

Ada 5 pasien sudah sembuh dan dinyatakan negatif di Indonesia.

Pemeriksaan lab sekarang udah ngga bergantung ke litbangkes lagi, beberapa fasilitas sudah diajak kolaborasi, salah satunya Eijkman. Jadi harapannya pemeriksaan bisa lebih masif dan cepet.

Ada beberapa foto-foto public places di dunia yang biasanya hiruk pikuk, sekarang lengang dan tenang. The world is taking a bit rest, I guess :)

-

See you on another update, and feel free to hit my inbox for things you might wanna ask.

I'll continue being sad, now. Bye.

Avatar
reblogged
Avatar
herricahyadi

Eksploitasi Kebaikan

Saya mau cerita sedikit. 

Saya ini artis bukan, influencer bukan, seleb bukan, orang soleh juga bukan. Tapi punya banyak aktivitas sosial sama seperti kebanyakan orang–mungkin juga seperti kalian. Karena bukan siapa-siapa itulah akhirnya menjadikan saya–dan orang-orang yang juga bergerak di bidang yang sama–sangat kesulitan untuk melebarkan sayap informasi kegiatan. Sungguh terbatas pada teman-teman dekat. Kita merasakan beratnya mencari dana kedermawanan; bahkan sekadar untuk membagikan informasi aktivitas kerelawanan. Artis, influencer, seleb (ya seleb twitlah, seleb tumblrlah, seleb instagramlah apalah nama mereka itu), terlalu terlimitasi oleh ketenaran dan pakem sosial yang mereka punya. Sebagian besar malah menjadikannya sebagai ladang bisnis.

Kita-kita yang kere-kere ini, tapi semangat berbaginya tinggi, bisa apa? Terjebak dalam limbo yang serba salah. Kegiatan-kegiatan kita hanya segitu-gitunya saja. Impaknya, bahkan jangkauan informasinya. Ironi.

Saya berulang kali harus meminta-minta kepada beberapa teman seleb medsos untuk sekadar me-repost poster di twitter atau instagram. Tapi tidak mereka gubris. “Oke,” jawabnya. Tapi sehari, dua hari, seminggu, dua minggu: nihil. Nista sekali rasanya. Yang saya minta hanya sekadar posting kegiatan yang tidak merugikannya. Malah insyaAllah menjadi amal kebajikan baginya. Sama sekali tidak akan mengurangi jumlah follower-nya–apalagi mengurangi keimanannya? Tidak. Entah apa yang menjadikannya begitu berat bagi orang-orang tenar ini.

Ya, saya iri kepada mereka-mereka yang pengikutnya puluhan ribu, bahkan ratusan ribu. Saya iri: andai saya punya pengikut sedemikian banyak, berapa Bale Ngaji di timur Indonesia bisa saya bangun. Berapa banyak anak-anak di Maros yang bisa saya bantu kebutuhan sekolah mereka. Semua itu bukan dana saya, tapi hasil dari saya sekadar meng-endorse para follower untuk sedikit peduli. Sayangnya itu hanya fantasi yang menyedihkan. 

Apakah kalian pernah mengalami demikian?

Sekarang, saya mau mengajak. Memberikan solusi.

Saya, benci meminta-minta. Saya bertekad untuk mematahkan status quo. Dan, saya punya ide.

Pernah lihat mahasiswa berupaya mencari dana dengan menjadi endorser paid promote menggunakan instagram? Pernah? Mereka akan mengumpulkan pengurus lalu menghitung jumlah follower mereka. Lalu mereka akan menawarkan paket paid promote yang akan dilakukan oleh pengurus itu. Efektif. Kenapa kita tidak bersatu membuat satu kesatuan yang secara sukarela membagikan aktivitas kebaikan? GRATIS. Jika ada 20 orang di antara kita, dengan masing-masing punya pengikut 1000, maka kita telah menyebarkan ke 20.000 orang. Bukankah teman-teman kita itu jauh lebih nyata ketimbang kebanyakan pengikut seleb-seleb itu yang berupa bot atau follower belian? 

