Avatar

berdaya

@berdaya

dari para perempuan pembelajar--untuk Indonesia yang lebih cerdas, kuat, dan berdaya
Avatar

ulang tahun

kemarin mbak yuna ulang tahun yang keempat. karena pandemi, praktis kami nggak ke mana-mana, ulang tahun nggak dirayakan dengan siapa-siapa kecuali keluarga terdekat.

momen ulang tahun ini sudah sangat dinanti mbak yuna. selama januari, setiap pagi mbak yuna bangun tidur, dia selalu tanya, "ibu, sekarang sudah februari?" berulang kali ibu harus jawab, "belum, nak."

sementara itu, tiap malam sebelum tidur, mbak yuna senang berkhayal tentang ulang tahunnya. mulai dari bagaimana bentuk kuenya sampai apa kado yang akan didapatkannya. ada-ada saja, anak umur segitu berkhayal sampai detail.

rupanya, angan-angan soal ulang tahun dirayakan itu hadir karena selama pandemi, kami rutin merayakan ulang tahun anggota keluarga. kecil-kecilan, hanya sebagai bentuk syukur karena masih bisa berkumpul dan sehat. hanya potong kue, sudah.

tapi bagi mbak yuna, ternyata itu menjadi sesuatu yang begitu besar hingga diimpi-impi dan dinanti-nanti. untungnya, kami bisa memberikan mbak yuna perayaan sebagaimana anggota keluarga lain.

lantas, saya jadi berpikir tentang perayaan ulang tahun di sekolah-sekolah--atau bahkan di panti asuhan. kalau sekecil mbak yuna saja bisa mengidamkan acara ulang tahun, bagaimana anak-anak yang sudah lebih besar? bagaimana kalau orang tua mereka nggak bisa buatkan perayaan sebagaimana yang mereka lihat?

semoga saya nggak terlambat menyadari dan mengajarkan kepada mbak yuna: kalau kita sayang seseorang sebagai teman atau saudara, berbagi kebahagiaan pada hari bahagia kita itu baik. tapi, mungkin lebih baik kalau kita bisa membuat dia benar-benar bahagia di hari bahagianya.

konsep lainnya, ulang tahun yang biasa-biasa saja deh. lebih baik memberi kado terbaik untuk teman saat dirinya yang berulang tahun. niatnya sama, tapi mungkin kebaikan itu bisa diterima dengan makna yang berbeda.

saya masih belajar bagaimana mengajarkan anak saya berinteraksi sosial--sehubungan ibunya juga masih belajar. semoga Allah memberi hidayah-Nya.

Avatar

beres-beres

tentang menjadikan rumah selalu rapi dan bersih, yang sering disampaikan oleh ibu.

1. jangan ada barang di lantai. ada satu saja barang di lantai, rasanya rumah langsung jadi berantakan.

2. jangan ada barang di atas meja/rak/lemari--yang seharusnya tidak ada di sana. adanya satu saja barang yang tak pada tempatnya akan "mengundang" barang lain untuk nggak pada tempatnya juga.

3. semua barang harus ada rumahnya, kembalikan ke rumahnya setiap selesai pakai. investasi jangan hanya untuk barang, tetapi juga penyimpanan. kalau mau beli barang baru, pikirkan di mana penyimpanannya kelak.

4. sebelum tidur dan bangun tidur adalah waktu baik utk bersih-bersih. tentukan dan laksanakan pekerjaan apa yg dilakukan sebelum tidur dan setelah bangun tidur (habis shubuh, biasanya).

5. cicil pekerjaan membersihkan. misalnya, nyikat kamar mandi nggak harus semua bagian dalam sekali waktu. bisa hari ini hanya dinding sebelah kanan, besoknya dinding sebelah kiri, besoknya lagi lantainya.

6. lakukan spontan pekerjaan merapikan. kalau ada yang nggak pada tempatnya--termasuk sampah--ambil tindakan cepat sebelum tambah berantakan.

7. cuci piring langsung setelah makan. cuci alat masak langsung setelah masak. alasannya dua. pertama, agar orang lain di rumah terdorong melakukan hal yang sama, semangat karena sink bersih. kedua, agar diri sendiri nggak malas krn cucian terlanjur menumpuk.

8. jika hendak melakukan beres-beres akbar, rumusnya: rapikan, bersihkan, lalu rapikan lagi. maksud rapikan yang kedua adalah rapikan alat-alat kebersihannya juga.

9. berkeliling ruangan dan dari atas ke bawah. berkeliling: supaya tidak ada yang tertinggal. dari atas ke bawah: supaya yang sudah bersih tak terkotori lagi.

10. bersih dan rapi adalah kata sifat namun sebenarnya merupakan kata kerja. jadikan bersih-bersih dan rapi-rapi sebagai kebiasaan.

Avatar
reblogged
Avatar
prawitamutia

menjadi Banyu

jika saya ditanya siapa saya dalam Teman Imaji, saya akan bilang bahwa saya adalah semua tokoh di dalamnya--meskipun paling dekat, saya adalah Banyu.

dalam Teman Imaji, saya bercerita bagaimana Banyu kehilangan papanya. sejujurnya, kehilangan orang tua adalah salah satu ketakutan terbesar dalam hidup saya.

hingga akhirnya, 40 hari yang lalu, saya bisa memahami Banyu. saya mengerti rasanya rindu ayah yang tidak bisa disampaikan lagi. saya mengerti rasanya ingin pergi ke lima gunung dan lima pantai. sendirian.

ayah saya adalah seseorang yang selalu membela saya. ada banyak momen dalam hidup saya di mana saya merasa gagal dan kecewa, sedang ayah adalah orang yang tetap menerima saya. ayah adalah yang selalu berdoa untuk keluarganya, "semoga Allah memaafkan dosa-dosa kalian."

