Avatar

secret qulb

@nadaynayla

hatiku milik Allah, maa fii qolbii ghairullah ❤ I'm not as good as what I post
Avatar

Sering kali dapati pertanyaan

"Kenapa dipersulit jalannya yaa Allah?"

Mungkin Allah ingin menyelamatkan hamba-Nya melalui kesulitan.

Pertolongan Allah tidak selalu berupa dilimpahkannya harta, kedudukannya dinaikkan atau sifatnya yg mudah, itu ruang terbatas. Sedangkan pertolongan Allah itu ruang yg tak terbatas.

Dan kita tidak pernah tau nomena dibalik fenomena. Akal kita memang terbatas untuk memahami ilmu mukasyafah-Nya Allah. Tapi yg bsa dijangkau ialah berusahalah slalu untuk husnudzon pada fenomena di kehidupan.

Bengong di teras rumah, 22/12/23 23.39
Avatar
Avatar
al-ghumaisha

~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu 🌸

Jadilah seperti Nuwair binti Malik yang berhasil menumbuhkan kepercayaan diri dan mengembangkan potensi anaknya .

Saat itu sang anak masih remaja. Usianya baru 13 tahun. Ia datang membawa pedang yang panjangnya melebihi panjang tubuhnya, untuk ikut perang badar.

Rasulullah tidak mengabulkan keinginan remaja itu. Ia kembali kepada ibunya dengan hati sedih.

Namun sang ibu mampu meyakinkannya untuk bisa berbakti kepada Islam dan melayani Rasulullah dengan potensinya yang lain.

Tak lama kemudian ia diterima Rasulullah karena kecerdasannya, kepandaiannya menulis dan menghafal Qur’an.

Beberapa tahun berikutnya, ia terkenal sebagai sekretaris wahyu.

Karena ibu, namanya akrab di telinga kita hingga kini: Zaid bin Tsabit.

~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu 🌸

jadilah seperti Shafiyyah binti Maimunah yang rela menggendong anaknya yang masih balita ke masjid untuk shalat Subuh berjamaah.

Keteladanan dan kesungguhan Shafiyyah mampu membentuk karakter anaknya untuk taat beribadah, gemar ke masjid dan mencintai ilmu.

Kelak, ia tumbuh menjadi ulama hadits dan imam Madzhab. Ia tidak lain adalah Imam Ahmad.

~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu 🌸

Jadilah ibu yang terus mendoakan anaknya . Seperti Ummu Habibah . Sejak anaknya kecil, ibu ini terus mendoakan anaknya .

Ketika sang anak berusia 14 tahun dan berpamitan untuk merantau mencari ilmu, ia berdoa di depan anaknya,

“Ya Allah Tuhan yang menguasai seluruh alam ! Anakku ini akan meninggalkan aku untuk berjalan jauh, menuju keridhaanMu . Aku rela melepaskannya untuk menuntut ilmu peninggalan Rasul-Mu . Oleh karena itu aku bermohon kepada-Mu ya Allah, permudahlah urusannya . Peliharalah keselamatannya, panjangkanlah umurnya agar aku dapat melihat sepulangnya nanti dengan dada yang penuh dengan ilmu yang berguna, aamiin !”.

Doa-doa itu tidak sia-sia. Muhammad bin Idris, nama anak itu, tumbuh menjadi ulama besar. Kita mungkin tak akrab dengan nama aslinya, tapi kita pasti mengenal nama besarnya: Imam Syafi’i .

~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu 🌸

Jadilah ibu yang menyemangati anaknya untuk menggapai cita-cita. Seperti ibunya Abdurrahman .

Sejak kecil ia menanamkan cita-cita ke dalam dada anaknya untuk menjadi imam masjidil haram, dan ia pula yang menyemangati anaknya untuk mencapai cita-cita itu .

“Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah menghafal Kitabullah, kamu adalah Imam Masjidil Haram…”, katanya memotivasi sang anak .

“Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah, kamu adalah imam masjidil haram…”, sang ibu tak bosan-bosannya mengingatkan .

Hingga akhirnya Abdurrahman benar-benar menjadi imam masjidil Haram dan ulama dunia yang disegani .

Kita pasti sering mendengar murattalnya diputar di Indonesia, karena setelah menjadi ulama, anak itu terkenal dengan nama Abdurrahman As-Sudais.