Komitmen kita sederhana: kita akan me-repost di story instagram dan WA, juga grup WA tertentu, kegiatan kebaikan yang diajukan ke kita. Dengan endorsement, bukan sekadar repost. Kegiatan itu harus berupa kegiatan sosial yang melibatkan orang banyak. Kita tidak akan rugi sedikitpun, wallahi. Tapi kita telah berkontribusi dalam jangkauan yang lebih luas untuk kegiatan-kegiatan kebaikan itu. Kita memang bukan siapa-siapa, tapi saat tangan-tangan kita bergandengan; saat hati-hati kita bersimpulan; saat-saat visi kebaikan kita berikatan, kita telah bermetamorfosis menjadi sesuatu yang tangguh.

Kebaikan akan selalu menemukan jalannya sendiri. Pertanyaannya; apakah kita berada di jalan yang sama dengannya?

Yang sudah paham dan mau menjadi bagian dari gerakan ini, sila untuk join grup WA untuk follow up: KLIK. PERHATIAN: hanya untuk yang sudah mengerti saja ya. Jangan sekadar coba-coba, plis. Berhubung saya anak teknik, dan anak teknik terkenal dengan ke-konkrit-annya, beginilah saya langsung memberikan solusi. Terbuka untuk diskusi ya.

NOTE: kalau yang mau join ke Komunitas Se.Arah, komunitas yang kongkrit memberikan bantuan pendanaan untuk kegiatan-kegiatan sosial mikro, silakan tanya langsung ke saya atau @fitriarustandi, @dihatikuadakamu, @mutiiadia. Masih ada Batch #3 akan buka segera.

Avatar
mutiiadia

Kadang untuk membiasakan kebiasaan baik, perlu rutinitas yang terjadwal. Yang sudah pakemnya. Ada yang ngingetin. Ada komitmen yang dibangun. Setelah menjadi rutinitas, lama kelamaan akan menjadi kebutuhan. Kalau tidak melakukannya, rasanya ada yang kurang. Maka komitmen harus dibangun bersama. Komitmen menjadi se.arah :)

Avatar
reblogged

Beda Jalan

Ada yang menikah di usia 20an, alhamdulillah. Energi masih banyak. Idealisme masih membara. Perjuangan membangun keluarga insyaallah menjadi amal salehnya.

Ada yang menikah di usia 30an, 40an, atau lebih, alhamdulillah. Secara finansial sudah lebih mapan. Lebih matang juga dari berbagai segi. Kesabaran menjaga dan menyiapkan diri insyaallah menjadi amal salehnya.

Ada yang bekerja sesuai impian dan passion, alhamdulillah. Kerja jadi ngga kerasa kerja. Dedikasi insyaallah menjadi amal salehnya.

Ada yang bekerja di luar passion, alhamdulillah. Ada manfaat untuk sesama yang kadang lebih utama daripada impian pribadi. Kelapangan hati insyaallah menjadi amal salehnya.

Ada yang memulai bisnis dan berhasil di usia 25, alhamdulillah. Masa mudanya produktif dan bermanfaat. Kerja keras insyaallah menjadi amal salehnya.

Ada yang mencoba berbisnis berkali-kali dan baru berhasil di usia 40, alhamdulillah. Pengalaman gagal bisa jadi jalan buat rezeki tak ternilai bernama kebijaksanaan. Ketekunan insyaallah menjadi amal salehnya.

Hidup tidak selalu berjalan sama untuk semua orang. Ada banyak hal yang terjadi di luar kendali kita. Tetapi, itu ngga perlu jadi masalah. Kita hanya berbeda dalam memilih jalan amal saleh. Tujuan kita tetap sama, kan?

Kita mungkin bertolak dari titik yang berbeda. Rute perjalanan kita barangkali ngga sama. Waktu keberangkatan dan kedatangan kita pun mungkin beda. Tetapi, jika kita mengarah ke tujuan yang sama, perbedaan itu tidak menjadi masalah.

Rute mana pun yang tengah kita jalani, duluankah atau belakangan kita memulai, cepat maupun lambat kita berjalan, selalu ada kesempatan untuk menghimpun amal saleh.