sudah dua belas tahun ayah sakit dan menahan sakitnya. mungkin, di atas semua kesedihan, saya sepatutnya lega dan bersyukur. apalagi, ayah pergi dengan panggilan yang paling indah.

ayah meninggal dunia di Mekkah, dalam rangka melaksanakan ibadah umroh dan itikaf. baru saja ayah menyelesaikan umroh kedua, mendirikan sholat jumat di depan ka'bah, membaca alkahfi, dan beritikaf sambil sholat qiyamul lail dan sholat taubat berkali-kali. siang hari pada 27 Ramadhan waktu Mekkah, ayah meninggal dunia dalam tidurnya. dalam keadaan berwudhu karena baru selesai sholat. dalam keadaan berpuasa.

sebelum pergi, ayah mengirimkan pesan kepada ibu. isinya adalah ucapan terima kasih ayah karena ibu telah menemani dan membimbing ayah menjadi sebenar-benarnya laki-laki sholeh. ayah juga mendoakan agar semua urusan yang dihadapi dipermudah oleh Allah SWT.

hari-hari setelah kepergian ayah sangat sibuk karena kami menerima banyak sekali tamu, banyak sekali karangan bunga, bahkan banyak sekali makanan. banyak tamu yang ketika datang menangis, menyatakan bahwa dirinya pernah dibantu ayah pada masa-masa yang sulit. dan keluarga kami baru mengetahuinya. ternyata, ayah banyak sekali melakukan kebaikan rahasia.

mohon doa untuk alm. ayah. Putratama Agus Lelana bin Soedjatmiko. semoga alam kuburnya selalu terang, sejuk, dan lapang. semoga ayah dibangkitkan dalam keadaan sebaik-baiknya. semoga ayah dimudahkan meniti sirothol mustaqim dan dimudahkan masuk ke surga.

maafkan ayah ya teman-teman.

Avatar

yang boleh dan nggak boleh

inget nggak, waktu kecil, kita mungkin sering dimarahi kalau menangis? kalau marah? kalau sedih? seakan-akan semua perasaan itu salah. seakan-akan kita hanya boleh menjadi anak manis yang penurut, yang harus selalu senang dan ceria.

nggak hanya itu, kita juga nggak boleh takut. "nggak usah takut. harus berani. berani dong." begitu kata orang tua kita.

tapi, kerasa nggak, kalau pada saat-saat menuju dewasa, kita sering kebingungan bagaimana mengekspresikan perasaan sedih, kecewa, takut, dan marah kita? kita merasa bersalah untuk memiliki perasaan itu. yang membuat kita semakin menghindar dan lari dari masalah yang sebenarnya. yang justru membuat masalah semakin menjadi-jadi.

iya, kita nggak terbiasa menerima perasaan. padahal, menerima perasaan itu penting supaya kita tau harus ngapain untuk mengganti perasaan itu. termasuk saat marah.

di tengah fase quarter life crisis saya, saya belajar bahwa menerima perasaan adalah kecakapan dasar hidup yang harus diajarkan sejak kecil. maka, sekarang, saya mencoba menerapkan ini kepada mbak yuna.

beberapa bulan lalu ketika mbak yuna mulai memasuki usia rentan tantrum, saya masih sering mengikuti eyang-eyang dan mbah-mbah yang akan bilang, "nggak boleh marah. marah itu jelek. nanti kalau marah, ini itu." sebenarnya, yang ingin saya sampaikan tentulah, "nggak boleh lempar-lempar. nggak boleh ganggu orang lain." nah, saya salah karena menyederhanakan itu semua menjadi nggak boleh marah.

nggak ada jalan pintas. itu salah satu prinsip yang selalu saya percaya, termasuk dalam membuat anak menjadi tenang. anak-anak nggak boleh diajarkan lari dari perasaan, lari dari masalah.

tapi, mereka butuh panduan praktis. apa yang harus dilakukan kalau sedih. tentang ini, saya mengajarkan mbak yuna untuk tarik napas dalam. biasanya, lumayan dalam meredakan tangisan.

lalu, apa yang harus dilakukan kalau marah. tentang ini, saya mengajarkan mbak yuna untuk menyilangkan tangan. sambil manyun juga boleh. lebih baik lagi kalau sambil istighfar. dengan saya tanya, "kalau marah mbak yuna gimana?" itu saja membuatnya merasa dipahami. marahnya bisa reda meskipun tidak langsung.

lalu, apa yang harus dilakukan kalau takut. tentang ini, saya mengajarkan mbak yuna untuk diam. diam dan lihat, perhatikan. lama-lama, dia akan menyadari bahwa sesuatu itu nggak perlu ditakutkan. tak jarang, saya juga bilang kalau saya sendiri takut. "ih, ibu takut. ngeri. geli. tapi nggak apa-apa ya? kan kecil binatangnya."

yang kemudian saya ajarkan kepada mbak yuna adalah apa yang nggak boleh--kita semua tahu bahwa yang nggak boleh inilah yang ingin kita hindari. sedih boleh, nangis boleh, yang nggak boleh ada berteriak sampai mengganggu orang-orang. itu namanya berisik. itu mengganggu orang lain. kalau merasa terganggu, orang lain bisa sebal dengan kita.

kecewa boleh, marah boleh, yang nggak boleh adalah melempar-lempar, menendang-nendang, memukul, merusak, atau menyakiti diri sendiri/orang lain. itu kan yang ingin kita hindari? maka, itu pula yang disampaikan. "nak, kalau memukul, bisa sakit tangannya dan sakit yang dipukul. kalau melempar-lempar, bisa rusak yang dilempar."