~ Jika suatu saat nanti kau jadi ibu 🌸

Jadilah orang yang pertama kali yakin bahwa anakmu pasti sukses . Dan kau menanamkan keyakinan yang sama pada anakmu . Seperti ibunya Zewail yang sejak anaknya kecil telah menuliskan “Kamar DR. Zewail” di pintu kamar anak itu .

Ia menanamkan kesadaran sekaligus kepercayaan diri . Diikuti keterampilan mendidik dan membesarkan buah hati, jadilah Ahmad Zewail seorang doktor . Bukan hanya doktor, bahkan doktor terkemuka di dunia.

Dialah doktor Muslim penerima Nobel bidang Kimia tahun 1999.

Semoga terinspirasi…

✍🏻 WA BIS ( Belajar Ilmu Syar'I Akhwat )

🍂🍃Untuk para ibu dan calon ibu

Avatar
Avatar
prawitamutia

saling

untuk adik laki-laki saya:

dek, kalau kamu menikah nanti, "saling"-mu tidak cukup pada saling menyanyangi dan saling menerima saja. tidak cukup.

saling itu berarti kamu dan pasanganmu menjadi support system untuk satu sama lain. sebab dek, dunia tidak berputar hanya pada dirimu sendiri. pasanganmu adalah pendukungmu dan kamu juga harus menjadi pendukung pasanganmu.

tidak bisa kamu meminta istri yang mau ikut memperjuangkan mimpi-mimpimu kalau kamu tidak mau memperjuangkan mimpi-mimpinya juga.

tidak bisa kamu mengharapkan istri yang akan menganggap cerita-ceritamu menarik kalau kamu menganggap cerita-cerita soal mengurus rumah tangga biasa-biasa saja.

tidak bisa kamu menginginkan istri yang berbakti kepada kedua orang tuamu kalau kamu saja tak rajin menyapa kedua orang tuanya, keluarganya.

tidak bisa kamu mengharapkan istri yang penuh dengan kelembutan dan kehangatan kalau kamu sendiri dingin, kalau kamu cuek.

saling itu jauh lebih dalam maknanya dari hanya memiliki perasaan yang sama. saling juga berarti melakukan sesuatu yang sama--layaknya yang kita harapkan dilakukan oleh pasangan kita.

saling juga berarti sama-sama terus mengupayakan agar hal-hal baik itu tak putus diperbuat.

doa mbak, semoga kamu tidak pernah mengalami ini: berharap bahwa ke-saling-an itu ada, namun rupanya kamu adalah satu-satunya yang berusaha. entah bagaimana perihnya.

Avatar
reblogged
Avatar
jndmmsyhd

Jarum dan Benang

Jangan pernah merobek pakaian jika tidak bisa menjahitnya, dan meskipun kamu bisa menjahitnya, akan tetap ada bekas darinya, meski dengan benang terbaik sekali pun. Jangan menyakiti hati seseorang dengan sengaja jika kamu tidak bisa mengobatinya, meski setelah itu kamu bersikap sebaik apapun, akan tetap ada bekas lukanya meski tidak ada air mata.
Sesakit apapun saat ini, sejatuh apapun kemarin, dan seberat apapun hari esok, pasti akan datang seseorang yang membantumu keluar darinya. Entah itu sahabat, teman, keluarga, atau bahkan orang asing yang tidak dikenal. Mereka seperti jarum dan benang yang menjahit luka dalammu, mereka akan menenangkanmu sampai kamu siap untuk memulai dan berjalan lagi.

Menjadi jarum dan benang, jadilah orang yang bisa menyembuhkan luka orang lain. Dan meskipun kamu bisa menjadi jarum dan benang, jangan pernah menyakiti orang lain.

Menunggu fajar terbit

@jndmmsyhd

Avatar
reblogged
Avatar
atifadhilah
The art of listening.

Banyak orang ingin bicara, tapi tak banyak yang bisa mendengarkan, kadang sulit rasanya menerima bedanya isi kepala, inginnya kita komentar saja, tak peduli dengan bagaimana isi hatinya, bagaimana perasaannya. Bukankah jumlah telinga diciptakan lebih banyak ketimbang mulut? Mari kita belajar seni mendengarkan.

1. Terima dengan baik

Saya ingat saat dulu belajar berpraktik di rumah sakit jiwa, saat saya perlu banyak belajar komunikasi terapetik, belajar menerima perasaan orang, berusaha simpati atau memahami perasaan orang tersebut namun tidak sampai terlibat ikut dalam perasaannya, kalau iya nanti jadinya baper, sedang perasaan seseorang sebegitu nano-nanonya (manis asem asin rame rasanya *iklan, wkwk), dan kadang juga sedinamis itu, cepat berubah.