Toh, yang ‘menang’ bukan yang paling duluan sampai. Tapi yang paling banyak bawa muatan amal saleh selama perjalanannya. Biasanya kalau pengen dapet muatan banyak, perjalanannya pun bakal lebih berat. Semoga kita kuat.

Avatar

Ekspektasi

Bahaya sekali memang kalau kita sulit mengelola ekspektasi. Waktu daftar kuliah, ekspektasinya dapet teman lain selain rekan kerja. Ketika dijalani, ternyata gak sesuai ekspektasi. Boro-boro teman, kerja kelompok aja jadi virtual semua karena banyakan kerjanya dibanding kuliahnya.

Perkuliahan dijalani dengan sisa tenaga dan otak yang telah digunakan bekerja seharian. Tugas dari niat banget ngerjainnya, sampai pasrah yang penting ngumpulin. Ketika nilai akhir keluar, gak berani ekspektasi macem-macem. Karena sadar banget ngerjainnya gak maksimal. Eh, maksimal sih, dengan segenap waktu dan tenaga yang tersisa.

Kemudian, satu persatu nilai keluar. Matkul 1... A! Matkul 2... A! Matkul 3... A! Wooow, antara percaya gak percaya. Mencoba meyakinkan diri kalau ini dosennya aja yang pada baik-baik. Tanya temen sekelas, nilainya apa? Ternyata beda! Ooowww... Tinggal 1 matkul lagi yang belum keluar nilainya.

Seminggu kemudian... Jreeeenggggg B+ hahahaha. Eh tapi kok rasanya sedih banget. Kayak jelek banget. Padahal lulus loh. Padahal masih B loh. Ada plusnya pulak. Dulu jaman S1 punya nilai D aja ketawa doang. Kok ini rasanya sedih?

Iyak, soalnya diriku sudah punya ekspektasi lebih. Kalau matkul lainnya bisa dapat A, yang satu ini pasti bisa juga dapat A. Padahal, semasa jalanin matkul perspektif dan kajian media ini, yang menurut diriku paling susah dan paling berat, udah pernah keucap "apa aja nilainya yang penting ga harus ngulang. Ga sanggup".

Seharusnya B+ ini bisa berasa shining, shimmering, splendid. Tapi gara-gara ekspektasinya geser jadi dapet A, rasa sedih dan kecewa itu muncul ke permukaan.

Astaghfirulloooooh... Kelola ekspektasi lagi!

Jangan lupa belajar! Thesis di depan mata.

Avatar
reblogged
Avatar
herricahyadi

Batch2: Menjadi Bagian Penebar Kebaikan Yang Komitmen, Mau?

BATCH 2 Komunitas: DIBUKA!

Assalamu’alaikum Wr Wb.

Di periode lalu, Batch 1, sekitar 200 orang lebih mendaftar untuk ikut dalam Komunitas Filantropi. 113 orang resmi menjadi membernya dan telah berdonasi rutin selama dua bulan terakhir. Tanggal 11 Januari besok, di Bandung, akan launching komunitas. InsyaAllah. (NOTE: bagi kawan-kawan yang kemarin sudah mendaftar lalu ke-skip belum isi form atau join ke grup, silakan mendaftar ulang di Batch ke-2 ini.)

Untuk informasi latar belakang, update, dan info tentang Batch 1, bisa dilihat di sini: KLIK.

Kini, Batch 2 dibuka untuk kalian yang mau bergabung dengan komunitas ini. Mohon dibaca baik-baik konsep komunitasnya ya. Karena ada hal-hal yang kalian akan dituntut soal komitmen. Kita adalah komunitas pembiayaan (funding) yang aktif. Kita membangun Komunitas Filantropi. Kita tidak hanya berhenti pada semangat yang membara. Tapi kita berlari pada aksi-aksi berbagi yang terus meninggi–tanpa henti.