oh ya, tentang perasaan-perasaan ini, perlu sekali diobrolin tidak hanya ketika perasaannya muncul dan terjadi. sebab, saat sedang sedih atau marah, lebih kecil kemungkinannya anak akan mendengarkan kita. sebaiknya, diobrolin juga di waktu sedang senang. "mbak yuna kalau marah gimana? oh tangannya disilang gitu ya. oh, ibu jadi tau deh, kalau mbak yuna silang tangan artinya mbak yuna sedang marah ya?"

saya sungguh berharap, berdoa, dan berusaha. semoga kelak ketika mbak yuna mengalami fase-fase bertumbuh di qlc, dia tak perlu kebingungan atas perasaannya. semua perasaan itu ada untuk diakui, diterima, mungkin juga dimaafkan.

oh ya, tentu saja saya pun belajar bagaimana mengelola marah saya. salah satu praktisnya, jauh-jauh dulu deh dari media sosial. keep your tantrum offline, kata orang.

syemangat!

Avatar

dengan senang hati

waktu kecil, saya ikut kelas menari bali karena punya asma. kata dokter, sebaiknya saya punya kegiatan fisik yang rutin dilakukan--untuk membuat diri lebih rileks dan melatih pernapasan. antara berenang atau menari, saya pilih menari. ternyata, menari menjadi segalanya bagi saya kala itu. jika akan ada penampilan, tak jarang saya harus berlatih sampai malam. sekarang, saya sudah lupa kebanyakan gerakannya. tapi, saya tidak pernah lupa bagaimana saya bahagia karena menari.

di sekolah, saya rasa hampir setiap teman saya juga punya kegiatan di luar belajar. kebanyakan sih begini. les matematika, les mengaji, les menggambar, les bahasa inggris, les menyanyi/menari, les piano atau biola, les berenang, les ini les itu. banyak sekali! saya tidak, hanya ikut les menari. saya yakin, alasan utama ibu sebenarnya adalah berhemat. tapi yang saya tahu saat itu, saya senang saya tidak harus les banyak-banyak dan boleh menari saja.

sekarang, mengingat teman-teman saya itu, saya jadi bertanya-tanya sendiri. mereka bahagia tidak ya menjalani les yang bertubi-tubi? atau, mereka hanya melaksanakannya karena orang tuanya? apakah mereka mencintai yang mereka ikuti? atau, itu adalah ambisi kedua orang tua mereka?

melihat diri sendiri yang sekarang adalah orang tua, saya jadi benar-benar memikirkan ini. kalau saya nanti ikutkan mbak yuna les ini itu (dengan alasan agar pintar, agar cerdas, agar punya keunggulan, agar bisa bersaing), apakah dia akan bahagia melaksanakannya? ataukah dia akan tertekan?

padahal, dalam benak saya, ada daftar kecakapan yang saya sangat ingin dikuasai mbak yuna, seperti bahasa, algoritma, seni/olahraga, mengaji, dan memasak. tapi-tapi, itu kan saya yang ingin? memangnya mbak yuna ingin?

hari ini mbak yuna 2 tahun. sejak umur 18 bulan, saya menyekolahkan mbak yuna di rumah. memang sih, gurunya saya sendiri. setiap jangka waktu tertentu, ada tujuan pembelajaran yang saya karang-karang. bulan ini misalnya, mbak yuna belajar kebersihan dan kerapian. mulai dari cuci tangan, sikat gigi, buang sampah, merapikan tempat tidur, dan membereskan mainan.

hari ini mbak yuna 2 tahun dan mulai terbesit untuk "menyekolahkan" mbak yuna yang lain-lain. tapi, malam ini saya tersadar bahwa yang lebih utama dari "bisa" melakukan sesuatu adalah "bahagia" melakukan sesuatu itu.

saya belum menemukan modelnya dan bagaimana metodenya. tetapi, sepertinya ada cara-cara untuk membuat anak-anak kita "bisa" tanpa harus merasa tertekan dan dituntut oleh orang tua. membuat mereka belajar karena tertarik dan penasaran, alih-alih karena disuruh.

sampai sekarang, kalau saya lelah, saya kerap menari-nari sendiri di dalam kamar. saya ingat bagaimana bahagianya saya saat kecil. perasaan itu yang terus saya rawat. semoga kelak, saya bisa menumbuhkan perasaan yang sama untuk mbak yuna: melakukan yang dicintai dengan senang hati.

selamat ulang tahun, nak.

Avatar

mau repot

"mbak, kalau kamu mau anakmu jadi anak yang mandiri, berdaya, peka dengan sekitar, terasah empati dan emosinya, itu gampang. kuncinya satu, kamu harus mau repot.

membuat anak terus-menerus merasa terhibur dan memilih menghindarkan anak dari layar sebelum waktunya memang repot. lebih enak beri saja teve atau hape, biar nonton dan berhenti rewel. tetapi ini melatih anak untuk bisa membuat dirinya sendiri terhibur dengan yang ada di luar layar. ada banyak yang lebih menarik di sekitar.

membuat anak mau makan sambil duduk, apalagi makan sendiri, dengan rapi, tidak acak-acakan, dan makannya tetap banyak memang repot. lebih enak gendong dan suapi sambil jalan-jalan, makannya biasanya akan lebih banyak. tetapi ini melatih kesadarannya bahwa dia sedang makan. bahwa makan harus duduk. bahwa makan adalah bagian dari bersyukur.

membuat anak mau buang air di toilet, bisa duduk tenang, mencatur setiap pagi dan malam, memang repot. lebih enak pakai popok sekali pakai, biarkan saja buang air sesukanya. tetapi ini mengajarkan aturan dan menunjukkan bagaimana berperilaku yang baik. lebih sehat.