Template respon yang bisa diberikan seperti:

"bagaimana perasaanmu hari ini?"
"aku mengerti apa yang kamu rasain,"
"aku disini untuk mendengarkanmu"
"bagaimana hari ini?"
Let they release all feelings, explore the all feelings, good or bad feelings, whatever feelings.

2. Don't judge

Ini yang mungkin bagian paling sulit, bahkan nanya pakai kata "kenapa" aja dilarang karena bisa terkesan menghakimi. Ga mudah, sungguh ga mudah. Kadang melogikakan orang yang perasaannya sedang overwhelmed dominan itu ga mudah. Mereka akan cenderung lebih sensitif. Hati-hati, seringkali ini jadi pencetus depresi. Kata yang lebih baik bisa diganti adalah apa atau bagaimana.

"apa yang membuat kamu merasa seperti itu?"
"bagaimana hal tersebut membuatmu merasakan itu?"

Bandingkan dengan

"kenapa kamu merasa seperti itu?"

Beda kan? Pernyataan kenapa saja bisa dianggap seperti memojokkan, menyalahkan si subjek yang merasa itu, padahal tidak ada yang salah dengan merasa karena kita manusia, asal tak berlarut larut saja dan mengganggu aktivitas harian kita, yang paling penting adalah don't blame, fokus untuk hanya perlu mencari tau penyebab dari perasaan itu, bukan menyalahkan perasaan atau personal orang tersebut.

Aku tau, kadang niat kita terlampau baik, ingin sekedar mengingatkan, tapi mengingatkan juga ada seninya agar tidak sampai menjadi sesuatu yang menyakitkan bagi penerimanya. Nanti kita bahas lain kali, insya Allaah.

3. Timing!

Perhatikan kondisi dan waktu. Kalau dia lagi nangis nangis parah, jangan langsung ditanya, biarkan dulu, atau tenangkan dulu, ga selalu dengan kata-kata, bisa dengan puk-puk, peluk (ini kalau sesama perempuan ya), mimik yang khawatir, dst. Kalau sudah agak tenang sedikit, bisa sampaikan

"aku ngerti kamu lagi ngerasa sedih,"

Dan dilanjutkan

"aku ada disini buat nemenin kalau kamu mau cerita, aku bersedia mendengarkan :)"

Kalau orangnya lagi merasa ingin marah-marah, jangan mendekat, jaga jarak, karena dapat muncul resiko perilaku kekerasan. Tenangkan dengan kata-kata yang positif.

"tenang yaa, tarik nafas dalam dulu,"

Atau konfirmasi/validasi

"iya, aku paham kamu sedang marah,"
"kamu sedang merasa kesal ya?"

Kalau orang merasa jatuh cinta, ya ga perlu diledekin juga. Dan apapun rasa yang pernah ada lah.

4. Validasi dan konfirmasi

Kita simpulkan cerita panjang kali lebarnya dengan singkat. Menyamakan persepsi dengan

"jadi hal tersebut yaa yang membuat kamu sedih."
"jadi kejadian itu yang membuat kamu kesal ya?"

Bukan dengan

"jadi kamu sedih gara-gara itu doang?"
"yailah gitu doang,"
"jadi kamu kezel karena dia,"

Jadi subjeknya perlu juga diputer gitu.

5. Kembalikan kepada orangnya

Saatnya melogika-kan rasa. Setelah memahami perasaan dan penyebabnya. Kita kembalikan ke orangnya untuk merumuskan sendiri solusinya.

"apakah kamu ingin terus seperti ini?"
"menurutmu, apa yang perlu dilakukan?"
"jadi harus bagaimana?"
"apakah hal tersebut benar? Apakah mungkin bila bla bla bla akan bla bla bla?" Ini jawabannya perlu disesuaikan dengan ceritanya.
"jadi langkah apa yang bisa diambil?"

Intinya begitu, kalau dieksplore akan ada jauh lebih banyak, dari teknik, nada, tatap mata, mimik wajah, kesediaan mendengarkan yang tulus, antusias, dan pemahaman. Semoga bermanfaat!

- dari yang masih perlu banyak memahami dan menghargai perasaaan orang -

Avatar
reblogged
"Mengaku Salah"

Saat telah berumah tangga maka ruang penerimaan maaf harus lebih besar. Ruang untuk tak malu mengatakan "aku salah" harus lebih luas.