Cara untuk bergabung:

1) Baca dengan seksama konsep dasar komunitas ini di sini: KLIK. Harap untuk membacanya dengan baik karena sekali lagi ada komitmen yang akan dituntut ke kalian.
2) Isi FORM berikut: KLIK. Sekali lagi, baca baik-baik segala komitmen yang diminta. 
3) Gabung ke Whatsapp Group yang tersedia di akhir FORM. Grup WA hanya bisa dimasukin oleh mereka yang telah menyatakan komitmen. 
4) Tunggu kode unik yang akan diberikan ke member. Semua member akan diberikan panduan aktivitas di komunitas ini.
5) Ikuti Meet Up Batch 2 yang akan ditentukan waktunya setelah pembentukan Komunitas Filantropi Batch 2 selesai. Kalian bisa tetap mengikuti Launching tanggal 11 Januari di Bandung nanti.

Reblog postingan ini, sebutkan secara singkat kenapa kamu mau bergabung, dan mention saya agar bisa saya balas fast track untuk join.

Pertanyaan dan informasi seputar grup, bisa mention juga: @jagungrebus @mutiiadia @dihatikuadakamu @fitriarustandi. Ciao!

Avatar
mutiiadia

Gaskeuuunnn

Avatar

Privilege?

Akhir-akhir ini sedang ramai bahas privilege seseorang dalam meraih sesuatu. Ada anggota DPR muda kaya raya, karena bapaknya juga politisi kaya raya. Ada staff khusus kepresidenan muda berprestasi, karena bapaknya mantan menko dan lini bisnisnya dari televisi hingga retail. Ada rektor muda cantik lulusan kampus ternama dunia, karena bapaknya yang punya kampus. Ada wakil menteri muda, karena bapaknya yang punya bisnis pertelevisian dan parpol. Ada yang galau sekolah di Stanford atau Harvard, karena kaya dari lahir. Ada yang masuk kerja, karena orang dalem. Ada. Hahaha

Ada yang misuh-misuh merasa "yah, bapaknya begitu. Wajar lah". Atau "yah, kaya dari lahir, ga heran". Atau segenap komen netizen lainnya yang akhirnya bikin saya gemas buat bahas ini.

Menurut saya, kita gak pernah tahu letak perjuangan seseorang sampai di tahap tertentu seperti apa. Ibaratnya, ada 10 langkah untuk menuju puncak gunung. Mereka yang katanya punya privilege ga serta merta ada di langkah ke 10. Bisa jadi privilege mereka meletakkan mereka di langkah ke tiga, atau ke lima, atau ke tujuh... Mereka masih punya langkah-langkah selanjutnya untuk diperjuangkan.

"Ya gitu sih enak, mereka berjuangnya tinggal dikit lagi". Dikit sih, tapi beratnya sama. Di langkah ke 6 mereka, sama langkah ke 6 kita sebagai netizen tanpa privilege menurut versi kita sendiri, ya beratnya pasti sama. Bedanya adalah, siapa yang di setiap langkah tetap berjuang untuk meneruskan langkah, atau yang nyerah kelelahan dan sibuk mengusik kehidupan orang yang berjuang melalui langkah tersebut sambil merutuki nasib diri sendiri. Padahal udah dijamin, nasib suatu kaum tidak akan berubah kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya.

Kesel sama orang dalem? Menurut saya wajar loh ketika ada "orang dalem" yang memasukkan koleganya untuk bekerja pada bidang tertentu. Gini deh, misal kita udah jadi boss. Terus punya kenalan yang jago banget di bidang yang lagi kita butuhin. Terus kita ajak masuk. Meskipun dengan melalui tahapan-tahapan tes tertentu, pada akhirnya kita cenderung punya penilaian lebih sama orang yang sudah kita kenal. Mungkin ketika melalui tahapan seleksi ada si A yang saya kenal nilainya 75, sama si B yang literally stranger nilainya 80, saya pasti cenderung pilih si A. Karena saya sudah lebih banyak tahu tentang si A. Dengan perbedaan nilai kompetensi yang tipis.

Poinnya, selama bawaan si orang dalem bisa nunjukkin kapasitasnya ketika bekerja, yaa.. kenapa engga?

Terus gimana dong sama yang gak punya privilege sama sekali? U.S.A.H.A!!! Udah tau mulai dari nol, bukannya usaha lebih keras buat buktiin kapasitas diri, malah misuhin orang-orang. Banyak bener energinya buat nyinyirin orang.