membuat anak memiliki jadwal yang rutin, jam tidur rutin, jam makan rutin, jam mandi rutin, memang repot. lebih enak biarkan saja anak semaunya. tetapi ini mengajarkan kebiasaan, yang saat besar akan memengaruhi perilakunya pula, kedisiplinannya.

mengikuti dunia anak dan tidak "memutus" begitu saja yang sedang dilakukan atau diinginkannya memang repot. harus menunggu sampai puas main air di kamar mandi, harus membuntuti sampai puas memanjat tangga, harus mengikhlaskan rumah berantakan, repot. tetapi ini memberikan sinyal kepadanya bahwa dirinya disayangi, didukung, dan boleh belajar.

mbak, intinya, menjadi ibu itu bisa saja tidak repot, tetapi jika ingin anaknya jadi anak yang berdaya kelak, ya harus mau repot. di tengah segala kemudahan yang ditawarkan zaman ini, menjadi ibu harus pintar-pintar memilih, harus banyak-banyak sabar, dan lebih banyak lagi memaafkan."

demikian nasihat ibu untuk saya. sulit bagi saya membayangkan kerepotan yang saya timbulkan untuk ibu saat kecil dulu. ibu tidak pernah mengeluh, tidak pernah lelah. semoga Allah memberikan cinta-Nya untuk ibu.

Avatar
reblogged
Avatar
hininwasilah

Stunting

Aku lagi kepikiran sekali soal “stunting”. Mendengar istilah ini pertama kali saat workshop di acara bappenas bersama Ufi (anggap aja kalian kenal, haha) lalu ternyata karena urgensi stunting ini ga main main, unicef … kemenkes aktif sekali gembar gembor beritakan cara pencegahannya.

Apa itu Stunting?

Yang aku pahami, stunting sendiri adalah kondisi dimana seorang anak bisa dikatakan kurang gizi sehingga menyebabkan pertumbuhannya terhambat. Tidak hanya soal pertumbuhan secara fisik, namun juga perkembangan otak. Secara kasat mata, stunting dikenali apabila seorang anak berusia dua tahun atau lebih muda memiliki fisik lebih pendek dari sebaya nya pun terhambat perkembangannya.

Apa penyebab stunting?

Nah stunting sendiri terjadi apabila seorang ibu hamil kurang memperhatikan kebutuhan nutrisi nya, semisal : tidak mengkonsumsi vitamin penambah darah, tidak kontrol teratur ke Bidan, dll. Ditambah tidak melakukan persalinan dengan bantuan bidan atau dokter obstetri gynekologi terlatih, pun saat anak lahir, sang Ibu tidak memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan. Alih alih ibu lebih memilih memberikan air putih dibandingkan susu formula sebagai pengganti ASI. Wah wah…

Beranjak dari masalah nutrisi, penyebab stunting bisa juga dari sanitasi yang buruk! Ketidaktersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari hari seperti mandi, minum, makan dan lainnya membuat anak rentan mengalami penyakit seperti : diare atau cacingan.

Nah apabila sang anak diare atau cacingan, pertumbuhan dan perkembangan anak bisa terhambat juga.

Se-begitu pentingnya loh sanitasi itu! Jangan remehkan :)

Lalu kenapa stunting bahaya?

Bicara jauuuh soal masa depan, ternyata stunting berdampak terhadap produktivitas SDM suatu negara untuk membangun bangsanya. Dikatakan bahwa, sulit memperbaiki kondisi anak yang stunting setelah anak berusia lebih dr 2 tahun. Karena 2 tahun kehidupan anak adalah “golden periode” dimana saat kondisi tersebut menjadi penentu masa depan anak karena perkembangan otak sedang mengalami percepatan.

Nah jika tak dapat diperbaiki, nantinya generasi penerus bangsa menjadi tidak unggul karena stunting, sehingga jangankan untuk bersaing dengan negara lain - untuk jadi hebat dalam versi sendiri pun ia tak akan mampu!

Lainnya, banyak pula anak dengan stunting meninggal dunia akibat kurang gizi. Astagfirullah :(

Apakah urgensi stunting hanya di Indonesia?

Tidak! beberapa negara Asia pun mengalami hal yang sama (filipina) salah satunya jika saya tidak salah. Juga di negara eropa pun ada juga. Sampai sampai salah satu negara di Eropa ada yang memiliki dana khusus untuk warganya yang dibawah garis kemiskinan. Dana tersebut untuk memfasilitasi sanitasi, gizi dan sekolah si anak. Daan negara ini menjadi percontohan Indonesia.

Di Indonesia sendiri, dikenal istilah PKH semacam program untuk membentuk keluarga harapan. Setiap warga kurang mampu setiap bulannya - diberi gaji oleh pemerintah. Sejumlah uang tersebut digunakan untuk kehidupannya. Selama penggunaan dana tersebut, keluarga diberikan pendamping dari bappeda untuk memastikan tepat sasaran.

Program ini berkelanjutan sampai si keluarga dinilai mampu untuk “berdiri diatas kaki sendiri”.

Namun kita tak bisa berpangku tangan, sebagai ibuk - atau calon ibuk - yuk kita pastikan diri kita mau dan mampu memenuhi kebutuhan anak anak kita sehingga terhindar dari stunting.

Tulisan ini di dedikasikan untuk memperingati Hari Anak Sedunia.

Saya membantu @unicefindonesia untuk mengkampanyekan pemenuhan hak hak anak melalui program “Satu Emoji Satu Hak Anak”

Saya ingin meminta tolong sekali kepada yang saya kenali adalah seorang ibu dan juga berpengaruh karena tulisan tulisannya yang baik dan inspiratif untuk ikut mengkampanyekan hal yang sama. Semoga kak @prawitamutia berkenan :))

Terakhir, Selamat Hari Anak Sedunia!

