1457 kilometer telah kita lalui bersama, namun kita hanya mengisinya dalam keheningan.
Apakah karena aku sedang membutuhkan tenang dan terang, namun kau tidak membawanya?
@sereinsenja / sereinsenja.tumblr.com
1457 kilometer telah kita lalui bersama, namun kita hanya mengisinya dalam keheningan.
Apakah karena aku sedang membutuhkan tenang dan terang, namun kau tidak membawanya?
Jika kita tidak terasa seperti rumah
Jika kita terasa seperti mimpi buruk
Lalu kemana aku harus berlabuh?
Duhai kaki, kamu masih belum lelah untuk berjalan kan? Yuk, kita ke mana?
Cara Bersemangat Dalam Hidup
Aku ingin semua tokoh yang kutulis bernasib sama dengan kehidupanku. Tragis.
Yang simple itu nyeduh kopi.
Sepertinya, saya lebih berbakat untuk hidup di surga daripada di dunia.
Termasuk saat jatuh cinta.
Air wudhu di pagi buta itu membuat gigil, tapi mungkin akan menghangatkan kita kelak.
Tidak ada yang lebih romantis daripada semesta yang merayakan puisi saat khutbah Jum’at berkumandang di bulan Juli.
Juli ini, Hujan masih saja kerap turun. Apakah semesta masih rindu untuk berpuisi?
Langkahmu menuju masa depan mungkin masih tertatih. Namun, langkahmu menuju masjidNya harus gegas.
Kenapa hujan masih turun di bulan Juni?
Karena semesta sedang ingin merayakan puisi.
Kau telah meneteskan setitik harapan ke dalam hatiku melalui empat huruf dan dua suku kata.
Aku tahu bahwa aku harus segera bangun dan kembali melanjutkan hidup agar pertolongan dan bantuan yang aku butuhkan segera datang secepatnya.
It’s just the destination is still very hazy.
Will I be floating forever in this uncertainty?