Kalaupun pada akhirnya apa yang kita usahakan gak kita dapatkan, percaya aja rezeki ga bakalan ketuker. Usaha gak ada yang sia-sia. Inget, dikabulinnya doa ada tiga jenis. Iya, sekarang. Iya, nanti. Iya, diganti yang lebih baik.

Gitu.

Avatar
reblogged
Avatar
avinaninasia

Depok 🤐🐅

Ketika di twitter lagi rame kenapa para alumni kampus Depok ga bisa meromantisasi kota Depok selayaknya para alumni kampus Jogja/Bandung meromantisasi kotanya, aku hanya bisa komen,"karena lo pada masih tinggal di sekitar Depok..... 🤣"

Coba tengok aja itu para alumni kampus Jogja/Bandung yang pada meromantisasi kotanya, yha uda pada hengkang dari kotanya masing-masing. Hahahahaha..

Paham kan maksudnya? Ini bukan tentang kotanya. Ini adalah tentang memori, tentang kenangannya.

Jujur gw kangen Depok soalnya. DAN BISA BANGET meromantisasi Depok dengan segala keamburadulan kota dan ke-absurd-an para stakeholdernya dalam membuat kebijakan sehingga yhaa... gitu-gitu aja lah Depok. #honestreview wkwkwkwk

Sebagai penghuni kampus Salemba Raya ---yang isinya orang-orang serius dan mengondisikan gw belajar mulu--- , Depok membuat gw merasa jadi mahasiswa yang bisa melakukan hal lain selain belajar di kelas. Misal: sepedahan, keliling kampus naik bis kuning, jogging, hujan-hujan-an, dan... aksi (hahahahaha) 😿

So... yha. Gitulah. I wofff you Depokkk dengan sepenuh hatiiii... Ketiadaan trotoar yang proper, pelican crossing yang bener (contoh: depan Kober, gimana lah itu pelican crossing nya bisa miring gitu 🤣), angkot yang ngetem jadi bikin macet, nyebrang margonda uda bikin niat jihad, atau kisah-kisah pribadi yang tak layak tayang di tumblr... (hahahaha) dll.... tidak membuatku tak bisa meromantisasi dirimu, Depok ❤️

Semoga kalau aku main kesana, kotanya udah berubah. Mungkin bisa dimulai dari masyarakatnya yang berbenah, atau pemimpinnya yang berubah (atau berganti wkwkwk). :p

Salam kangen,

AKU --yang pernah tinggal di Depok coret hahahahah--

Avatar
mutiiadia

Wkwk aku yang akhirnya meromantisasi jatinangor setelah jadi penghuni kampus salemba. Dikit-dikit... Duh kalo di nangor nih... Wkwkwk. Salemba tuuuh, dateng, kelas, pulang. Haha hihi sekedar warna biar di lift ga suram-suram amat. Apalagi malem-malem abis pulang kerja dengan beban kehidupannya masing-masing.

Duh, Jatinangor. Akhirnya ku rinduu

Avatar
Karena Kamu!
Seringkali ketakutan mengungkapkan perasaan karena takut terhadap respon orang lain. Meski udah baca mantra terhadap diri sendiri buat gak usah pikirin apa kata orang lain, tetep aja kepikiran. Gausah denger apa kata orang lain, tetep aja kedengeran.
Kadang, takut itu cuma karena belum siap sama kenyataan yang terjadi selanjutnya. Seringkali udah kebayang nih konsekuensi terburuknya apa. Tapi yaa belum siap aja. Masih menikmati delusi yang ena-ena di pikiran sendiri.
Kadang, soal mengungkapkan perasaan ini, bukan takut, cuma khawatir. Khawatir itu juga muncul karena terlalu peduli. Coba sekali-sekali mikir udah ungkapin aja biar lega, biar ga jadi beban. Bahagiain diri sendiri. Sekali-sekali egois gituuu. Etapi sejak katanya si aku dicap sebagai makhluk sosyel, jadinya gabisa akutu ga peduli sama orang lain.
Gitudeh. Bingung. Ungkapin apa jangan?
----
Avatar

Kesedihan yang Menular

Rumah sakit adalah tempat yang saya hindari. Selain karena gak mau sakit, saya gak suka aura rumah sakit. Aura kesedihan. Kalau jenguk orang, sebisa mungkin nungguin pasien sudah tiba di rumah. Suasananya lebih semangat. Lebih bahagia.