Yuk bantu setiap anak memenuhi kebutuhannya. Kenali apa saja kebutuhan anak melalui IG @unicefindonesia dan sebarkan kebaikan ini :)

Image
Avatar

ibu dan makanan sisa

mbak yuna mulai makan. seringkali, makanannya bersisa. karena sayang, kadang-kadang saya habiskan juga. hambar, tidak ada rasa, tetapi kalau dibuang begitu eman. setiap mbak yuna makan, saya menjadi teringat akan bagaimana ibu saya makan.

biasanya, di rumah kami, nasi ditanak sesaat sebelum waktu makan tiba. "ayo makan, nasinya baru matang," begitu kata ibu. kami semua akan langsung mengerubungi meja makan, menyantap nasi yang enak sekali.

tetapi ibu tidak makan nasi yang sama. ibu akan mengambil nasi sisa sesi makan sebelumnya--yang sudah kering, kadang-kadang juga keras. bahkan, ibu pun mengambil lauk sisa, sisa setelah kami, anak-anaknya, semuanya makan. harus selalu ada yang memakan makanan sisa--kalau tidak mau makanannya terbuang-buang. di rumah kami, orang itu adalah ibu.
tiba-tiba, saya salut kepada para ibu yang selalu mau menghabiskan makanan (sisa). ada banyak sekali ibu yang seperti ini, sampai tak peduli pada timbangan sendiri. habiskan makanan, Rasul tidak suka yang membuang-buang makanan.
soal makanan, seorang ibu adalah pemimpin dan pengelola yang luar biasa. ibu makan terakhir, memastikan bahwa semuanya cukup makan. ibu memakan makanan sisa, memastikan bahwa tidak ada makanan yang terbuang sia-sia, menyelamatkan makanan yang tak habis.
setelah menjadi ibu, saya baru bisa memahami pengorbanan ibu demi kenyamanan kami semua. ada banyak sekali bentuk pengorbanan lain yang tak saya lihat, ketahui. tentang makanan, saya belajar mencontohkan mbak yuna. "mbak yuna sudah kenyang? alhamdulillah. makanannya ibu yang habiskan ya." lalu di hadapannya, makanan sisa itu saya masukkan ke mulut saya.
semoga ini tidak menjadi contoh bahwa "yasudah nak kalau nggak mau makan, ibu saja yang makan" tetapi menjadi contoh bahwa "nak, kita nggak boleh buang-buang makanan" sebagaimana ibu telah mencontohkan selama ini.
Avatar

kata-kata baik

berikut adalah pelajaran dan catatan untuk diri sendiri, dalam rangka memberikan doa terbaik untuk buah hati. karena anak baik lebih baik daripada anak pintar. karena anak berempati lebih baik daripada anak penurut. karena anak baik, pintar, dan berempati, adalah doa para ibu.

jangan katakan: duh, kasihan… kedinginan ya? alasan: bayi itu lemah, tetapi kita jangan “melemahkannya” dengan mengasihani. sejak kecil, ajak bayi untuk menjadi kuat dan berdaya. apa kondisinya? apa yang bisa kita lakukan? katakan: dingin ya nak? ibu pakaikan tutup kepala ya supaya hangat.

jangan katakan: nggak boleh nakal… nggak boleh rewel… alasan: menangis adalah satu-satunya cara bayi untuk menyampaikan sesuatu yang tidak (ny)aman. bayi menangis karena ada yang membuatnya tidak (ny)aman, bukan karena nakal. sebisa mungkin hindari mengenalkan kosakata negatif kepada bayi. lagipula, semakin sering kita berinteraksi dengan bayi, semakin mudah kita memahami arti tangisannya. katakan: ada yang nggak enak ya? sabar ya nak. mau mimik?

jangan katakan: jangan naik-naik! awas jatuh nak! alasan: bayi belum mengerti konsep risiko. tugas orang tua adalah memperkenalkan konsep tersebut, alih-alih mengungkungnya. katakan: kakak mau naik? boleh. tetapi harus hati-hati ya. pegangan yang kuat. ibu jagain di sini ya. kalau tidak hati-hati, bisa jatuh.

jangan katakan: kakak kejeduk ya? duh ini temboknya nakal. sini ibu pukul. alasan: yang nggak hati-hati siapa yang disalahin siapa. ajarkan anak untuk tidak menyalahkan lingkungan dan memeriksa diri, agar lebih bijak menghadapi semua. katakan: sakit ya nak? iya, kalau kurang hati-hati, bisa kejeduk. kalau kejeduk, jadi sakit. maaf ya nak, ibu kurang memperhatikan, jadi kakak kejeduk. lain kali kita lebih hati-hati ya.

hal-hal lain yang bisa ibu katakan: kakak sedih ya? tidak usah sedih. coba lihat, ada ibu di sini. ayoo lihat ibu dulu. semangat ya nak, kamu pasti bisa! terima kasih ya nak sudah membantu ibu. kakak makannya pintar. it’s OK nak…

katakan banyak terima kasih, maaf, dan tolong. hargai setiap usaha bayi untuk bertumbuh. ceritakan hal-hal yang dilakukannya yang membuat ibu senang, jugayang membuat ibu sedih. ceritakan meskipun ia belum mengerti.

semangat melatih isnting agar bisa memahami bayi, semangat membangun ikatan agar bisa mengikuti bayi. :D