Sebab, tak akan jarang kita temui sisi perbedaan yang bisa menimbulkan banyak cekcok. Banyak menguras perasaan, terlebih emosi yang berujung amarah. Emosi yang berujung pada diri yang tak mau kalah.

Yang harus diingat adalah masalah tak akan pernah usai dengan ego, tapi mampu redam dengan kita coba untuk merunduk. Merundukkan emosi. Menepis ego yang sedang meluap secara pelan-pelan. Dan hal yang terpenting adalah tak malu untuk mengaku salah kalau kita salah.

Mengaku salah tak berarti harga diri kita jatuh, tapi justru mendidik hati kita agar lebih bijaksana dan mampu mengakui yang benar.

15 September 2019 | @quranads

Avatar
reblogged
Avatar
taufikaulia
Sesulit apapun perempuan untuk dimengerti, satu hal yang lelaki harus mengerti: mereka ada bukan untuk dikasari.

— Taufik Aulia

Avatar
Avatar
taufikaulia

Ada tiga jenis laki-laki.

  • Laki-laki yang gampang berjanji tapi ga bisa nepatin.
  • Laki-laki yang gampang berjanji tapi bisa nepatin.
  • Laki-laki yang ga suka berjanji karena ga mau ngecewain.

Dan ada satu jenis perempuan: yang suka dikasih harapan.

Kisahmu mungkin salah satu kombinasi dari keempat jenis ini.

— Taufik Aulia

Avatar
reblogged
Avatar
ibnufir

Orang lain engga peduli kamu berdarah-darah. Yang mau mereka lihat cuma hasil. Itupun kalau hasilnya sesuai dengan harapan mereka.

Jadi ya ngapain capek-capek ngikutin standar mereka. Sekalian aja berdarah-darah di jalan yang emang kamu sukai.

Menderita karena berbeda engga apa-apa.

Daripada harus menderita hanya untuk dianggap sama dengan mereka. Daripada harus menderita hanya untuk dianggap normal seperti kebanyakan orang.

—ibnufir

Avatar
reblogged

Shalat di belakang Imam Yang Qunut Subuh (Dr. Muhammad Arifin Badri)

Anda termasuk yang tidak meyakini adanya qunut subuh?

Oke, itu hak anda, tapi anda tidak bisa paksakan keyakinan anda kepada orang lain, termasuk kepada buaaanyak imam imam masjid salah satunya barang kali imam masjid di komplek anda.

Lalu bagaimana dong seharusnya anda bersikap?

Cari masjid lain? Belum tentu ada.

Shalat sendiri? Itu namanya kebodohan.

Gimana dong yang benar?

Simak ulasan Imam Ibnu Taimiyyah berikut:

“ Dianjurkan kepada para ma’mum untuk tetap mengikuti imamnya dalam perkara perkara yang termasuk ranah perbedaan ijtihad.

Bila imam Qunut maka ma’mum ikut qunut bersamanya, dan bila imam tidak qunut maka iapun ikut tidak berqunut bersamanya.

Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: إنما جعل الإمام ليؤتم به Sejatinya diadakannya imam itu untuk diikuti.

Dan beliau juga bersabda: لا تختلفو على أئمتكم “Janganlah kalian menyelisihi imam imam kalian.”

Dan telah diriwayatkan pada hadits yang shahih bahwa beliau bersabda: يصلون لكم فان أصابوا فلكم ولهم وإن أخطؤوا فلكم وعليهم ”Para imam itu memimpin kalian mendirikan shalat , bila mereka benar dalam shalatnya, maka itu membawa pahala untuk kalian dan mereka, namun bila mereka berbuat kesalahan dalam shalatnya, maka itu membawa pahala bagi kalian sedang bagi mereka, kesalahan itu membawa dosa..”

Oleh karena itu dahulu Ibnu Mas’ud mengingkari khalifah Utsman bin Affan yang shalat genap (4rakaat) di saat berada di Mina, kemudian ketika tiba waktu shalat, beliau tetapbikut shalat empat rakaat. Dan tatkala beliau ditanya perihal sikapnya ini, beliau menjawab: الخلاف شر “Pertentangan itu buruk.” Demikian pula sahabat Anas bin Malik tatkala ditanya tentang waktu melempar jumrah, beliau menjawab sesuai pendapatnya, kemudian ia berpesan: tunaikanlah hajimu sebagaimana imammu menunaikannya”.