Hari ini mau gak mau di rumah sakit. Di depan ruang operasi. Kiri-kanan orang menangisi sanak keluarganya. Saya yang dari tadi mencoba struggling, nyaris ambyar. Gak bisa. Sedih itu nular.

Saya balik lagi liat jam, sudah 1 jam 30 menit, dan belum ada kabar lagi dari dalam. Rasanya rumah sakit perlu ruang tunggu pasien operasi per keluarga. Biar kesedihan itu gak menular...

Saya kuat, tapi ga sanggup juga kalo ditrigger untuk sedih...

Avatar
reblogged
Avatar
sheisunique

Selfcare, strength, miracle.

Kalo kamu?

Avatar
modswing

Lesson, love, money

So far, tiga topik ini yang lagi happening di hidup gue wkwkw

Power, connection, health. Oh wow???????

Avatar
clampabi

Strength, miracle, money...

Nyari love padahal dikata ketiga. Tapi yang ketemu uang...

Duh,,

Apaqa aku sedang/akan diberi kekuatan untuk menerima keajaiban memperoleh uang?

Apaqa pesugihan?

Ngepet,

Miara tuyul?

Atau...

Avatar
aigonuna

Family, connection, miracle.

Jadi paling maksudnya, deketin diri ke keluarga. Perbanyak koneksi. Maka banyak juga nanti keajaiban yang dateng ke aku.

Avatar
tyaudahlah

Lesson, family, creation.

Hm.. bingung..

Avatar
yeaymee

selfcare, purpose, and.. break.

waw, urang memang sedang butuh rehat sepertinya :(

Avatar
abyorini

Connection, miracle, money

OK. JADI KAPAN AKU DAPET KEAJAIBAN DAPET DUIT BANYAK DARI KONEKSI? TEMEN AJA GAPUNYAAAA

Avatar
rubahlicik

Legendaddy, billionaire, heaven

Life goal

Avatar
mutiiadia

Lesson, creation, love

Banyak belajar dan berkreasi dalam bercinta? Wkwkwkwk

Avatar
reblogged
Avatar
rubahlicik

kalo aink sih baca postingan ini, keberatannya di poin no.8 sama yang pengurangan hukuman buat koruptor. Itu ngaco menurut aink,.

Yakali Presiden ga bisa dikritik, situ pemimpin negara apa Tuhan,. kok ya ga mau dikritik. Kalo ngehina ato ngehujat ngebully dll yang dihukum ya aink ngertilah,. kan beda ya ngekritik sama menghina. Jangankan presiden, orang biasa aja kan ga boleh dihina, apalagi presiden. lagian, kenapa juga sih kita ga effort menjaga lisan biar ga ngehina orang.

Koruptor harusnya potong tangan aja biar kapok. kalo bisa hukum mati ya hukum mati aja. nyuri uang rakyat kok cuma penjara bentar. makin  subur lah korupsinya. Ngaco nih yang bikin RKUHP.

sisanya aink malah cenderung setuju,. Opini aink aja nih ya ini mah.

1. itu pembunuhan kalo janinnya uda bernyawa. aink ngerti sih alasan korban kalo pengen ngegugurin, but still itu pembunuhan.

2. aink ngeliatnya malah sebagai bentuk proteksi pada perempuan biar ga berada di luar rumah di waktu waktu yang rawan terjadi kejahatan. ini jadi peer buat perusahaan buat menjaga karyawatinya biar ga pulang terlalu malam,.

tapi kan? i know, pasti banyak tapi tapi,. aink cuma ngasih opini aja.

3. meskipun ga ngapa-ngapain aink ga setuju buat cewe cowo tinggal satu atap tanpa kondisi darurat. di agama yang aink praktekan, zina tuh ga cuma ngewe doang,. ada namanya zina mata juga (google it! it’s a thing). Islam tuh sangat membatasi interaksi antar lawan jenis kecuali untuk beberapa kondisi tertentu saja.

jadi, aink pikir sih melanggar perintah agama, membuka celah terjadinya zina mata ato zina lainnya dengan alasan untuk menghemat biaya agak konyol ya.