Avatar

a forgiving mother

kata ibu, saya ini orangnya cuek. dulu ibu mati-matian membuat saya menjadi anak yang selalu perhatian sama sekitar, mau memikirkan orang lain, peka. sekarang, saat giliran saya yang menjadi ibu, saya merasakan bahwa kecuekan saya hilang entah ke mana dan saya menjadi orang yang sebaliknya. saya mudah khawatir terutama apapun tentang mas yunus dan mbak yuna, mudah merasa bahwa diri saya bukan istri dan ibu yang cukup baik. lalu, kata ibu, saya perlu belajar menjadi cuek lagi. cuek yang lain, yaitu yang memaafkan. setelah saya renungkan dan coba, ternyata, menjadi seseorang yang banyak memaafkan itu sangat penting. saat kita berhasil memaafkan, yang bahagia adalah diri kita sendiri. itulah mengapa kita harus sering berlatih memaafkan, termasuk memaafkan diri sendiri. memaafkan itu menenteramkan. apalagi kalau sudah menjadi ibu. rasanya, memaafkan harus selalu ada dalam agenda harian kita. dalam dua minggu terakhir, ada banyak momen istimewa terjadi. untuk pertama kalinya saya meninggalkan mbak yuna karena sekolah (padahal hanya beberapa jam saja), untuk pertama kalinya mbak yuna melakukan perjalanan jarak jauh dengan pesawat, untuk pertama kalinya mbak yuna makan (yap, sebelum genap 6 bulan), dan untuk pertama kalinya saya sakit lumayan parah sampai kesulitan menyusui. selama dua minggu terakhir, saya benar-benar belajar untuk menjadi ibu yang memaafkan (diri sendiri). ini adalah serangkaian usaha yang membantu saya memaafkan diri sendiri. menjadi ibu yang memaafkan. 1. miliki standar ideal tentang segalanya. namun, pilahlah mana yang benar-benar dasar, prinsipil, dan penting, lalu mana yang bisa luwes. supaya semakin pandai memilah dan memilih, kita harus punya pengetahuan luas, alias harus banyak belajar. biasanya, konflik paling sering muncul karena jaman sekarang ada banyak sekali ilmu parenting kekinian, sedangkan orang-orang terdekat kita belum mengetahui dan memahaminya. jadilah orang tua yang bijak dalam menentukan apa yang paling ideal. jangan sok-sokan kekinian tapi tidak tau dasarnya. jangan pula telan bulat-bulat metode parenting yang menurut orang tua kita atau orang-orang terdekat kita adalah yang terbaik. caranya? belajar, tentukan sendiri. 2. selalu ridho. maafkan, literally. dalam perjalanan mencapai yang kita sebut ideal, seringkali ada yang tidak tercapai. katakan kepada diri sendiri bahwa itu nggak papa. it's OK.. kembali lagi ke poin pertama, selama masih ada alternatifnya dan alternatif tersebut sesuai dengan prinsip, it's OK. nggak ada orang tua yang gagal, yang ada adalah orang tua yang kurang ridho. nggak ada anak yang nakal, yang ada adalah orang tua yang kurang ridho. menjadi orang tua artinya belajar untuk terus-terusan ridho dan harus begitu. kata lainnya, belajar terus-terusan memaafkan ketidaksempurnaan. 3. pada dasarnya kebutuhan bayi hanyalah dua: rasa aman dan rasa nyaman. itu sangat berbeda dengan keamanan dan kenyamanan. saat saya pertama kali memutuskan mbak yuna tidur bersama saya dan tidak di boks misalnya, yang ingin saya penuhi adalah perasaan aman mbak yuna karena dekat dengan ibunya. waktu itu mbak yuna baru satu bulan dan tidur bersebelahan dengan ibu tentu memiliki risiko keamanan. namun, berhubung mbak yuna selalu menangis jika tidur sendirian, sayalah yang harus ekstra memperhatikan keamanan dan mengurangi risikonya. ingat, rasa aman dan rasa nyaman--yang dirasakan bayi, bukan sekadar keamanan dan kenyamanan--yang dipikirkan orang tua. 4. semua hal baru bagi bayi bisa menimbulkan ketidaknyamanan. oleh karena itu, komunikasikan. sering-seringlah ngobrol sama bayi meskipun dia belum mengerti. bahkan, sejak dalam kandungan, ajak janin mengobrol sesering mungkin. berhati-hatilah dengan kata-kata yang digunakan dalam berkomunikasi karena kita sedang membentuk dirinya lewat kata-kata. saya termasuk yang sangat teliti soal kata-kata ini. ingatlah bahwa kata-kata, apalagi dari orang tua, adalah doa. 5. berusahalah untuk selalu mengikuti bayi dan anak--bukan menuruti yah, beda. ini berlaku jika bayi sudah mulai punya banyak keinginan. anak tidak bisa disuruh memahami keinginan orang tua. orang tua pun sering kali sulit memahami anak. jadi, ikutilah dunianya. pahamkan anak atas berbagai emosi dan pahamkan anak atas keinginan dirinya sendiri. kita tentu ingin anak kita tumbuh menjadi seseorang yang berempati alih-alih yang penurut. jadi, yang perlu kita berikan bukanlah pemahaman (saja), melainkan cara untuk memahami. 6. kebahagiaan tidak ada di internet dan media sosial. kebahagiaan itu adanya pada hubungan antara ibu dan anak, antara bapak dan anak--yang nggak kelihatan di mana-mana. ini penting pakai banget. orang-orang yang berbagi betapa "pintar" dan "baik" anaknya, mereka sedang merayakan kebahagiaannya. kita, jangan jadikan itu standar bahagia dan sukses kita. milikilah ikatan kuat nan tulus dengan cara kita sendiri. caranya? selalu ridho. selalu ridho. selalu ridho. 7. tidak semua properti bayi dan anak itu penting. saya yakin bahwa penyakit boros dan kalap belanja akan tiba-tiba menghinggapi para ibu baru karena ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya. namun, percayalah, tidak semuanya penting dan hampir semuanya bisa ada alternatifnya. kebanyakan peralatan bayi pun dipakai hanya sebentaran saja. jadi, belanjalah apa yang penting, bukan apa yang lucu, apalagi apa yang dimiliki para ibu sejagat instagram. ajari anak kita untuk hidup hemat dan sederhana sejak dini. meskipun kita mampu, tidak berarti kita harus punya semua yang kita mau. kembali lagi ke poin satu. *** mbak yuna baru saja enam bulan. baru lulus asi eksklusif dan (akhirnya tidak sesuai rencana) sudah memulai makan sejak 5.5 bulan karena tanda-tanda siap mpasi sudah lengkap. tantangan menjadi orang tua ternyata semakin besar berhubung mbak yuna sudah semakin mengenal emosi dan perasaan. di tengah berbagai ilmu parenting yang sangat banyak--kadang-kadang terlalu banyak sampai bingung mana yang terbaik--untuk diri sendiri, saya merangkum semuanya menjadi satu saja, yaitu menjadi ibu yang selalu memaafkan. memaafkan, dalam kamus saya artinya: belajar, ridho, beri rasa aman nyaman, komunikasikan, ikuti dunianya, bangun ikatan, tetap sederhana. lalu, memaafkan juga punya arti lain: bahwa apa yang dilakukan para ibu lain kepada keluarganya dan anak-anaknya adalah yang terbaik menurut mereka. jadi, kita jangaaan deh sekali-sekali terlibat dalam perdebatan dan perang tentang apa yang terbaik. cukuplah kita belajar lalu memilih yang terbaik untuk keluarga dan anak sendiri. berbagi bagaimana itu semua bekerja tidaklah apa-apa, tetapi tidak berarti hal yang sama akan berlaku bagi orang lain. standar ideal kita adalah untuk kita, bukan untuk orang lain. semoga catatan kecil ini membantu semua ibu muda. semangat yaa. yang ingin curhat tentang menjadi ibu muda, i'm all ears yah.

