Se mustahil apa pun aku akan tetap ingat dan mendoakanmu. Biarkan saja Dia mengatur waktu bagaimana kamu dan aku bertemu. Tiada daya, upaya, kuasa selain atas izinMu. Kamu.
DSAC
Aku yang tak bergembira dengan kedatanganmu dan tak bersedih atas kepergianmu. Mungkin hatiku benar telah mati. Atau sakit yang tak terobati. Terlalu munafik untuk mengakui diri jika aku bergembira dan bersedih atas datang dan perginya.
Akankah bersamamu kelak akan ada moment kita ziaroh bersama di maqam wali-wali nusantara?
Sangat boleh jadi di belahan bumi lainnya tidak sedikit manusia yang masalah hidupnya tak lebih ringan dan tak juga lebih sedikit dari kita, hanya saja mereka lebih tenang menjalani setiap ketentuan takdir hidupnya. Mereka tidak berisik di sosial media. Mereka memang tak mengenal sosial media. Dan tak mengenalnya mereka pada sosial media adalah jalan keselamatannya. Mereka tak sibuk dengan segala tentangnya. Mereka hanya sibuk berdoa dan berusaha terus memperbaiki sebaik caranya. Hidup memang tak sesempit dunia maya. Bahkan walau dunia mungkin berada dalam genggaman kita namun saja itu tak membuat kita lebih luas menjawab persoalan-persoalan hidup yang datang menghampiri kita.
Bolehkah aku terus mendoa pada Dia untukmu? Karena bagiku masih mampu berdoa untukmu itu sudah termasuk nikmat besar yang telah Dia karuniakan untukku.
Dia mungkin saja lebih baik dariku dan sangat boleh jadi aku lebih buruk darinya.
Katakan saja apa maumu! Aku bukan Malaikat yang tahu maksudmu walau kamu hanya diam membisu.
Harapku masih ada walau mungkin tak lagi sama. Melihatmu tumbuh dengan cara yang kau bisa. Mekarmu adalah bahagiaku walau aku hanya menyiraminya dengan doa yang tak pernah kau sangka.
DSAC
Nyatanya, harapku tak satu, kamu kembali dengan harapan seperti yang dulu.
Senyummu masih saja membuatku ingin bertemu kamu.
DSAC
Padamu, aku tak lagi menggebu temu atau pun bersatu. Cukup tahu kamu baik-baik saja sudah cukup bagiku.
DSAC
Nyatanya aku masih menaruh harap padamu walau tak utuh
U3
Manusia terlalu pelupa ketika sedang berada pada titik bahagia dan tak jarang pula manusia menjadi terlalu pengingat saat dibuat kecewa. Apakah kamu salah satunya Hai Cicit Adam Hawa?
Jika engkau bahagia melihatnya bahagia, mengapa engkau terlalu cemas dia bersama yang lainnya?
Tentang harap yang awalnya meluap. Tentang harap yang sebenarnya cara menyayat. Namun terlepas dari itu, aku tetap berharap tentangmu kepada Dia Yang Satu. Mungkin memang benar tak berharap apapun dari siapapun menjadikanmu tenang. Namun memasrahkan harap pada Dia akan menjadikanmu pemenang setelah tenang yang datang.
DSAC
Harapku padamu melemah. Namun mendoakan tak pernah usai sudah.
DSAC
PadaNya, masih ku labuhkan harap. Walau ujungnya tak tahu seperti apa, aku akan tetap setia berdoa. Semoga tentangmu ada dalam setiap doaku.
DSAC