4 5 6. aink ga sreg sama ketiga golongan ini. nomor 4 dan 6 itu urusannya dinsos. kalo keberadaan mereka adalah kesalahan yang patut dihukumi, justru yang seharusnya dihukumi adalah pemerintah yang ga bisa merawat rakyatnya. buat no 5, duh entar deh,.. aink uda lama pengen nulis tentang eksistensi mahluk gaib yang disebut sebagai tukang parkir ini.

7. perjelas dulu! yang didenda siapa kalo yang didenda adalah wali nya atau orang yang bertanggung jawab atas penderita disabilitasnya aink setuju banget. miris banget kalo liat orang yang punya disabilitas mental terus ‘dibuang’ keluarganya. kurang sadis kalo denda karena menelantarkannya cuma satu juta.

8. aink ga setuju

9. aink ga ngerti juga sih ini, seumur hidup ortu aink ga pernah nunjukin alat kontrasepsi ke aink, bahas aja ga pernah. urgensi ngeliatin alat kontrasepsi ke anak apa sih? beneran ga tau aink. kalo buat sex edukasi bukankah emang lebih baik dilakukan sama orang yang paham ato berwenang ya buat ngasi edukasi soal sex (?)

10. agree, aink ngeliat ini sebagai upaya pemerintah untuk mengurangi  sex di luar nikah. apresiasi banget sama ini. Yes, aink orang yang setuju kalo pemerintah juga ikut tegas dalam mengatur urusan ranjang sebagaimana yang dilakukan agama (yang aink anut).

11. setuju juga,. selama ini adat dan norma yang berlaku di masyarakat juga kan dipakai sebagai pedoman untuk berperilaku. kalo ngelanggar ya ada sanksi sosial dari masyarakat. nah sekarang pemerintah mungkin mau nambahin sanksinya biar orang-orang yang uda kebal sama sanksi sosial bisa lebih nurut sama norma atau adat yang berlaku di masyarakat.

kalo ngerasa ga sreg sama adat yang berlaku di masyarakat ya pindah aja,. cari aja lingkungan yang adat istiadatnya selaras sama keinginan.

kan beres.

terlalu menyepelekan ya? tapi ya emang gitu,. toh adat juga ga dibikin asal-asalan. kalo ga sreg, mending hijrah, cari tempat yang lebih baik.

sekian opini aink tentang RKUHP

lah, kan gue ga minta opini, lu? ya terus? aink juga ga minta kok postingan aink buat dibaca

Avatar
mutiiadia

Okay, menuju bayar denda 1jt/hari bikos..... Pulang kerja sih ontime. Stgh 5 langsung ngibrit. Buat lanjut kuliah sampe jam 11 malem. Buat ongkos aja itung2an jalur tol mana yg murah tp ga kena ganjil genap. Eeeehhhh skrg otw bayar 1jt/hari. Ngalahin biaya semesterankuuuuh .....

Avatar

Cibubur, cileungsi, gunung putri...

Gini loh, abis ketemu @dianchs Trs kita merasa kudet, kurang gerak, daaaaan... Kurang temen ngobrol haha. Adakah anak tumblr yg pingin ngajakin kita ngapaiiin gitu di sekitaran cibubur cileungsi gunung putri? Haha

Avatar

Kapok

Pernah gak sih ngejebak orang buat imamin solat yang bacaannya dikencengin kayak maghrib atau isya, terus kaget ternyata yang dijebak tahsinnya manteb Masya Allah????

Baru bismillah doang auto senyum gara-gara kaget campur amaze. Langsung nunduk merem istighfar banyak-banyak. Balik fokus dengerin bacaan imam.

Abis solat auto doain tuu orang supaya dapet jodoh yang bener. Pas lagi pake sepatu baru inget kelakuan sendiri "dih lu kenapa sih Mut doanya pake begitu?"

