Halo, ini aku. Lelaki yang memiliki segalanya untuk kau ambil.
Tahukah kamu, sudah lama sekali. Lamaaaa sekali perhatianmu menjadi tak terhirup bahkan dari hidung sukmaku. Apakah kau bosan? Apakah kau sudah pergi? Jauh meninggalkan lelaki yang memujamu dengan keterlaluan ini.
Tak apa, jenuh katamu. Tidak boleh menyerah katamu.
Iya, aku sampai sekarangpun tak menyerah untuk selalu ingin tahu kabarmu. Sedangmu? Kau bebas berlarian sampai kau lelah, tertidur tanpa peduli penunggumu ada disebelah. Menatap tiap senti air wajahmu yang lelap.
Kamu, dari awal sampai sekarang pun masih menjadi seperti mimpi. Dahulu mimpi tidak akan mendapatkanmu. Sekarang, seperti mimpi yang hanya menyampaikan beberapa pesan lalu hilang. Lupa.
Aku memang mencari bahagiaku sendiri. Tetapi tahukah kamu bahagia itu perlu digenapkan? Iya, kamu penggenapnya.
Aku baru membaca tulisan orang hebat. Mencintai saja dulu, dicintai balik itu adalah akibat, bukan tujuan. Iya karena mencintai juga masuk dalam hukum sebab akibat. Lalu aku mengangguk. Baiklah, aku cintai saja dahulu. Kamu cinta balik atau tidak, tak mengapa. Karena mungkin akibat cintanya tak kudapatkan darimu. Tapi kuharap dapat dari kamu sih hehe. Aku mulai mengada ngada lagi.
Jika lebih panjang lagi, aku tak tahu nanti akan menjadi lebih gila atau lebih terpuruk lagi dari ini.
Pesan dari seorang anak lelaki yang sedang mencintai.