Avatar

berhubung kelahiran bisa terjadi secara prematur, sebaiknya para ibu hamil mencicil menyiapkan tas penting ini. :D

Avatar

bridezilla

seringkali persiapan pernikahan membuat seorang calon pengantin wanita begitu overwhelmed. pada beberapa kasus, hal ini begitu parah sampai-sampai para perempuan menjadi stres, tertekan, atau merasa sendirian, yang kemudian terwujud dalam perasaan sedih, kecewa, atau marah. semoga saja tidak terjadi ya. ini adalah tips-tips dari saya agar kita tidak menjadi bridezilla. 1. siapkan planner ada banyak sekali yang harus dipersiapkan, sehingga untuk tetap mawas diri dengan perkembangan persiapannya, sebaiknya kita memiliki catatan khusus. ingat bahwa persiapan pernikahan tidak hanya seputar hari pernikahannya saja, tetapi juga hari-hari setelahnya. perencana ini dapat berupa buku jurnal atau catatan digital. 2. bentuk panitia sedari awal, mintalah bantuan kepada orang-orang kepercayaanmu untuk ikut memikirkan seluruh perintilan pernikahan. sebaiknya, kamu punya paling tidak satu orang yang bisa diajak berdiskusi tentang ide-ide. bisa jadi orangtuamu, pasanganmu, kakak adikmu, atau temanmu. bisa juga tenaga professional, yaitu wedding planner/organizer. setelah tim panitia terbentuk, jangan lupa untuk membagi-bagi tugas. 3. buka rekening khusus untuk keuangan pernikahan pada kebanyakan pernikahan, calon pengantin wanita ditunjuk menjadi bendahara. masing-masing orangtua--biasanya--akan menyerahkan sejumlah dana untuk kemudian dikelola. pada pernikahan lain, bisa juga dananya bersumber dari para calonnya saja. intinya agar tidak tercampur dengan dana-dana lain, siapkan rekening khusus untuk pernikahan. jangan lupa melengkapinya dengan laporan keuangan, sebab hal ini sangatlah penting sebagai pertanggungjawaban. setelah acara selesai, rekening ini bisa digunakan sebagai rekening keluarga loh. 5. luangkan waktu dan cicil pekerjaan menjalani persiapan pernikahan pada dasarnya mirip seperti jika kita mengelola suatu acara. agar persiapan lebih matang, luangkan waktu untuk mengurusinya. jika bisa, cicil pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan. tentunya, akan lebih mudah jika kamu sudah punya timeline persiapan. 6. terbuka pada kemungkinan jadilah seorang perencana yang andal, tetapi tetaplah luwes terhadap kemungkinan-kemungkinan. sadarilah bahwa pernikahan adalah hajat banyak pihak, sehingga ada banyak keinginan yang perlu diakomodasi. jangan terlalu kaku kepada rencana diri sendiri. 7. banyak berdiskusi dan rajin mencari referensi ada buanyaaak sekali referensi tentang konsep pernikahan yang unik. rajin-rajin browsing sebab sampai hari-H tiba, kita masih bisa terus melakukan perbaikan konsep. 8. jadikan ajang latihan jadikan persiapan pernikahan sebagai ajang latihan berumah tangga. mulai dari membuat rencana, mengelola keuangan, merelakan keinginan diri yang sepertinya terlalu mustahil atau berlebihan, melatih menahan diri, melatih mendengarkan dan mengakomodasi keinginan banyak pihak, dan sebagainya. semangaat! setelah ini, kita akan membahas hal-hal yang perlu ditetapkan atau diputuskan di awal--menjelang pernikahan.