Wahahaha si aku yang kapok diimamin temen-temen koplak tapi ternyata tahsinnya ampun :"")

Avatar
reblogged
Avatar
fnqamarani

#Repost from @hijrahislam10 by @quicksave.app ・・・ 📝Puasa Syawal Sebaiknya Tidak di Pekan Pertama . Syeikh Muhammad Mukhtar Asy-Syinqithi -hafizhohulloh- mengatakan: . Lebih Afdholnya… hendaknya seseorang menjadikan hari-hari iednya untuk kebahagiaan dan kesenangan (dengan tidak berpuasa) . Dan telah datang keterangan dari Nabi - ‘alaihis sholatu wassalam - bahwa ketika beliau diundang oleh seorang sahabatnya dari kalangan Anshor untuk menikmati hidangan bersama sebagian sahabatnya, lalu ada sahabatnya yang menjauh dan mengatakan: . ‘sungguh aku sedang berpuasa (sunnah)’ . Maka Nabi -shollallohu ‘alaihi wasallam- mengatakan kepadanya: . ‘Sungguh saudaramu telah bersusah payah untukmu, jadi BATALKAN puasamu dan berpuasalah di hari lainnya’. . Sehingga lebih afdhol dan lebih sempurna bila seseorang menyenangkan perasaan orang lain (dengan tidak berpuasa). Maka perkara-perkara seperti ini; mementingkan silaturrahim dan membahagiakan kerabat, tidak diragukan lagi di dalamnya terdapat keutamaan yang lebih afdhol dari amalan (puasa) sunnah. . Ada sebuah kaidah mengatakan: . ‘Jika ada dua keutamaan yang sama bertabrakan, dan salah satunya bisa dilakukan di waktu lain… maka hendaknya keutamaan yang bisa dilakukan di waktu lain diakhirkan’. Bahkan, silaturrahim tidak diragukan lagi termasuk diantara amalan taqorrob yang paling utama. . Di sisi lain, syariat telah melapangkan untuk para hambanya dalam puasa 6 hari Syawwal ini, dia menjadikannya ‘mutlak’ (tidak terikat), boleh dilakukan di seluruh hari bulan Syawwal, maka pada hari apapun puasa itu dilakukan di bulan Syawwal; ia dibolehkan selain pada hari ied. . Oleh karena itu, hendaknya dia mengakhirkan puasa 6 hari Syawal ini, sampai setelah hari-hari yang dekat dengan ied, karena orang-orang membutuhkan hari-hari ied itu untuk menciptakan nuansa bahagia dan memuliakan tamu, dan tidak diragukan bahwa mementingkan hal itu akan mendatangkan pahala, yang bisa saja melebihi pahala sebagian amal ketaatan (puasa). [Kitab: Syarah Zadul Mustaqni’, 107/5] (87) . 👤@bassfm . 💠️ 1001 Jalan Menuju Surga 💠 🌐 Instagram : @hijrahislam10 . #hijrahislam10 #surgapos #hijrahislamstore #pasukanhijrahislam #1minutebooster #bahagiaberhij https://www.instagram.com/p/BygxN3Nn5J2/?igshid=1resiacbzijsj

Avatar
octaraisa

dilema emang :), apalagi bagi kebanyakan perempuan :).

syawal ada 29/30 hari,

✅bayar qadha puasa sekitar seminggu (7-8 hari) ✅halangan/ tidak boleh puasa sekitar sepekan (7-8 hari) ✅puasa syawwal (6 hari)

sudah terjadwal sekitar 3 pekan sendiri xP, terpotong hari H Idul Fitri (1 hari) dan beberapa hari muter-muter makan di rumah saudara xP juga Halbil angkatan/komunitas. Bulan Syawwal selain tanggal 1 nya, tanggal terakhirnya juga paling diingat sama kita xD.

Maa syaa Allaah :), Perjuangan kita masih lanjut girls xD❤️

Alhamdulillah ‘alaa kulli haal 💞 wa ma indallaahi khoyr ❤️

:“))

Biasanya cuman kebagian sebagian, gpp yang penting upayanya dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dan Allaah lebih tau upaya kita dalam mengupayakan bulan Syawwal..*tetep syemangat ukhty ..

Avatar
mutiiadia

This. Diburu2 sengaja khawatir keduluan jadwal siklus menstruasi, plus bayar qadha. Dilemaaa

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.