(Majmu’ Fatawa 23/115-116)

Pendapat serupa juga masih disuarakan oleh Syeikh Bin Baz, Bin Utsaimin, Bin Fauzan dll

Ndak percaya? Silahkan buka tautan berikut:

Avatar
trus juga kalau lagi marah, lagi benci sama seseorang sampai kepingin meluap-luapkan semuanya ke seseorang itu, caranya meredakannya adalah, kamu telusuri satu persatu kebaikan darinya. kalau belum nemu, pokoknya terus cari kebaikannya sampai kamu nggak benci lagi sama dia. pasti ada kok, kalau dicari-cari mah. seorang manusia dalam dirinya nggak mungkin ada keburukan doang. pasti ada kebaikannya juga. kalau belum bisa menghilangkan bencinya, setidaknya kan, terkurangi bencinya. biar hatimu tenang. benci, marah, kesal tuh nggak enak loh. nggak nyaman. serius.
Avatar
Avatar
annisayz

Mencintai

Ketika saya pernah ditanya, kenapa manusia yang harus paling kita cintai itu Rasulullah?

Mencintai seorang manusia, seperti Rasulullah sallallahu'allaihi wasallam, para salaf, para ulama, dan orang-orang shaleh, tidak lah harus seperti menuhankan.

Sebab, kedudukan manusia tetaplah masih jauh lebih rendah dari Allah subahana wata'alla, dan ketika kamu mencintai manusia, maka dahulukan lah mencintai rasulullah, sebab beliau adalah sosok terbaik bagi manusia dan umat. Kenapa harus mencintai? Karna jika kamu tidak mencintai, kamu takkan mau meneladaninya, mencari tau tentangnya, benar-benar menginginkan untuk kelak bisa berdampingan dengannya.

Bukan kah begitu ketika kamu mencintai?

Mencintai Allah itu harus melebihi kadar apapun, tidak boleh sama, tidak boleh sejajar.

Dan ketika kamu mencintai manusia maka keduduk Rasulullah sallallahu'allaihi wasallam lah paling utama, sebab beliau adalah teladan terbaik umat.

Setelah itu cintai lah para salaf, ulama, dan orang-orang shaleh. Sebab dari mereka pula kamu bisa banyak mengambil pelajaran dan hikmah.

Bukan, bukan berarti kita harus menuhankan. Tapi lebih tepatnya, menjadikan sosok terbaik menjadi teladan.

Avatar
Avatar
anurullahi

Menangis

Bagi sebagian manusia, menangis adalah bahasa tanpa ucapan, bahkan cara sebagian manusia untuk menguat tanpa menjadi beban bagi sekitar.

Menangis adalah ekspresi perasaan yang mencoba kompromi dengan beberapa kenyataan yang terjadi tanpa diduga.

Ia adalah pengingkaran atas jasad lemah yang tidak mampu berbuat banyak dalam menyaksikan ketidakadilan. Jerit nurani yang tidak mampu diejawantahkan oleh kata.

Namun dalam lain hal, menangis adalah cara sebagian manusia untuk mengurai masalah tanpa harus menadah tangan kepada sesamanya. Ia bisa disebut sebagai mekanisme jiwa untuk melepas hawa penat dalam pikiran agar lebih jernih dalam memandang satu dua hal yang sebenarnya sederhana untuk diselesaikan.

Jadi, menangis tidak selamanya menjadi tanda lemah seseorang. Sebaliknya, menangis adalah tanda sebagian manusia masih memiliki perasaan yang kuat.

Avatar
Avatar
ibnufir

Awal suatu kebohongan

Kebohongan besar berawal dari kejujuran kecil yang tidak pernah mendapatkan tempat untuk memahami.

Kalau seseorang sudah bercerita jujur, terima. Meski apa yang dikatakannya terdengar begitu menyakitkan, meski yang telah dilakukannya adalah suatu keburukan dan kebodohan.

Jangan sampai ia kehilangan kepercayaannya, hanya karena kamu terburu-buru menghakimi kesalahannya.

Ketika seseorang sedang kehilangan arah, ia berharap ada yang membantunya untuk menunjukan jalan yang benar.

Ia butuh seorang pendengar yang mau mencarikan solusi, bukan seseorang yang menertawakan, memarahi, atau membodoh-bodohi.

Sekecil apapun kejujuran yang ia katakan, artinya ia mempercayaimu. Peluk dan tenangkanlah.

—ibnufir

Avatar
reblogged
A reminder that you are only human. Stop bottling everything when it’s too much.
You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.