Avatar

persiapan pernikahan

siapa sih yang nggak senang setelah dilamar kekasih idaman? hehe. hati berbunga-bunga, deg-degan, sekaligus takut juga ya karena akan ada hal-hal baru dan ada banyak sekali yang harus dipersiapkan. untungnya saya punya mas uta yang lebih dahulu menikah, saya belajar banyak sekali. nah, apa saja sih yang harus dipersiapkan? tentunya, tidak hanya perihal hari pernikahan saja.

1. persiapan hari-H pernikahan maksudnya, mempersiapkan mau di mana acaranya, bagaimana dekorasinya, apa makanannya, siapa saja undangannya, dan seterusnya.

2. persiapan fisik dan kesehatan termasuk di dalamnya adalah imunisasi, diet dan perawatan tubuh, perawatan wajah, dan seterusnya.

3. persiapan administrasi mengurus pendaftaran pernikahan di KUA. yang ini tergolong tidak banyak, tetapi tetap harus masuk daftar.

4. persiapan mental dan agama bagian yang ini tidak akan kita ulas banyak, karena panjang sekali dan bisa jadi satu buku sendiri. hehe. sebaiknya, silakan banyak-banyak membaca buku ya untuk memperkaya diri.

5. persiapan meninggalkan ini nih yang suka kelupaan. kita sibuk mempersiapkan apa yang akan kita tuju sampai lupa mempersiapkan apa yang akan kita tinggalkan. padahal, ini penting sekali. misalnya, bagaimana dengan orang tuamu jika kamu sudah tidak tinggal di rumah? bagaimana dengan pekerjaanmu, dan seterusnya.

6. persiapan untuk kehidupan setelah pernikahan misalnya, nanti mau tinggal di mana, dan seterusnya.

7. persiapan keuangan nikah ituuu mahal banget. ngacung yang setuju! itulah mengapa persiapan keuangan juga penting sekali.

banyak yah yang harus dipersiapkan? buanyak banget sehingga tidak jarang, persiapan menuju pernikahan membuat para perempuan stres–sampai ada istilah bridezilla segala. tapi sebetulnya, stres itu bisa dihindari kok. caranya adalah… (bersambung ke postingan berikutnya ya!).

pesan moral: menyiapkan pernikahan memang seribet itu. makanya, pikir-pikir dan pikir-pikir lagi sebelum memutuskan untuk menikah. harus realistis karena siapnya harus dari berbagai sisi. kalau sudah bilang iya, bersyukur selalu karena kita sedang berada pada jalan menuju pernikahan. semuanya ribet, tetapi lebih ribet lagi kalau tidak ada yang dipersiapkan sama sekali.

selamat dan semangat! liefs.

Avatar

selamat datang!

assalamualaikum teman-teman semua! perkenalkan saya mutia prawitasari. boleh dipanggil mbak uti boleh juga dipanggil ibu (kyaa! ibu! hehe). selamat datang di berdaya.tumblr.com. alhamdulillah, karena semangat dan dukungan dari teman-teman semua, insyaAllah tumblr ini akan menjadi wadah diskusi dan berbagi para ceciwi baik yang masih menunggu, yang sedang menuju, maupun yang sudah menjadi (istri dan ibu). terima kasih dukungannya. :) tumblr ini akan paling banyak diisi dengan cerita mengenai pengalaman-pengalaman, terutama pengalaman saya sendiri, sehingga tentu saja apa yang saya bagikan tidak pasti merupakan cara-cara yang terbaik atau terbenar. tetapi, semoga saja apa yang tersaji di dalam tumblr ini dapat menambah wawasan dan membuat kita menjadi para perempuan yang lebih berdaya. saya mengalami betapa ternyata semua ilmu-ilmu filosofis yang kita miliki akan hampir tidak artinya kalau kita tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan. misalnya, kita sudah mengetahui bahwa agar bayi tetap sehat, higienitasnya perlu dijaga. tapi, kita tidak tahu bagaimana caranya memandikan bayi. hasilnya akan sama saja dengan jika kita tidak memahami konsep kebersihan itu sendiri. untuk menjadi perempuan berdaya, kita harus memiliki pengetahuan dan keterampilan. itu syarat mutlak dan itulah mengapa tumblr ini hadir--berbagi pengetahuan dan keterampilan. sementara, rubrik-rubrik dalam tumblr ini kurang lebih adalah sebagai berikut. 1. persiapan pernikahan 2. persiapan kehamilan dan kehamilan muda 3. kehamilan tua, persiapan melahirkan, dan pengasuhan bayi baru lahir 4. ASI dan menyusui 5. MP-ASI dan menyapih 6. dan lain-lain (siapa tau ibu iseng membagi resep, DIY-DIY, tips kesehatan, tips mengelola keuangan keluarga, tips menata rumah, atau learning kit untuk batita balita). mari sejenak kita kesampingkan semua perasaan tidak nyaman saat ditanya "kapan menikah", "sudah isi atau belum", atau "kok anaknya begini begitu". bersama-sama, semua perasaan yang tidak nyaman kita endapkan dan akan kita hilangkan. kita ganti dengan semangat belajar--agar berdaya. dipersiapkan atau tidak, fase-fase berikutnya dalam kehidupan kita akan datang. maka, lebih baik kita mempersiapkan. semoga kita semua diberi hidayah oleh Allah swt untuk senantiasa senang belajar. semoga kita semua diberi petunjuk oleh Allah swt agar belajarnya kita adalah untuk kebaikan dan berada pada jalan kebaikan. liefs.

You are using an unsupported browser and things might not work as intended. Please make sure you're using the latest version of Chrome, Firefox, Safari, or Edge.